Memang benar bahwa menulis adalah pekerjaan individu dan personal sifatnya. Maksudnya bahwa apa-apa yang ditulisnya adalah benar-benar dari diri pribadi bukan karena pesanan atau bisikan orang lain di dekatnya. Bahkan jika ada keramaian disampingnya maka itu bisa mengganggu konsentrasinya untuk menulis. Banyak yang bilang bahwa menulis memerlukan dunia yang sepi, dunia dimana si penulis bisa berkonsentrasi sepenuhnya.

Suasana di atas tentu tidak setiap orang nyaman merasakannya, bahkan ada yang merasa takut jika sendirian, jka sepi tidak ada orang disampingnya. Secara nature, aku memang orang yang suka sendirian, kalau ada yang menghampiri dan berdiskusi tidak ada masalah, maklum pekerjaannya dosen, punya murid dan sering hadir juga diseminar-seminar mempresentasikan makalahnya. Tetapi cukup jarang, kecuali ada maksud tertentu untuk datang ke orang lain hanya sekedar ngobrol kesana-kemari. Maklum ada-ada saja hobby-ku yang menunggu, yaitu kalau tidak menulis, maka membuat program komputer. Kebetulan keduanya memerlukan kesendirian. 🙂

Ternyatalah, orang-orang yang seperti diriku ini, yaitu suka menyendiri, tetapi sebenarnya punya banyak bahan yang dapat diceritakan maka kegiatan menulis sangat cocok. Ini artikelku yang keseratus kali aku tulis di blog ini.

Anehnya meskipun suka kesendirian, tetapi itu tidak berarti tulisannya hanya sekedar tulisan. Tulisan yang kutulis ini berbeda dengan sifat nature diriku, sebenarnya tulisan tersebut ingin bertemu dengan banyak orang, ingin menampilkan diri dengan cara dibaca orang. Ya memang benar, tulisan-tulisanku tersebut umumnya berisi tidak sekedar informasi tetapi kebanyakan mencoba mengkomunikasikan ide-ide yang ada dikepalaku keorang lain. Jadi tulisan-tulisanku itu sebenarnya tidak suka kesepian, maunya dekat dengan orang.

Untuk mengetahui apakah tulisan-tulisanku tersebut dekat dengan orang, maka aku biasanya melihat dari respons komentar yang ada dibawah tulisan-tulisanku. Semakin banyak maka tentulah semakin banyak ketemu orang.

Tetapi dilihat dari jumlah komentar yang masuk, dibanding jumlah statistik pengunjung yang dilaporkan oleh wordpress, jumlah masih belum berimbang. Yang memberi komentar masih kurang dari 1%-nya saja. Aku memaklumi, menulis memang masing menjadi barang yang asing bagi masyarakat berbahasa Indonesia, tetapi bisa-bisa juga karena artikelnya sendiri tidak cukup menggugah.

Sekarang wordpress.com menyediakan fasilitas baru bagi pembaca untuk memberi tanggapan, tidak harus menulis komentar tetapi cukup meng-klik RATINGS dibawah judul tulisanku. Jadi dari sini akan ketahuan, tulisanku yang mana yang menarik, sehingga aku bisa fokus ke hal-hal yang seperti itu selanjutnya.

Kutunggu ya meng-klik RATINGS artikelku.

3 tanggapan untuk “Ratings di artikelku”

  1. prast Avatar

    pasti nanti saya klik pak..tetep nulis ya pak..

    Suka

  2. A7 Avatar
    A7

    haha..sudah ku klik ya Pak Wir…tetap berkarya n..GBU…
    Best Regards..

    Suka

  3. sewa mobil murah Avatar

    terus saja menulis suatu saat pasti sukses deh.

    Suka

Tinggalkan komentar

I’m Wiryanto Dewobroto

Seseorang yang mendalami ilmu teknik sipil, khususnya rekayasa struktur. Aktif sebagai guru besar sejak 2019 dari salah satu perguruan tinggi swasta di Tangerang. Juga aktif sebagai pakar di PUPR khususnya di Komite Keselamatan Konstruksi sejak 2018. Hobby menulis semenjak awal studi S3. Ada beberapa buku yang telah diterbitkan dan bisa diperoleh di http://lumina-press.com