Tidak dipungkiri lagi, menulis (tulisan ilmiah) bagi mahasiswa S1 merupakan suatu pekerjaan yang tidak mudah, minimal menyita waktu, khususnya bila tulisan ilmiah tersebut dievaluasi dan dipresentasikan.

Bentuk tulisan ilmiah yang secara formal dievaluasi dan dipresentasikan dalam penilaiannya di Jurusan Teknik Sipil UPH adalah pembuatan LAPORAN KERJA PRAKTEK (setelah minimal terkumpul 100 sks) dan SKRIPSI / LAPORAN TUGAS AKHIR MAGANG atau yang sejenisnya, yang menjadi syarat memperoleh gelar sarjana strata 1.

Laporan kerja praktek relatif tidak menjadi masalah karena tujuan utama adalah untuk melihat pengalaman mahasiswa peserta dalam mendapatkan wawasan bidang nyata di dunia konstruksi di luar kelas. Enaknya lagi yaitu di Jurusan kami  bahwa pembuatan laporan kerja praktek tersebut dapat dikerjakan kelompok (maksimum dua orang). Kebetulan saya ditugaskan sebagai pembimbing kerja praktek.

**tentang mengerjakan berkelompok**

Dengan mengerjakan secara berkelompok tersebut, tentunya tidak bisa diketahui apakah tulisan tersebut dikerjakan bersama-sama atau hanya seorang saja yang aktif , sedang yang lainnya pasif. Tetapi karena penilaiannya adalah didasarkan pada presentasi dan tanya jawab secara oral (langsung), dimana laporan tertulis itu dijadikan dasar pertanyaan-pertanyaan yang diberikan, maka dapat diketahui: mana dari mahasiswa tersebut yang aktif atau pasif atau bahkan tidak melakukan kerja praktek sama sekali (berbohong). Prakteknya di UPH, sudah ada mahasiswa yang digagalkan karena dari presentasi oral dapat diketahui bahwa ternyata mahasiswa tersebut tidak melaksanakan kerja praktek yang sebenarnya (sudah ada dua orang), lalu yang mengulang karena meskipun sudah melakukan kerja praktek, tetapi ternyata tidak memahami apa-apa yang ada di tempat kerja prakteknya (ada dua orang juga).

SKRIPSI (dan tugas akhir lainnya ) relatif lebih susah karena  harus dikerjakan mandiri, tentunya dibantu oleh pembimbing skripsi yang bebas dipilih oleh mahasiswa (bila disetujui).

Dalam praktek, pembuatan skripsi adalah momok karena menyita waktu dan perhatian dari mahasiswa dalam membuatnya, selain itu juga kadang-kadang dijumpai bahwa meskipun dikerjakan cukup lama (berbulan-bulan) tapi hasilnya tidak begitu menggembirakan. Kadang perlu 1 semester atau 2 semester atau bahkan lebih, dan jika lebih terpaksa ganti judul dan ganti pembimbing. Jelas dengan pertambahan waktu tersebut biaya yang dikeluarkan mahasiswa menjadi berlipat-lipat. Kasihan orang-tuanya. 😦

Karena dianggap sebagai penghambat kelulusan maka ada beberapa universitas (program studi) mencoba menghilangkannya dan mengganti dengan tugas-tugas di kelas. Jika anda menemukan kondisi seperti itu, coba amati : pasti jumlah muridnya banyak, mereka (yang membuat kebijaksanaan skripsi dihapus) sebenarnya kesulitan mencari dosen pembimbing. Skripsi jadi lama, atau mutunya jadi dipertanyakan. Takut dianggap lulusannya sedikit maka skripsi dihapus. Jadi orientasi penyelenggaranya hanya berpikir jumlah kelulusan meningkat, tetapi sebenarnya mutunya dipertanyakan.

kemampuan seseorang dalam menuangkan gagasan secara tertulis merupakan representasi dari kualitas intelektualnya, karena melalui tulisan atau karya tulis (dalam bentuk apapun) seseorang mewujudkan pikirannya. … Dari tulisan memang akan kelihatan logika berpikir seorang. Apakah subjek, predikat dan objeknya jelas, atau kalimatnya kacau. Dengan menulis, seseorang belajar berpikir secara eksak dan padat. (Dedi Supriadi 1997)

Kesulitan membuat skripsi juga dirasakan penulis sewaktu menjadi mahasiswa. Jika mau mengingat kembali, maka lamanya waktu studi dulu adalah akibat penulisan tugas akhir, baik sewaktu jadi mahasiswa S1 di UGM maupun mahasiswa S2 di UI. Bahkan pada saat-saat awal jadi dosenpun kadang masih susah untuk mengevaluasi tulisan skripsi mahasiswa. Khususnya untuk menentukan apakah tulisannya baik atau buruk. Paling-paling dilihat tampilannya, formatnya atau bila ketemu kesalahan dalam ejaan atau kalimat.

Tetapi dengan berjalannya waktu, setelah cukup banyak mencoba untuk meneliti, menulis dan menerbitkan buku, akhirnya dapat diambil suatu kesimpulan bahwa sebenarnya menulis (baik skripsi atau lainnya) adalah relatif mudah jika sudah tahu tip-tip yang penting.

Langkah-langkah atau tip penting yang dimaksud adalah :

  1. Mampu melihat dan memilih masalah yang akan ditulis. Ini merupakan hal yang paling penting dari suatu SKRIPSI dan membedakan dengan menulis pada umumnya. Bagaimanapun skripsi adalah suatu bentuk karya tulis ilmiah yang mana mahasiswa diharapkan dapat berpikir ilmiah dengan membuat suatu penelitian sebagai objeknya. Untuk itu yang perlu diperhatikan adalah hal-hal yang akan sampaikan berikut.
  2. “APA” masalahnya tersebut, darimana anda mengetahui bahwa itu menjadi suatu masalah. Jika informasi tersebut diperoleh dari suatu studi pustaka berdasarkan jurnal-jurnal canggih up-to-dated maka tentunya lebih mudah meyakinkan orang lain bahwa masalah tersebut cukup baik untuk dibahas. Tetapi jika hasil pemahaman subyektif atau hasil pengamatan empiris pribadi belaka maka tentunya perlu data-data pendukung yang dibuat yang lebih banyak sehingga orang dapat yakin bahwa itu memang masalah yang patut dibahas (kerja lebih banyak).
  3. “MENGAPA” anda memilih masalah tersebut, karena dosen pembimbingnya yang memilihkannya, atau karena anda menyukai bidang dimana masalah tersebut berada, tentu akan membedakan strategi anda mengerjakan tugas SKRIPSI tersebut. Sebaiknya usahakan anda memilih karena anda memang menyenangi bidang dimana masalah tersebut ada. Untuk itu, apakah anda menguasai persoalan atau tidak itu tidak menjadi masalah. Jika anda menguasai persoalan , misalnya tentang pemrograman, maka tentu akan mempermudah anda menyelesaikan tugas itu. Tetapi jika tidak, maka itu merupakan kesempatan berharga anda untuk mendapat knowledge yang lain (mendapat ilmu baru), meskipun itu perlu ekstra tenaga.

    Ngelmu iku kelakone kanthi laku.
    ( indonesianya : menguasai ilmu itu perlu usaha keras, ingat cerita silat jawa: perlu bertapa dihutan-hutan atau di tempuran sungai agar digdaya ).

    Jika anda tidak tahu apa-apa (netral terhadap masalah tersebut) maka usahakan bahwa masalah tersebut dipahami oleh dosen pembimbing. Jika masalah itu yang memberi adalah dosen, maka diharapkan dosen tersebut juga tahu bagaimana dengan masalah tersebut. Jika benar-benar nggak tahu tentang masalah yang akan dipilih, maka pilihlah dosen pembimbing yang anda tahu kemampuannya, yang anda anggap dapat membimbing anda (anda punya respek  terhadap dia).

  4. “BAGAIMANA” masalah tersebut akan dapat diselesaikan, ini tentu untuk memperkirakan ilmu-ilmu apa yang diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut. Bisa melihat publikasi sebelumnya. Apakah untuk itu perlu uji eksperimental, penyelesaian parametris atau pemrograman atau yang lain. Kira-kira anda mempunyai keyakinan mampu atau tidak dengan itu. Itu konsekuensinya biaya dan waktu lho.
  5. “BILAMANA” masalah tersebut terpecahkan , apa yang kira-kira anda dapatkan. Bila anda tahu apa yang dapat anda berikan jika masalah tersebut terselesaikan maka ini mendukung kepercayaan diri bahwa solusi dari SKRIPSI ini akan berharga. Bahkan kalau PD maka dapat diinformasikan ke teman-teman lain, misal ke seminar dsb. Menambah kepercayaan diri, juga nilai tambah jika membuat lamaran kerja.
  6. Mampu memformulasikan MASALAH yang dipilih. Jika telah mempunyai alasan yang kuat tentang suatu masalah maka untuk realitas kerjanya maka usahakan masalah tersebut diformulasikan dalam bentuk tulisan pendek. Dalam hal ini dalam bentuk ABSTRAK. Kaget ya ? . Khan biasanya bikin abstract jika tulisan sudah selesai, itu jika abstract diterjemahkan sebagai rangkuman. Lha inilah bedanya, pengalaman dulu yang mengatakan bahwa abstrak dibuat setelah selesai dikerjakan, itu SALAH. Jika kondisinya demikian maka pengerjaan skripsi anda belum berbentuk, bisa liar, bisa kesana-kemari, tidak jelas, bisa lama. Kenapa ? Karena spesifikasinya belum ada (belum jelas/samar). Dengan membuat ABSTRACT terlebih dahulu maka anda sudah berusaha memfokuskan pikiran ke masalah tersebut yaitu dengan menuliskannya. Apa abstract tersebut kaku, ya enggak. Rubah-sedikit-sedikit ya nggak apa, tetapi dengan membuat abstract, kita tahu : o o . . .    ada perubahan, mengapa, tentunya agar lebih baik lagi. TERKENDALI.
  7. Dalam membuat abstrak tersebut, perlu untuk membagi menjadi tiga tahapan utama, yaitu tahapan INTRO: yaitu mengenalkan masalah, apa, mengapa, dan batasan-batasannya (nanti jadi BAB 1 dan BAB2); tahapan PROGRESS: yaitu tentang bagaimana masalah tersebut dicoba dipecahkan, termasuk juga pembahasannya (nanti jadi BAB 3 dan BAB4); dan tahapan KESIMPULAN tentang bilamana masalah dapat terpecahkan (nanti jadi BAB5).
  8. Evaluasi ABSTRACT bersama dosen pembimbing. Apakah abstract sudah menggigit. Bila perlu bisa juga dimasukkan ke seminar  atau minta pendapat orang lain yang kritis. Tangkap masukan yang diberikan, evaluasi atau diskusikan dengan dosen. Jika mantap maka dapat dilanjutkan. Ingat, mutu tidaknya suatu hasil penelitian (skripsi) dapat dengan mudah dibaca dari abstract-nya. Jika abstract-nya nggak ada isi-nya maka kecil kemungkinan materi skripsi yang utama juga dibaca, paling-paling disimpan digudang. Tidak membanggakan untuk ditunjukkan orang lain. Tetapi abstract yang hebat kadang-kadang bisa mengecoh. 😉
  9. Jika abstract sudah OK. Bisa dilanjutkan.
  10. Jika anda sudah tahu apa masalah anda, mengapa anda memilih masalah tersebut, batasan-batasan masalah yang dipilih dan strategi penyelesaian yang akan dikerjakan maka tentunya hal itu dapat dituangkan dalam BAB 1. Penulisan BAB1 sangat penting karena menentukan luasan atau cakupan yang didiskusikan dalam bab-bab selanjutnya. Bab1 merupakan pengikat, pedoman kerja untuk bab-bab berikutnya. Jangan biasakan meniru BAB1 orang lain, belum tentu cocok. Jadi intinya Bab1 adalah pedoman kerja untuk penulisan bab-bab selanjutnya.
  11. Untuk dapat mengerjakan skripsi sesuai dengan BAGAIMANA menyelesaikan masalah tersebut, tentu anda harus tahu lebih dahulu bagaimana strategi orang lain menangani atau bertindak terhadap masalah tersebut. Ini dapat diketahui dengan melakukan studi pustaka (BAB2), mereview publikasi orang lain dari jurnal-jurnal atau yang lainnya. Usahakan pakailah acuan jurnal-jurnal terkini (menurut salah satu profesor saya, gunakan jurnal dalam lima tahun terakhir). Tetapi bisa juga anda mengutip suatu karya yang pernah diterbitkan ratusan tahun yang lalu jika karya tersebut memang karya monumental di bidangnya. Sekali lagi, usahakan yang dijadikan referensi adalah jurnal ilmiah, bila terpaksa, baru textbooks.

    Referensi dalam suatu penelitian and publikasi juga dapat menjadi indikasi kehebatan dari materi yang diteliti dan ditulis tersebut.

    Jangan gunakan diktat kuliah sebagai referensi, karena kalau hanya diktat kuliah kayaknya kurang berbobot (kecuali yang telah dipublikasikan ke luar), jika hanya sekedar diktat copy-an sebaiknya hindari saja. Kecuali jika diktat itu diberikan oleh dosen yang terkenal pakar pada bidang yang dimaksud dan merupakan problem yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya. **tetapi hati-hati, karena umumnya : dosen-dosen umumnya menyakinkan didepan kelasnya, tetapi kalau ketemu teman-teman sejawat-nya mejen **tak berkutik/pasif** Pengalaman menunjukkan bahwa diktat-diktat seperti itu di Indonesia hanya dibuat dari copy-and-paste aja. **kadang nggak bermutu**. Sorry nggak semua, tetapi kalau bisa cari rujukan yang dipublikasikan resmi.

  12. Dengan memahami publikasi-publikasi yang ada tentang masalah yang dibahas tentunya dapat diambil suatu kesimpulan atau dugaan, apa-apa saja yang telah dilakukan orang.

    Selanjutnya kembali ke persyaratan pembuatan skripsi (level S1) tentunya bobotnya berbeda dengan tesis (level S2) atau disertasi (level S3). Pada level S1 tidak diperlukan suatu tingkat penelitian yang orisinil seperti halnya disertasi atau kedalaman seperti level S2. Menurut pemahaman penulis : pada level S1 , mahasiswa cukup diminta belajar memahami permasalahan, mengerti alasan mengapa permasalahan tersebut perlu dibahas, mengetahui tindakan orang lain tentang masalah tersebut termasuk tahu sisi baik dan buruknya masing-masing dan dapat menerapkannya pada kasus lokal (studi kasus) serta menarik kesimpulan dari tindakan yang dikerjakannya.

    Jika laporannya (skripsinya) dapat dibaca dan memperlihatkan alur logika-logika seperti di atas maka mahasiswa tersebut mestinya sudah pantas lulus level S1. Proses tersebut mencakup bab 3 – sampai bab akhir.

Pada dasarnya penulisan skripsi yang paling sulit adalah pada cara memulainya, jika sudah sampai langkah ke-10 diatas maka penulisan dapat berkembang sangat cepat, dan bab-babnya bisa berkembang. Hanya ingat bahwa bab dibatasi pada suatu tahapan yang bisa mandiri, dan ingat bahwa setiap bab satu dengan yang lainnya harus ada benang merah yang menghubungkannya (terkait).

Urutan-urutan bab, yaitu pada awal adalah intro, berkembang pada progress dan diakhiri dengan kesimpulan. Kesimpulan penting sekali, itu menunjukkan apakah penulis (mahasiswa) memahami apa yang dikerjakannya atau tidak, tergantung dari kesimpulan yang diberikan. Kesimpulan harus suatu yang spesifik tentang masalah tersebut. Apa yang terjadi , juga dengan kesimpulan dapat diketahui bahwa  tulisan tersebut berguna atau tidak, bisa dilihat dari kesimpulan yang diberikan.

Ingat dalam pembuatan skripsi, ketebalan tulisan tidak bisa menjadi ukuran apakah itu berbobot atau tidak. Suatu skripsi yang tipispun jika memenuhi konsep-konsep di atas bahkan kalau dikemas dengan baik itu dapat menarik untuk dipresentasikan diforum ilmiah yang lebih luas, dan dapat dibanggakan.

O ya, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan menurut saya adalah :

  • Tampilan adalah nomer satu, isi baru ke dua. Jangan dibalik dan dibandingkan dengan manusia. Pengalaman menunjukkan bahwa bila tampilan (format) suatu tulisan tidak diperhatikan (jelek) maka isinya kemungkinan besar juga tidak akan dibaca. Dalam hal seperti itu, dosen penguji akan melihat-lihat lebih banyak tulisan anda, dan ada kemungkinan menemukan suatu kesalahan dari tulisan anda. 😦
  • Pastikan format yang digunakan sesuai dengan petunjuk dari Institusi (ini penting), berapa margin kiri-atas dsb, ukuran font, jumlah spasis pada baris, dsb-nya. Format yang baik kadang-kadang dapat mengecoh dosen penguji yang malas, sehingga ada kemungkinan tidak akan ketemu kesalahan yang ada (bila ada). Sehingga waktu di uji **selamat**.  😉
  • Tentang ISI. Kualitas kadang-kadang bersifat relatif. Tergantung dosen dsb. Tetapi yang jelas dan langsung bisa dinilai adalah KONSISTENSI. Suatu tulisan harus konsisten, antara satu bagian dan bagian yang lain dalam skripsi tersebut. Jika tidak konsisten, maka itu dapat dijadikan modal untuk menguji materi skripsi tersebut. Pendapat anda saling di adu sendiri.
  • Tulislah APA-APA YANG DIKUASAI saja. Jika ada hal-hal yang tidak diketahui (meski sudah usaha kesana-kemari) maka usahakan bagian tersebut dihilangkan (itu jika tidak mempengaruhi bagian-bagian lain). Jika tidak bisa maka usahakan hal tersebut di luar cakupan masalah yang diteliti. Ini penting. Ingat sebagai penulis maka seharusnya penulis menguasai tulisan yang dibuatnya. O ya, penting juga untuk mencari alasan yang bagus mengapa anda tidak perlu membahas hal tersebut (persiapan bila ada dosen yang kritis yang tahu tentang itu, tapi ini jarang terjadi, ya siapa tahu.)
  • Semua tabel harus ada judul tabel dan nomer tabel, semua gambar harus ada judul gambar dan nomer gambar. Konsisten baik font dan nomernya dikeseluruhan laporan. O ya, gambar yang ditampilkan pada bagian dalam tulisan hanya yang mendukung ulasan / tulisan pada bagian itu. Jika sifatnya umum dan ukurannya besar maka sebaiknya di tampilan pada lampiran.
  • Daftar Pustaka harus ada, ciri-ciri tulisan ilmiah adalah adanya acuan pustaka, dan penting yang harus diperhatikan bahwa yang dicantumkan pada Daftar Pustaka adalah yang diacu saja. Jangan sekedar nampang. Bagi orang awam memang kelihatannya keren, tulisannya didukung jurnal-jurnal ilmiah hebat, tapi bagi yang ngerti : apa-apaan ini, koq semuanya dicantumin, pasti penulisnya nggak baca dan tulisannya biasanya nggak berbobot (nggak tahu apa yang dituliskan, jadi biar tebal sembarangan nulis aja). Dosen penguji (yang tahu) cenderung ingin membuat pertanyaan menguji, “apa bener mahasiswa ini membaca pustaka yang tercantum tersebut”. Hati-hati.
  • Yang terakhir, jangan segan-segan untuk membaca ulang, prinsipnya semakin banyak anda membaca ulang maka semakin kecil kemungkinan kesalahan akan timbul.

    Apabila mungkin, biarkan draf anda agak sehari atau dua hari sebelum merevisinya. Hal ini akan memberi jarak mental anda dengan karya sehingga kemudian anda kembali dengan prespektif baru yang berbeda dan lebih segar. Saat itu anda bukan lagi pribadi yang sama dengan ketika anda menulis draf pertama. (Atmazaki 2006)

    Selain itu dengan semakin banyak membaca ulang skripsi anda maka anda semakin memahami masalah tersebut (sebagai modal nanti waktu presentasi oral).

  • Ketidak-mauan membaca ulang makalah anda menunjukkan bahwa anda belum mantap dengan karya tulis yang anda buat, ada ‘sesuatu’ dengan tulisan anda. Jika anda sendiri tidak mantap terhadap karya anda. Bagaimana orang lain bisa mantap. Itu prinsip menulis yang baik.

quote-reading-after-a-certain-age-diverts-the-mind-too-much-from-its-creative-pursuits-any-albert-einstein-8-74-48

**up-dated 4 Mei 2007 **

Untuk mendukung terciptanya skripsi yang baik dan akhirnya dapat mengantar mahasiswa mencapai kelulusan dengan mantap, maka banyak membaca merupakan kunci utamanya. Oleh karena itu, ada baiknya pada bagian ini diberikan link-link di internet yang mendukung gagasan di atas, sbb :

Research Methods Knowledge Base
by Prof. William M.K. Trochim
Department of Policy Analysis and Management
Cornell University.

The Research Methods Knowledge Base is a comprehensive web-based textbook that addresses all of the topics in a typical introductory undergraduate or graduate course in social research methods.  It covers the entire research process including: formulating research questions; sampling (probability and nonprobability); measurement (surveys, scaling, qualitative, unobtrusive); research design (experimental and quasi-experimental); data analysis; and, writing the research paper.

It also addresses the major theoretical and philosophical underpinnings of research including: the idea of validity in research; reliability of measures; and ethics.

The Knowledge Base was designed to be different from the many typical commercially-available research methods texts.  It uses an informal, conversational style to engage both the newcomer and the more experienced student of research.

It is a fully hyperlinked text that can be integrated easily into an existing course structure or used as a sourcebook for the experienced researcher who simply wants to browse.

You and Your Research
Dr. Richard W. Hamming

This topic centered on Hamming’s observations and research on the question “Why do so few scientists make significant contributions and so many are forgotten in the long run?”

From his more than forty years of experience, thirty of which were at Bell Laboratories, he has made a number of direct observations, asked very pointed questions of scientists about what, how, and why they did things, studied the lives of great scientists and great contributions, and has done introspection and studied theories of creativity. The talk is about what he has learned in terms of the properties of the individual scientists, their abilities, traits, working habits, attitudes, and philosophy.

Research and Consultancy in Civil Engineering
School of Civil Engineering, The University of Sydney, NSW 2006 Australia

The School of Civil Engineering has staff expertise and the facilities to perform high quality research, recognised around the world. They also provide professional consulting and testing services on a wide range of engineering issues. The School runs regular research seminars on current topics, and many of their publications are available for free download in PDF.

MIT’s OpenCourseWare:
a free and open educational resource (OER) for educators, students, and self-learners around the world.

Is a publication of MIT course materials
Does not require any registration
Is not a degree-granting or certificate-granting activity

A Guide for Writing Research Papers based on APA Styles
by the Humanities Department and the Arthur C. Banks Jr. Library
Capital Community College
Hartford, Connecticut

This guide is based on recommendations of the fifth edition of the Publication Manual of the American Psychological Association  (2001)published by the American Psychological Association .

Catatan : Disana juga ada petunjuk, apa-apa saja yang dapat dijadikan bahan rujukan, juga dapat diketahui bahwa pernyataan lesan dll yang tidak dapat di-retrieve kembali, ternyata tidak boleh dimasukkan dalam daftar rujukan (daftar pustaka).

Purdue’s Online Writing Lab

Free writing help and teaching resources open by OWL at Purdue University

 KTH-Library E-resources (Stockholm, Sweden)

KTHB offers researchers, students and employees at KTH the most relevant bibliographic databases in science and technology, about 6500 electronic journals, about 24 000 electronic books and several e-reference works via internet.

Through KTHBs web you can also reach a lot of free web resources, accessible also to companies and to visitors not belonging to KTH

Project Gutenberg

Project Gutenberg, the first producer of free electronic books (ebooks). There are over 20,000 free books in the Project Gutenberg Online Book Catalog.  A grand total of over 100,000 titles is available at Project Gutenberg Partners, Affiliates and Resources.

**up-dated 21 Juli 2017 **

318802-michael-jordan-quote-don-t-be-afraid-to-fail-be-afraid-not-to-try

Tip ini aku baca lagi setelah 10 tahun sejak ditulisnya. Ternyata masih relevan. Hanya saja selama waktu itu aku juga menjumpai bahwa kegagalan menulis skripsi juga dimungkinkan karena kemalasan yang bersangkutan untuk melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing.

Namanya saja dosen pembimbing, maka usahakan peran itu benar-benar terjadi. Kemampuan berkomunikasi juga faktor penting bagi kesuksesan penulisan skripsi atau semacamnya. Maklum tulisan dalam bentuk skripsi dan semacamnya jelas tidak bisa selesai tanpa seijin dosen pembimbingnya. Jadi berbaik-baiklah dengan beliaunya.

Jadi harus manut apa yang dikatakan dosen pembimbing ya pak ?

Ya namanya saja pembimbing, maka jika yang dikatakannya bersifat bimbingan ya harus  begitu. Jadi jangan memberontak. Hanya saja ini khan bukan hubungan antara pesuruh dan atasan, ini adalah proses bimbingan kreatif. Jadi jika anda punya data atau punya referensi yang sahih bahwa apa yang disampaikan pembimbing kurang tepat, maka itu perlu disampaikan juga.

Takut pak !

Jangan begitu. Bagiku jika seorang murid bimbangan sudah bisa menyampaikan argumentasinya secara tepat dan bisa menyakina bahwa keberatan yang diberikan adalah dapat dimaklumi. Maka itu menunjukkan yang bersangkutan semakin matang dan siap menuju level yang lebih tinggi lagi. Berarti proses penulisan skripsi sudah hampir selesai.

Kemampuan anda berdiskusi secara ilmiah dengan dosen pembimbing menunjukkan keahlian atau pengetahuan anda bertambah. Teruskan.

291 tanggapan untuk “tip-tip menulis SKRIPSI”

  1. Awill Avatar
    Awill

    malam pak Wir..
    salam kenal.
    saya Awill mahasiswa semester 8 UNHALU lg nerjain tgs akhr tentang “Link=sambungan” aq minta beberpa link dan referensi yg brhubngan dengan hal tsb ?????? thanks before
    GBU..

    Suka

  2. Isyrofi Avatar
    Isyrofi

    salam kenal pak,,.
    trima kasih atas tulisannya, b’manfaat banget buat saya yang baru mulai nulis skripsi… =)

    Suka

  3. Dad Avatar
    Dad

    tulisan yang sangat bagusss..
    Izin Copy ya pak, buat pencerahan…

    sukses terusss

    Suka

  4. ria Avatar
    ria

    Syalom Pak,

    Saya Ria, Pekerja & mhsiswa yg sedang skripsi di Program Ekstensi Manajemen ( di Universitas tempat Bapak mengambil S2)

    Judul Skripsi saya adalah “Hubungan antara KOMITMEN ORGANISASI dengan KINERJA pada TENAGA KERJA OUTSOURCING”

    Yg menjadi pertanyaan saya:
    1).Sebenarnya dalam pengerjaan skripsi, cara mana yang lebih baik, CARA PERTAMA tiap bab fix dulu baru lanjut ke bab selanjutnya ATAU CARA KEDUA dari proposal ke bab IV baru merapihkan Bab I, kemudian lanjut ke Bab II dan III yg merujuk pada Bab IV? Karena tipe yg saya alami dgn dosbing adalah cara ke dua.
    2).Utk bab I,II, dan III saya sudah menyicil dari Januari, tp ketika saya membaca tips Bapak dan membaca ulang, sepertinya belum OKE, belum ada benang merah pada BAB I thdp BAB IV,meskipun saya mengacu pada jurnal dan sudah panik dengan dateline yg tinggal 2 mgg lg, saya harus bagaimana yah Pak dgn waktu singkat ini dlm merapihkan BAB I-V???kalau idealis mengundurkan waktu lulus harus keluar biaya dan makan waktu….

    TQ & GBU

    PS: sy blh dpt email or ym Bapak?

    Suka

    1. wir Avatar
      wir

      @Ria
      Langkah paling tepat adalah menghubungi dosen anda. Bisa-bisa beliau tidak melihat masalah seperti yang kamu duga. Toh katanya kamu mengikuti petunjuknya. Beres khan.

      Ingat tidak setiap dosen mempunyai interprestasi yang sama terhadap suatu masalah. Bisa punya argumentasi yang berbeda. Biasanya yang bikin salah mutlak adalah jika materi yang kamu tulis di depan tidak konsisten dengan tulisan kamu di belakang. Nah, kalau itu yang terjadi maka itu namanya kesalahan universal.

      Tentang benang merah, ada baiknya kamu diskusikan bersama dengan dosen. Ingat, dalam membuat skripsi, satu-satunya pembela yang efektif adalah dari dosen pembimbingmu. Jangan sampai kamu bikin masalah atau bertentangan pendapat dengannya. Jika ada materi yang kamu tulis ternyata tidak sesuai dengan pendapat dosen, dan kamu tidak punya bukti tertulis yang mendukung bahwa pendapat kamu benar, maka saya sarankan kamu hapus saja tulisan tersebut khususnya jika tidak mengganggu alur tulisanmu yang lain.

      Suka

  5. Ade Fr Avatar

    Sebenarnya menulis skripsi itu mudah, jika sudah berjalan pasti untuk sampai tujuan akhirnya(menyelesaikan skripsi itu sendiri) biasanya sangatlah mudah asalkan tekun dan dijalani benar-benar. Yang paling sulit adalah ketika menentukan sebuah judul. Itu yang dulu saya alami sewaktu membuat skripsi.

    Suka

  6. ijal Avatar
    ijal

    pak saya anak penddikan geografi UNP Padang.
    saya mw bikin skripsi judulnya konversi lahan ….
    saya masih di bab 2.. tolong bantuin pak..

    Suka

  7. Rani fitriyani Avatar

    Wah Nambah Ilmu lagi hari ini jadi lebih gampang lho buat skripsi.
    terimakasih ya pa,,,,,
    ditunggu edisi yang baru nya?

    Suka

  8. yogi supriadi Avatar
    yogi supriadi

    masih bingung dalam menetukan judul??

    Suka

  9. ina Avatar
    ina

    salam kenal, pak..
    semester ini kan saya mengambil tugas akhir, jadi saya dapat saran tentang permodelan balok dengan SAP pada desain bangunan. jadi disini mau dibandingkan antara perhitungan manual dengan SAP. masalahnya saya tidak terlalu paham SAP, jadi yang mau saya tanyakan adalah sampai mana saja batasan kemampuan perhitungan SAP? terus kalau bisa, tolong kasih referensi buku tentang SAP yang lebih mendetail dong,pak…
    tolong dibalas ya,pak.
    trima kasih

    Suka

  10. harestyafamily Avatar

    Wah mantep juga ulasannya lengkap…
    ane juga punya sedikit tips di http://harestya.wordpress.com/2011/10/04/s-e/

    Suka

  11. Risky N Avatar
    Risky N

    Salam, pak saya mahasiswa semester akhir di perguruan tinggi swasta yogyakarta. saya sedang ingin menggarap sripsi menenai PENGARUH ALIRAN AQIDAH TERHADAP PERTARUNGAN POLITIK IRAQ. saya ingin menayakan usulan, usulan dari bapak menenai hal tersebut. terimakasih

    Suka

  12. james Avatar
    james

    Shallom pak…
    Saya memberikan apresiasi atas tips tips menulis skripsi ini. Saya mau cerita tentang kuliah saya, saya mahasiswa ambil jurusan s1 pemerintahan integratif, hanya ada 3 di masing masing provinsi indonesia. Merupakan kerjasama antara pemerintah dengan universitas untuk mencetak pamong. Yang sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah. Masa studi yg harus di tempuh 3,5 tahun. Dan saya sudah 3 tahun 3 bulan.
    Sekarang saya hanya sibuk di skripsi saya sudah masuk di bab 4 hasil dan pembahasan dan bab 5 kesimpulan. Judul skripsi saya implementasi tugas camat dalam pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa. Dimana saya membandingkan di 2 desa. Saya kebingungan pada saat pembahasan, dimana pembahasan saya sangat diskriptif. Bagaimana cara nya agar pembahasan saya menarik namun mudah, dalam mengejar target tersebut?? Thanks. GbU

    Suka

  13. Deniansyah Avatar

    Saya mahasiswa CCIT di Fakultas Teknik Universitas Indonesia jurusan Teknologi Informasi Perbankan Syariah . .
    Di semester 1 kemarin, alhamdulillah saya berhasil lulus menyelesaikan projek menulis seperti skripsi( entah saya juga masih bngung bedanya projek dan skripsi itu apa)

    Tapi, sayangnya hasilnya kurang memuaskan. Banyak sekali komentar-komentar yang diberikan dosen kepada kelompok saya tentang projek yang kami buat. Di semester 2 ini, kami belajar pemrograman Java dan juga akan mengerjakan projek tentang Java. Saya sangat ingin mengerjakannya sebaik mungkin. Namun, kemampuan menulis yang sangat minim membuat saya kurang percaya diri dan kadang putus asa. Darimanakah saya harus memulai agar bisa menjadi seorang penulis skripsi yang baik dengan cepat?

    Oh ya, saya sudah membaca artikel di atas. Namun masih banyak yang belum saya mengerti tentang skripsi. Apakah yang dimaksud “Abstraksi” itu?

    Suka

  14. iin Avatar
    iin

    om wir numpang nanya,,,kalau judul punya q peranan dinas pendidikan dalam penempatan guru sekolah dasar negeri di kec.sintang,,,klw ditanya mgp memilih jdul ni,,,jwbn q ap ya alasan2nya apa

    Suka

    1. wir Avatar
      wir

      Lho, mengapa ya. Jadi Kepala Sekolah yang seharusnya bertanggung jawab terhadap sekolahnya sendiri jadi nggak punya wewenang ya. Kalau begitu modelnya drop-dropan. Unsur KKN jadi gampang dong. Titipan gitu lho.

      Suka

  15. vhanda Avatar

    salam pak, saya sedang skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGADAAN BAHAN BAKU”
    kira2 abstraknya gimana yah, saya lagi pusing karena belum terarah..
    metode untuk pengadaan bahan jg saya belum tau mau pake apa, penelitian saia di perusahaan percetakan untuk dinas2 yg bahan bakunya kertas..
    produk yg banyak diminta seperti formulir2 atau kwitansi gitu, tipe produksinya job order..
    ada yg nyaranin pake MRP, tapi saya bingung buat bill of material dari sebuah formulir atau kwitansi..
    mohon bantuannya pak…

    Suka

  16. cut erni Avatar
    cut erni

    Selamat malam p’ Wir.. salam kenal..saya cut erni mahasiswa s2 teknik sipil unsyiah b.aceh…
    pak saya semester ini ambil thesis.. saya disarankan untuk melanjutkan thesis kakak leting.dengan judul EVALUASI KINERJA GEDUNG BETON BERTULANG SISTEN GANDA DENGAN VARIASI GEOMETRI DINDING GESER PADA WILAYAH GEMPA KUAT… thesis awal dengan menggunakan SAP…
    rencana a saya mau melanjutkan dengan memakai program stera..yang nantinya mau di bandingkan dengan program SAP
    yang mau saya tanyakan..
    Apa judul yang saya buat sama persis..y menbedakan hanya pemograman saja.. dan tolong di bantu pak masalah penyusunan kalaimat y baik pada latar belakang dan tujuannya.. saya bingung harus mulai dari mana.. trima kasih pak..

    Suka

    1. wir Avatar
      wir

      Kalau begitu maka langkah awal dari suatu penelitian, apapun adalah carilah terlebih dahulu masalah. Jadi ajukan pertanyaan, jika kamu pakai topik sama yang sama tetapi programnya berbeda, adakah masalahnya. Kalau tidak ketemu masalah, ya itu namanya bukan penelitian tetapi sekedar pekerjaan rutin.

      Bingung ya, kalau begitu jadikan itu masalah misalnya. program stera yang akan kamu gunakan itu apakah memang punya kemampuan seperti SAP. Jadi nanti kalau ternyata hasilnya sama, maka kesimpulannya bahwa program yang kamu gunakan punya kemampuan sama. Begitu misalnya. Tentu saja untuk itu sebelumnya masalanya ada keraguan terhadap program tersebut.

      Suka

  17. Dina Primasari Avatar

    Salam kenal Pak wir,
    Saya mahasiswa semester 9 yang sudah mncapai langkah seminar proposal, seminar proposal saya sudah saya laksanakan 1 bulan yang lalu, tapi karena keraguan saya, sehingga saya belum juga menyelesaikan penelitian saya, apakah ada saran untuk saya selanjutnya, karena sampai pada bab 3 saya mulai ragu.

    Suka

  18. melati yamadana Avatar
    melati yamadana

    Slmt siang pa, saya mahasiswi yg lg agak.kebingungan… Jdi gini saya bekerja dlm bidng perhotelan . Tetapi sttus saya.juga mahasiswi jurusan administrasi bisnis konsentrasi keuangan.. menurut bapa apa yang cocok saya angkat untuk membuat skripsi di perusahaan saya bekerja, tanpa hrus mengorek data keuangan yg mnjdi privasi bgi perusahaan

    Suka

    1. wir Avatar
      wir

      Langkah pertama adalah tentu saja meminta persetujuan dosen pembimbing, apa yang dianggap memenuhi kriterianya.

      Suka

  19. amaliakurnia Avatar

    Memotivasi ^_^
    Makasih ya pak Wir 🙂

    Suka

  20. feri Avatar
    feri

    sore pak,pak saya mau nanya ni,kalo kita sudah wisuda terus ada adik junior yang minta file skripsi kita ,apakah boleh pak kita publikasikan?Terimakasih

    Suka

  21. Rogiee Avatar
    Rogiee

    dari saya pribadi khususnya sangat mengapresiasi adanya artikel ini karena sifat nya yang membangun dan memotivasi pelajar agar tetap fokus pada tujuan utamanya yang wajib diselesaikan pada tahap akhir bidang study. ada banyak hal yang ingin saya tanyakan kepada bapak. tetapi kali ini saya ingin menanyakan beberapa poin saja sekira nya bapak dapat berikan penjelasan ataupun selebihnya masukan. kali ini yang mau saya tanyakan mengenai adanya persamaan TANPA DISENGAJA. adanya referensi jurnal tentu akan sangat mempermudah bagi pemula yang ingin menentukan sebuah topik atau tema yang akan diajukan ketika menentukan sebuah judul skripsi.pertanyaan nya saya menemukan kasus adanya persamaan di sebuah judul skripsi dengan objek yang sama hanya subjek yang berbeda dan permasalahan yang diteliti hampir sama pengumpulan data berupa data primer maupun sekunder. setelah saya telusuri dan saya cermati hanya yang membedakannya TANPA DISENGAJA hanya di wilayah kecamatan yang berbeda sekian dan terima kasih

    Suka

Tinggalkan komentar

I’m Wiryanto Dewobroto

Seseorang yang mendalami ilmu teknik sipil, khususnya rekayasa struktur. Aktif sebagai guru besar sejak 2019 dari salah satu perguruan tinggi swasta di Tangerang. Juga aktif sebagai pakar di PUPR khususnya di Komite Keselamatan Konstruksi sejak 2018. Hobby menulis semenjak awal studi S3. Ada beberapa buku yang telah diterbitkan dan bisa diperoleh di http://lumina-press.com