Semua orang tahu bahwa seorang Ph.D atau Doktor dalam penelitian yang dilakukannya harus menghasilkan sesuatu yang orisinil, yang diharapkan menambah khasanah keilmuan yang sudah ada.
Karena tahun ini aku harus meyakinkan diri untuk menyelesaikan program doktorku maka jelas akan ada penemuan orisinil versi ku. Jadilah judulnya seperti di atas.
Apa itu ? Wah nanti, dulu, kalau sampai aku publikasikan di blog ini berarti di mata profesor-profesor pengujiku dinilai sudah nggak orisinil lagi, karena sudah ada yang tahu. Jadi aku harus hati-hati dalam membicarakannya.
Berbicara tentang metodologi yang aku lakukan. Kemarin terjadi dialog antara seorang doktor dan seorang kandidat (yaitu aku sendiri), yaitu ketika aku menerangkan bahwa rencanaku tahun ini akan menyelesaikan programku.
Doktor muda bertanya: “Perlu dilakukan penelitian eksperimental ya ?”
“Iya mas, tapi belum, ini kemarin setahun penuh baru aku menyelesaikan penelitian numerikku.“.
Beliau terkaget:” O penelitian eksperimental-nya belum tho ?. Saya dahulu memulai dari penelitian eksperimental pertama kali, karena permasalahannya masih sangat orisinil sehingga harus dilihat hasil eksperimental-nya terlebih dahulu. Baru setelah itu, dicocok-cocokkan dengan hasil numerik !“.
Penjelasannya mantap.
Dheg !. “Koq beda denganku ya !”
Terjadi perubahan arah pembicaraan, terlihat kesan kalau beliau yang bergelar doktor tersebut meragukan pernyataanku untuk bisa menyelesaikan tahun ini. Mungkin beliau berpikir “wah masih jauh anda pak Wir, urutan penelitiannya aja salah“.
Lanjutkan membaca “penemuan orisinil 2008” →