Keterlaluan sekali ya, dosen rekayasa koq membahasnya topik seperti judul di atas. Kalau menjadi dosen di bidang psikologi, maka mungkin masih bisa dimaklumi. 🙂
Pak Wir kurang kerjaan ya.
Nggak juga sih. Sebenarnya maksudku menulis ini adalah untuk menanggapi tulisan saudara Lex yang judulnya sama juga, artikelnya ada di sini. Maklum saudara Lex telah berkunjung ke blog ini dan berpesan agar menanggapi juga tulisannya. Sayang, ketika berkunjung ke sana, avatar-ku tidak secara otomatis dikenali. Jadi daripada tulisanku di sana nanti tidak dikenali, maka lebih baik menulis saja tanggapannya di blogku ini saja. Toh link-nya pasti akan terdeteksi, bahwa saya sudah menanggapinya. Jadi ini tulisan silaturahmi begitulah.