Cukup banyak pertanyaan-pertanyaan yang datang kepadaku, ada yang via email, ada yang via facebook, dan yang terbanyak tentunya via blog ini.

Jika aku tidak mengenalnya secara pribadi, terus terang tidak semuanya dapat aku tanggapi. Maklum, pertanyaannya kadang-kadang kebangetan, daripada makan hati, lebih baik tidak dipikirkan saja. Bayangkan saja, ada pertanyaan yang begitu mendasar, sangat sederhana dan mestinya sudah menjadi bagian pengetahuan dari seorang mahasiswa teknik. Kenapa, karena semua buku teks teknik sipil pasti memuatnya. Jadi akunya yang bertanya : “Pernah baca buku teknik sipil atau nggak. Eh koq gitu saja ditanyakan”. Ini bertanya betul atau hanya iseng. Jadi daripada komentarku nanti nylekit (menyinggung), maka lebih baik aku biarkan saja.

Tetapi dari beberapa pertanyaan yang datang, ada juga yang menarik untuk dibahas dan bahkan memunculkan hasrat untuk ditanggapi. Pertanyaan yang biasa aku suka dan menarik untuk ditanggapi adalah pertanyaan yang bersifat filosofi, bukan teknis. Teknis khan banyak dijumpai di buku-buku teks. Sedangkan yang filosofi umumnya memang tidak terdapat di buku-buku teks. Kalaupun ada, kadang tidak mudah dimengerti. Hanya yang tahu saja yang biasanya memahami.

Nah jika itu yang terjadi, maka aku akan berpikir bahwa yang bertanya ini orangnya serius dan ingin tahu banyak tentang engineering. Nah disitulah aku rasa peranku perlu dimunculkan, hasrat untuk berbagi. 😀

Selanjutnya seperti biasa agar jawabannya bergaung secara luas dan relatif abadi (dapat diakses setiap saat) maka aku menuliskannya di blog ini, sekaligus menguji dan mengevaluasi apakah yang disampaikan juga benar-benar sahih. Itu penting juga sebagai masukan atau feedback bagi diriku.

Pada saat ini, permasalahan yang akan aku tanggapi adalah dari email mahasiswi berikut. Silahkan dibaca terlebih dahulu :

Selamat malam pak Wir..

Pak Wir, saya mau bertanya lagi. Kali ini perihal mekanika teknik. Pak Wir, saya terkadang masih bingung, untuk apa saya mempelajari mekanika teknik. Saya sempat bertanya pada asisten, untuk apa sebenarnya menghitung tegangan geser, momen lentur, tegangan majemuk, momen inersia, defleksi, lingkaran Mohr dan lain sebagainya, tapi sayangnya asisten tidak memberi jawaban yang memuaskan : untuk apa saya dan teman-teman menghitung semua itu. Sedangkan selama perkuliahan berlangsung, kami hanya diberi rumus dan contoh soal tanpa tahu bagaimana aplikasi kesemua itu.

Untuk itu saya mohon penjelasan dari bapak agar saya mendapat gambaran yang sebenarnya yang mungkin dapat memunculkan motivasi saya belajar di teknik sipil.terima kasih
salam saya, u….n,

Membacanya, membuat aku merasa prihatin. Kasihan sekali, belajar susah-susah tetapi nggak tahu apa gunanya. Kalau masih di SMA sih mending, peduli apa gunanya materi yang dipelajari itu nantinya, yang penting belajar keras agar dapat NEM yang baik dan dapat masuk perguruan tinggi terkenal. Beres.

Mahasiswi di atas kurang jelas menunjukkan sudah di semester berapa dianya menjadi mahasiswa. Tetapi yang jelas dianya mahasiswa teknik sipil, dan berdomisili di Indonesia. Yah semoga siswi seperti ini tidak banyak, karena kalau ternyata pertanyaan di atas mewakili mayoritas mahasiswa teknik sipil, wah tambah prihatin aja, karena jika itu terjadi maka strategi pembelajaran mekanika teknik selama ini adalah salah. Maklum, mata pelajaran mekanika teknik adalah nafas atau pengetahuan utama dari kehidupan calon sarjana teknik sipil yang perlu diketahui. Jadi jika mata kuliah itupun tidak dipahami dengan baik oleh mereka, maka dapat dipastikan keilmuan tekniknya juga perlu dipertanyakan.

Dikuatirkan jika tidak mengetahui motivasi mengapa diperlukan penguasaan mekanik teknik tetapi bisa lulus dan mempunyai gelar Sarjana Teknik maka dipastikan nantinya dianya hanya sebatas tukang hitung saja, yaitu “bisa karena biasa“. Kompetensi di dalam dirinya tidak mencukupi jika digunakan untuk modal memperkembangkan diri, khususnya jika dikaitkan dengan keinginan untuk berinovasi atau kreatif di bidang rekayasa (teknik sipil, kekhususan struktur khususnya). Survive atau sekedar hidup sih bisa saja di bidang engineering, tetapi dipastikan hanya mengekor dari yang sudah ada. Sulit mandiri.

O ya untuk sukses belajar di level perguruan tinggi, maka langkah pertama ketika mempelajari sesuatu ilmu baru maka harus mengetahui motivasi perlunya ilmu tersebut untuk dikuasai. Jangan sekedar agar lulus ujian. Kalau yang terakhir itu persis belajar cara SMA. Jika sudah lulus, langsung lupa. 😀

Aku tidak mengerti secara detail srategi pembelajaran di universitas tempat mahasiswa tersebut. Tetapi dengan adanya pertanyaan seperti di atas maka jelas cara atau metoda pengajaran tentang mekanika teknik kepada mahasiswa tersebut adalah salah. Kenapa, karena dosennya memberikan sesuatu tanpa menjelaskan untuk apa sesuatu itu diberikan. Itulah mengapa aku pernah bercerita tentang nasehat seorang visitor BAN bahwa pengajar mata kuliah penting di semester pertama seharusnya menjadi tanggung jawab dosen senior. Senior di sini bukan dimaksud untuk dosen tua, bukan itu, tetapi dosen yang berpengalaman lama menggeluti materi tersebut sehingga diharapkan dari dianya akan tahu hal-hal yang tidak ada di buku teks yang relevan diberikan kepada mahasiswa.

Pembelajaran di perguruan tinggi berbeda dibanding pembelajaran di level sekolah menengah. Ingat jika di level SD, SMP atau SMA, adanya buku paket yang lengkap adalah sesuatu yang kesannya penting dibanding guru-gurunya. Bahkan terkesan bahwa gurunya boleh siapa saja, asalkan materi bukunya tepat. Jika konsep yang sama diterapkan di perguruan tinggi maka yang terjadi adalah seperti mahasiswa di atas. Dosen hanya berpedoman seperti apa yang tertulis di buku teks-nya. Tidak salah, tetapi ya akan muncul pertanyaan-pertanyaan di atas. Itu saja kalau muridnya sedikit aktif, ada juga murid yang apa-apa ditelan, dan nggak tahu kapan memakainya, kecuali hanya untuk lulus ujian. 🙂

Berbeda dengan belajar di sekolah menengah, dosen di tingkat perguruan tinggi adalah figur yang penting. Bahkan kualitas perguruan tinggi akan tergantung dari keberadaan figur penting tersebut. Ini terjadi khususnya pada perguruan tinggi yang berani menyebut dirinya sebagai research university. Karena dengan riset dan penelitian itulah maka suatu perguruan tinggi berani berbeda dibanding perguruan tinggi lainnya, yang umumnya hanya mengandalkan text book. Ini terjadi khususnya di universitas yang masih menyebut dirinya sebagai teaching university. Tetapi ingat, hanya research university itu saja yang akan menjadi rujukan kamajuan ilmu pengetahuan bagi universitas-universitas lainnya.

Di Indonesia, sebagian besar universitasnya masih berbentuk teaching university, jadi ketika kemarin ke Malaysia dan Taiwan memperkenalkan diri (studi banding), maka ketika pada presentasi, tempatku tidak banyak berkutik. Maklum, jika di sini dapat dengan bangga mempresentasikan fasilitas tempat perkuliahan di kampusnya, tetapi di sana, meskipun gedungnya juga tidak kalah besar dengan tempatku mengajar tetapi yang mereka tampilkan adalah hasil publikasi dosen-dosennya di bidang riset dan penelitian. Tapi, untunglah Jurusan Teknik Sipil UPH, meskipun masih relatif kecil, ada juga yang dapat ditampilkan. He, he, sedikit banyak aku juga turut menyumbang lho.  🙂

Jadi salah satu cara untuk melihat kualitas perguruan tinggi kamu, maka lihatlah publikasi dosen-dosen kamu. Sampai seberapa jauh jangkauannya. Ingat yang namanya dosen maka mereka tentu biasa untuk menulis, tetapi itu dilakukan hanya sekedar memenuhi KUM agar dapat naik jenjang. Itu juga berarti kontribusi keilmuan di lingkungannya yang lebih luas tidak menjadi tujuan utamanya. Jadi di Indonesia, ada juga dosen yang KUM-nya memenuhi persyaratan memperoleh profesor, tetapi nggak ada ilmu yang dapat disumbangkan. Biasanya kita menyebutnya profesor KUM (tapi ini bagi yang tahu saja, orang awam bisanya manggut-manggut saja dengan gelar formal yang mereka punyai).

Ok kita kembali ke masalah tentang materi mekanika teknik.

Apa sih yang ingin kita pelajari tentang mekanika teknik. Coba jawab dulu sebelum makalah ini berlanjut. Takut-takutnya tujuannya salah, jadi bisa-bisanya sampai akhirpun nggak kejawab jika salah. Apa hayo ?

Wah, menguji ya pak. Baik pak, belajar mekanika teknik itu khan belajar gaya dan lendutan, belajar persamaan keseimbangan, belajar Cremona, belajar Persamaan Tiga Momen atau Clayperon, juga Slope Deflection, juga Metoda Cross, juga bla-bla-bla, yang semacam itu lho pak. Pokoknya banyak sekali hitungan-hitungan. He, he, 100 khan pak !

Wah ternyata  banyak juga yang bisa kamu ungkapkan tentang pelajaran mekanika teknik itu. Pusing juga ya kalau begitu. Padahal aku ini katanya salah satu dosen di Jurusan Teknik Sipil UPH yang diminta bertanggung jawab tentang materi tersebut. Padahal tahu sendiri khan, dosen di UPH itu sangat efisien. Ingat aku ini juga penanggung jawab mata kuliah Bahasa Pemrograman, juga mata kuliah Komputer Rekaya Struktur yang materinya aku jadikan buku SAP2000 itu, juga disuruh megang Struktur Baja I, II dan III, apalagi ya. O itu Fisika Mekanik, yaitu materi Mekanika Teknik untuk pemula. Apa nggak pusing kalau begitu.

He, he, pusing ya pak. Jadi dosen itu ?

Begitu ya kamu pikir. Jika pusing, kenapa masih bisa menulis di blog ini. Koq bisa. Ho, ho, ini jawabannya, blog ini adalah salah satu cara mengalihkan pusing. Jadi jika kamu membaca ini, maka bisa-bisa kebagian pusing. Karena terbagi-bagi itulah maka pusingku menjadi berkurang. 🙂

Menurutku, definisi mengapa belajar mekanika teknik adalah tidak sepanjang yang kamu kemukakan. Bagiku tujuannya hanya sederhana, yaitu untuk mengenal struktur dan mengetahui perilakunya ketika dibebani. Itu saja. Adapun metode-metode tadi adalah strategi yang dapat digunakan untuk mendapatkan tujuan itu. It’s simple.

Mengapa aku berpikir seperti itu. Karena selain aku dosen mekanika teknik klasik, aku juga juga dosen komputer rekayasa struktur, metode yang berbasis teknologi komputer. Karena aku bisa dua-duanya maka aku dapat memilih metode-metode cara klasik yang masih diperlukan agar dapat digunakan untuk mengenal struktur dengan relatif sederhana dan optimal.

Jika kamu rajin membaca blog ini, dan menemukan hal-hal dimana aku menceritakan tentang struktur, baik itu gedung atau jembatan atau hal lain, khususnya perangkat pemikul beban dan ketika aku menceritakannya, maka semuanya itu dalam kerangka cara berpikir dan berlogika yang mengandalkan mekanika teknik. Tanpa itu semua maka tulisanku ini semua hanya tulisan fiksi

Jadi setiap kamu belajar tentang mekanika teknik, kamu harus selalu kaitkan dengan kasus nyata, harus dicari relevansinya antara teori yang kamu pelajari dengan kenyataan.

Untuk mengenal maka tentu kamu perlu mengetahui sebanyak mungkin struktur-struktur yang ada. Dalam dunia nyata, maka jelas itu adalah sangat terbatas, misalnya saja konstruksi jembatan di Jawa sebagian besar hanya mengandalkan struktur simple beam, suatu sistem struktur yang paling sederhana yang dipelajari di semester satu ketika jadi mahasiswa. Padahal sistem struktur itu banyak sekali, itulah mengapa kita dibuku-buku mekanika teknik disajikan banyak sistem struktur.

Meskipun banyak, tetapi kita tidak boleh belajar dengan menghapalkannya. Kenapa, karena yang perlu kita pahami adalah perilaku sistem strukturnya. Itu bisa karena perilaku mekanik dari sistem struktur tersebut telah dirasionalisasi secara logis sebagai metode-metode yang diajarkan dalam mekanika teknik itu.

Misalnya dari suatu sistem jembatan, kita bisa tahu bagaimana sistem strukturnya, apakah termasuk sistem balok sederhana (simple beam) atau bukan. Itu terjadi pada waktu mengalihkan kasus nyata ke bentuk model struktur, yang nantinya akan kita analisis. Coba lihat ini contoh real sbb:

dsc01400
Gambar 1. Jembatan Kayu Sederhana

Apakah kasus di atas dapat dikaitkan dengan mekanika teknik. Karena jembatan pada kasus di atas jika tidak benar cara masang atau pembebanannya maka jembatan dapat rubuh, dan itu berarti berkaitan dengan masalah kekuatan dan kekakuan maka tentu bisa kita kaitkan dengan mekanika teknik. Bagaimana caranya. Langkah pertama adalah membuat model struktur dari sistem jembatan di atas. Bentuk model yang mana yang tepat kita gunakan, apakah dalam hal ini pegangan (railing) perlu kita masukkan dalam model, juga orangnnya, atau bagaimana. Jika pada pelajaran mekanika teknik, yang membahas jembatan atau balok maka kita mengenal yang disebut sebagai sendi dan rol, maka untuk kasus di atas mana , koq tidak kelihatan.

Proses mengubah dari real ke model struktur adalah sangat penting. Salah memilih model struktur yang digunakan maka proses selanjutnya, meskipun sudah menggunakan komputer sekalipun akan salah. Memang tidak gampang ini. Tetapi ini adalah bagian penting dalam pembelajaran mekanika teknik. Jika ini juga selalu diungkapkan dalam pembelajaran maka minimal dapat diketahui apa gunanya mekanika teknik dan mengapa perlu kita mempelajarinya.

Baik untuk kasus jembatan di atas maka model struktur yang dapat kita gunakan adalah sistem balok sederhana atau simple-beam. Tahu khan bentuknya :

1200px-bending-svg
Gambar 2. Model dan perilaku balok

Gambar 2. Model struktur “Simple Beam” dan perilaku ketika dibebani

Bisakah anda mendapatkan alasan mengapa bentuk real pada Gambar 1 harus diubah menjadi model struktur pada Gambar 2.

Yah, betul. Model struktur adalah penyederhanaan kasus real sedemikian sehingga metode atau cara yang telah kita pelajari di materi mekanika teknik dapat digunakan untuk memprediksi perilaku struktur tersebut. Bentuk model tersebut yaitu simple beam kita pilih karena dengan model tersebut pada kasus-kasus sebelumnya telah berhasil diidentifikasi dan diprediksi kekuatan dan kekakuannya. Keyakinan bahwa itu benar jelas diperlukan oleh kita ketika memilih model simple beam tersebut. Keyakinan tersebut bisa diperoleh dari membaca buku-buku tentang mekanika teknik atau kalau masih belum yakin maka dapat dikerjakan sendiri seperti misalnya membuat eksperimental.

Lho eksperimental perlu pak.

Lha iya. O iya aku belum pernah cerita ya bahwa untuk memprediksi perilaku struktur yang dibebani maka ada dua cara , cara pertama adalah dengan cara analitis yaitu ilmu mekanika teknik itu misalnya, sedangkan cara kedua adalah dengan eksperimental atau disebut cara empiris. Ketika suatu rencana jembatan diwujudkan (dibangun) dan kemudian dibebani maka itu adalah cara empiris yang paling sederhana. Jadi intinya, sudah diperoleh bukti-bukti empiris sebelumnya bahwa pemilihan kasus real di atas ternyata dapat diwakili pemodelan strukturnya sebagai simple beam.

Tapi pak, kalau melihat bentuk jembatan real pada Gambar 1, mana rol-nya dan mana sendi-nya. Itu di Gambar 2 khan terdapat sendi-rol. Koq bisa ya pak.

Dapat menjelaskan mengapa pada model ada rol-sendi adalah penting. Karena bagaimanapun yang namanya model struktur secara visual belum tentu sama miripnya dengan struktur real. Ingat secara visual lho. Tetapi untuk yang lain tentu harus ada kemiripan, dalam hal ini adalah perilaku deformasi yang terjadi.

O ya, perilaku balok sederhana jika dibebani seperti pada kasus di Gambar 2 adalah melendut. Agar dapat melendut seperti Gambar 2 di atas, maka pada bagian tumpuannya harus dapat mengalami rotasi, tetapi tidak mengalami perpindahan dalam arah vertikal. Betul nggak.

Tumpuan yang bisa berotasi dan tidak mengalami perpindahan arah vertikal pada mekanika teknik apa hayo. Itu adalah model tumpuan rol. Tapi apakah kalau begitu tumpuannya rol-rol. Coba perhatikan kembali jembatan di Gambar 1, apakah jembatan dimungkinkan untuk bergeser pada arah horizontal.  Jelas tidak khan. Adanya berat jembatan dan juga gesekan antara kayu jembatan dan tepi jembatan ternyata mencukupi bekerja sebagai penahan agar jembatan tidak bergeser ke samping (horizontal). Jadi kalau modelnya rol-rol jelas salah, karena kalau rol-rol maka jembatan bisa bergeser ke samping, padahal kenyataannya tidak demikian. Jadi kalau begitu kita pilih sendi-rol agar sesuai dengan kondisi real, yaitu tidak mengalami pergerakan ke samping dan vertikal di tumpuannya. Apalagi jika yang kita pentingkan dalam pemodelan tersebut hanya perilaku baloknya saja.

Selanjutnya setelah membuat pemodelan di atas, maka adalah memprediksi beban-beban yang bekerja di atasnya, apa saja. Jelas, berat sendiri balok perlu diperhitungkan, dalam hal ini sebagai beban merata. Lalu orang yang berjalan di atas sebagai beban terpusat. Ini hitungannya dengan cara mekanika teknik.

bzzxw

Gambar 3. Tabel hitungan mekanika teknik model balok dengan beban terpusat

Pada balok sederhana di atas ketika dibebani terpusat maupun merata akibat berat sendiri dapat kita ketahui gaya-gayanya yang bekerja dengan metode mekanika teknik di atas. Dari formula tersebut besarnya gaya ditentukan oleh parameter L, yang merupakan bentang jembatan (diukur dari jarak tumpuannya). Dari situ dapat diketahui, mengapa semakin besar bentang jembatan tersebut suatu penampang kayu (balok) menjadi tidak kuat. Parameter L merupakan fungsi kuadrat, pantas !

Kira-kira begitu salah satu guna mekanika teknik untuk memprediksi perilaku mekanik dari balok jembatan di atas. Wah jadi panjang banget ya. Padahal ini baru pemodelan dan perhitungan gaya-gaya, belum tegangan pada kayu bulat. Namanya saja penulis, jadi kalau mau buat artikel panjang . . siapa takut. Gini dulu aja ya, nanti di lanjut.

51 tanggapan untuk “perihal mekanika teknik”

  1. threeas Avatar

    Yup betul pak, mekanika teknik sangat penting buat dunia teknik. Pada jaman saya dulu kuliah, pengetahuan matematika di tingkat universitas terutama s1 sangatlah kurang. tidak tahu kenapa bisa begitu.

    Kini saat saya kuliah S2 di Perancis, sangat-sangat kerepotan dengan dasar-dasar matematika yang merupakan sebuah konsep dasar dari sebuah penelitian maupun kuliah. Apalagi mengenai persamaan-persamaan newton, laplace dan deret fourier yang sanggup membuat saya binggung karena tidak mengetahui filosofi dari persamaan tersebut.

    entahlah mungkin karena bidang numerik di perancis sangat berjaya, hingga mereka menyelesaikan semua persoalan penelitian menggunakan numerik dan bantuan program komputer. Ditambah lagi mereka sangat familiar banget dengan matematika.sedangkan di negara kita, kayanya matematika masih menjadi sesuatu yang harus dihindari hehehe..

    btw, kalau diijinkan saya ingin tahu email bapak. karena bapak menuliskan bahwa bapak bisa bahasa pemrograman komputer khususnya buat bidang teknik sipil. saya ingin berdiskusi dan meminta bantuan bapak tentang bahasa pemrograman. saya sedikit mengalami kesulitan mengenai hal tersebut. Oleh karena itu saya ingin memperlajari bahasa pemrograman mulai sekarang karena semester depan saya akan melakukan penelitian yang menggunakan bahasa pemrograman untuk mendeteksi crack opening, dan damage mechanic dalam struktur beton.

    Suka

  2. wir Avatar
    wir

    bapak menuliskan bahwa bapak bisa bahasa pemrograman komputer khususnya buat bidang teknik sipil.

    He, he moga-moga ungkapanku di atas tidak dianggap berlebihan, tetapi yang jelas sudah ada dua buku karanganku yang tidak dari hasil menerjemahkan yang telah aku tuliskan, yaitu :

    1. Aplikasi sain dan teknik dengan visual basic 6.0 (2003);

    2. Aplikasi rekayasa konstruksi dengan visual basic 6.0 (2005)

    Keduanya diterbitkan oleh PT. Elexmedia Komputindo, Jakarta. Meskipun sudah ada dua buku tidak berarti saya menguasai permasalahan pemrograman secara keseluruhan. Hanya terbatas yang mudah-mudah di bidang teknik sipil saja koq.

    salam

    Suka

  3. ruslibdg Avatar
    ruslibdg

    betul3x..

    sbg mahasiswa, pandangan umum tentang apa yg kami pelajari memang penting pa, ini membuat kami tau apa dan untuk apa kami melakukan sesuatu, selanjutnya akan timbul motivasi bagaiman cara melakukannya, kalo motivasi sudah muncul maka sesulit apapun metode yg dipakai kita dgn enjoy melakukannya.

    sptnya tipikal metode pengajaran di indonesia spt yg saya alami waktu sekolah dahulu, dosen datang.. buat gambar model struktur.. dihitunglah dgn rumus2 yg ada.. lalu keluar hasilnya, kemudian mahasiswa mencatat dengan tertib.. dan tidak ada pertanyaan yg keluar dari frame itu

    jika bandingkan dgn sistem pengajaran di sekolah baru saya, biasanya dibahas filosofi dan manfaat praktis nya dulu, baru masuk metode-tempat kita berjibaku dgn persamaan2 matematis, jika memungkinkan ada juga kunjungan ke objek2 yg berkaitan dgn subjek tersebut, bisa berupa eksperimen di lab. atau ke proyek di lapangan.

    salam

    Suka

  4. Muhammad Joe Sekigawa Avatar

    Hm,, Its very simple Pak,,, Dulu SMK saya adalah Tekhnik, namun sekarang kuliah Jurusan Social Work, tentu ga nyambung,, makanya saya baca-baca di sini lagi untuk memahami perilaku tehknik (padahal di atas adalah menjelaskan contoh sederhana mengenal struktur dan perilakunya ketika dibebani he he he)

    Salam semangat selalu ya Pak Wir

    Suka

  5. oe2n Avatar
    oe2n

    terima kasih bapak telah bersedia menjawab pertanyaan saya.

    saat ini saya sudah semester 3 dan mendapat mata kuliah mekanika teknik mulai dari semester 2.

    sebenarnya mata kuliah mekanika teknik inilah yang membuat saya bersemangat kuliah di jurusan teknik sipil. kendala yang sering saya temui pada saat perkuliahan berlangsung adalah kurangnya pemahaman yang diberikan oleh dosen saya, sehingga banyak diantara kami yang masih bingung untuk apa sebenarnya kami mempelajari mekanika teknik dan menghitung angka-angka tanpa tahu implementasinya.

    saya sering meng-Save Page As-kan artikel-artikel dari blog ini untuk referensi kuliah saya, yang kadang ketika timbul pertanyaan juga saya tanyakan juga kepada asisten atau dosen baik pada saat perkuliahan berlangsung atau pun diluar jam kuliah yang sering berujung pada diskusi. namun terkadang dari diskusi tersebut pun terkadang saya belum mendapat jawaban yang memuaskan sehingga timbul niatan untuk bertanya kepada bapak agar rasa ingin tahu saya dapat terjawab.

    Suka

  6. 1241 Avatar
    1241

    Saya sependapat dengan tanggapan yang pak Wir uraikan di atas, memang kebanyakan mahasiswa bahkan lulusan teknik sipil tidak tahu relevansi antara teori dan aplikasi di lapangan, dan bahkan mereka ketergantungan dengan contoh soal, jadi hal-hal yang mereka tau cuma yang ada contoh soalnya…

    Makanya dulu waktu saya kuliah sering terdengar protes sehabis ujian yang katanya “soalnya kok susah ya ga pernah dikasih contoh soal yang seperti itu”… Saya berharap banyak yang membaca opini pak Wir ini sehingga mahasiswa2 yang kuliah di “Teaching University” bisa merubah pola pikir dalam menekuti bidang ke Teknik Sipilan….

    Suka

  7. Mirzan Gani Avatar

    Saya kebetulan pernah mengajar mekanika walaupun gak begitu lama…

    Beberapa orang yang nalarnya lumayan enak, dengan mudah memahami saat dijelaskan bagaimana perilaku struktur yg disimplifikasi dalam bentuk pemodelan…

    Dari mereka saya jg banyak belajar bahwa yg penting itu adalah penjelasan bagaimana simplifikasi itu di terapkan pada suatu model, dari gaya-gaya yg bekerja, hal-hal apa yg diabaikan dan yg merupakan prinsipal kemudian apa yg di butuhkan dr simplifikasi tsb dan seterusnya..

    Setelah beberapa tahun lewat, saya ketemu lagi dgn salah satu dr mereka dan ditanyakan lagi, …bahkan setelah di simplifikasi, kenapa itu hanya menjadi suatu model yg ideal, tetap saja penerapannya sulit di lapangan…. (Istilah populernya beda teori ama lapangan.. 😀 )

    Ini pertanyaan yg sangat sering muncul dengan metode dan istilah yang semakin bervariasi…. 😀

    Setelah dijelasin kemudian muncul lagi pertanyaannya dr penjelasan tersebut…
    kalo begitu kenapa faktor-faktor x ini dan fenomena yg ada tidak di perhitungkan dalam analisis model….

    Jawabannya tentu saja jg termasuk dalam jawaban atas pertanyaan why we need THE CODE…

    Kurang dari 5 bulan kemudian dia komentar lagi…
    Ternyata belajar mekanika dan lain-lain hanya untuk melatih “sense of engineering”, Insting, naluri dan lain2.. everything just tools…

    Saya hanya mengangguk2 dan berkata dalam hati,. She is right… 😀
    Did you?

    Suka

    1. wir Avatar
      wir

      Definisi yang anda gunakan cukup bagus. Saya setuju.

      Suka

      1. Rikhardus Tanlain Avatar
        Rikhardus Tanlain

        Saat saya ditanya, untuk apa belajar struktur?
        Jawaban saya adalah untuk penghematan….Just simple….Lho kok belajar kekuatan, kekakuan tetapi tujuannya penghematan….Lah iya lah….Kalau hanya kuat, orang awampun bis membangun struktur yang kuat….Pertanyaannya Hemat apa nggak?

        Suka

  8. victor Avatar

    Terima Kasih Banyak atas penjelasan Bapak. Saya sangat setuju.

    Suka

  9. m-amin Avatar

    Pada konstruksi beam terjadi dua fenomena yaitu untuk pada bagian atas yang langsung bersinggungan dengan pembebanan mengalami gaya tekan, akan tetapi pada bagian bawah akan mengalami gaya tarik. Maka dari itu sangat tepat apabila dipergunakan paduan dari kedua material yang dibutuhkan.

    Suka

  10. tjatur Avatar
    tjatur

    Sy ikut nimbrung pak Wir,

    Saat ini status sy lebih tepat disebut mantan insinyur. Kenapa demikian? Kerena sudah hampir 10 tahun mengurusi manajemen proyek. Pemahaman mek-tek saya pas-pas an. Terbukti saat jadi mahasiswanya pak Paulus Kartawijaya, sy terkapar. Tapi harus diakui, kontribusi 6 semester mata kuliah mek-tek, ditambah din-struk, elemen hingga, analisa numerik dll, membantu pembentukan konsep berpikir yang mantap.

    Suka

  11. agoes Avatar

    assalammualaikum, pak….

    saya mau nanya tentang perencanaan rel kereta api dengan lebar rel 1430 mm
    (standar internasional)
    ada buku ato pengalaman kerja yg bisa dibagi g?
    tata cara dan urutan pekerjaannya?

    terima kasih, pak
    wassalam..

    Wir’s responds: ada yang bisa bantu.

    Suka

  12. Sanny Khow Avatar
    Sanny Khow

    saya pikir mektek di indo terlalu banyak, sama seperti saudara Tjatur bilang. mektek ditambah yang lain lain tapi yang di ajar kulitnya aja. saya pikir mata kuliah di indo terlalu banyak dan bisa di simplifikasi.

    dulu saya kuliah master di luar dan kalau ada waktu kosong saya suka ikut kuliah undergraduate (jadi audience aja, tdk ambil nilai dan tdk perlu bayar, hitung hitung kuliah gratis :), di sini undergradutenya hanya stuktur statis tertentu dan statis tak tentu. terus mereka ngajarin pake computer kayak program SAP.

    di unpar kebanyakan mata kuliah dan kebanyakan tugas, akhirnya kita buat tugas dengan contoh dari angkatan sebelumnya. akhirnya kita di ajar ngitung tapi pikiran ngak jalan.

    dulu prof Muhammad Ansjar dosen matematika ITB (ngajar di unpar) bilang: anak anak sekarang aneh, kalau soal ujian mirip tahun2 kemarin byk yg bisa, tapi kalau masalahnya di ‘tweak’ sedikit sebagian besar ngak bisa.

    saya pikir kita harus belajar konsep bukan belajar ‘ngitung’
    belajar ngitung anak sd juga bisa.

    Suka

    1. yudi setiadi Avatar
      yudi setiadi

      setuju bos…

      Suka

  13. fadly Avatar

    saya mahasiswa dari perguruan tinggi swasta dimedan

    mulanya saya sangat benci dengan mekanika teknik..

    tp lama kelamaan say penasaran kenapa mata kuliah ini kok susah amat ya??

    jd saya bertekat untuk bisa menguasai mata kuliah ini..

    mohon bimbingannya ya pak dosen….

    Suka

  14. wahyudi Avatar
    wahyudi

    salam kenal pak wir,….tolong dibahas juga tentang garis pengaruh donk pak…mau tahu juga filosofinya di lapangan…makasih

    Suka

    1. Nando Avatar
      Nando

      Bener banget pak. Mohon bimbingannya 🙂

      Suka

  15. Agussalim Avatar
    Agussalim

    salam pak wir….

    Saya agus yg kemarin sering bertanya ttg FEM….
    TA saya yg berjudul “Pemodelan Balok Beton Bertulangan Luar” akhirnya terselesaikan juga…
    Thanks atas sarannya ttg pengunaan software utk analisisnya….

    Bukaan beton pada daerah tarik saya desain dengan menggunakan Tool section design pada SAP2000 berhasil dgn baik……
    Hasil eksperimen, analisis SAP2000 n teoritis tdk berbeda begitu jauh….
    didapatkn MCrack Balok normal lebih besar daripd Mcr balok bertulangan luar….
    Buku bapak Aplikasi Rekayasa Konstruksi dgn SAP2000 versi Oktober 2004 cukup membantu saya….terima kasih atas bimbingannya melalui buku itu…..

    saya sangat berharap bapak bisa ada waktu jalan2 ke Sul-sel n mampir d kampus saya berbagi ilmu dengan Mahasiswa Teknik Sipil Univ. Muhammadiyah Parepare…..

    Thanks for all dedication…

    Suka

    1. wir Avatar
      wir

      saya sangat berharap bapak bisa ada waktu jalan2 ke Sul-sel n mampir d kampus saya berbagi ilmu dengan Mahasiswa Teknik Sipil Univ. Muhammadiyah Parepare….

      yah, moga-moga nanti ada yang mengundang. Saya pasti akan usahakan. **senang mode on**

      Suka

  16. Chaerul Avatar
    Chaerul

    Salam sukses pak
    Sblmnya prknlkan sy mahasiswa yg lg berkutat ttg skripsi sya yg mngmbil ttg PELAT CENDAWAN,namun disini saya sdh mmbaca smw buku yg mengulas ttg pelat cendawan namun ko tidak ad yg membahas tentang analisa pelat cendawan thd gempa,mohon pencerahanya pak bagaimana analisa struktur pelat cendawan thd gempa????
    terim

    Suka

    1. wir Avatar
      wir

      Yah seperti halnya tangan dan kaki, masing-masing unik dan mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, demikian juga dengan pelat cendawan. Sistem tersebut unggul sebagai sistem struktur penahan beban gravitasi (vertikal) dibanding sebagai sistem struktur penahan gaya lateral (gempa). Intinya, sistem struktur pelat cendawan tidak efektif jika digunakan untuk memikul tahan gempa. Oleh karena itu, penggunaan sistem tersebut di daerah gempa perlu diimbangi dengan disediakannya sistem struktru penahan lateral, misalnya shear wall. Jadi dengan demikian karena sudah diketahui akan hal tersebut (di buku SNI beton seperti cara Direct Design Method telah diungkapkan secara nyata tidak bisa untuk menghitung gaya lateral), maka tidak ada orang yang memaksakannya. Kalaupun anda memaksa untuk melakukan penelitian tentang hal tersebut, pasti hasilnya adalah demikian, bahkan jika berbeda pasti ada yang tidak benar.

      Suka

  17. Chaerul Avatar
    Chaerul

    terimakasih pak, jawaban bapak akhrnya membuat sya mengerti, saya pernah mendiskusikan nya tapi saya tdk menemukan jwbn yg puas,terimaksih pak

    Suka

  18. Chaerul Avatar
    Chaerul

    terimkasih pak telahmemberikan jwbn yg bnr2 sya fahami,sya prnh mendiskusikannya namun jwbnnya msh meragukan sya,terimaksih

    Suka

  19. Tinn Avatar
    Tinn

    Menurut pak Wir, Buku mekanika teknik apa yang paling bagus dan mudah di cerna untuk mahasiswa teknik sipil ?? yg membahas tentang statika tertentu…

    thans

    Suka

  20. Tinn Avatar
    Tinn

    ok .

    trims pak Wir.

    Suka

  21. Tinn Avatar
    Tinn

    pak wir , saya cari di google, tapi tak ada yang bisa di download.. mohon di tunjukkan lokasinya pak..

    trims

    Suka

      1. tirta januar putra Avatar

        malam pak,maaf sebelumnya,,saya mau nanya ni pak,,,,cara singkat menghitung stuktur beton bertulang tu gi mana ya pak,,karna jujur saya agak lambat di menghitung stuktur beton beertulang,,,,makasih pak

        Suka

  22. Tinn Avatar
    Tinn

    pak wir, itu downloadnya ternyata mesti bayar punya toh… Apakah ada yang free punya pak ? atau kira kira dimana ada dijual ya pak ? soalnya digramedia deket tempat saya tidak ada buku tersebut loh.

    thanx

    Suka

  23. vic Avatar
    vic

    membaca tulisan ini..saya jg bingung harus bilang apa, saya jg tamatan s1 teknik sipil, tapi filosofi2 bahkan sense of engineering nya saya rasakan sangat kurang…saya mampu mengerjakan soal2, tapi itu hanya sebatas pengerjaan soal saja, belum lagi tugas2 besar yang dikerjakan..hampir rata2 bisa dikerjakan karena memiliki kemiripan dengan tugas2 besar yang diberikan kepada mahasiswa sebelumnya…
    saya tidak tahu, metode yang salah, atau mahasiswa yang kurang aktif, atau kurikulumnya yang kurang pas… saya banyak mendengar s1 memang disiapkan untuk sisi manajerial (karena perbandingan mata pelajaran teori lebih besar dari pada praktek)…tapi saya rasa kurang benar juga, karena seorang manajer yang baik pun seharusnya memiliki kemampuan praktikal yang baik, dan itu bisa didapatkan dengan terjun langsung (baca : praktek)..

    Suka

  24. vanny Avatar
    vanny

    pak wir,saya boleh tanya gak? saya di beri pertanyaa dari dosen pengampu saya. dia awalnya menanyakan ada brapa persamaan kesetimbangan. saya jawab ada 3, sigma momen=o, sigma vertikal=0, dan sigma horizontal=0. trus dia tanya lg,di jawaban km tadi buat momen ada brapa? hanya ada satu kan? saya jawab iya pak. lalu kemudian dia menayakan mengapa saya menghitung 2 momen, yaitu momen terhadap S dan momen terhadap R ( soal saya balok gerber dgn 2 tumpuan, sendi dan roll ). kemudian saya jawab lg pak,karna ada 2 tumpuan maka saya harus memomenkan terhadap kedua tumpuan tsb. tp kemudian dia bilang lg,bgmn kalau ada 7 tumpuan? nah itu saya bingung pak. saya mohon bantuannya pak. sebelumnya trimakasih banyak pak.

    Suka

  25. intan Avatar
    intan

    hehe,,, saya tertarik dengan tulisannya dan menjadi tertarik dengan aplikasi di dalamnya yah tadinya saya hanya mau liat contoh dan jawaban dari soal mektek (ceritanya ayah saya yg lagi kuliah dan berhubung beliau lagi tugas luar kota dan ada tugas di kuliahannya,, otomastis saya yang membantu beliau,,(twing twing …mencoba lulusan sarjana peternakan mengerjakan uas mektek ..take home test..) yg jadi pertanyaan apa mektek bisa dihubungkan dengan pembuatan kandang domba yang lagi saya kerjakan?berapa tumpuan (berapa domba yg bisa bertahan dlm bangunan yg saya buat atau itu pertanyaan bodoh ya dgn melihat gambar jembatan tersebut???terimakasih pak wir..salam kenal

    Suka

  26. tirta januar putra Avatar

    malam semua,,,,buat lu yang anggota teknik sipil dan kk tingkat gw,gw kan baru masuk teknik sipil,,,gw punya tugass merangkun mekanika teknik 1 karangan siswadi ST.MT,,,,,,gw binggung ni,,mau cr bukunya di mna,gw anak merauke universitas musamus merauke,,,gw minta bantuannya dong,,,ngerangkum mekanika teknik 1 bab I,,,,,,,,,,gw udah mati akal untuk cr itu,,,di google egk ada juga,,,,,pleace,,,,,,,thankz sebelumnya

    Suka

  27. zaenal Avatar

    Pak wir masalah saya dalam mekanika adalah kurangnya berlayih mengerjakan latihan soal.Di mana saya mendapatkan soal-soal mekanika secara daring ?
    terimakasih

    Suka

    1. wir Avatar
      wir

      Ya tentu saja di buku-buku yang membahas mekanika teknik. Tentu saja tidak setiap toko buku akan menjual buku yang dimaksud, khususnya di tahun-tahun belakang ini. Dulu ketika mahasiswa saya sering menjumpainya di toko-toko buku, waktu itu buku-buku dari india. Jika nggak dapat, umumnya buku semacam itu merupakan koleksi Perpustakaan dari suatu perguruan tinggi yang ada jurusan teknik sipilnya. Jadi silahkan saja berkunjung. Kalau anda sedang belajar , mestinya perpustakaan tempat anda mestinya punya koleksinya.

      Jika anda terhubung dengan internet cukup baik, jika anda rajin mencari (pakai Google) atau di link ebook (lihat link di blog ini) anda bisa mendapatkannya secara on-line.

      Suka

      1. zaenal Avatar

        terima kasih sebelumnya.
        Tapi di mana letak linknya ?
        tolong bisa dijelaskan.

        Suka

  28. zaenal Avatar

    waduh bagaimana ya ?
    bingung juga sebenarnya, tapi lebih baik punya bukunya dulu.
    nanti kan bisa bisa didiskusikan dengan teman-teman

    Suka

    1. wir Avatar
      wir

      Link yang secara detail memuat materi anda tentu saja saya tidak ingat satu persatu, maklum karena cukup banyak. Hanya saja site yang kadang memuatnya biasanya saya simpan bahkan saya tampilan di blog ini. Lihat di ebook hunting, seperti avaxhome.ws. Saya sering menemuka buku-buku seperti yang anda maksud. Silahkan pindai dan pilih yang anda butuhkan.

      Suka

  29. dunia tambang Avatar

    benar-benar info yang sangat bermanfaat pak.
    terimakasih pak atas infonya,,

    Suka

  30. saepul Avatar
    saepul

    makasih ya pakk.. semoga penjelasan anda mejadi motipasi buat saya.. yang belum tau temmekanika tehnik itu apa..

    Suka

  31. sheril Avatar
    sheril

    untuk mekenika teknik cara perhitungan mnggunakan dengan metode integral itu pada bab apa ya ,, ??

    Suka

  32. Rio Avatar

    Maaf Pak Wir jika pertanyaan saya terlalu sederhana. Jika pemodelan simpel beam dengan beban terpusat (Gambar 2), pada tumpuannya diganti sendi-sendi, apakah itu berarti balok (jembatan) tsb. tidak akan mengalami lendutan? Jika demikian, bagaimana perilaku dari struktur balok tsb.?

    Suka

    1. wir Avatar
      wir

      balok dengan tumpuan sendi-sendi dengan beban terpusat di tengah bentang, jika deformasinya kecil sehingga kondisi sebelum dan sesudah pembebanan dapat dianggap sama (tidak ada perubahan signifikan) maka hasilnya ditengah bentang tidak berbeda dengan balok tumpuan sendi-rol dan tetap mengalami lendutan.

      Suka

  33. Mahdi Syahbana Avatar
    Mahdi Syahbana

    Pak Wir yg saya hormati.

    Sangat menarik apa yg telah bapak tulis tentang bagaimana kualitas lulusan perguruan tinggi kita, karena saya melihat, membaca keadaan pembelajaran sekarangg ini umumnya lebih memikirkan kuantitas dengan mengenyampingkan kualitas.

    Bagi saya, tugas dosen adalah sebagai pendidik bukan sebagai pengajar, karena jika pendidik jelas akan memberikan dan membuka wawasan berpikir anak didiknya terhadap keilmuan yang dia ikuti. Sedikit saya info kan ke bapak saya sebagai pendidik juga PTs, saya sering dianggap idealis dalam meluluskan mahasiswa (hanya info pak).

    Selanjutnya kedepan saya ingin berbagi dengan bapak dalam hal-hal keilmuan dan juga permasalahan pendidikan kita.

    Ini dulu pak yang saya sampaikan. Terima kasih dan lanjut terus menberikan pemahaman-pemahaman yang mengarah kepada kebaikan dan mutu kita.
    Salam,

    Suka

    1. wir Avatar
      wir

      Pak Mahdi Syahbana,
      Terima kasih atas apresiasinya, senang nantinya jika Bapak dapat berbagi ilmu. Maklum karna “banyak memberi juga akan banyak menerima”.

      salam hormat,

      Suka

  34. kurnia Avatar
    kurnia

    Untuk cara perhitungan mektek ada berapa cara pa wir?

    Suka

  35. rido Avatar
    rido

    pak mau tanya bagaimana cara menganalisis struktur gedung bertingkat yang mempunyai basement akibat beban gempa?. apakah struktur atas dan struktur bawah (basement) dapat dianalisis secara bersamaan jadi satu kesatuan atau dianalisis secara terpisah. karena basement terletak di dalam tanah sehingga prilakunya tentu berbeda dengan struktur atas karena tertahan oleh tanah disekelilingnya. trmksh

    Suka

  36. jientomp Avatar
    jientomp

    Selamat malam. Mau nanya bapak
    Kalo t.m, kN dan ton itu berbeda?
    1 t.m disalin ke ton jadi berapa yah?

    Suka

    1. wir Avatar

      T.m itu ton-meter, unit satuan untuk momen. Adapun ton adalah unit satuan gaya. 10 kN kira-kira sama dgn 1 ton.

      Suka

Tinggalkan komentar

I’m Wiryanto Dewobroto

Seseorang yang mendalami ilmu teknik sipil, khususnya rekayasa struktur. Aktif sebagai guru besar sejak 2019 dari salah satu perguruan tinggi swasta di Tangerang. Juga aktif sebagai pakar di PUPR khususnya di Komite Keselamatan Konstruksi sejak 2018. Hobby menulis semenjak awal studi S3. Ada beberapa buku yang telah diterbitkan dan bisa diperoleh di http://lumina-press.com