Yah akhirnya satu kebenaran lagi terungkap. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dibantu para ahli dari Universitas Gadjahmada membongkar sendiri semua teknologi yang diklaim oleh penemu akbar tahun ini yaitu pak Joko cs.
Informasi lengkap silahkan baca sendiri di sini :
- Terkait Banyugeni, Peneliti UMY dan UGM Bongkar Trafo Ajaib
- Bongkar Trafo Joko Suprapto Cs, Tim UMY Sempat Diteror
- Alat Pembangkit Listrik Joko Suprapto Cs Bohong Besar
- UMY Gugat dan Laporkan Joko Suprapto Cs ke Polda DIY
- UMY Resmi Hentikan Banyugeni
Dengan fakta-fakta di atas, pupuslah sudah yang mempunyai mimpi-mimpi menikmati hasil inovasi dari anak bangsa terkreatif tahun ini bapak Joko Suprapto, ternyata penipuannya tidak mempan ke orang Jogja. Hidup orang Jogja.
Satu sisi lega, karena nalar dan logika yang kugunakan dalam menuliskan topik tersebut beberapa saat lalu masih dapat diandalkan. Juga keberanian yang menyertainya. Untunglah sekarang di era demokrasi. Coba kalau tidak, maka jika hal tersebut sudah masuk ke tampuk kekuasaan, bisa-bisa kekal itu hasil penipuan, dan pada akhirnya jadi tipuan nasional. Ada gunanya ya alam demokrasi seperti sekarang ini.
Meskipun demikian, penulis tetap prihatin terhadap kondisi masyarakat yang ada, khususnya bila membaca tulisan-tulisan komentar terhadap tulisan-tulisan saya tersebut. Umumnya mereka menanggapi secara emosional mengandalkan rasa nasionalis sempit, bahkan nalar dan logika yang aku gunakan sebagai argumentasi dalam menulis tersebut jarang mereka sentuh. Pokoknya teriak dulu, urusan belakang. Hal-hal seperti itulah, yang memaksa saya harus mempertebal keberanian dalam mengungkapkan hal-hal yang menurut saya tidak benar dan tidak hanya ditujukan ke kelompok masyarakat tertentu saja, misal engineer, tetapi harus lebih luas cakupannya.
Lho khan bapak keahliannya hanya bidang civil engineering ?
Betul, itu adalah formal keilmuan yang aku geluti, oleh karena itu pula maka saya mengajarnya juga di jurusan teknik sipil, sesuai bidang keilmuan formal tersebut. Meskipun demikian, karena bidang ilmu yang aku pelajari adalah eksak, sehingga nalar dan logika secara umum juga terlatih, maka tidak ada salahnya jika nalar dan logika tersebut saya gunakan untuk membedah hal-hal lain. Minimal dapat menjadi bahan pemikiran baru bagi orang lain begitu.
Falsafah jawa ada yang mendukung ide tersebut, perhatikan :
Ngelmu iku kelakone kanthi laku.
senadjan akeh ngelmune,
lamun orang ditangkarake lan ora digunakake,
ngelmu iku tanpa guna.
Kanthi laku, artinya memang mencari ilmu itu tidak gampang. Tapi disisi lain, ada-ada juga orang yang ingin jalan pintas, ingin cepat kaya, ingin cepat terkenal. Perhatikan para peneliti banyugeni yang di UMY tempo hari, mereka semua orang ‘berilmu’, maksudnya bergelar, mempunyai pendidikan. Tapi apakah berilmu betulan. Apa sih definisi berilmu tersebut, yang menurutku adalah “orang yang tahu apa yang dia tahu, dan tahu apa yang dia tidak tahu“.
Coba kita telaah para peneliti tersebut dengan kriteria tersebut. Perhatikan pula, statement-statement mereka, yang bahkan menyitir kitab suci pula. Itu khan pelecehan. Sebenarnya mereka itu tahu nggak sih dengan statement-statement yang mereka buat. Kalau nggak tahu, lalu apa motivasi mereka mau ikut kegiatan tersebut. Paling-paling ingin cepat dikenal / terkenal (dan jadi kaya) jika proyek tersebut sukses. Karena motivasi seperti itulah, mereka kena ‘dolop’ pak Joko CS. Arti lain dari kondisi tersebut adalah mereka belum berilmu. 😦
Tapi kalau dia tahu benar, khan katanya peneliti, tetapi ketika dibongkar diam aja. Itu berarti mereka adalah PENIPU.
Perhatikan pengakuan dari pihak UMY yang saya sitir dari detik.com
Sementara itu Humas UMY Ahmad Maruf menambahkan saat demo Banyugeni bulan Februari 2008, bahan bakar yang dinyalakan untuk kompor, lampu teplok dan motor bukan dari hasil penelitian di lab Pusper. Namun bahan bakar itu sudah dibawa Purwanto sendiri. “itu yang kami tahu, tapi masih perlu dichek lagi” kata Maruf
Jadi dengan diungkapnya situasi tersebut maka para peneliti banyugeni tersebut bisa mendapat dua hal DITIPU (karena termotivasi jalan pintas, arti lain tidak berilmu, tidak berkompeten) atau PENIPU. Wah dua kondisi yang nggak enak.
Memang, suatu kebenaran itu adalah mahal. Tetapi UMY sebagai universitas yang menjunjung tinggi kebenaran maka akan tahu benar bagaimana harus bertindak. Bagaimanapun reputasi harus dijaga, karena itu menyangkut harkat hidup orang banyak. Jangan sampai nila setitik, merusak susu sebelangga.
Itu semua menjadi pembelajaran, bahwa kita semua harus hati-hati.
Tulisanku sebelumnya berkaitan dengan blue energy
- menyuarakan kebenaran – Mei 31, 2008
- fenomena tukang obat – Mei 30, 2008
- blue energy, pro dan kontra – Mei 28, 2008
- Blue Energy, seriuskah ? – Mei 25, 2008
Tinggalkan komentar