Peluru untuk pak Ahok yang terkini, dari orang-orang yang bertujuan “asal jangan Ahok”, kelihatannya bertambah amunisinya. Peluru yang dimaksud adalah tentang “permasalahan reklamasi Jakarta”.
Salah satu yang menarik dari adanya permasalahan reklamasi Jakarta ini adalah, yang ketangkep korupsi dengan cara nyogok, antara salah satu developer di tanah reklamasi dengan anggota DPRD, Sanusi. Itu adalah fakta akan masalah, yang jelas-jelas ada di Indonesia ini. Karena adanya korupsi maka negeri ini menjadi tidak maju. Kenapa begitu, karena sebenarnya negeri ini kaya raya, tetapi nyatanya tidak terlihat banyaknya prasarana infrastruktur yang dapat dinikmati masyarakat banyak.
Jadi masalah utamanya adalah bagaimana pemberantasan korupsi dilakukan di Indonesia ini. Jadi sampai detik ini, yang telah terbukti kena kasus korupsi adalah para anggota DPR atau DPRD (untuk itu saya batasi oknum, misal Sanusi yang memang sudah terbukti tertangkap, yang lain belum), juga anggota BPK (yang pimpinannya terlihat culas, karena terdaftar pada Panama Papers). Adapun di pihak Ahok, kita belum melihat bukti keterlibatan akan adanya korupsi.
Nah anehnya dengan itu semua, sekarang yang lagi hit di berita atau media adalah bukan permasalahan korupsi atau yang terlibat, tetapi kepada pak Ahok, yang notabene wakil negeri ini (pejabat pemerintah) yang sedang mengemban tanggung jawab untuk pelaksanaan reklamasi. Padahal tahu sendiri, masalah reklamasi dan keputusan yang mengikuti adalah dari pihak pemerintah sendiri, dari jaman sebelum pak Ahok menjabat.