Ini jadi seperti pedagang mobil saja, yang tiap tahun ganti model. Kalau ada pembaruan yang signifikan sih nggak apa-apa. Coba kalau hanya sekedar ganti asesori atau cover, tentunya yang sudah mengeluarkan duit, bisa kecewa.

Agar buku yang aku terbitkan ini tidak mengecewakan, maka perlu aku sosialisasikan apa-apa yang baru. Ini saya buat edisi ke-2, bukan karena bukunya laris lalu memanfaatkan, tetapi karena merasa buku yang  pertama bisa disempurnakan lagi. Jika sudah dianggap sempurna, tentunya bisa ganti model (judul buku baru maksudnya).

Materi yang paling berat dalam menulis tentang baja adalah bagian sambungan. Kalau sekedar mengandalkan textbook yang ada, jelas tidak mencukupi. Untuk itu aku mencoba mengais-ngais sendiri di belantara internet untuk menyusun ilmu tentang sambungan.

Jadi jangan kaget ya kalau materi yang kalian baca nanti tidak sama, atau berbeda dari guru-guru atau bahkan profesor yang mengajar anda sekalian. Jujur saja, untuk menulis buku baja ini, aku hanya mengandalkan “ngelmu belajar” yang tempo hari diajarkan oleh Prof Sahari Besari padaku, lalu dunia pustakanya adalah murid-murid bimbinganku dan literatur dari internet, lalu sedikit pekerjaan yang mendatangiku. Jujur saja, sejak lulus S3 kemarin, aku sudah tidak punya guru fisik yang membimbingku langsung.

Lalu bagaimana belajarnya pak. Di kampusku profesor dan doktornya seabrek, kalau tidak salah di Jurusan Teknik Sipil UPH yang menggeluti struktur baja hanya bapak sendirian. Bagaimana bapak bisa berani-beraninya menentang arus. Jangan berlagak pak !

Lho emangnya saya berlagak. Saya hanya menulis saja koq dik, nggak berlagak. Tentang menulis itu tidak ada hubungannya dengan banyaknya profesor atau doktor di kampus. Karena menulis jugalah maka saya tidak peduli, sendirian atau banyaknya yang membantu. Tentang belajarnya sendiri, maka cukup sederhana. Selama ada pertanyaan yang mengalir kepada saya, itulah cara saya belajar. Kalau bisa menjawab, berarti materi bertambah mantap, jika tidak bisa menjawab. Maka itulah yang perlu dipelajari lagi. Simpelkhan.

Ya kira-kira begitulah, pokoknya materi yang saya tulis adalah baru. Tetapi karena namanya saja Edisi ke-2, maka materi lama yang masih baik, saya pertahankan. Adapun yang baru saya sisipkan untuk mendukung data yang lama. Ini saya tampilkan untuk Bab 8, yaitu tentang Sambungan Struktur. Bab ini saja, dari sebelumnya 150 halaman bertambah jadi 230 halaman. O ya, materi yang bertanda kuning adalah materi baru pada buku Struktur Baja edisi ke-2 ini.

daftar-isi-bab-8-1

daftar-isi-bab-8-2

20 tanggapan untuk “Daftar isi Bab 8 – Struktur Baja Ed-2”

  1. Setapak Langkah Avatar

    Progress bukunya sudah berapa % pak Wir? Kami tunggu launching bukunya.

    Suka

    1. wir Avatar
      wir

      Ini lagi mengupdate profilnya Nippon Steel, maklum jadi sponsor di buku ini. 😀

      Suka

  2. Ariono Dhanis Avatar
    Ariono Dhanis

    Wah harusnya ditulis dalam buku baru lah pak hehehehehehe

    Suka

    1. wir Avatar
      wir

      He, he, bukunya Segui aja sampai edisi ke-5. Kenapa punya saya nggak boleh, ini khan juga baru edisi ke-2.

      Suka

      1. saiful Avatar
        saiful

        Boleh-boleh saja sih, pak. Itu hak-nya pak Wir.
        Cuman jarak durasi rilisnya itu lho, mbok ya jangan terlalu berdekatan.
        Edisi pertama saja baru dibeli kemarin dan belum selesai dibaca/dikaji, eh sudah muncul lagi edisi berikutnya.

        Empat edisi terakhir Segui terbit dalam jarak waktu yg mencukupi: 2013, 2007, 2003 & 1999.
        CMIIW.

        Suka

      2. wir Avatar
        wir

        Hallo Saiful,
        Tanggapan anda bagus sekali. Tapi saya usul, mbok bersemangat begitu kayak pak Jokowi, yaitu KERJA, KERJA, KERJA. Gitu lho.

        Jadi itu bedanya. Kalau si pak Segui perlu waktu bertahun-tahun, nah yang adik kelasnya pak Jokowi ini khan nggak harus begitu. Kalau bisa cepat, kenapa tidak. Yang penting khan nggak aba-abal, silahkan dibandingkan nanti yang edisi ke-2 ini. Kalau hanya sekedar kejar tayang, nah boleh saja deh di “paid”u. Ini benar-benar kerja, kerja dan kerja kok.

        Ini yang nulis saja maunya kecepatan tinggi, maka yang mbaca juga demikian. Maklum, ini ide dibelakang kepala sudah membludak, nanti kalau kelamaan nunggunya, yang kebaca oleh masyarakat hanya sebagian. Gimana Indonesia mau jaya.

        Suka

      3. saiful Avatar
        saiful

        Hahaha… Maaf seribu maaf, pak Wir.
        Gara-gara respon spontan saya sebagai salah satu pembaca buku Bapak, pak Wir jadi terlihat sensi begitu. [Itu terbaca dari gaya bahasa Bapak, disadari atau tidak disadari].
        Lalu ada gaya di awal memuji, tetapi langsung di-negasikan dengan kata “tapi”. 😀

        So, tetap semangat menulis, pak Wir.
        Saya tetap tunggu karya-karya Bapak berikutnya.

        Kerja. Kerja. Kerja.
        #jargon-nya Dahlan Iskan.

        Suka

      4. wir Avatar
        wir

        Nggak apa-apa kog dik. Komentar anda itu menunjukkan perhatian akan adanya pembaca. Nggak ada gunanya menulis kalau nggak ada yang membaca. Intinya saling membutuhkan.

        O ya, kenapa saya ngotot menulis tentang baja kemarin, karena ada banyak materi dasar yang perlu diketahui oleh pembaca yang tertarik akan baja. Saya melihat, materi yang ditulis atau dipakai untuk pembelajaran masih sangat terbatas. Contoh sederhana, nanti di buku saya yang terbaru akan dibahas tentang baut Grade 8.8 dan A325. Ini penting karena untuk menanggapi sk menteri akan suatu petunjuk tentang sambungan pada jembatan yang menganggapnya bahwa keduanya itu sama. Mereka hanya sekedar membandingkan dengan mutu bahan material, yang punya Fy dan Fu setara, lalu tentunya dapat dipakai. Padahal nggak seperti itu. Jadi banyak ahli kita itu hanya sekedar baca buku, tetapi nggak paham yang dibaca. Adapun yang lain, karena nggak pernah baca, maka merasa yang baca itu disebut ahli.

        Adapun kenapa nggak baca, karena jarang yang berbahasa indonesia. Nah, itu menjadi obsesi saya, sehingga kesulitan itu dapat dipenuhi. Toh harga buku relatif murah, karena pencetakkannya sendiri dibantu oleh sponsor. Saya yakin, semakin banyak buku-buku bermutu yang dapat dibaca oleh para engineer kita, maka kedepannya tentu akan semakin baik.

        Thanks ya, atas atensinya. salam.

        Suka

  3. Zeth Avatar
    Zeth

    Siang pak Wir. Maaf di luar topik.
    Bagaimana saya bisa membeli buku Handbook of International Bridge Engineering?
    Apakah kedepan bapak punya rencana untuk menulis buku-buku rekayasa sipil teristimewa untuk Jembatan?
    Hampir tidak ada seorang Prof atau Dr di bidang rekayasa jembatan yang ingin menulis. Referensi di bagian Jembatan hampir tidak ada dalam bahasa Indonesia, kalaupun ada hanya membahas masalah2 yang umum saja.

    Suka

    1. wir Avatar
      wir

      pak Zeth,
      untuk buku Handbook jembatan silahkan order langsung ke

      Saya sudah beberapa kali order, dan berhasil dengan baik. Pakai Visacard dan alamatnya sama dengan alamat kirim. Memang sih, kena pajak ketika masuk Indonesia. Kira-kira buku tsb untuk bisa sampai Indonesia habis sekitar 3 jt.

      Tetang menunulis buku jembatan, ada kemungkinan pak. Ada teman senior dari PU sekaligus direktur konsultan jembatan yang tempo hari telah menawari. Hanya saja masalahnya, bukunya kebenyakan pesanan cepat, untuk kejar peresmian. Nah saya nggak sanggup pak. Jadi belum mulai. Maklum untuk nulis yang baik perlu waktu dan passion nggak bisa sekedar kejar tayang. Jadi jika nanti kesehatan diberikan oleh yang di atas, moga-moga akan ada pak.

      O ya, di buku struktur baja Edisi ke-2 ini saya juga sedikit mengulas tentang jembatan, khususnya sebagai intro untuk perencanaan komponen struktur yang perlu. Banyak dongengnya pak, daripada rumus ilmiah. 😀

      Suka

  4. Zeth Avatar
    Zeth

    Shalom pak Wir,
    Sampai saat ini bapak satu-satu yang punya PASSION untuk menulis buku bidang rekayasa struktur. Untuk kedepan, saya berharap beberapa Prof dan Dr di bidang rekayasa struktur bisa menyumbang buku-buku karangan mereka di bidang struktur beton dan baja (bangunan dan jembatan) serta buku-buku Mekanika Rekayasa. Karena stok buku-buku Mekanika Rekayasa paling minim dan lebih banyak karangan dari luar, itupun di miliki oleh lulusan S2 keatas sementara untuk yang baru menempuh kuliah di bidang sipil hanya mengandalkan cetakan anak negeri. Harapan saya ada seorang seperti bapak bisa menulis di bidang Mekanika Teknik juga. Teristimewa perhitungan manual struktur gedung dengan metode Takabeya, Muto atau sebagainya di hidupkan kembali berhubung semuanya sdh serba otomatis. Semuanya selalu pikir tinggal di masukan di Sap atau Etabs, running selesai. Tapi apakah sama???

    Suka

  5. Robbi S Avatar
    Robbi S

    Siang pak Wir. Maaf di luar topik.
    kalo rajanya sipil spesialisasi struktur baja yang suka ngeblog di indonesia kan bapak.
    kalo beton tau ga pak siapa?

    Suka

    1. wir Avatar
      wir

      Kalau beton khan banyak ahlinya pak, selain itu proyek khan mayoritas beton. Jadi mana ada waktu untuk ngeblog. 😀

      Disukai oleh 1 orang

  6. hendragt Avatar

    Selamat pagi pak Wir :

    kl boleh saya kasih opini pak, bagaimana kalau bapak juga memasukkan bahasan tentang metode pengencangan baut? karena saya lihat blm banyak buku yang bahas ini, apalagi berbahasa Indonesia, ya hitung2 sekaligus mensosialisasikan cara pengecangan baut yang benar dan tepat yang disering dijumpai pada konstruksi baja baik di gedung, gudang pabrik maupun jembatan. (Atau bapak ada niat buat jadi buku tersendiri? 😀 😀

    sekian dulu pak… terima kasih.

    Suka

  7. Gelfone Matatula Avatar
    Gelfone Matatula

    Siang pak Wit,
    Biasanya dalam memilih profile baja untuk Analysis dan Desain di Sap 2000 kita mengacu pada tabel profile baja yang ada. Bagaimana untuk Analysis gedung tinggi pakai baja, katakanlah The Peak Sudirman, di tabel profile (yang di tulis oleh Ir….. ) itu sendiri kan sdh tidak memuat profile2 yang kita ingin pakai untuk Mendesain gedung Super tall itu. Lalu bagaimana cara kita menentukannya sendiri pak?? Mulai dari Tebal badan (Web), Flange, Lebar Profile, Tinggi Profile, jari2??
    Apakah ada rumus untuk menentukannya pak atau kita buat sendiri???

    Suka

    1. wir Avatar
      wir

      ya tentu saja pakai profil yang tersedia.

      Tersedia ini tentu saja tidak sekedar melihat di buku, kalau perlu ke importirnya. Maklum tabel pada profil belum tentu ada di pasaran. Saat ini produsen baja kelas dunia, seperti Nippon Steel sudah mempunyai perwakilan di Indonesia. Mereka dapat menyediakan profil yang dibutuhkan untuk gedung tinggi tersebut. Ini seperti proyek-proyek oil-and-gas, kebutuhan profil baja dapat berbeda dari tabel profil buku berbahasa Indonesia, sehingga mereka impor. Hanya saja, tentu kalau jumlahnya sedikit, bisa lebih mahal.

      Suka

      1. Nyong Avatar
        Nyong

        Selamat siang pak Wir.

        Saya ada mau nanya beberapa hal mungkin perlu koreksi jika saya salah dan saya ingin tahu yang tepat tentang struktur baja, maklum baru mulai karir dan mendalami baja meskipun sdh kuliah.

        1. Mengenai sambungan balok kolom: pada struktur kolom yang memikul Balok ke 4 sisinya, dalam hal sambungan,untuk kolom, sambungan dari kedua ujung balok di sambung ke masing2 sayap kolom tersebut, dalam hal ini masing2 sayap kolom memikul sendiri beban2 yang di transfer dari kedua balok kiri dan kanannya. NAH, bagaimana dengan badan kolom yang diharuskan memikul kedua balok lagi pada arah tegak lurus tersebut. Katakan saja, gaya dari balok kiri menghasilkan 8 baut dan kanan dari hasil hitungan 7 baut. Bagaimana penyambungannya pak?? Kan tidak mungkin pakai 8 baut untuk menyatukan kedua ujung balok di badan kolom tersebut. Kalau pakai 8 baut untuk sambungan di badan kolom bagian kiri, dan sisi sbelahnya di sambung kemana pak??? Tidak mungkin kedua gaya yang berbeda hanya pakai 8 baut untuk menyambung kedua ujung balok tersebut di badan. ataukah pakai las saja sehingga kedua ujung balok bisa di sambung dengan kolom. Ini kan beda dengan balok di bagian sebelahnya ada 2 sayap yang sendiri2 memikul Balok.

        Mohon penjelasannya pak.

        2. Kalau Analisis di Sap 2000 berarti sambungan las untuk momen dan sambungan geser untuk baut ya pak ???

        Jadi jika kita melakukan release M3-3 dan M2-2 berarti dalam hal sambungan kita pakai Baut pak, tetapi jika kita tidak mereka de berarti tipe sampingannya Las???

        3. Struktur balok dengan memikul beberapa balok anak, seberapa besar bahaya jika kita merelease Torsi??

        Mohon pencegahannya pak.

        Suka

      2. wir Avatar
        wir

        sdr Nyong,

        No.1 Tentang sambungan balok-kolom, saya bahas secara mendalam pada buku Struktur Baja Edisi ke-2 yang akan terbit. Sistem sambungan yang dimaksud adalah sistem end-plate.

        No.2 Analisis SAP tidak mendefinisikan tentang sambungan, elemen hanya dianggap menerus atau di-release gaya-gayanya. Tentang detail release dalam aktual-nya (detail sambungannya), si SAP2000 nggak peduli.

        No.3. Struktur balok yang memikul balok anak, tentu saja tergantung sistem sambungan yang digunakan. Apakah akan direlease atau tidak, harus sesuai dengan karakter sambungannya. Hanya saja memang, jika digunakan profil I, yang kekakuan torsinya relatif kecil, maka direlease atau tidak, tidak terlalu terasa.

        Suka

  8. Nyong Avatar
    Nyong

    Untuk buku bpk itu, sy lagi mau pesan yang Edisi ke 2 karena skrng sy mendalami struktur baja. Karir baru.

    Sejujurnya saja pak, sy lebih suka hitung manual pake Takabeya untuk Gravitasi Load dan Muto untuk gempa, pake Sap 2000 kadang2 pusing kalau lihat batang2 ada yang merah2 pada bagian yang tidak terlalu berat memikul beban, sementara yang berat2 kok batangnya hijau daun. Kasus seperti itu harus di check lagi secara manual.

    Dari hal di atas pak, berdasarkan pengalaman bapak dalam memakai Sap bagaimana???

    Suka

    1. wir Avatar
      wir

      Ada sedikit bahasan tentang SAP2000 dan desain baja di buku saya. Silahkan dibaca nanti.

      Suka

Tinggalkan komentar

I’m Wiryanto Dewobroto

Seseorang yang mendalami ilmu teknik sipil, khususnya rekayasa struktur. Aktif sebagai guru besar sejak 2019 dari salah satu perguruan tinggi swasta di Tangerang. Juga aktif sebagai pakar di PUPR khususnya di Komite Keselamatan Konstruksi sejak 2018. Hobby menulis semenjak awal studi S3. Ada beberapa buku yang telah diterbitkan dan bisa diperoleh di http://lumina-press.com