Sudah lama saya tidak menuliskan perkembangan mengenai EACEF, konferensi bertaraf internasional yang akan diselenggarakan oleh Jurusan Teknik Sipil UPH bekerja sama dengan Uni-Stuttgart, Jerman.
Seperti diketahui bahwa Jurusan Teknik Sipil UPH khususnya dibawah arahan dan bimbingan Prof. Harianto Hardjasaputra telah lama mengadakan hubungan kerja-sama dengan Uni-Suttgart, Jerman. Suatu universitas di Jerman yang mempunyai tradisi kuat di bidang struktur dan FEM yaitu ditunjukkan dengan keberadaan profesor-profesor TOP dunia, antara lain : Prof. Firtz Leonhardt, Prof. Jorg Schlaich, Prof. E. Ramm, Prof. Frei Otto, Prof. John Argyris , itu semua baru profesor-profesor di bidang teknik sipil, belum yang lain. Seperti diketahui bahwa pabrik mobil Mercedes Benz ada di kota Stuttgart, jadi penelitian dan riset-nya tentu disekitar itu. Tahu khan kualitas mobil Mercedes atau di sananya disebut Daimler. Seperti itulah kualitas Uni-Stuttgart.
Sudahkah anda mengenal profesor-profesor teknik sipil tersebut. Jika belum berarti anda “kuper“. Saya yakin itu, seperti saya 5 atau 8 tahun yang lalu, tahunya hanya bekerja-bekerja, merasa sukses dengan pencapaian waktu itu. Padahal ternyata semua itu masih ‘kecil’. 😦
Seperti cerita ksatria di komik-komik wayang, agar sakti mandraguna maka perlu melanglang jagat, melihat dunia luar, melakukan bench-marking dengan teman-teman seprofesi (sama-sama ksatria, kalau ketemunya dengan para syudra saja, nanti merasa ‘gede sendiri’ padahal …. ).
Jadi intinya bahwa untuk menjadi besar maka diperlukan ketemu atau interaksi dengan sesama profesi, untuk melihat atau menjajagi atau jelasnya benchmarking kita dengan yang lainnya, apa yang kurang sehingga perlu diperkuat dan apa yang telah kuat perlu dipertahankan atau ditingkatkan. Untuk bisa ketemu tentu saja perlu event yang pas, juga diperlukan dana. Jadi itu bukan hal yang sembarang saja.