Sebenarnya pengaruh pemblokiran situs yang dimaksud, yaitu you-tube tidak memberi pengaruh yang berarti bagiku. Gimana lagi, saya memang membatasi download video karena memakan quota speedy-ku. Berhemat begitu. Tetapi adanya perintah pemblokiran situs secara resmi oleh pemerintah melalui Depkominfo itulah yang membuat dahiku berkerenyit.

Pertama-tama tentulah karena mengingat “apa yang menjadi harapanku beberapa bulan lalu”, ketika menanggapi bahwa Depkominfo akan diisi oleh seorang ahli berbasis perguruan tinggi. Sebagai orang dari perguruan tinggi, tentu paham benar arti sebuah fasilitas internet. Sesuatu, yang tidak berpihak, sesuatu yang apa adanya, bisa digunakan oleh siapa saja, baik oleh si jahat maupun oleh si malaikat, untuk maksud baik maupun maksud buruk. Dan tentunya dapat diketahui, bahwa internet mempunyai keunggulan karena didalamnya ada apa saja, juga sangat cocok jika digunakan dalam era kebebasan berpendapat ini. Jadi intinya, dapat juga dikatakan bahwa kemudahan memakai internet di negeri ini, juga akan mendukung proses demokrasi yang sedang berjalan. Dengan pemahaman seperti itu tentu akan tahu bahwa content seperti fitna atau yang semacamnya lagi pasti akan ada, dan internet dalam hal tersebut tidak bisa langsung disalahkan.

Ingat setiap hal khan bisa saja ada sisi buruk maupun sisi baiknya, tergantung yang memanfaatkannya. Jadi manusianya gitu.

Kedua, adanya perintah pemblokiran tersebut, menunjukkan bahwa ada pengakuan kalau masyarakat pemakai internet di Indonesia ini belum cukup dewasa untuk diberi kebebasan menerima informasi yang ada. Jika ada anggapan seperti itu, mengapa pula diperlukan pengembangan infrastruktur tersebut (internet) secara intensif, bahkan sampai diperlukan seorang pejabat yang basisnya adalah ilmuwan.

Konsep pemblokiran seperti diatas, jika dilakukan oleh pejabat yang mantan intel, atau tentara, atau bahkan satpam, rasanya koq wajar-wajar saja. Memang begitu style-nya, tetapi jika cara tersebut juga dipakai oleh seorang yang notabene bergelar akademisi tinggi, koq rasanya tidak cocok.

Konsep dewasa dan masih anak-anak tersebut khan identik dengan pisau tajam nggak boleh dikasihkan ke anak-anak, tapi jika ibunya, ya boleh saja.

**up-dated 11 April 2008**
Pemerintah dalam hal ini depkominfo menyadari bahwa pemblokiran memang tidak cocok untuk diterapkan dalam era informasi yang serba terbuka ini, sehingga pemblokiran dihentikan.

detikinet : YouTube Resmi Dibuka, Pemerintah Minta Maaf

Saya kira ini suatu keputusan bijak, yang bukan diartikan sebagai menang atau kalah. Karena seperti yang diketahui oleh masyarakat ilmiah pada umumnya, bahwa tidak ada itu yang sifatnya mutlak. Jadi jika diketemukan data atau fakta baru yang tidak mendukung keputusan sebelumnya, maka jika perlu dapat direvisi. Pemahaman seperti itu memang umum dikalangan yang beredukasi tinggi.

Sekali lagi, bagus pak menteri, saya juga mendukung untuk menolak film yang kontroversi tersebut, tetapi untuk itu nggak perlu sampai dilakukan pemblokiran. Semoga kebebasan dalam era informasi ini menumbuhkan minat masyarakat untuk maju dan bukannya tergelincir ke ‘hal-hal yang tidak perlu’.

20 tanggapan untuk “tentang pemblokiran situs”

  1. kunderemp Avatar

    Youtube di ISP saya sudah dibuka kembali. Hmm….

    Tapi kisah pemblokiran ini mesti jadi pertanda bahwa kita mesti mengawasi PP yang bakal jadi ‘juklak’ implementasi UU ITE.

    Suka

  2. […] April 9, 2008 · 1 Comment […]

    Suka

  3. Henry Irsan Avatar
    Henry Irsan

    Halo pak wir, ini pertama kalinya aku ngisi comment di blog pak wir.

    Sebagai pecinta IT, saya ingin memberi tanggapan atas artikel di blog bapak yang satu ini. Mendengar berita tersebut, saya sangat marah dengan kebijakan pemerintah yang bukannya memajukan bangsa ini malah mengkerdilkan kecerdasan intelektual dan kebebasan berpendapat. Hanya karena sebuah isu, lantas dengan tidak bijaksananya meblokir internet secara sporadis sungguh sebuah duka cita yang mendalam bagi demokrasi dan kematian dunia IT di Indonesia.

    Menurut saya hal ini adalah sebuah blunder besar yang dilakukan oleh pmrnth sebelum pemilu 2009 yang akan menyebabkan menurunnya dukungan terhadap pasangan tersebut. Seharusnya bukan internet-nya yang diblokir, tetapi attitude n character negative dari manusianya yang harus diblokir dengan pendidikan moral dan contoh2 yang baik yang dimulai dari para pemuka di negeri ini yang ngakunya pinter.

    Saya sangat setuju dengan pemblokiran hal2 negatif. Tetapi tidak dengan cara yang sporadis seperti ini. Seharusnya seorang menkominfo yang merupakan orang akademisi itu tahu benar bahwa situs – situs tersebut selain mengandung konten negatif, situs2 tersebut juga mengandung sumber2 pengetahuan yang sangat berguna bagi kemajuan bangsa dan merupakan sarana untuk bertukar pendapat dan saling berbagi informasi. Tentunya kompetensi Mr N** patut dipertanyakan ato jangan2 gaptek kali. Apakah bangsa ini ingin kembali ke zaman batu????

    Suka

  4. satya sembiring Avatar

    sapu juga dapat digunakan untuk membunuh manusia. apakah penggunaan sapu juga akan dilarang ?. Semua hal bisa dijadikan sumber kejahatan. Sekarang bukan alatnya yang harus diotak atik. tapi penggunanya. pendidikannya, imannya, dan polapikir yang sehat.

    Suka

  5. aRuL Avatar

    Konsep pemblokiran seperti diatas, jika dilakukan oleh pejabat yang mantan intel, atau tentara, atau bahkan satpam, rasanya koq wajar-wajar saja. Memang begitu style-nya, tetapi jika cara tersebut juga dipakai oleh seorang yang notabene bergelar akademisi tinggi, koq rasanya tidak cocok.

    wah bapak ad hominem yakz?

    koq menyalahkan masalah pemblokiran dipermasalahkan dengan latar belakang akademisi seseorang?
    mmm

    sudah baca romisatriawahono.net tentang hasil diskusi blogger dkk dengan jajaran depkominfo?

    Suka

  6. MuMu Avatar
    MuMu

    @Pak Wir dan Arul

    Hmmm….

    Apakah akan ada perdebatan antar Institusi lagi?
    Hope not..

    Balik ke topik aja yuk..
    Jangan bahas person..
    Lebih ke kebijakannya aja gimana?
    Lalu berpikir solusi..

    Hehehe.. Cuma usul aja sih..

    Kalau mau diteruskan, ya itu pilihan anda berdua..

    Tapi buat apa?

    Suka

  7. wir Avatar
    wir

    @Mumu
    ya betul, saya setuju sekali. Buat apa ?

    Sikap mereka khan sudah jelas bahwa : “gelar akademis tidak boleh dikaitkan dengan tindakan seseorang mengambil keputusan“. Benar khan.

    Ya sudah, saya tidak perlu mendebatnya kog, hanya manggut-manggut saja, mencoba memaklumi dengan hati lapang. O o o begitu ya. 😛

    Apakah itu juga bisa diartikan dengan ini: “bahwa gelar akademis tidak mempengaruhi cara berpikir seseorang

    **lagi mikir keras**

    Jadi kalau begitu gelar akademis itu apa ya ?

    **lagi-lagi mikir yang lebih keras**

    Ya untuk cari apa ya kerjaan dong pak ! Pak wir ini koq nggak tahu aja.“, orang disampingku nyeletuk.

    Suka

  8. tumin Avatar

    aku ingin tanya kalo kita membuka situs porno
    kita kena pasal berapa seeee
    boleh tau engga

    Suka

  9. sampahdigital Avatar
    sampahdigital

    saya merasa pemerintah…bego apa ya 😀
    kok tindakannya ngawur 😀
    malu rasanya jadi warga internet indonesia. 😦

    Suka

  10. Cyber Surfer Avatar

    Pemerintah tuch terlalu cepat ambil keputusan sekaligus tindakan.. Gak taunya kalo tuch cara merugikan sebagian orang termasuk gw..

    Buat gw situs2 yang diblokir tuch gak bisa diliat dari sisi negatifnya aja perlu diliat juga segi positifnya.. Kalo semua situs diBLOK ama Pemerintah bisa2 orang Indonesia jadi kayak orang aneh..

    Kalo mao sebaiknya dilakukan Filterisasi aja terhadap situs2 yang mengandung hal2 yang tidak baik untuk diliat.. Gw pikir kayak gto lebih bijaksana..

    Suka

  11. syant Avatar

    saya cuma bisa bilang, ‘Banyak jalan menuju Roma’. Emang Dunia maya itu ada batasnya?

    pemblokiran karena adanya satu file malah menjadi stimulan beredarnya file itu sendiri. Kodrat manusia kan penasaran melulu, hehe…

    Suka

  12. fajar Avatar

    @Syant
    emang benar, buktinya saya masih bisa download-download video atau program-program
    di website tempat penyimpanan file seperti filehosting.com, file-4sharing.com, easy-share.com, dll

    Suka

  13. hafidzi Avatar

    halaaah….
    abis mo gimana lagi, tp masih banyak ko yang lebih bermanfaat dari hanya sekedar yang telah diblok.

    intinya, gimana kita menggunakan internetnya. walaupun diblok gimana aja, orang2 kita tu pinter2 Pak, pasti ada terus jalan keluarnya, ditambah lagi dengan bantuan bisikan Syaitan, insya Allah bakal kebuka.

    Tergantung kita nya aja, mo kepositif ato sebaliknya….
    thanks infonya and salam kenal ….

    Suka

  14. ramdani1428 Avatar
    ramdani1428

    guys, situs2nya sebagian udah dibuka kembali kok (meski akan dievaluasi 7 hari mendatang)

    Suka

  15. wir Avatar
    wir

    Saya mencoba mempelajari dengan baik link yang disertakan di atas. Selanjutnya saya menata ulang pengetahuan tersebut menjadi pemahaman baru sebagai berikut :

    Adalah benar bahwa pemblokiran dilakukan berdasarkan surat depkominfo. Itu semua adalah untuk menindak-lanjuti permintaan presiden untuk menghapus content film fitna.

    Padahal seperti diketahui dari postingan saya tentang fitna, bahwa masalah itu (fitna) menurut sdr Arul itu bukanlah suatu fakta. Berulang kali sdr tersebut ngotot kepada saya untuk menyatakan bahwa film fitna adalah bukan fakta.

    Saya tidak melakukan apa-apa, karena saya memang tidak mempermasalahkan apakah film tersebut adalah fakta atau bukan, tetapi saya hanya menyarankan hal-hal seperti itu nggak perlu dilihat apalagi di down-load. Ini yang menurut pak Nuh adalah “filter individu”, memberi pemahaman kepada pembaca. Jadi sebenarnya tidak ada yang salah dengan postingan saya, tetapi mungkin karena tetap tidak paham dengan maksud saya, maka sdr Arul tetap ngotot dengan komentarnya.

    NB: filter individu adalah mengacu tulisan pak Romi yang berdialog dengan pak Nuh.

    Berkaitan dengan pelaksanaan perintah pemblokiran dari Presiden, dalam hal ini depkominfo hanyalah pembantu presiden maka itu harus dilaksanakan dengan baik dan benar.

    Berkaitan dengan jabatan yang notabene adalah pembantu presiden, maka jelaslah bahwa gelar akademis tinggi adalah tidak ada kaitannya sama sekali. Jadi dalam hal ini, maka pernyataan sdr Arul adalah benar sekali.

    Dikaitkan dengan hal tersebut, tentu secara logis dapat ditarik kesimpulan bahwa ketika menjadi pembantu presiden maka apapun latar belakangnya: militer, profesional maupun akademis adalah sama saja, yang penting adalah menjalankan perintah. Begitu bukan.

    Kalimat di atas mungkin juga bisa diganti dengan pernyataan bahwa kalau sudah menjabat, maka akhirnya sama saja, apapun latar belakang yang menyebabkan dia dapat diangkat pada jabatan tersebut.

    Apakah itu dapat dijadikan suatu hipotesis bahwa siapapun kalau sudah menjabat di pemerintahan, maka “sama saja”. Dalam hal ini, bisa saja itu termasuk saya juga, dan yang lain-lain.

    Jika hipotesis tersebut benar, tentulah dapat dipahami bahwa meskipun sudah dalam era demokrasi, sehingga orang-orang penting (sebelumnya) dapat duduk di pemerintahan, tetapi pada kenyataan masyarakat kecil masih pada “mengeluh” dengan kebutuhan pokok yang semakin “menjepit”.

    Ok, mungkin itu secara umum.

    Secara khusus tentu dapatlah dimaklumi posisi jabatan yang diemban oleh pak Nuh mensikapi situasi seperti itu. Tetapi karena ini mungkin kelebihan beliau, juga mungkin karena pengalaman beliau lama di bidang pendidikan maka beliau membuka jalur dialog dengan para blogger.

    Lha ini jelas, cocok sekali jika itu dilakukan oleh seorang dengan gelar akademis tinggi. Memintakan pemahaman, bahwa materi-materi negatif perlu dihindarkan bagi masyarakat. Juga ingin menekankan bahwa bukan pemblokiran pada situsnya, tetapi pada content-nya.

    Konsep seperti itu khan intinya sama dengan postingan saya tentang fitna sebelumnya. Jika pak Nuh melakukannya dengan kapasitasnya sebagai menteri, sedangkan saya memintanya dengan cara menumbuhkan kesadaran bahwa materi itu tidak baik.

    Jika mensikapi seperti itu, juga inti dari yang pak Nuh lakukan, tentulah tidak bisa dipahami kalau yuniornya, yaitu sdr Arul, dengan komentarnya agar saya jangan membahas tentang film itu atau yang terkait.

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemblokiran yang dilakukan oleh pak Nuh adalah karena jabatannya. Sedangkan adanya dialog positip dengan para blogger untuk menyamakan pendapat adalah karena memang latar belakang beliau yang bijak.

    Suka

  16. Situs SETAN kok gak diblokir?? ee.. tanya kenapa?? Avatar

    Sekedar Info kalau Youtube dan Rapidshare sudah dibuka kembali …

    dari pengalaman pemblokiran ini menunjukan bahwa orang2 Pemerintah adalah orang2 yang *!X$GQO*!! QZ**EK! aneh ya … orang seperti mereka kok bisa jadi pemimpin?? mau dibawa kemana bangsa ini oleh pemimpin2 *@%**D^O* seperti mereka??

    Suka

  17. emfajar Avatar

    udah bisa di buka lagi kok situs2 yang di blokir kmrn,, seharusnya ISP melakukan hal ini dengan memblok hanya url nya saja tidak memblok satu situs secara keseluruhan.

    Suka

  18. aRuL Avatar

    mohon penjelasan bapak deh, apakah yang saya lontarkan diatas itu bukan sara? menyebut situs islam dengan setan?
    pliz tolong jelaskan.

    Suka

  19. Dido Avatar
    Dido

    Saya juga ngga setuju dengan ada pemblokiran tersebut…PEMBODOHAN BANGSA…mau dibawa kemana bangsa Indonesia ini ???!!!!!

    Suka

Tinggalkan komentar

I’m Wiryanto Dewobroto

Seseorang yang mendalami ilmu teknik sipil, khususnya rekayasa struktur. Aktif sebagai guru besar sejak 2019 dari salah satu perguruan tinggi swasta di Tangerang. Juga aktif sebagai pakar di PUPR khususnya di Komite Keselamatan Konstruksi sejak 2018. Hobby menulis semenjak awal studi S3. Ada beberapa buku yang telah diterbitkan dan bisa diperoleh di http://lumina-press.com