Meskipun sudah lama tidak menulis buku, tetapi saya kadang kala masih bangga menyebut diri sebagai penulis. Boleh dong, karena bagaimanapun juga, minimal saya masih aktif menulis di blog ini.
Bagi seorang penulis maka membuat tulisan yang menarik adalah salah satu syarat utamanya. Oleh karena itulah maka setiap menulis apapun, saya berusaha untuk itu, yaitu membuat tulisan yang menarik.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuat tulisan yang sebaik mungkin, tentu itu dari kaca mata pribadi. Salah satu caranya adalah menulis kata-kata atau kalimat secara lengkap, tidak disingkat atau dipotong-potong. Saya tidak pernah atau tepatnya menghindari membuat singkatan atau kata-kata yang sepotong-sepotong, itu lho seperti orang menulis sms, pada threat di blog ini. Itu saya hindari karena memberi kesan bahwa perhatiannya juga sepotong-potong. Nggak niat kelihatannya. Jadi kalau mendapat pertanyaan atau tanggapan pembaca yang nulisnya sepotong-sepotong maka nggak niat juga untuk membaca atau menanggapinya. Maklum kesannya tidak serius.
Hari ini saya mencoba menulis tentang struktur kayu.
Pasti banyak yang heran. Maklum struktur kayu kalah populer dibanding struktur baja atau struktur beton. Saya yakin, mungkin hanya satu atau dua orang di Indonesia ini yang dapat membanggakan struktur kayu rancangannya. Itu saja dikarenakan arsiteknya memang menginginkannya. Coba kalau sang arsitek tidak berkenan dengan desain kayu, apa ada seorang insinyur Indonesia yang dapat dengan pede mengusulkan bangunan dengan struktur kayu. He, he, kalau ada, tolong ya di informasikan, maklum itu termasuk peristiwa langka lho. 🙂
Lanjutkan membaca “Struktur Kayu” →