pakai model struktur truss atau space frame

<< ini masih relevan, kutulis ulang 15 Januari 2021>>

Ini pertanyaan dari salah satu pembaca blog, sdr Agaton :

kalau perhitungan rangka atap baja atau kayu memakai Software SAP2000 atau sejenisnya maka sebaiknya memakai model “struktur truss” atau “space frame.

Suatu pertanyaan sederhana, yang mungkin bagi sebagian engineer akan langsung  dijawab dengan memilih salah satu dari dua alternatif tersebut.

Bagaimana dengan anda ?

Ok. Untuk itu, ini pendapatku.

Pada prinsipnya semua alternatif di atas adalah memungkinkan, karena semua pilihan mempunyai batasan-batasan yang harus diikuti secara konsisten. Itu gunanya kenapa engineer perlu memahami perilaku dasar dari setiap fenomena engineering dan tidak sekedar bisa menghitung agar strukturnya aman untuk dipakai. Jika hanya sekedar bisa menghitung seperti itu, tetapi tidak bisa memberikan argumentasi “mengapa tipe struktur itu yang dipilih“, kalaupun dipaksa hanya bisa berkilah karena didasarkan pada pengalaman-pengalaman sebelumnya yang sukses. Bisa dipastikan yang bersangkutan adalah Tukang Kelas 1, bukan engineer yang sesungguhnya.

Sebelum menjelaskan pada kasus, perlu dijelaskan terlebih dahulu definisi struktur truss dan space frame. Istilah ini di internet agak campur aduk, khususnya ketika menjelaskan tentang sistem struktur rangka baja 3D. Kelihatannya ok, tetapi hal itu bagi engineeer muda bisa membuat bingung pada waktu perencanaannya. Kalau hanya sebutan nama oleh arsitek, atau awam, yaitu untuk membedakan satu bentuk rangka dengan bentuk rangka lainnya, maka tentunya tidak akan berdampak apa-apa.

Tentang istilah nama, saya jadi ingat diskusi dengan mahasiswa soal kerja praktik. Mahasiswa mencoba menjelaskan raft foundation yang disebutkan oleh kontraktor di lapangan. Setelah di telisik lebih lanjut, itu ternyata jenis pilecap raksasa tebal, yang dibawahnya teradapat grid tiang bor. Itu termasuk sistem pondasi dalam. Pada pelajaran teknik pondasi, atau di literatur teknik pondasi, yang namanya raft foundation adalah pondasi dangkal. Padahal dibawahnya ada tiang bor yang termasuk pondasi dalam. Jadi dari istilah itu saja maka solusinya akan berbeda sekali. Kenyataan di lapangan fine-fine saja. Maklum istilah itu khan dampaknya saat perencanaan terkait metode yang digunakan untuk mendapatkan solusinya, bukan di lapangan .

Selanjutnya kembali ke kasus truss dan frame. Agar tidak rancu lagi maka pembahasan sebaiknya membandingkannya dengan yang setara, misalnya :

  • struktur truss vs struktur frame
  • struktur plane truss vs struktur space truss
  • struktur plane frame vs struktur space frame

karena jika yang dibandingkan adalah struktur truss dan space frame jadi membingungkan. Istilahnya tidak apples to apples.

Catatan : permasalahan karena truss dan frame di Indonesia kadang diterjemahkan dengan istilah yang sama, yaitu rangka batang.

Istilah “frame” di dalam pembahasan ini sebenarnya tidak dapat diterjemahkan sebagai “rangka batang” dalam bahasa indonesia sehari-hari. Maklum secara visual bagi orang awam, bisa saja “truss” dan “frame” akan merujuk pada sistem struktur yang sama. Sebenarnya istilah itu adalah istilah bagi structural engineer untuk mengkategorikan suatu struktur yang terdiri dari elemen-elemen batang yang disambung satu sama lain, yang mana elemen-elemen tersebut dalam analisis dapat dimodelkan sebagai elemen 1D, yang mana gabungan-gabungan elemen-elemen 1D dapat membentuk elemen 2D (plane) dan elemen 3D (space).

Itu belum menyinggung “truss” dan “frame” lho.

Adapun istilah “truss” atau “frame” lebih diarahkan kepada bagaimana gaya-gaya luar yang bekerja pada struktur tersebut dialihkan ke tumpuan. Struktur “truss” jika gaya-gaya luar tersebut dialihkan melalui perilaku aksial pada elemen 1D tersebut, sedang “frame” adalah selain aksial juga memanfaatkan perilaku lentur maupun geser pada elemen 1D.

Penjelasan yang lebih detail, mengapa ada penggolongan tersebut di jaman dahulu adalah untuk mengkategorikan metode apa yang paling baik digunakan untuk menganalisisnya. Rumus-rumus matriknya juga berbeda, dan itu dijelaskan secara detail dibuku SAP yang aku tulis. Moga-moga para pembaca blog ini sudah membacanya. Jika belum, langsung ke http://lumina-pres.com .

Untuk bisa menentukan apakah atap bajanya “truss” atau “frame” tentu tergantung konfigurasi geometri, bagaimana elemen batang (elemen 1 D) tersebut dipasangkan dalam membentuk struktur. Jika bisa membentuk suatu rangka yang terdiri dari segitiga-segitiga tertutup maka dimungkinkan dapat dianalis sebagai struktur truss. Sedangkan jika tidak memungkinkan, seperti gable misalnya, maka jelas harus dianalis sebagai struktur frame. Ini contoh plane truss tradisionil, yang gambar-gambarnya aku searching di Google.

0e579ea7d99386e7a32742633e608a17Gambar 1. Berbagai tipe struktur truss (atap dan jembatan)

Selain bentuk geometri, maka cara penyambungan dari elemen struktur juga cenderung menentukan apalah “truss” atau “frame” yang perlu  dipilih. Untuk kayu misalnya, paling sederhana jika dapat dimodelkan sebagai struktur truss saja, karena sambungannya hanya menerima gaya aksial. Sederhana.

traditional-timber-frame-joinery-with-pegs-blog
Gambar 2. Sambungan pada konstruksi kayu

Meskipun sambungan pada konstruksi kayu cenderung hanya untuk tarik dan tekan. Itu alasannya mengapa pada Gambar 2 ada tambahan batang diagonal. Tetapi untuk kasus konstruksi yang terlihat di Gambar 2 , tidak bisa dianalisis sebagai struktur truss. Harus frame. Kenapa, karena secara global tidak membentuk rangka-rangka berpola segitiga seperti di Gambar 1. Batang diagonal yang terlihat pada Gambar 2 adalah strategi untuk menghasilkan sambungan balok dan kolom sebagai sambungan yang mampu memikul momen, khususnya terhadap beban gravitasi.

Untuk konstruksi baja, berbeda lagi. Jika profil bajanya dari profil WF tentu lebih mudah untuk membuat sambungan momen, akan berbeda jika elemen batang terdiri dari profil pipa dan beorientasi ruang, sebagai berikut.

large_thumbnailGambar 3. Space truss

Gambar 3 di atas kalau di searching di internet, bisa juga disebut sebagai space frame. Jangan bingung, yang menyebut seperti itu biasanya kontraktor atau arsitek, untuk mengkategorikan sebagai rangka ruang. Tetapi bagi structural engineer, yang melihat sesuatu berdasarkan gaya-gaya internal yang terjadi, maka dengan argumentasi bahwa karakter sambungan antar batang,  yang hanya  mampu atau tepatnya didominasi oleh gaya aksial saja maka dipastikan itu termasuk struktur truss, dan karena orientasinya adalah ruang (3D) maka disebut space truss. Bukan space frame.

Picture28Gambar 4. Space frame

Gambar 4 bisa membuat bingung. Sepintas jika dilihat dari jauh, maka terlihat orientasinya membentuk pola segitiga. Ini seperti truss. Tetapi karena ada pola lengkung, dan sambungannya menerus (las penuh) maka jelas perilaku strukturnya tidak hanya menerima gaya aksial saja. Ingat, batang melengkung jika diberi gaya aksial (gaya searah sumbu) di ujung-ujung batang, pasti akan timbul momen. Oleh sebab itu untuk analisisnya perlu sebagai space frame.

Jangan pusing ya. Bisa kebayang atau tidak. Bagi awam pasti pusing dengan tulisanku ini. Jika bisa dipahami, syukurlah ilmu rekayasa struktur anda mencukupi. O ya, itu tidak hanya untuk analisisnya saja, untuk desain juga berpengaruh. Sebagai contoh rangka baja, jika dianggap truss maka untuk desain cukup belajar Chapter D (batang tarik) dan Chapter E (batang tekan) dari AISC 360-10. Jika dianggap frame maka selain Chapter D, Chapter E, juga Chapter F (balok lentur), Chapter G (geser) dan Chapter H (gaya kombinasi). Lebih banyak khan. Jadi pemilihan istilah bagi seorang insinyur struktur sangat penting, bagi yang lain : siapa peduli.

Ok, sampai mana ini. O, baru sampai “truss” dan “frame”. Bagaimana dengan “plane” dan “space”. Ini juga ditentukan oleh banyaknya tumpuan, lokasi dan konfigurasi geometri struktur. O ya, juga cara pemasangannya. Karena struktur space frame memerlukan strategi pemasangan yang khusus pula. Ini contoh space frame terkenal, di London. Dengan mempertahankan pola-pola segitiga maka sistem struktur akan didominasi oleh gaya aksial, yang mana jika dibuat bentuk lengkung, maka efek perilaku struktur membran akan terbentuk. Itu penjelasannya mengapa elemen-elemen batang baja yang digunakan relatif kecil. Bentuk segitiga, tetapi dibuat datar dan bebannya bekerja tegak lurus bidang, maka jelas bentuk segitiga tidak bermanfaat. Perilaku struktur jadi sistem struktur grid, yang didominasi lentur dan torsi, dan bukan space frame.

dezeen_Western-Concourse-at-Kings-Cross-by-John-McAslan-and-Partners_4
Gambar 5. King cross Station London sebagai struktur space frame

Jadi sebenarnya, dengan memahami karakter struktur dan bisa menggolongkannya maka sebenarnya sudah bisa diidentifikasi gaya-gaya yang bekerja, dan memilih metode penyelesaian yang tepat. Ini strategi ilmu struktur di jaman dulu, sebelum era komputer. Pada masa itu insinyur harus mempelajari banyak metode analisis, seperti Takabeya, Cross, Slope Deflection, dan macam-macam sekedar mencocokkan kasus yang akan ditangani dengan metode yang akan digunakan. Sekarang di jaman komputer, program analisa struktur sudah bisa menghitung berbagai tipe struktur, tanpa perlu memilah-milah dahulu, maka wajar saja timbul pertanyaan di atas ini. Keberadaan komputer akan memunculkan banyak tukang kelas 1, dan tidak menjamin mereka menjadi engineer sejati.

Lho koq, jawabannya jadi panjang ya. Ok, saya tutup saja, takut saya cerita banyak tetapi mas Agaton yang memancing pertanyaan ini tidak memahami . Intinya adalah banyak hal yang menjadi pertimbangan memilih sistem struktur, semuanya memungkinkan jika pertimbangan-pertimbangan tersebut telah dipikirkan. Selanjutnya harus dapat secara konsisten diterapkan sejak dari perencanaan, pelaksanaan bahkan pemakaiannya pula.

Ok begitu !

34 tanggapan untuk “pakai model struktur truss atau space frame”

  1. paijo Avatar
    paijo

    pertamax !
    good answer mister……….

    Suka

  2. Welly Avatar
    Welly

    Pak Wir,

    Jika saya udah input data di ETABS atau SAP, bagaimana saya kontrol hitungan saya secara manual (verifikasi manual).

    Thanks

    Suka

  3. Dhanie Avatar
    Dhanie

    Pak wir, Salam kenal.

    saya mau bertanya.. Kalau untuk perhitungan struktur rangka atap baja menggunakan software SAP 2000, sebaiknya menggunakan permodelan 2d atau 3d?lalu bagaimana menentukan tumpuan sendi-jepit nya untuk menghitung rangka atap yang berbentuk limasan/piramid bila menggunakan permodelan 3d?

    Terimakasih..

    Suka

  4. riza Avatar

    salam kenal pak wir.aku mahasiswa baru lulus neh.perbedaan strutur atap baja model howe ama model2 atap baja yang lain pak wir???aku masih bingung walau udah lulus.trus kelebihan masing2 atap baja yang lebih baik mana dari berbagai model.minta perhitungannya juga ya bos.makasih banyak semoga ilmu yang bapak berikan padaku ntar bermanfaat pada temen2 kampusku yang lain kalo ada yang nanya.

    Suka

  5. wir Avatar
    wir

    @Welly,
    Tentang kontrol hitungan manual, yang paling penting adalah anda harus tahu parameter yang dominan. Apa itu. Lentur, geser, aksial atau apa gitu. Misalnya tentang dinding geser, jika perilaku geser tidak dominan maka anda bisa dekati dengan balok kantilever biasa tanpa memasukkan deformasi geser. Juga check apakah deformasi aksial dapat diabaikan.

    Ya kayak gitulah prinsipnya, karena perbedaan pokok antara komputer dengan manual adalah jika komputer maka berbagai paramater dapat dengan mudah dihitung, sedangkan manual hanya yang utama saja yang perlu diperhitungkan, yang bisa diabaikan ya diabaikan saja.

    @Dhanie
    Tentang pemodelan 2D atau 3d umumnya tergantung case-per-case, bisa geometri, kondisi tumpuan juga strategi pelaksanaannya. Jadi setiap kasus bisa berbeda. Pada prinsipnya, jika dapat dimodelkan dengan cara yang paling sederhana tetapi memberikan hasil yang tidak terlalu banyak bedanya dengan yang rumit maka itu lah pemodelan yang terbaik.

    Sebagai catatan : pemodelan 3D untuk baja maupun beton nggak ada permasalahan khusus, tetapi pelaksanaan di baja rasa nggak gampang agar perilakunya adalah 3D beneran.

    @Riza
    bentuk-bentuk atap, umumnya ditentukan oleh strategi pendetailannya. kalau dalam analisis dengan komputer nggak ada bedanya.

    Suka

  6. robinson Avatar
    robinson

    Salam kenal,
    Pak Wir, saya mau nanya teori cara perhitungan reduksi kekuatan beton di kolom maupun balok akibat adanya bahan utilitas yang ditanamkan didalamnya (spt: pipa air kotor, bersih dll), apakah luas penampang kolom cuma ditambah sesuai luas pipa yg ditanam & bagaimana kl di balok ?

    Suka

  7. Aryo Avatar

    saya aryo dari Sby, perkenalkan saya mhs D3 Sipil ITS tingkat akhir, sekarang saya sedang mengerjakan TA yg berjudul Perencanaan gedung 3 lantai Dengan metode SRPMM.

    Yang mau saya tanyakan kpd bapak:
    1.Dalam perencanaan tulangan lentur balok menurut bapak metode apa yang paling baik, apa dengan metode seperti di buku Chu Kia Wang?

    2. untuk permodelan struktur di SAP dengan bangunan 3 lantai dan model atap rangka batang ganda mungkin bpk bisa memberi alternatif Combination apa aja dipakai? apa cukup yg ada d SNI aja?

    3. saya agak bingung mengenai perbedaan plat lantai satu arah dengan dua arah?

    Mungkin bapak wiryanto dapat membantu kesulitan saya ini Terima KAsih

    Suka

  8. Andreas Herjuno Avatar
    Andreas Herjuno

    Pak saya masih kurang jelas tentang tipe penyambungan antara sambungan truss dan frame terutama untuk sambungan baja WF.

    Jika rangka atap kita pakai pipa dan penyambungannya menggunakan LAS apakah bisa dikategorikan sebagai stuktur frame ? Apakah benar sambungan antara elemen struktur dengan menggunakan baut bisa membuat elemen tersebut hanya menerima gaya tarik dan geser saja tanpa adanya gaya lentur ?

    Mohon pencerahannya. Matur Nuwun. GOD BLESS YOU

    Suka

  9. wir Avatar
    wir

    @Robinson
    Penempatan pipa utilitas pada umumnya jarang dimasukkan sebagai komponen struktur, kecuali anda bisa memastikan detailnya dapat menyatu. Bahkan mengurangi kekuatan struktur. Jika pipa di tengah kolom, maka hanya mengurangi kekuatan aksial, lentur ditentukan oleh tulangan tepi. Untuk balok, hati-hati. Tergantung penempatan pipa, menyilang atau bagaimana. Kalau searah longitudinal, hati-hati juga, karena utilitas khan perlu kemiringan, padahal di balok khan sulit seperti itu.

    @Aryo
    #1: Buku saya ke-3 membahas banyak tentang perhitungan tulangan lentur balok.
    #2: Atap baja dan gedung tiga lantai khan terpisah. Kombinasinya sebanyak mimpi anda. Banyak sekali.
    #3. Beda slab satu arah dan dua arah = kuliah beton atau baca bukunya McGregor, atau buku-buku beton luar di perpustakaan.

    @Andreas Herjuno
    masalah anda adalah tentang pemodelan struktur real. Strukturnya frame atau truss tidak bisa dilihat hanya sistem sambungannya secara lokal, harus dilihat konfigurasi geometri dan tumpuan. Perhatikan banyak jembatan kereta api pakai baut yang banyak (kelihatan kaku), bahkan ada yang full-las, tetapi dapat dimodelkan hanya menerima gaya aksial saja (tekan dan tarik) .

    Suka

  10. tonylai Avatar
    tonylai

    kalau perhitungan rangka atap baja atau kayu memakai software SAP2000 atau sejenisnya maka sebaiknya memakai model “struktur truss” atau “space frame”?

    alow..mau sharing juga nih

    setuju dengan arahan Pak Wir, sebelumnya kita harus mengerti dulu mengenai jenis struktur antara lain yang dipelajari di S1:
    1. struktur rangka batang bidang (2d) yakni plane truss
    2. struktur rangka batang ruang (3d) yakni space truss
    3. struktur rangka kaku bidang atau sering juga disebut portal bidang (2d) yakni plane frame
    4. struktur rangka kaku ruang (3d) atau sering disebut portal ruang yakni space frame

    (plane = bidang artinya cuma 2 dimensi misalnya x dan y)

    (space = ruang artinya 3 dimensi misalnya x,y dan z)

    jadi rangka bidang dan rangka ruang adalah struktur yang elemen-elemen penyusunnya hanya menerima gaya-gaya aksial saja (tekan atau tarik) dengan kondisi sambungan antar elemen batang struktur adalah sendi (tidak bisa memikul momen).

    sedangkan untuk portal bidang atau ruang, elemen-elemen struktur memiliki sambungan yang kaku yang dapat memikul gaya lentur (momen).

    Jadi dalam perencanaan seharusnya kita menentukan pilihan terlebih dahulu jenis struktur mana yang akan kita pakai sehingga kita bisa menentukan model struktur apa yang akan kita pilih jika menggunakan bantuan program SAP, karena pada pemilihan tersebut akan menentukan gaya-gaya dalam yang terjadi pada elemen struktur yang kita hitung.

    di mana jika rangka batang faktor inersia diabaikan sedangkan jika rangka ruang faktor inersianya diperhitungkan.

    Penentuan 2d atau 3d?
    yah sebaiknya struktur dimodelkan sesederhana mungkin..agar mengurangi kemungkinan kesalahan karena ketidak telitian.

    sekian dulu, mohon koreksinya jika ada kekurangan.

    salam


    tony lai

    Suka

  11. Gading Avatar
    Gading

    Ass…
    Saya mahasiswa POLITEKNIK Makassar yg sedang mengerjakan P.A. dengan judul yg berkaitan dengan Atap Space frame.

    Yg saya ingin tanyakan, “apa mmg ada software khusus untuk menghitung kekuatan rangka Space?”
    Kalau mmg ada, tolong bapak beritahu nama softwarenya dan bisa didapatkan dimana?

    Maaf…..
    stu lagi pertanyaan saya, “jika software nya sudah ada, apa bisa di konversi ke software SAP?”

    Makasih…

    Suka

  12. Lily Avatar
    Lily

    Kalau Pakai Rangka atap baja ringan trus bottomnya di pasak pakai kayu, plafonnya berdiri sendiri tapi supaya lebih kaku di di paku di kayu yang sudah di pasak di bottomnya itu, nah… kebanyakan seperti ini yang dilakukan dilapangan bagaimana menghitungnya??? pusing… pusing…

    Suka

  13. heri indrayana Avatar
    heri indrayana

    Dalam aplikasi program masih rumit, sehingga uji coba beban masih menggunakan logika perkiraan, saya coba dengan beberapa program pasar, terasa masih sulit, apakah tidak bisa disederhanakan, sehingga dalam membuat perencanaan bisa dicapai standarisasi seperti jembatan, karena kebanyakan beban yang dipakai kan tidak banyak berubah alias beban mati

    Suka

  14. herri indrayana Avatar
    herri indrayana

    terimakasih ulasan yang bikin kami untuk semangat belajar lagi

    Suka

  15. joks Avatar
    joks

    Wah jadi inget waktu asistensi nih, pernah dibantai dan membantai rekan sejurusan dengan pertanyaan sejenis, pertanyaan sederhana tapi filosofis sekali 🙂

    Buat mas Agaton, perbedaannya adalah moment release di tiap membernya, untuk truss maka member rotation direlease, untuk frame member end rotation di fixed. (entah rotation atau moment ya, sudah lama gak pegang SAP 2000 nih, tapi sama aja koq)

    Nah kapan member difixed atau direlease tergantung desain koneksinya, koneksi yg bisa menahan momen tentunya membernya difixed dan koneksi yg tidak bisa menahan momen yg direlease deh…

    udah ah kepanjangan

    Suka

  16. Rendra Avatar
    Rendra

    Yup, setuju sekali dengan pak wir dan tonilay…..

    Sebelum membuat permodelan struktur, engineer harus terlebih dahulu menentukan jenis struktur yang akan digunakan. Gaya2 seperti apa saja yang nantinya akan di pikul masing2 member. Sambungan type seperti apa yang akan digunakan.

    Dibuatlah permodelan struktur yang bisa mengakomodasi parameter2 yang sudah ditentukan sebelumnya…..

    Suka

  17. Hidayat Amir Avatar
    Hidayat Amir

    Sistem struktur rangka terdiri atas:
    1. Sistem struktur bidang
    a). Plane Truss (PT)
    b). Plane Frame (PF)
    c). Grillage (GL)
    2. Sistem struktur ruang
    a). Space Truss (ST)
    b). Space Frame (SF)

    Sebelum masuk dalam pemakaian struktur diatas, perlu difahami dulu tentang:
    1). Pemodelan struktur
    Terdiri atas:
    a). Properti dan hubungan batang
    Terdiri atas: Titik Awal, Titik Akhir, luas penampang, momen inersia, modulus elastisitas bahan, hubungan dengan batang lain (sendi , jepit)
    b). Sistem tumpuan
    Tumpuan yang menahan gaya arah vertikal, horizontal dan perputaran sudut.
    Rol hanya menahan 1 arah saja, umumnya gaya vertikal
    Sendi menahan gaya vertikal dan horizontal
    Jepit menahan gaya vertikal, horizontal dan perputaran sudut.

    2). Pembebanan Struktur
    Jenis beban terdiri:
    a). Beban Titik
    Adalah beban yang bekerja pada titik simpul, arahnya bisa pada sumbu X, Y, atau Z
    Beban Titik ini berupa beban terpusat.
    b). Beban Batang
    Adalah beban yang bekerja pada batang struktur, bisa merupakan beban terpusat (P) atau beban merata (Q)

    Suatu model struktur setelah dibebani akan terjadi adalah:
    1) deformasi
    2) gaya batang
    3) reaksi perletakan

    yang jenisnya akan tergantung pada sistem struktur yang dipilih

    Karakteristik Struktur Rangka:
    1). Plane Truss (PT)
    Batang2 disusun membentuk segita tertutup dengan hubungan batang adalah sendi
    Beban yang bekerja adalah beban titik, bisa pada arah X (Px) atau Y (Py)
    Setelah dibebani, akan terjadi deformasi perpindahan titik arah X atau arah Y (dx dan dy), (2 degree of freedom) atau batang mengalami perubahan panjang
    Gaya batang yg terjadi hanya gaya Aksial, gaya yg bekerja sejajar sumbu batang (Tarik atau Tekan atau Nol)

    Reaksi perletakan adalah gaya arah X atau Y (Rx dan RY) tergantung jenis tumpuannya

    2) Plane Frame (PT)
    Batang disusun secara bebas dengan hubungan antar batangnya sebagian besar adalah menerus / jepit. Bisa memakai hubungan sendi pada beberapa tempat tertentu yg direncanakan untuk kebutuhan tertentu
    Sistem tumpuan bis roll, sendi atau jepit
    Beban yang bekerja bisa bebanTitik pada arah vertikal / horizontal (Px / Py) dan beban batang (kebanyakan nya)

    Setelah dibebani struktur akan mengalami:
    Deformasi perpindahan titik arah X, Y dan perputaran sudut (3 degree of freedom)

    Gaya batang yang terjadi adalah:
    Gaya Aksial (Px), Gaya Geser (Py) dan Momen Lentur (@z)

    Reaksi perletakan adalah Gaya Arah X, Y dan Momen (Rx, Ry dan Momen)

    3). Struktur Space Truss (ST)
    Secara singkat sama dengan Plane Truss dalam 3 Dimensi (Ruang)
    Gaya yang bekerja beban titik arah X,Y atau Z (Px, Py dan Pz)
    Tumpuan dipakai untuk menahan gaya arah X, Y dan Z
    Setelah dibebani, struktur akan mengalamai:
    Deformasi perpindahan titik kearah X, Y, dan Z ( dx, dy dan dz) (3 degree of freedom)
    Gaya batang hanya gaya aksial (Px)
    Reaksi perletakan berupa gaya Arah X, Y dan Z (Rx, Ry dan Rz)

    4) Struktur Space Frame (SF)

    Secara singkat sama dengan Plane Frame / Portal dalam 3 Dimensi (Ruang)
    Gaya yang bekerja beban titik arah X,Y atau Z (Px, Py dan Pz) dan beban batang
    Tumpuan dipakai untuk menahan gaya arah X, Y dan Z, rotasi pada sumbu X, Y dan Z (@X, @Y dan @Z)
    Setelah dibebani, struktur akan mengalamai:
    Deformasi perpindahan titik kearah X, Y, dan Z ( dx, dy dan dz) dan perputaran sudut pada sumbu X,Y dan Z (2X,@y dan @Z)(6 degree of freedom)
    Gaya batang hanya gaya aksial (Px), gaya geser arah vertikal (PY), gaya geser arah horizontal (PZ) , Momen Lentur arah Vertikal (MZ), Momen Lentur Arah Horizontal (MY) dan Momen Torsi (Mx).
    Reaksi Perletakan terdiri dari Gaya Arah X,Y dan Z (RX, RY dan RZ) dan Momen arah X,Y dan Z (MX, MY dan MZ)

    Catatan:
    Degree of Fredom (DOF) adalah derajat kebebasan suatu titik simpul, yang akan menentukan jumlah persamaan yg harus dikerjakan. Satu buah titik pada PT hanya perlu 2 persamaan, sedang 1 titik pada SF perlu 6 persamaan.

    Demikian sekilas pengetahuan tentang struktur rangka, agar para pembaca dapat lebih menstrukturkan pengetahuan analisis struktur rangka

    Bandung, 24 Juni 2009
    Hidayat Amir
    Staf Pengajar KK Teknologi Bangunan
    Prodi Arsitektur ITB

    Suka

  18. parhyang Avatar
    parhyang

    @Hidayat Amir
    Di arsitek dikenalkan juga ya DOF’s (derajat kebebasan) wah bisa tuh ngoperasiin SAP or program sejenis buat preliminary design biar realistis, karena DOF itu essential bgt bagi penggunaan software struktur metode matrik.

    btw, disampaikan juga ngga contoh real lapangan dan batasan2nya? jika nrabas gimana resikonya, prediksi worst condition seperti apa. reff dri mana aja … thx4share

    Suka

  19. hidayatamir Avatar
    hidayatamir

    Sebenarnya di Prodi Arsitektur diajarkan secara explisit. Namun sebagai pengajar tentu harus dapat memahami pengetahuan itu agar bisa menjawab pertanyaan dalam perkuliahan.Pada tahun 1988 saya pernah diberi Buku oleh seorang kolega tentang struktur rangka ini, sayang buku tersebut dipinjam oleh seseorang yang sampai sekarang tidak tahu keberdaannya. Karena saya suka dengan pemograman komputer, dari buku tersebut saya sudah berhasil membuat program aplikasi analisis dari Plane Truss, Plane Frame, Grillage, Space Truss dan Space Frame.
    Memang tidak secanggih SAP, tetapi dapat dikembangkan sesuai dengan yang kita inginkan.
    Misalnya pemasukan data dari Excel, atau pemasukan data dari gambar AutoCad, bisa dikembangkan untuk menhitung dimensi termasuk pembuatan gambar kerja juga

    Program yang intensif saya pakai untuk mengerjakan proyek adalah Plane Truss dan Space Frame.

    Pemodelan untuk Plane Truss relatif sederhana, tapi untuk Space Frame sangat kompleks. Untuk Space Frame ini pemodelan dan data entri, saya membuat pre processor dengan membuat model dalam Acad 3 dimensi, kemudianoleh program aplikasi diolah menjadi data numerik format data Space Frame, mulai koordinat titik simpul, properti batang, tumpuan dll untuk disimpan dalam database atau excel

    Dalam perkuliahan saya mengembangkan Plane Truss untuk konstruksi atap baja yang saya namai HAPTRUSS, berisi mulai dari pemilihan bentuk kuda2 dan pembebanan, kemudian analisis mekanika teknik nya / besarnya gaya batang dan langsung perhitungn dimensi batang berikut kekuatan sambungan (baru untuk baut).
    Setelah itu dengan sedikit mengedit data modelnya bisa dibuat gambar kerjanya termasuk simpul2 dan baut2 nya, juga detal tumpuan. Kalau gambar 2d ini selesai, bisa diteruskan untuk membuat gambar 3D nya.
    Pengerjaan nya dilakukan dengan Autocad dengan bantuan aplikasi AutoLisp untuk penggambaran & Visual basic untuk analisis numerik nya

    Suka

  20. parhyang Avatar
    parhyang

    @Hidayat Amir
    dari Archie Dept. namun sudah expert di Struct. Eng. banyak lho pak yg dri sipil masih bingung konsep struktur dan batasan (dof&boundary condition) apalagi sampai programing gitu wah bisa2 kalah kompeten nya nih … hayoo CE student/lecturer 🙂

    Program yg telah Bpk buat mungkin hampir sama konsepnya dgn NISA Design Studio. Saat sya klik detail drawing dia buka AutoCAD keliatannya pake lisp juga. Gbr detail yg ditampilkan sudah komunikatif mungkin bisa dibilang cukup/standar.

    Saya juga banyak menggunakan waktu luang sya bikin module design sama template buat pre-processor, kalo structural analysis nya pake yg udah jadi dri proyek luar Pak jdi sudah ada source codenya. Ini lgi bikin gimana bisa connect module sya … blum bisa agak bingung juga bhsanya C yg sya anggap susah jadi masih sendri2 skrg.

    Suka

  21. Hidayat Amir Avatar
    Hidayat Amir

    @pak parhyang
    Programnya saya buat dalam visual basic, ada source code nya
    Sebagai perkenalan saya dapat berikan ke pak parhyang, source code modul analisis untuk Plane Truss dulu, tapi mungkin perlu sedikit waktu untuk merapikan nya agar informasinya mudah / dapat dimengerti.
    Saya berikan ini semata-mata untuk sumbangan bagi ilmu pengetahuan sambil menjalin hubungan interest group dalam analisis struktur, termasuk pre processor ataupun post processornya yang dapat kita kembangkan bersama
    Mohon Pak Paryang dapat memberikan email bapak kepada saya, paling lama 1 minggu dr sekarang sudah bisa saya kirimkan

    Suka

  22. parhyang Avatar
    parhyang

    @Hidayat Amir

    itu account sya di yahoo.com

    thx Pak, sebenarnya saat ini sya banyakan bikin module desain dulu karena baru bisa ini yg memungkinkan bgi saya. Sedangkan analisa struktur nya diserahkan yg lebih ngerti aja deh 🙂 walo sya gak blank bgt gituan.

    yg sedang sya sdg cari itu bagaimana VB/C memanggil dan diperintahkan run suatu eksternal program misal Matlab beserta script file nya, kemudian menyimpan hasil keluarannya dlm format txt.

    mohon bantuannya Pak yg sdah lma di programing. lewat e-mail bisa, nanti kalo sdh jadi sya kirim balik hasilnya untuk di-review/koreksi. Thx

    Suka

  23. joko Avatar
    joko

    komentar diatas sangat menarik , ada satu hal yang perlu saya tanyakan mengenai bagaimana actual pelaksanaan dilapangan untuk mendekati tumpuan sendi, roll, jepit yang ideal. thanks

    Suka

    1. wir Avatar
      wir

      melihat kondisi real dan model, apakah itu jepit atau rol atau sendi. Saya kira itu pertanyaan yang umum diajukan bagi yang masih yunior, dengan bertambahnya pengalaman, kemudian juga melihat bukti-bukti pengalaman yang dijumpai, seperti misalnya jika dimodelkan jepit dan secara konsisten di-design berdasarkan gaya-gaya yang dihasilkan maka pada akhirnya engineer punya feeling, ini cocoknya jepit atau ini cocoknya sendi.

      Itulah mengapa, tahap pemodelan dari kasus real maka senior engineer perlu turun tangan.

      Suka

  24. dhany Avatar
    dhany

    bisa gk penutup atapnya pakai space frame,kalau bangunan saya meniru analogi yg bentuknya sedikit extreme…….tapi sedikit sekali menggunakan dak beton sbg penutup atap atau sun shadding,,

    Suka

  25. muhammad iqbal Avatar

    map pak wir, mau tanya..
    alasan mengapa jarak antar tulangan kolom direncanakan sama?lalu hubungannya dengan momen,aksial,dan gaya geser pada kolom gimana?

    Suka

  26. syptra Avatar
    syptra

    apa perbedaan frame dan truss
    gimana pak????

    Suka

  27. mhega Avatar
    mhega

    pak saya kurang mengerti dengan struktur dinding pada space frame. bisakah anda jelaskan tentang struktur dinding pada space frame?

    Suka

  28. Theodore Bayu Avatar

    Pak Wir, saya salah satu orang yang senang membaca tulisan di blog Bapak. Menurut saya isinya sangat bermanfaat dan up to date. kadang terlihat sederhana tapi sangat penting di dunia teknik sipil, thanks sudah sharing disini Pak.

    Pak Wir, saya ingin menanyakan masalah frame dan truss. baru2 ini terjadi perdebatan antara saya dan senior di kantor. Saat itu saya bertanya, kapan sambungan dapat kita buat moment connection atau shear connection dalam struktur 3d Frame? senior saya menjawab jika struktur yang digunakan adalah frame maka seluruh sambungan harus momment connection dan sebaliknya bila menggunakan truss. Yang membuat saya bingung, bagaimana bila struktur frame saya release, tentu sudah tidak sesuai dengan kaidah yang dia sebutkan. Karna yang saya tahu dalam pemodelan 3D frame, koneksi dapat berupa kombinasi fix dan pin asal struktur tetap stabil (dan ekonomis). Tapi senior saya tetap kekeuh frame harus momment connection. intinya kami berdua tidak mempunyai alasan yang kuat terhadap pendapat kami masing2, apakah Pak Wir bisa menjelaskannya sedikit?

    Terima Kasih

    Suka

  29. nico tjhu Avatar
    nico tjhu

    Frame identik dengan member yg mampu tahan moment di nodes. Sedangkan truss hanya mampu tahan axial compression/tension.
    Sehingga space frame akan mempunyai 9 degree of freedom di tiap nodes sedangkan space truss punya 6.

    Suka

  30. Kholif Avatar

    Pak saya adalah mahasiswa yang mengerjakan tugas akhir gedung 4 lantai dengan atap baja, disini saya merencanakan dengan SRPMM, beban gempanya statik ekivalen. Yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana dengan struktur atapnya padahal permodelan baja dengan jika dihitung dengan LRFD seharusnya setara dengan metode SRPMK. Apakah ada faktor khusus untuk output gaya dalam di SAP saya untuk mengubah dari SRPMM ke SRPMK? Terimakasih

    Suka

  31. Eko Utomo Avatar

    Salam Super Pak Wir.

    Saya eko, engineer termasuk pengagum Pak Wir dan buku bukunya… semoga sehat selalu.
    Saya mau tanya, kalau model plane truss / space truss, maka batang harus di release, karena tidak ada momen. jadi batang terpotong semua di titik.
    kalau ada contoh jembatan rangka ato kuda kuda model plane truss, batang yang bawah dan atas (datar) itu tidak dipotong di titik buhul tiap pertemuan frame tegak dan miring, jadi diteruskan untuk efektifitas batang. apa truss masih dapat dipakai? apa diperbolehkan begitu karena dilapangan batang tidak dipotong. jadi diteruskan.
    terima kasih Pak Wir
    mohon pencerahanya

    Suka

    1. wir Avatar

      Konsep rangka batang dengan sambungan sendi, sebenarnya sekedar strategi untuk penyederhanaan perhitungan khususnya cara manual. Ingatlah tentang metode keseimbangan titik nodal, atau metode potongan. Itu bisa terjadi karena sudah tahu bahwa mekanisme kerja dari sistem rangka batang atau truss itu didominasi oleh gaya aksial (tarik / tekan).

      Jika ternyata batang pinggir (atas/bawah) adalah menerus, maka selama beban tetapi diberikan pada titik nodal, dan berat sendiri tidak diperhitungkan, maka kalaupun ada momen maka relatif kecil. Momen yang terjadi bisa disebut momen sekunder, akibat adanya deformasi dari batang kaku. Ini dibahas secara teori di bukunya CK Wang, buku analysis indeterminate structure.

      O ya, konsep di atas sebenarnya saya sudah bahas panjang lebar di buku “Komputer Rekayasa Struktur dengan SAP2000” terbit tahun 2013.

      Suka

  32. Christian Berry Tambunan Avatar

    Halo Theodore,

    Agak susah menjelaskan kalau tidak menggunakan gambar. Kita bicara konteks steel structure yah, berikut point2 penting, silahkan dikembangkan dengan cara melihat design dari Expert di kantor mu. Biasanya kalau kita lihat dan belajar sendiri akan cepat/muah paham. Rule of thumb nya adalah:
    1. Mommen connection biasanya digunakan sambungan beam (primary) ke kolom. Sambungan ke flange kolom (Utk IWF atau H-Beam)
    2. Shear Connection biasanya digunankan untk sambungan beam(primary or secondary) ke beam (primary or secondary). Sambungan ke web (untuk IWF atau H beam)
    DUa konsep diatas adalah prinsip umum dalam perencanaan strulktur bahwa secondary beam meneruskan beban ke primary beam dan primary beam meneruskan beban ke kolom sehinga pada sambungan beam-colom perlu dibuat Momment Connection karena sdh timbul momen di joint/connection tersebut.

    Nah sekarang ada anomali dimana ada sambungan beam ke kolom yg pakai shear connection. Itu terjadi jika beam yg dimaksud bukan untuk memikul beban, tapi sebagai pengaku jika colum nya terlalu langsing dalam artian beam itu bukan lah beam yg merupakan bagian dari frames deck (yg ada beban live load, equipment load,dll) fungsi beam itu hanya sebagai pengaku kolom,

    Ada lagi anomali dimana sambungan beam ke kolom pakai shear connection dimana beam nya itu adalah primary beam (beam yg merupakan frames dari deck). Biasanya ini digunakan pada stair case structure. atau struktur2 yg beban deck nya ringan. Namun perlu diberi catatan, bahwa selain sambungan beam-kolom tadi, pada struktur seperti ini beam nya juga disangga pakai diagonal bracing (dari bawah sambungan kolom ke tengah2 beam tersebut). jadi sambungan beam-kolomnya tdk perlu moment connection.

    Kira2 demikian. Intinya kamu lihat dan teliti gambar design, pasti nanti paham. Yg penting hapus dulu pengertian awal kamu sekarang. Joint Primary beam (apalagi yg merupakan frames deck) ke kolom jangan kamu release. Saran saya, sebagai Engineer muda, jangan dulu ber-orientasi ekonomis, yg penting aman dan konsep pemahaman kamu benar. Pengalaman saya kalau sdh ada faktor ekonomis ini maka biasanya proses pembelajaran kamu jadi rancu dan dipaksa2 in biar bener.

    Suka

Tinggalkan Balasan ke Aryo Batalkan balasan

I’m Wiryanto Dewobroto

Seseorang yang mendalami ilmu teknik sipil, khususnya rekayasa struktur. Aktif sebagai guru besar sejak 2019 dari salah satu perguruan tinggi swasta di Tangerang. Juga aktif sebagai pakar di PUPR khususnya di Komite Keselamatan Konstruksi sejak 2018. Hobby menulis semenjak awal studi S3. Ada beberapa buku yang telah diterbitkan dan bisa diperoleh di http://lumina-press.com