Pagi hari tadi berita di radio mengabarkan bahwa bapak presiden kita SBY akan meresmikan beroperasinya jalur ganda kereta api rute Jogja-Kutoarjo.
Menarik sekali, ternyata ada perkembangan baru (?!) di dunia perkereta-apian di Indonesia.
Jadi inget sewaktu di Stuttgart dulu gimana suatu negara yang terkenal sebagai pembuat mobil (Mercedes, Porche, BMW, VW, Audi) ternyata jumlah mobil-mobil yang sliwar-sliwer di jalan nggak terlalu banyak, pokoknya kalah jauh deh dengan Indonesia. Apa ini merupakan petunjuk bahwa kita lebih kaya ?!
Sedang di sisi lain, jalur kereta api, stasiun dan lain-lain wah hebat sekali, kota Stuttgart yang termasuk bukan ibu kota aja setasiun ka-nya minta ampun lebih gede dari station Kota, bahkan disitu ada tiga jalur kereta api, yang luar kota, antar daerah dan dalam kota di bawah tanah.
Stuttgart Hauptbahnhof atau stasiun pusat Stuttgart diambil dari menara, bayangkan gedung disebelah stasiun yang kelihatan kecil karena track-nya memang banyak.
Ini jalur rel antar kota yang terminate ke stasiun Stuttgart. Jangan salah, di bawahnya lagi (kereta bawah tanah) masih ada stasiun untuk dalam kota, kayak trem gitu. O ya, stasiun ini katanya masih kalah dibanding yang ada di Berlin, yang lebih besar lagi, dan baru, yang mereka bangga-banggakan. Coba, yang biasa-biasa saja kayak gitu, gimana yang mereka bangga-banggakan. O ya, setahu saya transportasi di sana terintegrasi, didekatnya pasti ada jalur bis atau yang lain. Dari sini aja ada kereta khusus ke bandara.
Intinya bahwa negara jerman yang relatif (se ukuran Kalimatan) kecil aja mengusahakan transportasi kereta api sebagai bagian dari sistem angkutan massalnya. Sedang indonesia yang relatif lebih luas, mobilnya aja juga harus beli (import) masih ngotot pakai mobil sebagai basis angkutan massalnya, iya khan. Busway itu lho buktinya. Emangnya ada rencana lain !
Moga-moga jalur KA ganda yang diresmikan tersebut dapat menjadi pemicu untuk dikembangkannya kereta api sebagai sarana angkutan massa di Indonesia.
catatan baru : tentang prospek pemakaian transportasi kereta, koq saya agak pesimis ya. Bayangkan, selalu saja kalau ada pejabat bicara sistem transportasi massal, bilang harganya mahal dll, lalu akhirnya kembali ke cara lama, nggak ada progres lagi dan tinggal wacana. Tetapi di sisi lain, negara dengan enak mengelolakan tambang petro dollar ke orang asing. Duitnya pada kemana ya. Juga kalau mau cari mobil mewah, kebanyakan nggak di luar negeri lho, di sini bahkan banyak. Pokoknya di Indonesia ini memang bhineka tunggal ika, mulai dari fakir miskin yang keleleran di jalan (ini fakta, tadi pagi ngelihat orang gila yang menjerit-jerit kesakitan berguling di tepi jalan di daerah Lippo Cikarang, ini tanggung jawab siapa ya, katanya di UUD 45 ps 34 tanggung jawab negara, nyatanya) sampai yang naik bmw seri 7 lengkap di Indonesia. Memang hebat negara kita ini. Terus terang saya masih mendambakan pemimpin yang sekaliber Soekarno (di awal kemerdekaan) dan Soeharto (di awal orba).
Ini penting lho, coba aja, di jurusan teknik sipil UPH , mata kuliah jalan kereta api nggak diberikan. Padahal dulu di UGM masih dapet. Sekarang masih ada nggak ?
Kalau di UGM aja sampai dihilangkan, kasihan deh prospek transportasi dengan Kereta Api.
Tinggalkan komentar