Catatan : para kyai, pendeta atau romo jangan tersinggung dulu ya dengan judul di atas. Mohon baca dengan baik kelanjutan tulisan ini.
Bagi yang beragama tentu tahu bahwa agama akan mengajarkan keselamatan hidup di dunia ini, bagaimana umat dijanjikan selamat hingga masuk surga. Intinya gitu khan.
Jika demikian maka ilmu teknik sipil juga demikian adanya, misalnya anda ingin lewat sungai yang dalam sehingga perlu dibangun jembatan penyeberangan. Jika anda asal membangun maka tidak ada jaminan bahwa anda akan selamat sampai keseberang, meskipun untuk itu sudah investasi duit yang mahal. Tetapi jika jembatan tersebut direncanakan dan dikonstruksi dengan baik berdasarkan ilmu-ilmu yang diberikan di bidang teknik sipil maka dapatlah dipastikan bahwa anda dapat juga menyeberang dengan selamat. Anda akan terhindar dari kematian karena jembatan tersebut tidak rubuh ketika dilewati.
Itu tadi juga jembatan, sekarang pada bangunan-bangunan tinggi, perhatikan memang keindahan bangunan-bangunan tinggi yang nampak dari luar adalah hasil kerja para arsitek dengan kreatifitasnya. Tapi apakah arsitek itu sendiri yang dapat menjamin bahwa bilamana ada gempa bangunan tersebut masih berdiri. Tidak, bukan arsitek tersebut dan bukan yang lain-lain, tetapi yang dapat menjamin hanya ilmunya orang teknik sipil.
Jadi lagi-lagi orang teknik sipil yang dapat menjamin keselamatan (tentunya pada batas-batas tertentu / tidak mutlak sifatnya). Karena sama-sama berbicara tentang keselamatan maka tentunya dapat dikatakan bahwa ilmu teknik sipil mirip dengan ilmu agama, bedanya yang satu dapat dibuktikan secara ilmiah sedang yang satu dasarnya adalah iman.
Benar begitu ?
Jadi kalau demikian, maka besyukurlah teman-teman seprofesi (structural engineer) bahwa kita ini termasuk golongan masyarakat yang istimewa karena dapat menjanjikan keselamatan hidup di dunia ini. 😀
Tinggalkan komentar