The Work of Wiryanto Dewobroto

Jika saya menulis judul seperti di atas, itu berarti saya ingin memberitahukan progress penyelesaian buku baru yang akan terbit (dengan memuat tulisan saya tentunya). Oleh karena itu, dapatkah anda menebak kira-kira buku apa yang akan diterbitkan.

Bagi pembaca baru blog ini, maka jika ingin tahu jawabannya pasti akan mengacu pada judul-judul buku yang sampulnya aku paparkan di halaman depan blog ini. Apalagi memang banyak sekali permintaan melalui komentar-komentar yang masuk (di blog ini) yang menanyakan kapan buku tersebut akan terbit. Apa itu hayo ?

Buku Aplikasi Rekayasa Konstruksi dengan SAP2000, iya khan pak Wir ?

Yah, itu memang buku karyaku yang paling laris, bahkan menjadi topik pertama untuk dibicarakan apabila bertemu dengan para pembaca blog untuk pertama kalinya. Oleh karena itu pula, judul buku tersebut sedang direncanakan untuk diterbitkan ulang. Tentu saja materinyaakan ditambah dengan satu atau dua hal yang baru, dan saat ini sedang dikerjakan.

Kapan pak selesainya ?

Itulah yang juga menjadi pertanyaan. Kadang merasakan bahwa waktu 24 jam koq begitu cepat. Maklum, meskipun setiap hari aku produktif menulis (di luar waktu mengajar dan membimbing mahasiswa) tapi koq belum tersentuh buku tersebut secara tuntas. Maklum ada-ada saja topik atau materi  yang dapat dituliskan. Jadi rasa-rasanya waktu yang tersedia dalam 24 jam itu tidak cukup.

Emangnya materi apa saja yang ditulis pak ?

Pertanyaan menarik, jika kamu mengamati baik dari materi di blog ini atau kutipan yang aku lansir di Facebook-ku, maka akan ketahuan bahwa banyak materi yang dapat aku tulis. Saat ini memang tentang bangunan tinggi yang sedang menjadi topik hangat. Saking hangatnya, setelah dipresentasikan di Jogja (tanggal 9 Mei 2012 lalu), maka nanti akan dipresentasikan di Jakarta, di Kampus YAI tanggal 31 Mei ini, lalu setelah itu akan menyebrang pulau, tepatnya akan dipresentasikan juga di kampus Unrika (Universitas Riau Kepulauan) di pulau Batam, dekat Singapore.

Emangnya topik bangunan tinggi hangat pak, bukankah sekarang yang lagi ngetrend tentang topik jembatan bentang panjang, seperti jembatan Suramadu dan jembatan Selat Sunda yang akan dibangun ini.

Itulah dik. Memang sih saat ini trend pembicaraan tentang jembatan Selat Sunda ada dimana-mana. Tempo hari khan Kementrian PU bahkan baru saja menyelenggarakan seminar internasional tentang jembatan bentang panjang, bertempat di Hotel Dharmawangsa, Jakarta. Hebat lho, kalau tidak salah ada enam pembicara, yang dari lokal hanya ada dua pembicara, yaitu Prof. Ir. Masyhur Irsyam,M.SE, Ph. D  (ITB) dan Prof Dr. Paulus Pramono (Unpar). Pembicara lainnya dari luar negeri lho. Tahu sendiri khan, bagaimana kelasnya.

Wah kalau begitu topik jembatan bagus sekali ya pak ?

Lho berarti kamu belum tahu ya kalau ada seminar internasional tersebut. Yah kapan-kapan saya ceritakan deh, bagus lho untuk menambah wawasan.

Jadi mengapa topik yang hangat menurut pak Wir adalah gedung tinggi. Kelihatannya udah biasa-biasa dari tahun ke tahun oleh banyak pakar.

Begitu ya. Apakah kalau saya menulis tentang gedung tinggi berarti materinya pasti kalah trend dibanding jembatan. Bahkan aku bilang, kalau seminarnya tentang jembatan bentang panjang maka aku bilang akan biasa-biasa saja. Maklum, sekarang khan dimana-mana bicara tentang hal itu. Nggak beda dengan yang lain. Kalau ingin istimewa tentu perlu bicara yang lain. Nah, lawan dari bentang panjang khan gedung tinggi. Untuk itulah maka yang aku tulis adalah tentang gedung tinggi. Tapi jangan salah kira lho, ini materinya jelas berbeda dari pakar lain. Maklum orisinil versi Wiryanto. 🙂

Ah masa pak, ahli tentang bangunan tinggi di Jakarta banyak. Emangnya Bapak bisa ?

Ah pertanyaanmu saya kira tidak perlu dijawab. Buktikan saja, datang besok hari Kamis di Kampus YAI, di Jakarta. Itu kalau mau tahu jawabannya.

Yah, yah deh kalau begitu pak. Jadi omong-omong tentang judul buku yang akan terbit tersebut, pasti akan berkisar tentang gedung tinggi ya pak, yang lagi jadi topik hot. Begitu khan pak.

Nggak juga dik. Topik tulisanku tentang bangunan tinggi itu yang akan aku sampaikan via kuliah umum di kampus-kampus tersebut. Tetapi buku yang akan terbit nanti (akhir tahun ini katanya) adalah tentang jembatan. Nah lho.

Nah lho, jadi bapak itu mendalami bidang keahlian yang mana dong pak. Jembatan atau gedung tinggi. Jadi bingung ini pak.

Koq bingung. Bidang ilmu yang aku geluti khan structural engineering. Itu berarti topik bangunan tinggi atau jembatan bentang panjang hanyalah salah satu dari banyak hal yang dapat dibahas. Jadi jangan heran pula jika aku nanti bercerita atau menulis tentang kayu, atau facade atau yang lain. Structural engineering itu khan memang salah satu keilmuan utama di bidang rekayasa teknik sipil. Pokoknya kalau bicara tentang kekuatan, kekakuan dan daktilitas struktur, itulah dia.

O begitu ya pak. Jadi luas juga ya. Tapi omong-omong tentang buku jembatan tadi, tentang apa ya pak.

Begitu ya dik. Jika tadi aku bicara tentang adanya seminar yang bersifat internasional tentang jembatan, maka inipun juga tidak kalah. Ini buku tentang jembatan yang bersifat internasional juga. Jika seminar internasional dapat diselenggarakan oleh kita, lokal , orang Indonesia, maka untuk buku yang bersifat internasional tentu lain. Untuk buku yang bersifat internasional maka penerbitnya juga harus internasional. Bisa juga sih penerbit lokal menerbitkan buku yang kemudian dilabeli internasional. Tetapi jika kemudian tidak didistribusikan via jaringan internasional maka meskipun dilabeli international tetapi peredarannya juga hanya scope lokal. Paling-paling ditawarkan via internet. Eh omong-omong, emangnya kita punya penerbit engineering dengan skala internasional. Setahu saya, nggak ada lho. Untuk skala lokalpun, rasa-rasanya tidak ada penerbit yang berani mengklaim diri sebagai penerbit khusus bidang engineering. Di Indonesia rasanya belum level untuk itu.

Nah di buku yang akan terbit itulah semua keterbatasan tersebut dapat diatasi. Terus terang sih, tulisanku yang akan terbit di buku tersebut hanya salah satu bab, dari beberapa puluh bab yang ada. Meskipun hanya satu bab, tetapi benar-benar itu tulisanku,  yaitu sebagai first author. Adapun the second and the third author adalah teman-teman dari PU. Maklum, aku nulis tentang jembatan-jembatan di Indonesia. Jadi kalau nggak melibatkan teman-teman dari PU sebagai nara sumber rasa-rasanya materinya bisa dipertanyakan lho, khan yang punya data paling lengkap adalah mereka.

Wah kalau begitu tulisan yang bapak tulis tentang jembatan Indonesia, cukup lengkap dong.

Yah kamu lihat sendiri saja nanti, tetapi yang jelas buku ini adalah buku yang masa tulis dan penerbitannya adalah yang paling lama.  Maklum, aku sudah woro-woro lama tentang buku ini sejak tahun 2008 dan sampai saat ini belum terbit juga. Aku sempat ragu, “jadi terbit apa nggak sih”. Tetapi ketika co-editornya baru saja kirim kabar tentang progress yang terjadi. Jadi semangat lagi deh. Inilah kabar tentang progress buku “jembatan Indonesia“ yang akan diterbitkan dalam scope internasional.

.

.

Moga-moga ini bukan sekedar impian, doakan ya teman-teman. Maklum nama Indonesia akan lebih mendunia juga lho, tidak hanya Bali, tetapi juga jembatan-jembatan yang ada. Siapa lagi kalau bukan kita yang mempromosikan, ya khan.

O ya untuk mengingat lagi akan apa-apa yang aku ceritakan tentang buku tersebut, dipersilahkan untuk membaca threat berikut:

• mohon doa restu untuk buku yang akan terbit – 23 DESEMBER 2010
• hallo konstruktor jembatan indonesia – 12 MEI 2009
• penulisan buku – jembatan Indonesia – 23 DESEMBER 2008