Perhitungan perencanaan pada konstruksi beton bertulang relatif simpel dibandingkan konstruksi baja. Umumnya perhitungnya adalah mencari jumlah luas tulangan yang diperlukan, sedangkan konfigurasi penempatan tulangannya sekedar mengikuti detail yang sudah ada sebelumnya.
Hari: 23 Oktober 2010
sejenak dalam kehidupanku
Mahluk manusia itu memang luar biasa. Hampir semuanya ingin dieksplorasi dan ditaklukkan, lihat saja gunung tinggi berhasil didaki, laut dalam diselami, bangunan tinggi pencakar langit maupun jembatan panjang penghubung antar-pulau berhasil dibangun untuk dijadikan ikon pemukimannya . Bahkan batu keraspun mampu di bor sampai kedalaman 700 m demi menyelamatkan sesamanya, manusia. Jadi tidak salah jika aku menyebut manusia itu luar biasa.
Tentang hal itu, rasa-rasanya ada satu nash penting tentang manusia di kitab kejadian yang menguatkan pernyataan di atas, yaitu :
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya; laki-laki dan perempuan diciptakannya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranak-cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”[Kejadian 1:27]
Jadi dapat dimaklumi jugalah bahwa itu semua berhasil dilakukan, bahkan jika tidak dicegah bisa-bisa dapat kebablasan, tidak sekedar menaklukkan tetapi juga dapat menghancurkannya. Ingat saja bom atom yang dijatuhkan di kota Hiroshima dan Nagasaki, nggak kalah dahyat juga khan dengan cerita Sodom dan Gomorah, yang diluluh-lantakkan jadi abu.
Tentang pencapaian-pencapaian itu ada yang menarik perhatikan kita semua, yaitu bahwa semuanya itu ternyata dapat terjadi tanpa harus ada kesepakatan di antara manusia-manusia itu sendiri. Peristiwa-peristiwa itu dapat dikerjakan oleh segelintir orang saja, tidak harus manusia secara keseluruhan. Itu juga berarti bahwa kemauan dan kerja segelintir orang saja dapat menyebabkan orang lain mengalami keuntungan atau juga kerugian.