mahasiswa berprestasi

Dua kata di atas sebagai judul saya kira cukup menarik, jika sebelumnya di ranah WordPress maupun surat kabar lokal / nasional, maka kelihatannya yang lagi ngetrend adalah aksi-aksi mahasiswa yang sedang protes kenaikan BBM. Jadi kalau sekarang judul di atas aku angkat maka diharapkan ada suasana yang lain.

Setahuku yang disebut mahasiswa adalah anak-anak muda (bisa juga berumur, tapi berjiwa muda) yang ingin bertransformasi atau berubah kearah yang lebih baik pada tingkat intelektualitasnya, cara berpikirnya. Baik dari segi kompetensi pada bidang ilmu tertentu, maupun nalar secara umum. Jadi meskipun secara esensi aku menyetujui bahwa topik kenaikan BBM memang tidak enak (terkena dampak, yang langsung menguras kantong) sehingga wajarlah jika para mahasiswa melakukan protes, tapi kalau protesnya tersebut berujung anarki, seperti tempo hari ada yang mengaku mahasiswa tetapi memukuli polisi, atau juga kemarin yang di Semanggi, yang berujung pembakaran mobil pelat merah, saya terus terang tidak setuju.

Kenapa ?

Karena jelas, intelektualitas berbasis nalar yang aku harapkan dari seorang mahasiswa yang baik tentu mempunyai kendali yang kuat atas emosi yang menyebabkan kekerasan tersebut terjadi. Singkat kata orang tersebut adalah oknum yang tidak patut disebut mahasiswa, sehingga aparat keamanan harus menindak tegas, menangkap dan memproses secara hukum.

Apabila berlarut-larut membebaskan atau membiarkan tindakan-tindakan kekerasan oleh kelompok-kelompok yang mengaku dari golongan mahasiswa, juga kadang-kadang yang mengatas namakan agama, maka lama-lama akan menginspirasi kelompok lain, atau akan menimbulkan eskalasi tindakan yang ujung-ujungnya chaos. Kenapa, karena sebenarnya yang lapar sudah semakin banyak, apalagi jika ditambah semangat “dia bisa kenapa aku tidak ? “.

Ketika masih larut dalam suasana yang penuh prihatin tersebut, aku mendapat berita dari mahasiswaku.

Ada yang kena polisi pak ?

Ah kamu ini. Ini khan mahasiswaku, mahasiswa UPH. Beritanya jelas beda dengan berita-berita mahasiswa yang di koran-koran. Vivi, mahasiswa jurusan teknik sipil UPH, yang tempo hari meminta bimbinganku dalam menulis makalah untuk lomba, ternyata memberitahukan bahwa dengan makalahnya, dia berhasil meraih gelar juara di tingkat Kopertis wilayah III. Wah puji Tuhan, jadi tahun ini ada juga bimbinganku yang menjadi Juara. Tetapi karena tidak mengantar langsung maka detailnya aku tidak terlalu tahu, oleh karena itu aku memang sengaja meminta mahasiswaku yang berprestasi tersebut untuk menuliskannya agar dapat di infokan di blog ini.

Terus terang, maksudku sih bukan untuk narsis-narsisan atau sombong-sombongan, tetapi sebagai rasa syukur, sehingga semangat “dia bisa kenapa aku tidak ? ” yang di atas tersebut juga dapat diaplikasikan ke hal-hal yang positip.

Setuju ?

Lanjutkan membaca “mahasiswa berprestasi”

‘knowledge economy’ dan pentingnya bahasa

Meskipun judulnya berbahasa Inggris, tetapi isinya memakai bahasa Indonesia, itu berarti artikel ini hanya disajikan bagi pembaca yang memahami bahasa tersebut. Apakah itu berarti bahwa artikel ini hanya bersifat terbatas (regional) atau bahkan tanpa batas (international) maka tentunya akan diketahui dari bahasa yang dipakainya tersebut.

Lanjutkan membaca “‘knowledge economy’ dan pentingnya bahasa”

pengaruh skripsi terhadap dunia kerja

Suatu pertanyaan yang berkesan lugu, tetapi sebenarnya mendasar.

Salam kenal pak Wiryanto,
Saya Katarina mahasiswa jurusan Bahasa Jerman , Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.  Kalau boleh saya mengatakan : “Saya baru bener – bener merasa jadi Mahasiswa setelah bergelut dengan skripsi !”

Saya mau menanyakan satu hal saja. Di kemudian hari, apakah ada pengaruh skripsi terhadap dunia kerja ?

Tidak begitu penting, tapi cukup membingungkan bagi saya “_”

Sebagai lektor kepala di Jurusan Teknik Sipil UPH, yang diberi kepercayaan membimbing skripsi secara mandiri, maka saya merasa bertanggung jawab untuk menjawab pertanyaan saudara Katarina di Medan.

Lanjutkan membaca “pengaruh skripsi terhadap dunia kerja”

Apakabar EACEF 2009

Masih ingatkah anda dengan EACEF, itu lho konferensi bertaraf internasional yang tahun lalu telah diselenggarakan secara sukses oleh Jurusan Teknik Sipil UPH bekerja sama dengan Uni-Stuttgart, Jerman. Ya moga-moga masih ingat, tapi kalau lupa, ini lho ada beberapa tulisan saya di blog ini yang berkaitan dengan event tersebut.

Ingatkan sekarang. Event kemarin itu juga merupakan salah satu prestasi Jurusan Teknik Sipil Universitas Pelita Harapan, dibawah komando profesor Dr.-Ing. Harianto Hardjasaputra, dimana dengan dukungan penuh dari teman beliau di Uni-Stuttgart (prof. Karl Heinz Reineck) maka teman-teman profesional bertaraf international berkenan memeriahkan acara tersebut. Pokoknya nggak malu-maluin deh. Coba bayangkan, itu jurusan baru berumur 14 tahun, yah kalau manusia baru bisa apa itu, tetapi ternyata mampu memberi kepercayaan kepada teman-teman lain untuk hadir dan datang ke bumi Lippo Karawaci, Tangerang, Banten.

Lanjutkan membaca “Apakabar EACEF 2009”

pelan tapi pasti

Jurusan teknik sipil adalah jurusan yang ada dimana-mana, artinya ‘koden‘ begitu. Bukan sesuatu yang istimewa karena di setiap sudut, di setiap universitas besar pasti ada. Jadi ketika Universitas Pelita Harapan pada tahun 1994 membuka jurusan tersebut tentu beresiko tinggi, saingannya banyak. Meskipun demikian, untuk melengkapi sebutan sebagai ‘universitas’ (pada waktu itu), maka jurusan teknik sipil tetap dibuka. Jadi jelaslah bahwa jurusan teknik sipil UPH adalah sama tuanya dengan universitas yang berkampus di lippo karawaci itu, karena saat didirikannya sama waktunya.

Tulisan ini mencoba mencermati dampak jurusan tersebut setelah hampir 14 tahun ini berdiri. Apakah masih ‘koden‘ atau makin bertambah ‘koden‘ saja. Jadi informasi ini juga baik, bagi calon mahasiswa siapa tahu menjadi bahan pemikiran, dan bahkan menjadi bagiannya.

Lanjutkan membaca “pelan tapi pasti”

lowongan engineer di PMA

Kelihatannya gairah dunia konstruksi di Indonesia mulai bangkit, gimana lagi sudah ada beberapa yang minta ke saya untuk menyebar luaskan informasi bahwa mereka butuh engineer. Ada yang meminta langsung via lesan, ada juga via surat dan ada juga via email.

Nah yang terakhir inilah yang segera dapat ditindak-lanjuti. tinggal copy-and-paste sih. Kalau pakai surat khan harus nulis dulu atau scanning. Ribet. Apalagi kalau hanya via lesan, ya kalau benar.

Ok deh ini ada perusahaan konsultan PMA dari Australia buka lowongan.

Tertarik

Lanjutkan membaca “lowongan engineer di PMA”

foto nikah saat gempa China

Seorang teman engineer dari seberang laut mengirim email yang berisi serangkaian foto-foto gempa di China yang cukup menarik. Foto diambil oleh seorang juru foto menjelang pernikahan di gereja tua di salah satu kota di Cina yang terkena gempa kemarin.

Menariknya foto ini adalah digambarkan suasana sesaat sebelum gempa. Jadi suasana sekitarnya masih terekam dengan nyaman, kemudian terjadi gempa yah sekitar 10 detik saja. Langsung suasana berubah. Itulah Tuhan jika berkenan, cukup hitungan detik dan menjadi tidak terlupakan (bagi yang masih hidup).

Tertarik untuk melihatnya.

Lanjutkan membaca “foto nikah saat gempa China”