Pak Wir, saya mau tanya, di dalam buku ini apakah ada bahasan mengenai “analisis dan desain struktur baja tahan gempa?”

terus dibantu dengan aplikasi software seperti ETABS maupun SAP 2000 ?
Jika tidak ada, apakah Pak Wir akan berniat untuk menulis buku tentang analisis dan desain struktur baja tahan gempa kedepannya ?
Saya sebagai mahasiswa teknik sipil sudah membaca buku bapak yg berjudul komputer rekayasa struktur dengan SAP 2000 dan isinya mantap luar biasa sekali Pak..
Terima kasih

Jawab :

sdr Andreas,

Anda terkesan puas setelah membaca buku saya tentang SAP, syukurlah. Saya juga ikut senang mendengarnya. Terima kasih atas testimoni yang diberikan.

Perasaan serupa saya yakin akan terjadi juga jika anda membaca buku saya tentang Struktur Baja yang akan terbit ini. Saya sendiri puas membacanya berulang kali. Bahkan menurut saya, ini capaian yang luar biasa dibanding buku SAP yang saya tulis, Maklum, terkait dengan materi SAP khan memang terkesan tidak banyak yang mengaku ahlinya. Kenapa, karena setiap orang yang merasa sudah pernah memakai program tersebut akan merasa sudah menjadi ahli. Adapun buku SAP yang saya tulis itu memang tidak ada pembanding, sehingga terkesan istimewa.

Adapun struktur baja kondisinya lain, bayangkan akan banyak orang yang dapat mengaku ahli baja, juga sudah banyak orang menulis tentang struktur baja. Bahkan ada yang komentar, kenapa saya menulis buku tentang Struktur Baja yang pengarang-pengarang lainnya juga sudah buat. Padahal yang saya tahu, buku berbahasa Indonesia tentang struktur baja, rasa-rasanya tidak banyak. Setahu saya yang nulis buku struktur baja era baru adalah bukunya pak Agus, yang terbitan Erlangga. Itu saja.

Pada sisi lain, saya melihat dan mengamati, para dosen baja di Indonesia sudah cukup puas memakai buku baja dari luar, misal Segui, Geshcwinder dan sebagainya.

Nah, bayangkan dengan suasana seperti itulah maka saya masuk, dan menulis buku serupa. Itu berarti buku yang saya tulis harus dapat memberikan hal yang berbeda. Karena kalau tidak, pasti tidak akan ada yang membeli. O ya, penerbit memutuskan buku yang saya tulis itu nantinya harganya Rp 240 ribu. Mahal sekali ya.

Bayangkan. Latar belakang itulah yang harus saya atasi.

Jadi saya mencoba memberikan yang berbeda. Target pembaca saya adalah mahasiswa, oleh sebab itu buku saya diarahkan untuk menjadi textbook di kelas. Oleh sebab itu akan bersaing dengan buku karangan Segui atau buku-buku asing.

Saya bilang, bersaing dengan buku-buku asing. Itu terjadi karena jumlah halaman buku saya adalah 740 halaman, jelas sangat berbobot (berat) dibanding buku baja yang berbahasa Indonesia. Rasanya saya belum melihat atau pernah membaca buku para ahli Indonesia yang tebal. Saya pernah dikirimi atau melirik buku-buku karangan profesor Indonesia, yang kalau di seminar terkesan mantap berdiri di podium menjelaskan materi presentasinya, tetapi kalau melihat bukunya, rasanya prihatin. Tipis. 😦

Buku-bukunya tidak mencerminkan ke-profesoran-nya.

Wah ngelantur ya. Belum menjawab pertanyaan. Jadi meskipun sudah setebal 740 halaman, tapi prinsipnya masih mendasar, lebih banyak bercerita filososi stabilitas pada struktur baja. Ini mencakup semua materi saya di Jurusan Teknik Sipil, level S1, kecuali tentang analisis plastis dan balok komposit. Jadi yang mendasar saja, belum tuntas tertuang pada buku tersebut, apalagi yang tahan gempa. Masih diperlukan berlembar-lembar lagi untuk menulis sampai yang baja tahan gempa.

Penginnya sih seperti itu, tetapi penerbit sudah keberatan. Nanti bisa terlalu tebal, dan susah mengirimkannya ke pembaca, selain juga akan lebih mahal.

Nah buku itu saya terbitkan sekedar untuk menyatakan diri juga, bahwa saya bisa baja juga lho. Jadi judul antri setelah buku struktur baja ini adalah tentang balok komposit, balok castellated, balok akordion dan juga prefabricated building. Topik yang terakhir ini mungkin kerja sama dengan salah satu praktisi fabrikator. Wah pokoknya banyak ide, hanya saja yang tahan gempa agak urutan belakang. Maklum berat, dan perlu pemanasan terlebih dahulu.

16 tanggapan untuk “analisis dan desain struktur baja tahan gempa ?”

  1. siputlembek Avatar

    wah terima kasih pak, komentar saya dibahas di satu post tersendiri.. hehehe..

    oke pak saya tunggu buku2 bapak di judul2 berikutnya..

    saya mau tanya pak,, di buku bapak yg berjudul komputer rekayasa struktur dengan SAP 2000 di hal. 412, pada saat menghitung phi*Vc, kenapa judul nya 2 2 nya pengaruh momen diabaikan? apakah salah ketik? seharusnya kan judul keduanya “pengaruh momen diperhitungkan”
    bener ga pak?

    terus, nilai Mu yg digunakan pada saat menghitung Vu*d/Mu itu 131*1000 dari mana ya pak? terima kasih…

    Suka

  2. Andreas Christianto Avatar

    Pak, pada buku komputer rekayasa struktur dengan SAP 2000 hal 412, sepertinya nilai Vu dan Mu tertukar pak…
    kemudian saya lakukan perhitungan ulang dengan ACI 318M-99,
    dengan fc’ = 28 MPa, pw = 0.01473, Vu = 131 kN, Mu = 254 kN.m, d = 437.5 mm, bw = 350 mm

    ternyata diperoleh nilai Vc2 = 124.476 kN (tolong bapak jg cek, siapa tau saya yg salah hehehe..)

    jika dilihat,
    nilai Vc1 = 135.04 kN, sedangkan
    nilai Vc2 = 124.476 kN

    artinya nilai yg terkecil atau konservatif seharusnya Vc = Vc2 = 124.476 kN,, namun kenyataannya output yg dikeluarkan SAP 2000 adalah Vc = 134.56 kN (ada di halaman 423)..

    jika demikian, apakah sebenarnya SAP 2000 hanya menghitung phi*Vc dengan pengaruh momen diabaikan dan tidak menghitung phi*Vc dengan pengaruh momen lentur?

    Terima kasih Pak.. maaf kalau njelimet hehehe..

    Suka

    1. wir Avatar
      wir

      Hallo Andreas,

      Saya telah check, ternyata koreksimu benar. Nilai Mu dan Vu yang saya pakai terbalik. Ini tentu perlu direvisi di edisi berikutnya.

      Tentang SAP2000 yang hanya memperhitungkan phi*Vc, wah ini jadi objek yang perlu dievaluasi lagi. Kelihatannya begitu. Asumsinya cukup konservatif, tetapi data baru ternyata tidak begitu ya. Ok, ditampung dulu ya, maklum ini pikirannya sudah pindah, lagi nggak fokus di SAP. Ganti suasana sedang menyelesaikan Struktur Baja. 😀

      Suka

  3. jtxmisc Avatar
    jtxmisc

    Makasih atas infonya , Abia

    Suka

  4. cara mengobati pegal pegal Avatar
  5. linus Avatar
    linus

    makasih telah berbagi ilmunya dengan desain yang bagus

    Suka

  6. Donny B Tampubolon Avatar
    Donny B Tampubolon

    Pa Wir ytk..

    Saya malah menunggu buku bapak yang membahas topik khusus perencanaan struktur jembatan (baja dan beton).

    Karena ini rasanya penting sekali untuk dishare kepada rekan2 engineer Indonesia.

    Minimnya buku yang membahas tentang hal ini di Indonesia merupakan suatu kendala tersendiri buat engineer2 muda, khususnya didaerah, untuk merencanakan sistem struktur jembatan yang cocok dengan material bahan sekitar, kebutuhan pembebanan dan kemudahan pelaksanaan.

    Terlebih pa Wir sudah diakui untuk memberi kontribusi penulisan di Buku karya Wai Fah Chen yg berskala Internasional.

    Syalom..

    Donny B Tampubolon

    Suka

    1. wir Avatar
      wir

      Pak Donny,
      O begitu ya pak. Memang sih ada yang mengingatkan bahwa ada baiknya menulis ulang materi di buku WF Chen, untuk versi bahasa Indonesianya. Baik ini akan menjadi masukan.

      Hanya saja, jika yang ditulis tentang gempa kelihatannya akan lebih banyak peminat. Pertama adalah bahwa konsultan gedung lebih banyak dibanding konsultan jembatan. Kedua adalah yang menulis struktur baja terkait gempa, belum banyak.Ini tentu penting karena sebenarnya detailing struktur baja untuk gempa, itu lebih banyak variasinya dibanding struktur beton. Maklum sistem sambungan baja saja bervariasi.

      Mengapa saya yakin, karena baru saja dikontak teman yang mengelola konsultan, yang sempat menanyakan kesediaan untuk mengajar engineeri-enginernya tentang baja. Beliau mengatakan bahwa engineernya banyak yang kurang familier untuk perencanaan bangunan tinggi dari baja. Nah, ini khan berarti potensi ke depannya cukup luas. Saat ini memang penelitian tentang bangunan baja tahan gempa masih sebatas mengandalkan penelitian S2.

      Mungkin lebih gampang memulai terlebih dahulu buku perencanaan bangunan tinggi yang didasarkan beton bertulang. Teman-teman yang mau diajak kolaborasi tentu cukup banyak. Jika sukses maka bisa memulai ke baja. Jadi kira-kira isinya adalah semacam introduction perencanaan bangunan tinggi (ini sudah aku buat, dan pernah dipresentasikan di tiga institusi), selanjutnya masuk pada studi kasus perencanaan bangunan bertingkat beraturan. Pakai ETABS dan SAP2000, sekaligus ditunjukkan trik apa yang perlu dipakai jika dipilih salah satu program tersebut.

      wah . . . . seru pokoknya.

      Suka

      1. Donny B Tampubolon Avatar
        Donny B Tampubolon

        Terima Kasih atas respons nya pa Wir..

        Saya sangat setuju dengan “masterplan penulisan buku” yang pa Wir sampaikan diatas.

        Namun, saya sekadar memyampaikan saja bahwa potensi perkembangan proyek Infrastruktur 10 tahun kedepan akan mendominasi, ditambah dengan arah pembangunan saat ini lebih fokus ke Infrastruktur (Jalan, Jembatan, Pelabuhan Laut, Bandara Udara, dll).

        Untuk referensi tentang perencanaan bangunan tinggi baja dan beton, kebanyakan konsultan mencarinya dari Luar (seperti karya SK GOSH, LINDEBURG, dll) yang isinya terus diupdate sesuai dengan ACI, ASCE dan IBC yang terbaru.

        Sukses buat pa Wir dan karya-karyanya.

        Syalom..

        Suka

      2. wir Avatar
        wir

        thanks pak Donny,
        Untuk nulis infrastruktur, ini harus banyak kerja sama dengan teman-teman di lapangan. Maklum, data perlu diperbanyak.

        Untuk konsultan yang kebanyakan mencari dari luar, memang betul. Tetapi itu karena dari dalam negeri tidak banyak atau belum ada. Nanti kalau ada yang nulis dan selevel mereka (dalam tulisan lho) maka tentu akan mencari yang di dalam negeri. Ini memang cita-cita, tetapi harapannya tentu akan terwujud jika ada yang melaksanakannya. Nah untuk case pertama, tentu dapat dilakukan dengan mengevaluasi buku struktur baja yang sebentar lagi akan terbit. Saya berharap pak Donny dapat mereview secara khusus, plus dan minus darinya, dan apakah harapan yang saya sampaikan itu dapat terwujud. Masukan dari pembaca tentu penting.Ini sudah hampir naik cetak, minggu ini ISBN moga-moga turun.

        Suka

  7. Donny B Tampubolon Avatar
    Donny B Tampubolon

    Pa Wir Ytk,

    Apa yang pa Wir minta dari saya, sebatas itu masih dalam kemampuan saya, saya akan lakukan pa..

    Saya senang sekali bisa membantu pa Wir, suatu kehormatan dan kebanggan buat saya secara pribadi. Dan saya yakin rekan2 lainnya pasti rela antri untuk membantu bapak.

    Syalom..

    Suka

  8. Andrianus Iswondo (@andrecipret) Avatar

    Pak wir perkenalkan nama saya Andrianus Iswondo mahasiswa teknik sipil di salah satu universitas swasta di kota malang..

    Saya mau bertanya pak, di dalam SNI gempa terbaru (SNI 1726 : 2012) disebutkan bahwa ada 6 sistem yang digunakan dalam perencanaan gedung, diantaranya sistem ganda, sistem rangka pemikul momen, sistem dinding penumpu, sistem kolom kantilever, sistem interaksi rangka dengan dinding geser, dan sistem rangka gedung..

    Apakah ada pembagian khusus pak untuk gedung bertingkat sekian harus menggunakan salah satu sistem-sistem di atas? Atau adakah aturan-aturan yang mengharuskan bahwa sistem ini digunakan untuk gedung dengan banyak tingkat sekian?

    Terimakasih pak wir sebelumnya, TUHAN MEMBERKATI 🙂

    Suka

    1. wir Avatar
      wir

      O itu ya dik. Setiap sistem mempunyai karakter yang khas. Saya sebenarnya pernah bercerita banyak tentang hal itu, yaitu di :

      Wiryanto Dewobroto.(2012).“Menyongsong Era Pembangunan Gedung Super-Tinggi dan Mega-Tinggi di Indonesia”, Invited Speaker pada Kuliah Umum “Permasalahan & Solusi pada Struktur Gedung Tinggi, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan, Batam, Sabtu 9 Juni 2012. Klik untuk mendapatkan materinya dalam bentuk *.PDF.

      Wiryanto Dewobroto .(2012).“Menyongsong Era Pembangunan Gedung Super-Tinggi dan Mega-Tinggi di Indonesia”, Invited Speaker pada Seminar Nasional “Gedung Super Tinggi“, Kamis 31 Mei 2012, Aula Hj. Darlina Julius UPI YAI, Ged. Psikologi Lt.10, Jl. Diponegoro 74 Jakarta Pusat

      Wiryanto Dewobroto .(2012).“Menyongsong Era Bangunan Tinggi dan Bentang Panjang – Bagian I : Tinggi, Super-tinggi dan Mega-tinggi”, Invited Speaker pada di Civil Engineering’s Day 2012, UAJY, Yogyakarta, Rabu, 9 Mei 2012

      Hanya link-nya koq hilang ya.

      Suka

  9. Andrianus Iswondo (@andrecipret) Avatar

    Terimakasih pak wir 🙂 ini sedang saya cari materi yang barusan pak wir berikan, kebetulan materi ini sedang saya gunakan untuk menyusun tugas akhir..

    Terima kasih banyak pak, Tuhan Yesus memberkati 🙂

    Suka

  10. Dadi Itu Aku Avatar
    Dadi Itu Aku

    Sebelumnya ingin mengucapkan terima kasih untuk ‘kuliah’ onlinenya selama ini. Dan untuk buku SAP terbaru bapak. Sangat membantu sekali.
    Saya setuju dng kmentar/msukan di atas agar bapak menulis buku tentang jembatan, krn buku jmbtan yg ada sdh jadul -versi pengarang WNI. Dan saya pesan buku bajanya pak. Oh iya, berapa kira kira berat bukunya. Jd bsa diperkirakan harga + ongkir¥. Ditunggu buku berikutnya (semoga tentang jembtan : P )

    Suka

  11. respons pembaca buku Struktur Baja | The works of Wiryanto Dewobroto Avatar

    […] analisis dan desain struktur baja tahan gempa ? – 18 Februari 2015 […]

    Suka

Tinggalkan komentar

I’m Wiryanto Dewobroto

Seseorang yang mendalami ilmu teknik sipil, khususnya rekayasa struktur. Aktif sebagai guru besar sejak 2019 dari salah satu perguruan tinggi swasta di Tangerang. Juga aktif sebagai pakar di PUPR khususnya di Komite Keselamatan Konstruksi sejak 2018. Hobby menulis semenjak awal studi S3. Ada beberapa buku yang telah diterbitkan dan bisa diperoleh di http://lumina-press.com