Tersedianya koneksi broad-boad  komputer baik di kampus maupun di rumah (via Fastnet yang relatif murah, yaitu hanya sekitar Rp 220 ribu / per-bulan), ditambah adanya gadget mobile yang tersambung dengan XL BB un-limited seharga Rp 99 ribu perbulan, memungkinkan saya dapat terkoneksi dengan internet selama 24 jam, tentunya jika waktunya memungkinkan.

Fasilitas tersebut, digabung dengan hobbyku, yaitu membaca dan menulis maka klop sudah dengan profesiku, yaitu sebagai seorang pengajar. Tahu sendiri bukan, pengajar khan tugas utamanya hanya [a] mengajar / mendidik, [b] meneliti / mempublikasikannya, serta  [c] memberikan pengabdian kepada masyarakat.  Untuk yang pertama memang itu aku berikan di kampus, kepada murid-muridku, maklum aku khan seorang pengajar tetap UPH yang digaji full-time, jadi memang terbatas keberadaaanya, kecuali tentunya ada yang meminta dan mengundang secara khusus agar aku dapat berbagi ilmu dan pengalaman di tempat-tempat lain yang membutuhkan. Tentang adanya permintaan seperti itu, aku biasanya senang untuk melakukannya, karena adanya event seperti itu dapat digunakan sebagai sarana link-and-match dengan pihak industri. Jadi jangan menjadi seperti katak di dalam tempurung.

O ya, meladeni permintaan untuk mengajar di tempat lain khan juga merupakan salah satu cara melakukan pengabdian pada masyarakat bukan. Jika itu tidak dilaksanakan setiap hari, tetapi dengan menulis di blog ini secara teratur juga merupakan salah satu cara mengamini dua kewajiban pengajar itu bukan.

Adanya informasi di internet, ditambah juga adanya kerja-sama pihak perpustakaan kampusku dengan DIKTI, yang ternyata telah melanggankan kita dengan banyak jurnal-jurnal ilmiah luar negeri, menyebabkan banyak pengetahuan yang kita dapatkan. Karena yang melanggankan adalah DIKTI, maka mestinya setiap perguruan tinggi yang mempuyai koneksi internet dan mempunyai koneksi dengannya maka dapat dipastikan anggotanya dapat mengaksesnya. Jadi rasa-rasanya di jaman sekarang ini, setiap dosen pastinya tidak mempunyai masalah untuk mendapatkan jurnal-jurnal bermutu, wong sudah tersedia secara mudah.

Tentang jurnal-jurnal tersebut kelihatannya banyak sekali, terus terang saya belum menelusurinya semua, maklum banyak sekali sih. Tetapi yang jelas jurnal-jurnal ASCE ada semua, dan kita dapat mendown-loadnya. Hanya untuk mendownloadnya harus di kampus yang melakukan kerja sama dengan DIKTI tersebut.

Pak Wir, kenapa bapak tidak mengupload di blog ini.

Ya itulah, sebenarnya aku kepengin melakukannya, tetapi ternyata karena resmi tersebut, yaitu ketika aku mendownload jurnal tersebut maka di tiap lembarnya tercantum IP-address kampusku, dan juga ada pernyataan copy-righted. Itu masalahnya. Saya takut, jika itu aku lakukan, maka bisa-bisa fasilitas yang sudah ada tersebut jadi masalah.

Ini contoh halaman depan makalah dari jurnal terbaru dari ASCE Structural Engineering bulan November 2010 ini, yang baru saja saya down-load.

Perhatikan tambahan baris kalimat paling bawah isinya :

Downloaded 20 Oct 2010 to 122.200.9.212. Redistribution subject to ASCE license or copyright. Visit http://www.ascelibrary.org

Itulah yang menjadi alasan mengapa makalah dari jurnal-jurnal tersebut tidak bisa aku up-load, yaitu untuk menghormati copy-righted dan juga resiko kampusku di banned.

Jadi bagi yang belum punya akses, maka mestinya dapat menghubungi perpustakaan kampus perguruan tinggi yang terkoneksi dengan internet.  Jika belum ada juga, berarti kampus tersebut belum memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh DIKTI. Jadi cepat-cepat dong memanfaatkannya.

6 tanggapan untuk “ketersediaan jurnal ilmiah international di kampus-kampus”

  1. […] This post was mentioned on Twitter by Planet Terasi, Wiryanto Dewobroto. Wiryanto Dewobroto said: ketersediaan jurnal ilmiah international di kampus-kampus: http://wp.me/p2kLB-1zk […]

    Suka

  2. musin Avatar
    musin

    pak bagaimana cara mendownloadnya ya,,,? apa harus sign in dulu,,,? perpus kampus saya sudah terkoneksi dengan internet.

    Suka

    1. wir Avatar
      wir

      Kelihatannya pihak institusi anda perlu menghubungi DIKTI (saya kurang tahu contact person-nya) sehingga IP address kampus anda nanti akan didaftar dan dianggap berlangganan dengan jurnal-jurnal tersebut. Ini terjadi karena saya hanya bisa down-load dari area kampus, kalau dari rumah meskipun bisa log-in tetapi tetap nggak bisa down-load. Begitu kira-kira yang terjadi.

      Suka

  3. musin Avatar
    musin

    oh begitu ya pak, terimakasih atas infonya pak, akan saya coba
    🙂

    Suka

  4. Akbar Avatar

    Pak wir saya bisa download dari rumah, tidak harus dikampus.

    Suka

  5. tian Avatar

    hmm.. bahay juga kalo kampus dibanned ya

    Suka

Tinggalkan komentar

I’m Wiryanto Dewobroto

Seseorang yang mendalami ilmu teknik sipil, khususnya rekayasa struktur. Aktif sebagai guru besar sejak 2019 dari salah satu perguruan tinggi swasta di Tangerang. Juga aktif sebagai pakar di PUPR khususnya di Komite Keselamatan Konstruksi sejak 2018. Hobby menulis semenjak awal studi S3. Ada beberapa buku yang telah diterbitkan dan bisa diperoleh di http://lumina-press.com