Tiap hari menulis, itu memang pekerjaan dan sekaligus hobby. Jadi apakah sedang di kampus atau di rumah, maka ya seperti itu kegiatanku, menulis. Di rumah, tidak menulis kalau sedang berperan jadi sopir mengantar anak dan istri ke luar. Jika sampai rumah lagi, dan sepi, pasti sedang asyik nulis. Tetapi meskipun demikian, tentu sudah lama anda tidak membaca tulisan baru di blog ini. Benar, waktu menulis di blog ini memang sedang berkurang. Kenapa, . . . karena target penyelesaian buku baruku sudah mulai dekat. Itu pula yang menyebabkan waktu di blog ini berkurang drastis.
Meskipun demikian karena blog adalah satu-satunya sarana untuk mengkomunikasikan karya-karyaku maka tentu saja ada baiknya tetap “sekali-kali muncul”, boleh khan. Yah menimal menginformasikan progres apa yang telah berjalan. . . . . . . Jangan kuatir, pokoknya masih sesuai rencana.
Yang paling penting tentunya adalah dukungan finansial akan terbitnya buku tersebut. Saat ini sudah ada sekitar 7 – 10 sponsor yang berpartisipasi mendukung penerbitan buku tersebut. Ada beberapa sponsor bukuku lama turut berpartisipasi lagi, tetapi banyak juga perusahaan baru yang berpartisipasi, ada perusahaan konsultan struktur, ada perusahaan material, ada perusahaan fabrikasi baja.
Apa yang membuat mereka tertarik untuk menjadi sponsor tentu macam-macam, bisa saja karena ingin membantu penulis untuk mewujudkan buku referensi bermutu bagi dunia teknik sipil, atau bisa juga yang lain. Tetapi yang jelas saya janjikan kepada mereka, bahwa buku saya nanti akan saya terbitkan dengan kualitas yang terbaik yang bisa dibuat. Tentang ini, tentu tidak sekedar bualan belaka, buku cetakan pertaman dari Lumina Press, yaitu Komputer Rekayasa Struktur dengan SAP2000 tentu telah menjadi bukti bahwa apa itu yang disebut bermutu. Jadi orang awam (bukan teknik sipil) akan melihat itu buku bermutu tentu dari tampilan dan macam kertasnya. Untuk itu jelas, kertas yang digunakan bukan HVS tetapi yang lebih dari itu. Kemarin sudah ada diskusi dengan pihak percetakan akan kemungkinan kertas yang lebih baik lagi dari buku yang pertama.Nah dengan kualitas buku yang baik, baik fisik maupun isi, maka harapannya buku tersebut akan tersimpan dengan baik dan digunakan para pembaca, yang memang, segmennya terbatas, tetapi potensial untuk menjadi target market para sponsor tersebut.
Target market gimana pak Wir. Seperti iklan begitu ?
Begini dik. Sponsor yang dimaksud adalah bentuk partisipasi perusahaan dalam proses penerbitan buku. Perusahaan dapat memasang portofolio kegiatan mereka yang memang terkait dengan dunia konstruksi pada buku yang akan terbitkan tersebut. Portofolio di sini adalah informasi kegiatan perusahaan yang tentu saja dapat menginformasikan spesialisasi mereka atau tepatnya keberadaan mereka kepada pembaca. Informasi di buku khan sifatnya menetap atau abadi, jadi fungsinya bisa seperti kartu nama bahkan lebih lengkap. Jadi ketika itu dijadikan buku, dan buku tersebut diberikan kepada client (misalnya) maka tentu saja jika client tersebut juga mengerti buku tersebut, maka tentu akan disimpannya dengan baik. Itu berarti perusahaan yang memasang sponsor di buku, selain juga membantu penerbitan buku juga akan mendapatkan keuntungan untuk selalu diingat oleh pembaca. Bagi perusahaan konsultan maka bentuk sponsor di buku ini bahkan sangat strategis, karena disana mereka bisa menampilkan karya-karya mereka untuk menunjukkan kepada masyarakat “ini lho karyaku“.
Itu berarti menjadi sponsor buku karyaku adalah win-win solution.
O ya, kesempatan sponsor masih tetap terbuka. Memang sih, untuk bagian pembuka sudah terisi penuh, tetapi bagian antar bab masih memungkinkan. Jika tertarik silahkan saja kontak pihak penerbit di sini : sales“at“lumina-press“dot“com. O ya, “at”-nya diganti “@” dan “dot” diganti “.”
Lalu bagaimana untuk menjamin buku pak Wir yang ini bermutu ?
Wah itu pertanyaan yang berat itu dik. Apalagi yang belum mengenal saya sebelumnya. Maklum, yang namanya bermutu itu sangat relatif. Apalagi tentang materi “struktur baja”. Siapa sih yang sudah menulis buku “Struktur Baja” di Indonesia ini.
Sangat-sangat sedikit. Setahu saya buku struktur baja yang spektakular berbahasa Indonesia adalah karangannya Posma, dari jaman tahun 50-an. Di luar itu, ada buku terbitan Erlangga karangan pak Agus. O ya, ada juga karangannya pak Loa Darmawan yang diterbitkan PU. Itu saja yang aku tahu. Kalau ada yang lain, mohon ditambahkan ya.
Kalau begitu pak Wir nulisnya mengacu ketiga buku tersebut ya ?
Menurutmu, begitu ya dik. Terus terang, ke tiga nama tersebut baru aku ingat hari ini. Jadi meskipun sampai saat ini sudah 653 halaman dari buku tersebut yang aku tulis. Ternyata tidak satupun yang mengacu pada ke tiga buku tersebut. Bahkan dengan materinya Segui yang terbarupun bisa dibandingkan. Memang sih, ada satu gambar dari bukunya Segui yang aku adopsi, yaitu grup baut. Maklum, gambarannya enak dibaca. Materi yang lain baru. Bahkan penjelasanku tentang Batang Tekan, akan berbeda dari kebanyakan buku baja lainnya. Jika di buku lainnya, rumus Euler selalu ditampilkan dalam format differensial atau matematik, sehingga kesannya berat. Aku akan menampilkan dengan cara lain, yang lebih membumi. Tanpa banyak rumus matematik tetapi sudah mengena untuk menyampaikan apa itu stabilitas dan tekuk. Aku yakin belum ada yang menulis itu sebelumnya, khususnya yang berbahasa Indonesia.
Betul pak Wir. Koq kesannya sombong sekali.
Ah dik, jangan bicara seperti itu. Sombong itu kalau sekedar omong, ini fakta yang sebentar lagi terbit. Informasi di atas itu perlu aku sampaikan agar nanti kalau beli tidak kecewa. Dikiranya apa yang aku tulis tentang struktur baja tersebut hanya sekedar copy-paste dari buku lain, atau bahkan ada yang mengira sekedar menerjemahkan saja dari buku yang ada.
Bagi pembaca bukuku, jelas aku bukan tipe penulis yang seperti itu. Aku ini memang penulis, tetapi bukan sembarang penulis, yang bisa menulis sembarangan materi. Aku ini penulis, yang bisanya menulis apa-apa yang aku ketahui dan aku dalami saja. Jadi materi struktur baja itu khan memang ilmu yang aku ajarkan selama ini di Jurusan Teknik Sipil Universitas Pelita Harapan. Jadi apa yang aku tulis itu benar-benar yang aku yakini dengan seksama dan aku ajarkan. Jadi sebenarnya buku yang aku tulis itu hanya sekedar kepanjangan saja terkait dengan proses pengajaran tersebut.
O ya, ada yang menarik. Kecuali waktu di S1 dulu, maka selama S2 di UI dan S3 di Unpar, terus terang aku tidak mendapat kelas tentang “Struktur Baja”. Jadi terus terang, aku tidak punya guru formal terkait ilmu struktur baja.
Wah kalau begitu mengapa Bapak berani menerbitkan buku seperti itu pak Wir kalau guru baja formal Bapak hanya di level S1 ?
Itulah yang menarik dan membuat aku tetap semangat. Mengapa tidak ? Jika teman-temanku alumni dari Jogja dulu ada yang jadi mentri, jadi rektor, jadi profesor, bahkan pak Jokowi yang hanya lulusan S1 UGM saja bisa jadi presiden. Maka aku yang lulusan S1 dari UGM lalu belajar lagi dengan para profesor di UI dan Unpar serta ITB mengapa harus takut untuk menulis buku tentang struktur baja.
Emangnya buku bapak tentang Struktur Baja ini akan lebih populer dari buku SAP2000 yang bapak tulis tersebut. Setahu saya, buku SAP2000 itu hanya berguna bagi mahasiswa, tetapi untuk aplikasi lanjut itu belum cukup !
Begitu ya. Memang sih, buku SAP2000 itu khan aku tulis ketika aku belajar doktoral di Bandung, yaitu untuk membuktikan saja bahwa meskipun nilaiku di mata kuliah MEH adalah C, tetapi aku tahu lho tentang MEH itu. Tentu dengan versiku. Nah buku SAP2000 itu adalah bentuk versi yang aku maksud. Adapun buku Struktur Baja yang aku tulis ini adalah bentuk tanggapanku terhadap ketiadaan buku struktur baja yang dapat aku jadikan referensi bagi perkuliahanku. Terus terang aku tidak puas dengan buku yang sudah ada. Nggak tahu kenapa, mungkin karena aku ini tidak ber-IQ >> 150 maka ketika membaca buku-buku struktur baja berbahasa Indonesia, aku ini sering pusing sendiri. Persis ketika dulu aku belajar mata kuliah MEH yang dapat nilai C tersebut. 😀
Jadi buku yang aku tulis ini akan berisi materi-materi struktur baja yang aku anggap mudah untuk dipelajari, dibanding dengan yang mereka tulis. Jadi motto terkait buku tersebut adalah : jika kamu menganggap materi struktur baja adalah susah, sulit dan menakutkan, maka bacalah buku pak Wir tentang “Struktur Baja“.
Analoginya sederhana, jika sewaktu belajar MEH saja dapat nilai C, tetapi tulisan bukunya dicari orang (dihargai), maka tentunya yang nggak pernah belajar formal baja di bangku selain S1, maka tentu materinya dapat dengan mudah dipelajari oleh mahasiswa (apalagi yang sudah insinyur, pasti bisa).
Wah pak Wir ini, ngomong kayak jualan kecap, selalu no.1. Mana ada kecap no.2. Jadi kayak memuji diri sendiri saja. Lebih yakin kalau sebenarnya dibaca dulu oleh orang lain yang kapable. Baru itu bermutu pak Wir.
Yah salah lagi, ngomong tinggi dikira sombong, ngomong agak bawah dikira nggak percaya diri. Memang begitulah sifat orang. Tetapi terkait dengan buku itu, aku nggak peduli. Kalau ternyata berbeda dengan yang diharapkan, nggak masalah, memang tugasku sebagai guru agar “digugu dan ditiru”. Yang paling penting yang aku lakukan dalam penulisan buku tersebut bahwa aku menulis yang terbaik yang aku bisa, mumpung masih diberikan nafas oleh yang maha Kuasa. Pertanggung-jawabanku hanya kepada yang di atas.Tapi terlepas dari rasa percaya diri yang tinggi terhadap materi yang aku tulis, maka selama ini aku juga menangkap masukan dan komentar dari pakar yang aku kenal.
Nah sudah masuk lagi tanggapan dari pakar yang aku maksud. Kebetulan testimoni ini dari Profesor kenalanku yang tinggal dan mengajar di tanah Sumatera, tepatnya dari kota Medan. Ini masukan dan dukungan yang telah beliau berikan.
Rasa bangga dan ancungan jempol kami sampaikan kepada bapak Wiryanto Dewobroto atas terbitnya buku ini.
Setelah membacanya kami berpendapat buku ini cocok sekali untuk dibaca oleh mahasiswa/i Teknik Sipil yang berminat untuk bekerja dibidang struktur dikemudian hari, dan juga layak dibaca oleh insinyur-insinyur yang akan berprofesi sebagai disainer/structure engineer. Dalam buku ini diulas tentang kendala pada konstruksi baja yang ada dilapangan, disain batang tarik serta perilaku sambungan baut dan las terhadap batang tarik. Secara khas dan kental diuraikan dengan jelas aplikasi software SAP 2000 pada perilaku batang yang bertampang tipis terbuka, tipis tertutup, profil tunggal dan profil gabungan terhadap gaya tekan yakni bahaya tekuk, tekuk torsi, lentur dan torsi, teori stabilitas dan teori DAM (Direct Analisys Method) yakni pengaruh orde kedua, non linear geometri, effek P-∆ serta sudah mengakomodir persyaratan disain yang mengacu pada building code terkini yakni AISC 2010 atau SNI20XX.
Buku ini dapat dijadikan referensi, karena didalam buku ini ada analisa berdasarkan pengalaman bapak Wiryanto Dewobroto yang mungkin dapat dijadikan acuan dalam disain agar tidak terjadi kesalahan pemodelan dalam disain.
Selamat kepada bapak Wiryanto Dewobroto, semoga sukses selalu dan ditunggu buku-buku yang diterbitkan berikutnya.
Medan, Desember 2014
Tentu saja, materi yang saya berikan kepada Profesor tersebut masih dalam taraf draft. Saat ini sudah materinya sudah meloncat jauh. Yah, jika para Profesor yang memang familiar terhadap materi baja saja sudah OK, mestinya yang awam jangan terlalu kuatir dengan mutu buku tersebut. Aku jamin deh, ini akan jadi novel baru di bidang engineering lagi. 😀
Jadi karena asyiknya menulis novel eh buku struktur baja tersebut, maka produktivitasku di blog ini agak sedikit berkurang.
O ya, ini bentuk cover yang diperbaharui dan kesannya lebih mantap dari cover sebelumnya. Mohon dapat ditanggapi juga ya. Sudah mantap belum.
Link lain yang terkait :
http://wiryanto.wordpress.com/2014/10/07/masukan-1-draft-buku-struktur-baja/
Tinggalkan komentar