Seminar dan pameran yang diselenggarakan HAKI (Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia), merupakan salah satu event favorit yang ditunggu-tunggu para insinyur konstruksi, khususnya yang berkecipung di proyek-proyek bangunan gedung tinggi. Para peserta yang hadir kebanyakan dari kalangan konsultan, kontraktor, juga kalangan akademisi. Sedangkan teman-teman insinyur yang bekerja pada proyek jalan dan jembatan, atau PU, yang sering aku jumpai di acara KJI (Kompetesi Jembatan Indonesia) jarang yang menghadiri acara ini.
Jadi kelihatannya benar juga, jika HAKI memang kumpulan orang-orang bangunan gedung tinggi dan yang terkait. Apalagi jika dicermati, materi-materi yang diberikan juga tentang bangunan tinggi dan tetek bengeknya.
Berbicara tentang bangunan gedung tinggi, maka persoalan yang sering diungkapkan dalam seminar ini dari tahun ke tahun adalah tentang ketahanan bangunan tersebut terhadap gempa. Jadi intinya adalah mempresentasikan cara-cara atau metode baru untuk mengantisipasi suatu bangunan gedung tinggi terhadap gempa yang akan terjadi. Inilah yang mungkin menjadi penyebab sehingga teman-teman di jalan dan jembatan menjadi sedikit terabaikan sehingga menjadi tidak tertarik untuk menghadirinya. Kalaupun ada yang berbicara tentang jembatan, relatif sedikit, tahun lalu ada, yaitu tentang jembatan Suramadu oleh pak Eko Prasetyo (Virama Karya). Tahun ini kelihatannya tidak ada satupun makalah yang membahas tentang jembatan.
Banyaknya materi tentang gedung dan bukan yang lain bisa juga diakibatkan anggota yang hadir adalah dari kalangan proyek-proyek gedung sehingga yang dibicarakan juga hanya gedung saja. Akhirnya yang datang lagi, juga dari gedung juga. Yah, begitulah seperti telur dan ayam, mana yang duluan.
Jadi, kalau anda adalah insinyur yang tertarik dan bekerja di bisnis perancangan atau pelaksanaan gedung tinggi dan industrinya yang terkait maka di sinilah tempatnya. Di Seminar HAKI ini banyak banget lho yang membuka stand tentang produk-produk bahan-bahan material bangunan. Jadi bagi produser bahan yang terkait bangunan gedung dan ingin produknya dikenal maka ada baiknya mensurvey acara ini. O ya, pesertanya tidak kurang dari sekitar 400 – 500 peserta. Itu insinyur atau profesional semua. Coba kalau ikut stand pasaraya, yang datang bisa saja ribuan, tetapi belum tentu kena sasaran. Kalau di pasaraya brosur ribuan bisa habis, tapi tahunya hanya jadi bungkus kacang. Nah jangan lupa, agenda seminarnya setiap tahun, yaitu sekitar bulan Agustus, lokasi tempatnya juga selalu sama, yaitu di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.
Untuk seminar HAKI tahun ini memang ada anomali, diselenggarakannya pada bulan Juli tepatnya hari Selasa dan Kamis kemarin tanggal 26-27 Juli 2011. Ini tentu tidak biasanya, maklum bulan Agustus tahun ini adalah telah memasuki masa puasa. Nggak afdol khan kalau di seminar nggak ada acara makan-makan.
Lihatlah spanduk seminar terpampang dengan gagahnya di lobby hotel sisi selatan. Sepi, memang sih maklum fotonya diambil pagi hari sekali. Maklum mau memilih tempat duduk yang strategis.
Gambar 1. Lokasi : Flores Room, Hotel Borobudur, Jakarta Pusat
Tema seminarnya cukup menarik, yaitu: “Konstruksi Indonesia Melangkah ke Masa Depan“. Tetapi kalau dari segi bahasa maka judul yang dipilih sebenarnya tidak bermakna. Coba saja dibaca ulang, yang paling mengesan khan hanya kata “Masa Depan”. Tapi itu khan sebenarnya nggak punya pengaruh apa-apa. Diam saja pasti juga akan mencapai masa depan. Harusnya ditambahkan suatu pernyataan kondisi masa depan apa yang diinginkan. Jadi kalau diubah sedikit menjadi : “Konstruksi Indonesia menuju Masa Depan yang . . . . ” maka tentunya akan lebih bermakna.
He, he, emangnya ada yang peduli, yang penting bisa ketemu teman-teman aja. Iya khan.