Catatan : ini opiniku mengapa konstruksi baja di Indonesia relatif lebih mahal dibanding beton bertulang. Silahkan direnungkan dengan baik, kebenarannya tentu saja tergantung data yang digunakan, yaitu yang aku ambil dari data Worldsteel Association. Jika ditunjang data yang lebih valid dari dalam negeri, tentu akan lebih mendekati kebenaran. Apa yang aku tulis ini memang keluar dari bidang keahlianku, tetapi saya kira bermodal nalar dan logika sederhana anda pasti mampu untuk mengikutinya. Moga-moga.
Tingginya peradaban bangsa (negara) pada jaman dahulu dapat diketahui dari bangunan fisik yang ditinggalkan. Lihat saja bangsa Mesir (juga bangsa Inca) dengan piramida, bangsa Cina dengan tembok besarnya, adapun Indonesia dengan candi-candi besarnya, candi Prambanan dan Borobudur. Itu tadi adalah jaman dahulu, dalam era kemajuan seperti sekarang ini dimana komunikasi dan transportasi telah menjadikan batas samudra tidak lagi menjadi halangan, maka keberadaan suatu bangunan yang istimewa dapat ditemui dimana saja, tidak tergantung dari kemampuan rekayasa bangsa itu sendiri. Bahkan jika keadaan itu digabung dengan adanya kebijakan politik mercu-suar suatu negara, maka jelas saja pemilihan bangunan fisik sebagai indikator tingginya peradaban bangsa sebagaimana di jaman dahulu, tentunya bisa menyesatkan. Jadi sekarang ini perlu indikator lain sebagai petunjuk tingginya peradaban atau kemajuan bangsa.
Lanjutkan membaca “Industri baja nasional dan dunia serta dampaknya” →