Meskipun judulnya berbahasa Inggris, tetapi isinya memakai bahasa Indonesia, itu berarti artikel ini hanya disajikan bagi pembaca yang memahami bahasa tersebut. Apakah itu berarti bahwa artikel ini hanya bersifat terbatas (regional) atau bahkan tanpa batas (international) maka tentunya akan diketahui dari bahasa yang dipakainya tersebut.
Hal tentang pemakaian bahasa perlu saya ungkapkan pertama kali karena saya ingin membicarakan knowledge atau pengetahuan sebagai sarana untuk kesejahteraan (kata lain dari kegiatan ekonomi). Kenapa harus pertama, karena harus diakui bahwa untuk dapat menguasai pengetahuan (knowledge) maka langkah pertama adalah membekali diri dengan penguasaan bahasa. Semakin banyak bahasa yang dapat dikuasai maka semakin banyak pengetahuan yang dapat dikumpulkan (dimengerti dan dikuasai). Tanpa itu dilakukan , maka mustahil kita bisa bicara banyak tentang knowledge sebagai sarana memberdayakan diri.
Itu pula yang menyatakan mengapa bahasa dapat menjadi yang pertama harus dikuasai dibanding matematika, karena jika mulai dari bahasa maka kita dapat menguasai matematika, dan akan susah untuk mengatakan jika mulai dari matematika apakah juga bisa bahasa. Jadi belajar bahasa dan menguasainya adalah pengetahuan pertama dan utama untuk bisa masuk dunia knowledge-economy.
Bayangkan saja, jika hanya berbekal bahasa Jawa (meskipun kromo inggil sekalipun) apakah layak untuk berbicara dan masuk era knowledge economy dunia ?
Ok untuk sementara ini dulu, sebagai pemanasan dalam era knowledge-economy. Nanti dilanjutkan.
Salam
Tinggalkan komentar