Lomba Jembatan Tahan Gempa UPH

Sebelumnya jika ada perlombaan Jembatan di universitas lain, maka pasti para mahasiswa kami sudah pada ribut ingin mengikutinya. Ya gimana lagi, bayangannya adalah untuk memenangi perlombaan tersebut, karena fakta dari tiga kali ikut, semuanya pasti membawa pulang sertifikat juara. Intinya mereka yakin bahwa mereka-mereka nggak kalah dengan yang lain, hanya sayang saja kemarin yang di PNJ tergelincir, proposalnya dianggap kurang siap, fokusnya pada perlombaannya sih.

Mungkin karena kecewa nggak bisa ikut perlombaan tahun lalu, padahal apa-apanya sudah siap. Mungkin juga karena suasana kompetisi benar-benar merasuk pada sebagian besar mahasiswa-mahasiswa saya tersebut, daripada menunggu orang lain menyelenggarakan perlombaan tersebut maka akhirnya mereka sendiri yang menyelenggarakannya.

Lanjutkan membaca “Lomba Jembatan Tahan Gempa UPH”

(kemampuan) menulis modal penting ambil S3

Semakin hari semakin terasa, bahwa pendidikan level S1 adalah tidak mencukupi, khususnya yang mempunyai rencana hidup menjadi guru atau dosen. Semakin tinggi level pendidikan yang anda raih, semakin menguntungkan posisi anda yang bekerja di sektor pendidikan. Itu jelas sudah terbukti ! Beberapa rekan yang saya kenal, setelah lulus S3 maka dengan santainya, jabatan eksklusif, yang dicari-cari banyak orang, ternyata sudah menunggu dengan sabar. Ada yang jadi dekan, jadi ketua program magister, jadi ketua jurusan, dan bahkan ada yang bisa meraih kursi jabatan rektor.

Lanjutkan membaca “(kemampuan) menulis modal penting ambil S3”