Rasanya, nggak habis-habis kita mendengar istilah teroris. Saat ini yang disebut teroris sedang beraksi di Mumbai, India. Sebelumnya kita mendengar itu, dalam kaitannya dengan peristiwa bom-bom yang sering terjadi di tanah air, tempo hari. Ketika pelakunya belum tertangkap, media selalu heboh dengan dugaan-dugaan tentang keberadaan teroris tersebut, sampai pada akhirnya orang yang dianggap teroris tersebut tertangkap. Hebat juga itu polisi. 😉

Setelah tertangkap, suasana kelihatannya jadi anti-klimaks, yaitu ketika mereka ternyata dapat berlindung dengan selimut agama, sampai terjadilah kontroversi saat eksekusinya. Adanya alasan-alasan yang dapat dikaitkan dengan agama tadi ternyata efektif, karena faktanya ada juga yang menyanjungnya sebagai pahlawan. Bahkan banyak yang mengedepankan fenomena-fenomesa yang diakui terjadi diseputar eksekusi sebagai tanda-tanda bahwa kepahlawanan orang tersebut adalah benar adanya.

Dalam negara demokrasi, hal-hal seperti itu adalah sah-sah saja. Itu namanya kebebasan mengeluarkan pendapat. Toh bukti kebenarannya hanya pada kayakinan orang yang berpendapat itu saja. Bagi yang yakin, ya sudah. Puas jadinya. Bagi yang tidak, ya sudah jangan dipikirin. 😦

Jadi dalam hal tersebut, agama memang benar-benar dapat menjadi penyelamat, baik bagi orang awam, orang baik, orang suci maupun orang berdosa. Kalau bersandar pada hukum, mana bisa itu. Jadi bagi yang ingin berlaku seperti teroris di atas maka pikirkan baik-baik, usahakan gunakan selimut agama. Tetapi saya kira, nggak semua agama lho. Jika itu berhasil, maka nantinya minimal ada yang menganggap jadi pahlawan.

Tapi apa benar, “agama menghalalkan segala cara, bahkan boleh membunuh pula“.

Pertanyaan tersebut seperti di atas tentu mudah dijawab, karena memang di beberapa kitab-kitab suci ada terdapat peristiwa-peristiwa yang dapat digunakan sebagai pembenaran untuk penghilangan nyawa seseorang. Bayangkan saja Sodom dan Gomorah, bahkan itu satu kota telah diluluh-lantakkan. Jadi yang hilang nyawanya tidak hanya seseorang tetapi semua orang di kota tersebut, dan ada beberapa lagi.

Tapi kalau pertanyaan di atas digubah, “apakah Tuhan Allah memperbolehkan manusia membunuh sesamanya sembarangan hanya karena ingin membela Tuhan Allah itu sendiri“.

Wah, gimana itu jawabnya. Interprestasi membela Tuhan Allah itu sendiri juga tidak jelas. Memangnya pernah ada yang melihat Tuhan Allah yang dibela itu seperti apa.

Saya kira itu susah ya, maka yang paling gampang adalah dengan alasan untuk membela agama mereka. Khan itu jelas, ada rujukan tertulisnya. Jadi dengan merefer kesana akan terlihat mana yang beda dan mana yang sama. Alasan seperti di atas ternyata dipakai lagi oleh teroris di Mumbai. Ini lho beritanya.

Jadi dapat disimpulkan, bahwa yang mengaku teroris-teroris tersebut di atas adalah hanya membela agama mereka dan bukan membela Allah mereka. Jadi yang penting itu sekarang membela Allah atau membela agama ?

Allah saja nggak semena-mena membunuh orang. Tapi itu koq ada orang yang mengaku beragama, yaitu dianggap dekat dengan Allah, yang dapat dengan seenaknya membunuh orang. Kalau orang yang tidak beragama, atau artinya jauh dari Allah, maka itu dapat dimaklumi.

Apakah itu yang disebut “bumi semakin panas“.

Ingin tahu lebih banyak tentang kegiatan teroris di Mumbai, baca link berikut:

12 tanggapan untuk “teroris, lagi-lagi teroris !”

  1. Teroris Avatar
    Teroris

    Mana ada cak teroris ngaku teroris? Haha.. Lihat tuh amerika dan israel. Mereka kan ngaku membela diri. Haha..

    Suka

  2. nayla Avatar
    nayla

    maaf, KOMPAS memuat berita sampah. sampai tadi pagi liat di CNN, siapa yang ada dibalik teror itu masih tanda tanya besar. Semua masih nggak jelas. Yang ada hanya ngaku ini ngaku itu. Official statement dari pemerintah India pun belum jelas. masih menuduh sana-sini … kemarin si kelompok ini, hari ini Pakistan, besok lagi mungkin Indonesia kali yang dituduh….

    Tunggu aja dulu sampai semua lebih jelas…. dari pada ngutip satu sumber yang sangat diragukan kredibilitasnya yakni KOMPAS.

    Suka

  3. Putra Avatar
    Putra

    Salam Pak Wir….
    Ya Pak Wir, saya setuju dengan pendapat bapak,
    jaman sekarang banyak orang yang memiliki pemahaman yang keliru terhadap ajaran agama.

    Agama seharusnya menghasilkan manusia-manusia yang penuh kasih sayang dan manusia yang bisa memandang semua manusia lainnya sebagai saudara, sekarang agaknya malah berbalik bagi mereka yang salah memahami ajaran agama.

    Saya tidak habis pikir bagaimana ajaran suci sebuah agama bisa disalahpahami sehingga menghasilkan sebuah pemikiran yang penuh kekerasan dan tanpa kasih sayang. Apalagi yang akhirnya tertanam dalam hatinya adalah “kebencian”.

    Saya khawatir kekeliruan seperti ini mewabah kemana-mana, mau diapakan dunia ini nantinya ??

    Suka

  4. someone Avatar
    someone

    sekarang ini memang susah, semua hal jadi bolak-balik. apalagi semua orang bisa “ngomong”

    lebih baik kita pelajari saja dan diambil manfaatnya, jika perlu sebagai orang yang di dunia ilmiah mengkaji apakah memang seperti ini-itu, dst

    kajian tentu dari sumber2 yang dapat dipertanggungjawabkan

    Suka

  5. mamas86 Avatar
    mamas86

    Yah…. teroris, lagi-lagi teroris !

    Suka

  6. fajrin Avatar

    mudah-mudahan peristiwa seperti itu tidak terjadi (lagi) khususnya di negeri kita, dan secara umum di seluruh dunia, meskipun itu sulit dielakkan, karena menurut orang bijak di kampung gua, katanya semakin tua jaman ini, semakin akan banyak terjadi peristiwa peristiwa di luar akal sehat di sekitar kita, mulai dari tidak adanya rasa belas kasihan sesama manusia yang tercermin dari peristiwa bom, aborsi, mutilasi, dan lain sebagainya yang belum ada di jaman dulu .

    Intinya cuma tergantung pada kita sendiri, apakah mampu menjadi pemakmur bumi sesuai dengan peran manusia di bumi, atau menjadi perusak di atas muka bumi, kontrol masyarakat yang kuat, dan adanya pemimpin yang kuat yang mampu menjadi teladan bagi rakyat, insya Allah akan tercapai kedamaian

    Suka

  7. aRuL Avatar

    koq bawa2 agama yah pak ?

    coba kita lihat siapa yang menjadi dalang sesungguhnya (nunggu berita sesungguhnya)
    Walaupun bisa jadi teroris itu satu keyakinan dengan saya, namun dia memiliki pemikiran yang berbeda tentang agama menurut dia.

    Bukan membela agama gitu maksudnya pak.

    Wir’s responds: Pada zaman seperti sekarang ini, menyatakan diri tidak beragama adalah lebih susah daripada orang yang beragama. Oleh karena itulah maka manusia pengikut iblis akan lebih leluasa memakai baju sebagai orang yang beragama, yaitu memakai dan menguasai tampilan-tampilan inderawi yang dikenal orang bahwa dia telah beragama dengan saleh.

    Jadi sebagai manusia, kita harus hati-hati, apakah manusia yang kita kenal yang beragama tersebut adalah sama-sama pengikut Tuhan Allah. Jadi bisa-bisa, agama tersebut sebagai kedok saja. 😦

    Jadi ingat, secara kasat mata, bajunya warnanya sama dengan kita, tetapi hati dan pikirannya belum tentu sama. Ingat, pohon dapat kita kenal (ketahui) dari buahnya, hati dan pikiran manusia dapat kita kenal dari perbuatannya.

    Suka

  8. Jiwa Musik Avatar

    yaaah……… spt pernah kusinggung di postinganku kemaren dulu, malam itu semaleman cuman mlototin tv nonton CNN sampe ketiduran, degdegan kalo2 biangnya mengatasnamakan agama

    besoknya baca koran, ternyata degdeganku emang beralasan. barangkali orang2 yg sudah pernah merasakan hidup di dunia nyata bisa mikir buah geto, tapi masih banyak masih yg masih hidup dalam bayangannya sendiri shg rasa manis atau pait yg dirasakannya berdasarkan citra ato bayangan.

    Citraaa…. ooh citraa…..

    Suka

  9. Hana Warsito Avatar
    Hana Warsito

    Wah, teroris ya..teroris ndak ada hubungan ama agama tertentu. Saya yakin semua ajaran agama itu sama diantaranya mengajarkan kebaikan dan kasih sayang kepada semua makhluk ciptaan Allah. Bahkan dalam ajaran agama saya yang pernah disampaikan khotib dalam sebuah khutbah jum’at, bahwa barang siapa yang membunuh saudaranya sendiri dengan sengaja (soalnya teroris kan pasti membunuh dengan sengaja) maka sama aja membunuh seluruh manusia di dunia !! Dan saya ndak setuju kalo nganggap yang islam & jenggotan itu teroris!! Soalnya saya juga islam & berjenggot, maksud saya sih berjenggot biar tambah guanteng & berwibawa gitu lho.. He..He..narsis dikit gak apa2 kan ?

    Saya setuju komentar p.wir, bahwa agama itu biang kedok aja.. Mereka yang ngaku pandai dalam agama belum tentu tahu apa yang diyakininya itu, bahkan bisa terjerumus ke neraka jahanam. Yah, kita pakai filosofinya sebuah software aja. Kalo inputnya sampah keluarnya pasti juga sampah.. Jadi pelajari dulu buku pedomannya yang benar&belajar ama orang yang tahu benar isi buku pedoman itu.

    Syukurlah serangan teroris di Mumbai udah usai. So, mari kita berlomba-lomba untuk untuk menunjukkan bahwa agama yang kita yakini adalah agama yang cintai damai dan menjunjung tinggi kasih sayang.. Yuk….

    Suka

  10. Santanu Avatar
    Santanu

    Sebetulnya semua harus mulai berfikir, geopolitik dunia mau bergerak kemana ?

    Ketika Kapitalis Amerika semakin kehilangan tenaganya maka keseimbangan geopolitik dunia juga bergeser. Jelasnya tentu Kapitalisme tidak mau kehilangan kekuasaannya, maka kekuatan2 ekonomi baru dunia seperti Cina, India dan kekuatan baru lainnya akan diacak-acak menggunakan tangan-tangan kotor dengan alasan ideologi apapun. Karena menurut hemat saya, akan semakin banyak negara di pecah belah menjadi negara-negara kecil dengan alasan demokrasi, liberalisasi, hak asasi manusia. Yang pada akhirnya akan memasuki suasana Perang Dunia III, karena tidak ada lagi super power.

    Suka

Tinggalkan komentar

I’m Wiryanto Dewobroto

Seseorang yang mendalami ilmu teknik sipil, khususnya rekayasa struktur. Aktif sebagai guru besar sejak 2019 dari salah satu perguruan tinggi swasta di Tangerang. Juga aktif sebagai pakar di PUPR khususnya di Komite Keselamatan Konstruksi sejak 2018. Hobby menulis semenjak awal studi S3. Ada beberapa buku yang telah diterbitkan dan bisa diperoleh di http://lumina-press.com