Mengusahakan keselamatan di tempat kerja pada dasarnya adalah mengikuti perintah Allah ! Itu berlaku, baik anda sebagai pekerja, maupun pengusaha, yang mengusahakan pekerjaan tersebut. Jadi kalau anda mengabaikannya berarti anda berbuat dosa !
Wah pak Wir ini aneh-aneh aja, itu khan masalah sekuler pak !
Ini serius ! Ini tidak hanya bagaimana saya mempromosikan K3 di tempat kerja, tetapi ini memang benar ada hubungannya dengan dunia-akherat, jadi tidak sekedar berbicara tentang nasib atau lagi apes. Karena itu termasuk perintah Allah, maka jika anda dapat mengusahakan dengan baik maka banyak berkat akan melimpah.
Penjelasannya begini, di alkitab ada pernyataan yang intinya adalah bahwa hukum yang utama di dunia ini adalah kasih, kasih kepada sesama sekaligus kepada diri sendiri. Dalam arti tertentu itu khan berarti rawatlah dirimu dan juga sesamamu. Jangan sampai dirimu celaka juga orang lain di dekatmu. Iya khan. Jadi praktisnya jika kamu memperhatikan K3 selama kamu bekerja maka secara otomatis kamu mendukung materi alkitab tersebut. Saya kira di agama lain juga begitu.
Pemahaman K3 kadang-kadang dimulai dari penalaran logis tentang resiko terjadinya kecelakaan kerja, hal itu kadang-kadang dapat dengan mudah diketahui (oleh orang yang tahu). Tapi fakta membuktikan bahwa banyak juga orang yang nggak tahu, atau nggak mau tahu. Mungkin alasannya beragam mulai dari malu disebut pengecut, lemah, mungkin juga keterbatasan alat, mau cepatnya aja dan lain sebagainya.
Memahami hal-hal yang beresiko dan mencegahnya adalah penting. Mau masuk sorga, pahami K3 dengan baik. Ini fakta-fakta yang akan menambah wawasan anda. Selamat merenungi.
Apa sih untungnya mengangkat beban sebanyak ini. Jika dari sisi pekerja apa maunya hayo ? Gagah-gagahan, merasa kuat ? Biar cepat selesai pekerjaannya ? Atau, volume yang terangkut lebih banyak, sehingga upahnya lebih banyak. Itu namanya serakah. Itu khan beresiko, kalau badanya tidak kuat, jatuh, yang rusak khan keduanya. Manusia sekaligus barang yang diangkut . Dari sisi pengusaha, kondisi di atas bahkan lebih tidak menguntungkan, barangnya beresiko tinggi untuk rusak.
Ini karena ketidak-tahuan saya kira, untuk debu-debu halus, plastik memang ok. Tapi jika percikan-percikan logam yang kecil, tajam tapi berat yang terlontar dengan kecepatan tinggi maka keberadaan plastik tersebut bukan apa-apa. Jika anda sebagai supervisor pekerja tersebut maka berita dia, dan jangan menertawakannya.
Bayangkan jika tergelincir. Kadang-kadang bingung juga, mengapa pekerjanya tidak mempunyai nalar tentang keberadaan roda, ganjal yang sifatnya temporer tersebut dapat menyebabkannya demikian. Apakah kalau tergelincir, ini bisa disebut apes, atau akibat ketololan.
Ini di Cina, jadi jangan terkecoh berita luar yang menyebutkannya sebagai negara maju. Kenyataan.
Maunya mengangkut sekali jalan, tapi ngawurnya itu lho.
Ini mungkin karena tenaga kerja terlalu murah, jadi lebih baik banyak orang daripada harus beli tangga pelengkapnya.
Kelihatannya praktis dan efektif, tapi coba ada yang teriak “Kebakaran … LARI !”. Pasti pekerja yang diujung tersebut dapat secara efektif lari kesurga. Iya khan.
Memperbaiki AC secara praktis, modal dengkul. Biasanya ini di atas lantai dua, karena ketinggian tangga tidak mencukupi. Iyak khan.
Ini expert atau orang sok tahu.
Itu yang diangkut bom lho. Masih untung tidak meledak.
Daripada beli dongkrak mahal, maka ganjal kayu aja cukup. Syukur-syukur orangnya masih hidup.
Perhatikan pakai peralatan listrik, tanpa sepatu, di atas tangga logam sedang dibawahnya air. Konslet – nasib. 🙂
Ini inovatif, bodoh atau akrobat.
Pakainya sih alat berat, tapi bloon juga.
Ini benar-benar pemberani, mungkin hanya ada di film. Moga-moga orang yang ada di foto masih hidup dan bisa melihat gambarnya.
Catatan : gambar-gambar ini kiriman teman dari Sidney. Trim ya Mr Lip.
Tinggalkan komentar