Berita heboh bagi engineer, mahasiswa dan saintis di Indonesia (juga dunia) !

Sdr Donald Essenst salah satu pengunjung tetap, dan sekaligus konsultan ebooks kita telah menyusun thread khusus “sipil dan struktur” di Kaskus.

Disana beliau menyediakan waktunya untuk sedikit berbagi tentang literatur-literatur engineering digital. Jangan sampai ketinggalan informasi terkini dalam meningkatkan karir kita.

Sukses ya mas Donald

 

18 tanggapan untuk “Donald Essenst : thread khusus “sipil dan struktur””

  1. Donny B Tampubolon Avatar
    Donny B Tampubolon

    Dear Indonesian Engineers,

    Kita dukung Mas Donald untuk pekerjaan mulianya yang pastinya sangat berguna untuk kita semua khususnya komunitas Teknik Sipil di Indonesia..

    Syallom..

    Suka

  2. caktopan Avatar

    walah…kaskus lagi !
    perlu disimak…

    ke Te-Ka-Pe untuk ‘sedot’, juragan ….

    Suka

  3. donaldessenst Avatar
    donaldessenst

    Lah pak mau ngupload daritadi gagal mulu gak tau deh kenapa? hehehe.

    Suka

  4. Echa Avatar
    Echa

    mas, kok cuma tentang struktur sih??? nanya2 tentang transport ga boleh yaaaaaaaa???

    Suka

  5. Donald Essen Avatar
    Donald Essen

    @ Echa

    Secara saya sama pak Wiryanto orang struktur jadinya lebih kestruktur2 gitu deh. Mungkin kalo nanti bisa cari orang transport, geoteknik atau water yang bersedia meluangkan waktunya boleh aja bantuin saya posting di kaskus. Tapi saat ini mungkin untuk pertanyaan2 ditujukan di blog pak wir aja deh. Di kaskus mah jadi sarana jurnal dan ebook aja karena kaskuskan forum, rada repot psoting2 seperti itu di blog apalagi ini blog bukan punya saya:).

    Suka

  6. sadma l Avatar
    sadma l

    Pak Wir & mas-mas semuanya, saya mau tanya apakah ada sanksi (misal dari HAKI) kepada konsultan atau (ahli struktur ber-sertifikat) yang masih mendisain suatu struktur bangunan dengan mendasarkan pada PBI’71 (metode elastis) bukan peraturan terbaru negara kita SK-SNI 2002 (metode LFRD). Dan satu lagi, mana hasilnya yang lebih ekonomis. Karena sebagai owner saya perlu mengetahui hal ini.
    Maaf jika pertanyaan ini pernah dibahas sebelumnya. Terima kasih.

    Suka

  7. donaldessenst Avatar
    donaldessenst

    @ Sadma L

    Kalo sanksi hukum pidana gak tau ya. Mesti konsultasi ke ahli hukum dan perundang2an ini sih. Tapi pada dasarnya PBI’71 itu sudah disuperceded sama SNI Beton 2002. Pengertian superceded ya di ganti sama sekali dalam artian kasar sudah ketinggalan jaman. Hanya saja ketinggalan jaman ini gak relevan dengan desain yang boros atau ekonomis dan desainnya lebih lemah atau lebih kuat. Peraturan dibuat untuk pedoman tapi pemahaman basic engineering & judgement lebih penting dari sekedar cook book atau code oriented. Kriteria eknomis juga jangan dilihat dari biaya struktur ini salah persepsi dari owner. Berapa sih biaya struktur dibanding arsitektural dan M/E. Biaya struktur paling top yang saya tau hanya sekitar 15-20% dari biaya konstruksi. Belum dihitung project cost yang lain, jadi gak ada artinya. Kalau mau dapat initial cost yang rendah justru perhatikan keinginan arsitek yang kadang berlebihan. Dilain pihak ingin indah secara arsitektur tapi ingin hemat di struktur supaya biayanya bisa dalihkan untuk yang lain…ya lupakan saja gak akan struktur yang hemat. Struktur yang hemat sendiri menurut saya adalah struktur yang gak neko2 secara estetika.

    Hematan mana LRFD sama PBI’71? sulit juga ini jawabnya karena waktu orang desain empire state building belum ada ETABS dan safety factornya mungkin 10, jadi kalau Empire State didesain dengan LRFD dulunya mungkin biaya strukturnya bisa direduksi separuhnya. Tapi ekonomi dulu gak sama kaya ekonomi sekarang dan ditambah inflasi perkiraaan saya uang yang dikeluarkan waktu buat empire state building dulu anggap saja Rp. 1 trilyun, sekarang walau pake LRFD sekalipun mungkin harus Rp 10 trilyun.

    Suka

  8. sadma l Avatar
    sadma l

    Thanks mas,

    Mungkin permasalahan yang ada adalah beberapa desainer tidak mau meng-update ilmu nya dengan peraturan yg baru, sehingga bolak-balik perhitungan yg disodorkan ya dgn peraturan lama, “lebih familiar” katanya.

    Pertanyaan lain, adalah bagaimana dengan konsultan asing jika mendisain di Indonesia, peraturan mana yang digunakan? Mengingat setiap negara punya peraturan masing2 dan memiliki safety factor yang berbeda2.
    Apa bisa di combine?

    Thanks.

    Suka

  9. wir Avatar
    wir

    Perencanaan cara elastis (PBI) dan cara ultimate (SNI).

    Selalu saja menjadi perdebatan tentang irit tidaknya, kuno atau modernnya. Padahal esensinya adalah tidak demikian.

    Bahwa cara elastis hanya memprediksi berdasarkan parameter-parameter elastis. Perilaku runtuhnya apakah under-reinforced atau over-reinforced tidak bisa terdeteksi.

    Sedangkan cara ultimate, memprediksi kekuatan pada kondisi ultimate, bajanya telah mengalami plastis (leleh) juga distribusi tegangan pada beton telah mencapai ultimate sehingga dapat disederhanakan sebagai tegangan persegi. Metode ini dapat mengetahui tipe keruntuhan yang terjadi dari suatu penampang, under atau over.

    Kedua perencanaan dapat menghasilkan penampang beton yang sama amannya, khususnya untuk beban yang fixed.

    Tetapi untuk beban yang tak terduga, misalnya gempa maka elastis tidak bisa memprediksi perilaku runtuhnya, apakah daktail atau getas. Prinsip seperti inilah yang mendasari mengapa kita ramai-ramai berpindah ke SNI 2002.

    Jadi bukan karena SNI lebih hemat 5% atau 10%. Kalau hanya itu, khan namanya konyol, energi untuk berpindah khan besar sekali.

    Cara ultimate karena mengkondisikan pada beton mengalami crack juga betonnya ultmate maka perhitungannya kekuatannya lebih efisien. Tapi ya seperti itu tadi, jika dipakai untuk konstruksi kedap air tidak bisa mengandalkan beton itu sendiri.

    Jadi pemakaian PBI 71 atau SNI harus dikaitkan dengan peraturan tahan gempa. Jika gempa disyaratkan maka pemakaian PBI 71 nggak valid lagi.

    O ya, tentang pemakaian code. Secara tidak tertulis umumnya dapat disepakati bahwa code lokal lebih konservatif. Jadi perlu diperhatikan hal ini. Tetapi jika code lokal tidak ada, rasanya kita dapat mengacu code luar yang ada sebagai patokan, tentu saja perlu dipikirkan faktor lokal yang mungkin ada. Cari kondisi yang konservatif.

    Suka

  10. vailixi Avatar

    Salam kenal Pak wir…

    buat tambah2 referensi biasanya saya download di gigapedia.com disitu banyak sekali ebook ttg teknik sipil… pas maw seacrh pilih item search trus masuk ke link..
    Trims..

    Suka

  11. sadma l Avatar
    sadma l

    Kalau permasalahnya ke beban tak terduga (gempa), apa perlu saya meminta konsultan untuk merevisi perhitungannya dari PBI’71 ke SNI’02. Sebab bangunan yang dihitung adalah semacam tanki air/ground reservoir (bukan elevated) dan berlokasi di batam yang (menurut peraturan) gempanya relatif kecil. Sehingga kemungkinan perilaku betonnya masih elastis. Sementara kalau mereka tidak menguasai SNI’02 saya malah was2 kalau hitungannya tidak benar.

    NB : Untuk angkatan muda2 pasti tertawa kok masih ada ya orang yg ngitung dengan PBI71, sementara realita di daerah terutama konsultan2 tua masih banyak yg menggunakan aturan tsb.

    Suka

  12. Donny B Tampubolon Avatar
    Donny B Tampubolon

    Dear Pa Sadma,

    ACI, Eurocode, AS/NZ, etc… selalu diperbaharui secara berkala berdasarkan kondisi gempa, pengaruh iklim (angin, tsunami, flood), penelitian, perkembangan teknologi material, etc.. disepakati bersama para ahli dan diikuti oleh para Engineer diseluruh dunia..

    Sebaiknya di item pekerjaan ditulis bahwa semua analisa dilakukan berdasarkan peraturan yang terbaru yang berlaku di Indonesia..
    (dengan maksud melindungi semua pihak yang terkait dalam proyek bapak tersebut)

    Syallom..

    nb : Saya upload file zipnya software concrete design base on PBI 71 (masih under Dos)..
    ini link nya :

    http://www.4shared.com/dir/6805567/6ab59d28/software.html

    Suka

  13. sadma l Avatar
    sadma l

    Thanks mas Donald,

    GBU
    sadma

    Suka

  14. Jemerson Avatar
    Jemerson

    To : Donald Essenst
    Bos ini Jemerson (UGM), semoga masih ingat. Saya minta tolong copikan Tabel Disain dari Manual of Steel Construction 2005 untuk validasi/verifikasi hasil program aplikasi TA saya. Sebelumnya cuma membandingkan dengan MSC, LRFD 1993, buku dari dosen. Kan sekarang ada tambahan ASD nya. Dishare dalam bentuk picture atau apapun ga masalah.
    Tabel disain untuk:
    1. All bolted unstiffened seated connection
    2. All bolted double-angle connection
    3. Four-bolt extended unstiffened moment end-plate connection

    Meng-copi untuk keperluan studi, bukan komersil, saya pikir is not again the law, is it?. Tolong ya mas. Trims again and before.

    Suka

  15. donaldessenst Avatar
    donaldessenst

    Berhubung kaskus habis di hack orang jadinya thread khusus sipil di lock dengan ini saya menyatakan pensiun dini :p. Jadi kalau mu request posting aja di blog-nya pak Wir tapi cuma jurnal ASCE dan ACI aja. Terima kasih

    Suka

  16. @^_^@ Avatar
    @^_^@

    Weit, saya memang tidak beruntung 5 hari ini.
    Jangan menyerah bos.

    Suka

Tinggalkan komentar

I’m Wiryanto Dewobroto

Seseorang yang mendalami ilmu teknik sipil, khususnya rekayasa struktur. Aktif sebagai guru besar sejak 2019 dari salah satu perguruan tinggi swasta di Tangerang. Juga aktif sebagai pakar di PUPR khususnya di Komite Keselamatan Konstruksi sejak 2018. Hobby menulis semenjak awal studi S3. Ada beberapa buku yang telah diterbitkan dan bisa diperoleh di http://lumina-press.com