Ini mungkin suatu fenomena menarik, dan bahkan bisa bersifat umum, khususnya di Indonesia, yaitu bahwa untuk “membangun”perlukah harus sekolah tinggi-tinggi, seperti menyelesaikan kuliah di jurusan teknik sipil. Karena ada bukti bahwa yang bukan sarjana teknik-pun jika karena biasa, maka bisa. Nggak percaya.
Lihatlah dan bacalah email berikut, nama orang dan asalnya saya hapus, biar tidak terkesan memberi punishment.
Salam sejahtera pak wir,
Perkenalkan saya *** orang **t** merantau ke jawa, lulusan S1 ekonomi di *u*a*a*a.
Saya begitu lulus kuliah bekerja dua tahun di pemborong perorangan sebagai pengawas proyek (bukan perusahaan). Selama kerja saya benar2 memanfaatkan waktu saya untuk sungguh2 belajar konstruksi ruko (pancang pile cap, cara pemasangan besi kolom~sloof~tangga hingga ke plumbing & instalasi listrik).
Sekarang ini saya dapat kesempatan emas, yaitu tawaran untuk membangun ruko 3 pintu, LB 14×20 mtr, 3 lantai(tinggi bangunan 11,5 mtr), bentangan antar tiang kolom memanjang 5 mtr. Total 20 tiang kolom. Model ruko minimalis sederhana.
Rencananya mau saya ambil tawaran tsb pak wir (konsekuensinya keluar dari tmpt kerja saya skrg). Saya borong pembangunan tsb sm bahan trus rencana saya sub kan ongkos tenaga kerja ke orang lain. Saya ambil bahannya saja+rancang strukturnya.
Ini spesifikasi pembesian saya. Mohon tanggapannya pak wir.
- Pondasi borepile (sub ke luar)
- Cakar ayam, dimensi bersih 150x150x45cm pakai besi d16ulir -17,5cm.
- Tiang kolom, dimensi bersih 30x35cm pakai besi 10bh- d16 ulir
- Sengkang tiang kolom, dimensi bersih 30×35 pakai besi d8- 15cm
- Sloof/balok, dimensi bersih 30x50cm pakai besi 8bh- d16 ulir
- Sengkang sloof/balok, dimensi bersih 30x50cm pakai besi d8-15cm
- Sloof kecil, dipasang melebar membagi bentang 5 meter di tiap blok menjadi 2. dimensi bersih 20x25cm. Pakai besi 6btg- d16 ulir
- Sengkang sloof kecil. Dimensi bersih 20x25cm pakai besi d8-15cm
- Pembesian lantai tiap blok, menggunakan metode pembesian horisontal- vertikal @2lapisan untuk sabuk(keliling pinggir blok) & 1lapisan horisontal-vertikal untuk kuda2(bagian tengah). Pakai besi d10 ulir- sabuk jarak 10cm. Bentang tengah jarak 12,5 cm
- Pembesian balkon. Dibikin 2lapisan horisontal-vertikal. Pakai besi d10mm ulir- 10cm
- Besi Sloof dan besi lantai masih saya tambahkan besi ekstra masing2 16mm ulir dan 10mm ulir. (Tiap pinggir sloof dikasi 2bh- d16mm ulir dan bagian tengah sloof 3bh-d16mm ulir. Lantai untuk bagian sabuk saya tambahkan besi 10mm ulir
- Ready mix pakai K-225
Bagaimana pak wir skema pembesian saya? Mohon tanggapannya. Ini calon proyek pertama saya. Kalau sukses, saya mau kirim hasil kerja saya ke kampung(*al-*i*).
Terima kasih
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss…!
Ya begitulah, cukup percaya diri. Sekarang saya diminta untuk memberi tanggapan. Tanggapan saya hanyalah bahwa teman kita di atas tersebut cukup hebat, tanpa latar belakang pendidikan yang sebidangpun ternyata punya kepercayaan diri untuk mengambil alih atau memikul tanggung jawab yang umumnya dikerjakan oleh latar belakang pendidikan sarjana teknik.
Mungkin karena strukturnya sendiri relatif tidak terlalu besar, lihat saja bentangnya relatif kecil, meskipun untuk ukuran rumah tinggal relatif cukup besar juga.
Apakah melihat kasus di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa untuk proyek konstruksi atau bangunan maka yang paling penting adalah menguasai finansialnya dulu (sarjana ekonomi) dari pada proses tekniknya (perlu sarjana teknik).
**bingung mode ON**
Tinggalkan komentar