Tentang adanya 122 calon pemakalah via jalur Call for Paper di acara Konteks3 tentunya sudah diketahui. Artinya kita bisa bertemu dengan rekan-rekan sejawat sesama peneliti, yang hadir mewakili sekitar 40 institusi di negeri ini. Selanjutnya berdasarkan laporan teman-teman panitia yang menangani pendaftaran, sudah mulai banyak yang mendaftar untuk menjadi peserta untuk memanfaatkan harga discount sebelum 31 Maret 20009.
Bulan: Maret 2009
bencana dari situ atau bendung
Siang sampai sore kemarin di rumah saudara yang sedang kena musibah, di perumahan Taman Cireundeu Permai, dekat stadion Lebak Bulus. Untunglah tidak ada korban jiwa, hanya saja gawang pintu utama yang terbuat dari kayu jati beserta daun pintu maupun jendela-jendelanya pada jebol tertekan oleh air bah dari situ Gintung yang bobol tempo hari. Untunglah rumahnya, rumah besar dari beton, itu kalau dari dinding batako pastilah hancur. Air bah tersebut ternyata meluluh-lantakan rumah bagian dalam, jadi ketika menengok kamar-kamarnya kemarin, semuanya gusis (bersih seakan rumah kosong). Untung lah, banyak saudara-saudara lain yang datang membantu, bayangkan disana mencoba mbantu-mbantu menyapu-nyapu air lumpur dari siang sampai sore (nggak sepanjang hari) ternyata keesokan hari pinggangnya sakit semua. 🙂
institusi pengirim makalah di Konteks3
“Eh, tunggu dulu, siapa sih yang ikut ?”
Pertanyaan di atas saya kira lumrah ditanyakan oleh orang yang ragu dalam memutuskan sesuatu. Mungkin karena informasi yang dipunyai masih terbatas, atau memang belum memikirkannya, padahal tiba-tiba ada permintaan atau ajakan untuk berbuat sesuatu tersebut. Oleh karena itu , daripada berpikir lama, dan karena pilihan tersebut mengandung konsekuensi jika salah memilih, maka langkah paling gampang adalah melihat “siapa-siapa saja yang akan melakukannya” atau meniru tindakan orang lain, jika dia “ya” maka aku ikut juga. Gampang khan. Nanti kalau ndak ikut nanti dibilang orang, ketinggalan.
Cara seperti itu, biasa kita gunakan ketika akan memilih restoran untuk makan, khususnya jika kita belum punya pengalaman dengan restoran-restoran tersebut. Belum tahu apakah enak atau mahalkah restoran tersebut. Konsep seperti inilah yang menyebabkan, mengapa restoran laris maka tambah laris, sedang yang sepi tetap sepi. Itu pula seorang penjual menyebutnya “penglaris”. Secara natural kita akan berpendapat bahwa restoran yang laris, maka makanannya pasti juga enak , atau yang semacamnya begitu.
Anologi serupa saya kira cocok digunakan dengan acara Konteks3 yang akan diselenggarakan di UPH. Bagi yang pernah datang ke acara-acara serupa sebelumnya, yang pernah diselenggarakan oleh Jurusan Teknik Sipil UPH, di Lippo Karawaci, Tangerang, maka tentunya tidak perlu dideskripsikan lagi, yang jelas rasanya semuanya lancar dan baik. Bahkan kalau saya bandingkan dengan ketika menghadiri acara-acara serupa di tempat lain rasanya tidak kalah lho, bahkan mungkin lebih baik.
Bagi yang belum pernah ke UPH mungkin ragu, lokasinya di mana sih ?
Jauh ya dari Jakarta ya ? . Kalaupun masalah lokasi tidak menjadi masalah, mungkin ada keraguan tentang siapa-siapa saja yang akan datang pada acara tersebut ?
Oleh karena itu, bagi yang masih berpikir-pikir untuk hadir maka agar lebih yakin, dan mantap, dan dapat memperkirakan apa saja yang kira-kira dapat ditemui, maka saya ungkapan saja institusi mana yang mengirim abstrak. Tentunya mereka telah berencana untuk hadir bukan.
Mau tahu, silahkan lanjut.
Daftar Abstrak Konteks-3 (UAJY-UPH)
** up-dated 30 Maret 2009 **
Kepada para pemerhati Seminar KONTEKS-3
Dengan tidak mengurangi rasa hormat, perkenankan saya membantu panitia Konteks-3 di Jurusan Teknik Sipil UPH untuk menyampaikan daftar “Abstrak yang diterima” pada blog pribadi ini.
Panitia melihat bahwa cara ini diperlukan karena informasi “Abstrak yang diterima” hanya dikirimkan via email, dan ternyata ada beberapa yang ‘mental’, yang tidak dapat dikirimkan dengan baik atau error. Oleh karena itu kami mohon juga, para pembaca untuk membantu menginformasikan jika ada beberapa nama yang tercantum di bawah ini belum mendapat surat pemberitahuan secara langsung via email, mohon kami diberitahu.
Berkaitan dengan abstrak yang diterima, maka patutlah disyukuri bahwa karena kemurahan-Nya, ternyata acara seminar nasional Konteks3 pada bulan Mei besok ternyata mendapat tanggapan positip dari teman-teman sejawat dari seluruh Indonesia. Kami menerima sekitar 123 abstrak, dua diantaranya ditolak oleh peer reviewer dengan alasan bidang keilmuannya tidak sesuai. Jadi jumlah abstrak yang dapat diterima adalah 121 calon makalah.
Yang menariknya, bahwa banyak rekan-rekan dari luar jawa turut berpartisipasi dalam acara ini, dari ujung utara Sumatera sampai selatan, juga teman-teman sejawat di Kalimatan, dan juga ternyata pulau Sulawesi menyimpan banyak potensi peneliti untuk ditampilkan. Hanya sayang, teman-teman dari Papua dan Maluku belum terlihat partisipasinya.
Kalau dari Jawa -Bali adalah jelas, hampir diikuti oleh semua institusi besar yang ada misalnya UI, PNJ, Trisakti, UPH, ITB, Unpar, Maranatha, Itenas, ULB, Undip, Unika, UNS, UMS, UMY, UGM, UII, UAJY, ITS, Petra, Ubaya, Unbraw, Unud.
Harapannya acara ini dapat menjadi sarana bertukar informasi , silaturahmi dan kerjasama bagi kemajuan bangsa ini.
Ini daftar perincian resmi abstrak yang diterima.
google scholar
Dalam menyelesaikan disertasiku tempo hari, maka keberadaan internet adalah sangat signifikan. Bagaimana tidak, jurnal-jurnal terbaru yang kujadikan referensi utama dalam meyakinkan pengujiku adalah dari internet. Ketika itu bulan april-juni 2007, saat proposal risetku diajukan, referensinya adalah jurnal Elsevier bulan feb 2007, jadi karena referensinya dapat dianggap sangat up-to-dated , maka pantaslah kalau pelaksanaannya mak nyuss.
Jika mau dihitung-hitung, penelitian efektifnya cuma dua tahun. Sisanya khan aku pakai buat nulis buku. 😉
khan kugapai langit (jadi PROFESOR)
Yah judulnya melankolis betul, interprestasinya macam-macam, apalagi suasana sekarang ini yaitu suasana kampanye. Kira-kira apa hayo yang akan aku tulis ?
IS Code 1-500
Catatan : list code (bukan pemrograman lho) dari India, dapet dari milis, siapa tahu berguna. Minimal bisa untuk bahan perbandingan.
suramadu dan mahasiswaku
pak Wir nggak punya proyek to ?
Suatu pertanyaan kecil terlontar dalam suatu percakapan dengan salah satu kenalan di facebook. Sangat mengherankan ya, koq tidak sama dengan dosen-dosen senior di tempat lain yang mungkin sangat sibuk dengan proyek-proyeknya. Saya tidak tahu apa yang berkecamuk pada pikirannya, karena percakapan tidak berlanjut.
mukernas LPJKN 2009
Ada permintaan mendadak dari Rektor via Dekan FDTP, yaitu agar dapat mewakili UPH untuk hadir pada mukernas LPJKN pada hari ini, di hotel Mercure Ancol. Karena sifatnya mendadak, dan belum terlalu paham (hanya sering dengar) maka sebenarnya tidak terlalu antusias. Tetapi karena yang lain juga sibuk, dan tentunya adanya undangan tersebut adalah suatu kehormatan maka akhirnya disetujui juga. UPH dapat terwakili, sekaligus sayanya dapat wawasan baru yaitu tentang LPJK. win-win solution .
Dosen Profesional
Pada jaman saya sekolah dulu, kadang-kadang timbul pendapat bahwa dosen yang ideal itu adalah yang berasal dari industri. Maksudnya, bahwa dosen yang pekerjaan utamanya ada di industri adalah yang paling baik. Sehingga ada link-and-match begitu alasannya yang utama. Itu pula yang menyebabkan bahwa dosen yang banyak ngobyek, adalah tipe dosen yang baik juga, alasannya karena ilmunya diakui dan dipakai oleh industri.