ada apa dengan Mei besok ?

Bagi yang namanya  penulis, menjadi narsis itu adalah salah satu resiko. Maklum, itu salah satu strategi andal mencari pembaca. Karena bagaimanapun bagusnya tulisan, bila tidak ada yang membaca, maka tidak akan ada yang tahu betapa berharganya itu.

Jadi, penulis itu eksis karena ada pembacanya, begitu juga blog ini. Boleh-boleh saja bersemangat menulis blog, tetapi jika yang kasih komentar adalah teman-temannya saja, apalagi atas dasar kasihan. Wah, yakin deh penulisnya belum merasakan bagaimana dahsyat dan nikmatnya menulis itu.

Pak Wir masih menulis ya, koq sudah jarang artikel baru di blog ini ?

Lanjutkan membaca “ada apa dengan Mei besok ?”