Karakter mahasiswa yang aku ajar di kampusku memang berbeda dibanding waktu dulu aku kuliah di Jogja. Teman-temanku dulu kebanyakan lahir dari keluarga petani, atau pegawai negeri, jadi cita-cita setelah lulus adalah jadi pegawai. Termasuk diriku ini juga, yang menjadi pegawai mengajar di salah satu perguruan tinggi swasta di pinggiran ibu kota.
Nasibku mungkin tidak banyak berbeda dari pegawai mengajar yang lain, jika aku bisanya hanya mengajar. Latar belakangku yang dulu sebagai engineer aktif, sebelum masa krisis moneter tempo hari ternyata menempaku. Dulu yang namanya bekerja itu adalah menghitung dan membuat perencanaan, menghasilkan gambar kerja. Kalau hanya omong atau diskusi pada rapat-rapat, itu namanya koordinasi, belum menghasilkan produk. Itu pula yang menyebabkan aku berpikir, kalau hanya omong di depan kelas, didepan mahasiswa, itu belum kerasa kerja betulan. Padahal tahu sendiri, yang namanya pegawai mengajar, maka yang dianggap kerja adalah seperti itu, ngomong dan nerangkan di depan kelas, yang orang menyebutnya mengajar.
Adanya rasa tidak tuntas itulah yang membuatku berupaya untuk membuat sesuatu, yang berbeda daripada sekedar bicara di depan kelas. Kelihatannya yang banyak mendapatkan apreasi adalah menulis. Jadi kadang-kadang bertanya juga pada diriku sendiri, sebenarnya aku ini seorang pengajar atau penulis sih.
Punya hobby menulis kadang-kadang sangat menghibur. Bayangkan saja, teman dosen lain, (yang tidak puna hobby menulis) yang telah jenuh dengan mengajar pasti akan ngobrol soal berita. Saat ini yang seru khan politik. Nah kalau bisanya hanya ngobrol politik, pasti akan banyak kecewanya. Apalagi yang masih menjagokan petugas partainya. Bisa-bisa keriting nanti pikirannya. Menulis memang bisa membuat dunia tersendiri.
Kembali ke mahasiswaku tadi. Sebagian besar latar belakang keluarga mahasiswa-mahasiswaku adalah WNI keturunan yang umumnya bermata-pencaharian sebagai pedagang atau pengusaha.Bagi mereka, yang namanya jadi mahasiswa itu adalah tentu saja mencari kompetensi keilmuan, dan yang penting lagi yang tidak tersirat secara langsung adalah mendapatkan jaringan atau networking. Hanya satu dan dua yang berencana ketika lulus nanti lalu melamar pekerjaan di perusahaan BUMN besar. Maklum, mereka semuanya didukung oleh modal kuat, sehingga cita-cita untuk mengelola perusahaan sendiri adalah sangat kuat. Jadi tidak heran, ada saja mahasiswaku, yang ketika belajar dulu bisa-bisa mengulang satu atau dua kali setiap pelajaran, ketika lulus ternyata sudah berani pegang kontraktor sendiri. Jiwa dan metal wirausaha mereka tertanam karena lingkungan keluarga. Mereka pede-pede kalau soal itu.
Nah adanya dosen yang punya hobby menulis dan disekelilingnya banyak mahasiswa-mahasiswanya yang berjiwa wirausaha, maka tidak heranlah kalau akhirnya tulisan-tulisan dapat diterbitkan jadi buku. Luar biasa, itulah aku.
Bahkan karena idenya pula, maka ketika toko buku besar mematok harga 70:30, dimana yang 30 adalah bagian yang buat buku, maka mereka pada meradang. Sudahlah pak Wir, mengapa harus ngotot menjual di toko buku, bukankah buku bapak adalah sangat spesifik, selain itu blog dan facebook bapak sudah banyak dikenal. Jadi kita jual sendiri saja via on-line. Luar biasa memang mental-mental wirausaha dari team penerbit bukuku, yang tidak lain adalah alumni-alumni dari kampusku.
Bagaimana kalau kita juga promosi atau jualan di seminar-seminar, khan disana banyak insinyur atau mahasiswa yang menjadi target penjualan buku-buku pak Wir. ini ide baru yang dilontarkan. Bahkan untuk mendukung ide tersebut, saya diminta untuk membuat standing banner yang atraktif. ide baru lagi, jadi dari mengajar, lalu menulis dan akhirnya jadi penjual juga, marketing. Untunglah, kesukaanku tentang program komputer tidak terbatas pada SAP2000 saja, tetapi juga pada program-program grafik desain, seperti Photoshop dan InDesign. Ilmu desain grafisnya aku dapat dari baca sekaligus konsultasi dengan teman-teman di jurusan DKV di kampusku pula. Lengkap deh.
Jadi untuk mendukung pemasaran dari buku-buku karyaku, dimana akan dilakukan juga penjualan langsung via stand penjualan di seminar-seminar maka akan dibuatlah banner khusus. Masing-masing buku, satu banner. Ini untuk mendukung buku SAP2000 dan buku Struktur Baja-ku :
Kira-kira cukup menarik untuk membuat pengunjung mampir ke stand LUMINA Press nggak ya. Mohon masukannya ya. Salam dari kampus Karawaci.
Tinggalkan komentar