Semua desain sampul buku karanganku, adalah karya aku sendiri. Memang sih, secara formal aku tidak mempunyai latar belakang pendidikan atau pelatihan yang mendukung. Modalku hanya karena aku senang membaca dan mengkoleksi buku-buku. Tahu mana buku yang menarik, dan yang tidak. Hanya mengandalkan pada naluri, sebagaimana pria bisa melihat wanita cantik atau tidak, tanpa perlu training khusus. Begitulah modalku dalam mendesain karya-karyaku.

Kecuali hal itu, adanya media sosial dan internet sangat membantu. Minimal mendapatkan masukan mengenai desain yang dibuat. Kadang-kadang pendapat banyak orang yang senada, ada benarnya. Meskipun keputusan akhir, toh tetap ditanganku.

Hari ini aku ingin meminta pendapat anda, tentang sampul belakang buku Struktur Baja Edisi ke-2 yang telah siap.

Ini penting, jika sampul depan adalah tatapan awal yang membuat orang tertarik dan mau meraih serta mempertimbang-timbang buku. Memprediksi isi dan harga, apakah menguntungkan atau tidak, lalu dapat membelinya. Hanya saja, kebanyakan buku di toko buku adalah bersampul plastik. Tidak mudah untuk melihat ke dalamnya, apakah sesuai dengan harapan atau tidak. Nah sampul belakang, yang sedikit dapat diberikan narasi akan menjadi bagian penting yang dijadikan bagian pengambil keputusan. Apakah buku ini layak di beli dan dikoleksi.

Argumentasi di atas, tentu saja bersifat umum. Pada kasus lain, nama pengarang menjadi jaminan akan isi buku. Bagi pembaca buku karya-karyaku sebelumnya, mungkin sampul buku tidak menjadi masalah lagi. Jika melihat buku dengan namaku sebagai pengarangnya, maka sudah tidak ambil pusing lagi. Pasti dibelinya. Tentang hal ini, ada yang menarik dari karyaku sebelumnya, Struktur Baja edisi pertama. Buku tersebut relatif mahal, apalagi jika dibandingkan dengan buku-buku di Gramedia, yang umumnya berharga di bawah Rp 200 ribu. Buku kepunyanku khan dijual seharga Rp 240 ribu. Anehnya, tidak hanya satu, tetapi dua atau tiga yang menjelaskan bahwa harga buku tersebut terlalu murah. Orang-orang yang seperti ini tentu tidak perlu melihat lagi sampul bukuku, pastilah akan dikoleksinya.

Hanya sayang, belum banyak yang memahami tentang materi karanganku. Maklum, bukuku belum tersedia di toko buku, baru didistribusikan via on-line media sosial dan blog di internet. Jadi yang jarang on-line, pasti asing dengan buku-bukuku. Oleh sebab itu sampul bukuku nanti aku rancang untuk didisplay di toko buku. Harapannya, dengan membaca narasi di belakang sampul buku tersebut, mereka tertarik untuk membelinya.

Jadi mohon teman-teman dapat membaca dan mengevaluasi, apakah sampul yang aku desain ini, sudah memenuhi kriteria di atas, yaitu sebagai daya tarik agar orang mau membelinya. Narasi yang aku tampilkan di buku tersebut ada dua, yaitu :

  • Bagian deklarasi buku : aku mencoba memetakan, apa-apa saja isi buku yang aku tulis secara singkat, yah persis abstrak begitu. Ini yang di bagian atas.
  • Bagian testimoni atau rekomendasi dari pakar / profesional : aku mencoba menangkap apa pendapat orang lain, yang dalam hal ini dipilih orang yang dikenal reputasinya, untuk melihat ada apa bukuku tersebut.

Ini sampulnya, mohon diperksan dan diberi tanggapan ya. Matur nuwun.

sampul-belakang-buku

4 tanggapan untuk “evaluasi sampul belakang buku”

  1. kuya06 Avatar

    Ijin saran Pak Wir. Mungkin bisa ditambah rekomendasi dari para ahli. Saya rasa jika hanya dua masih kurang greget,hehehe. Space mungkin bisa diambil dari keterangan deklarasi buku,salah satunya bagian yang menjelaskan penjualan edisi I berapa banyak dan cara penjualan.

    Suka

    1. wir Avatar
      wir

      Terima kasih atas sarannya.

      Untuk buku yang edisi ke-1, mungkin saya masih perlu beberapa testimoni untuk penerbitan buku yang dimaksud. Seperti diketahui, pada buku pertama hampir seluruh perguruan tinggi teknik telah saya minta perwakilannya untuk membaca dan mendapatkan komentar. Waktu itu, saya merasa buku saya tersebut dihalaman belakangnya terasa penuh. Oleh sebab itu untuk buku ke-2, saya mencoba agak lain. Pertama, saya merasa nama penulis sudah mulai dikenal. Itu diharapkan menjadi daya tarik. Lalu semua testimoni yang lama saya pindah ke belakang.

      Hanya memang, rasa-rasanya nggak mantep jika tidak mantap jika tidak ada pembaca ahli yang memberikan komentar. Oleh sebab itu saya pikir harus ada perwakilan “orang struktur” atau kalau bisa “orang struktur yang mengenal baja” yang mau memberi sedikit kata di belakang. Nah menurut saya, “ahli struktur” yang menurut saya punya kapasitas tersebut adalah Prof. Wiratman dan Prof. Sahari yang mampunyai kapasitas Mpu. Hanya saja kedua beliau sudah dengan usianya, saya nggak mau merepotkan. Oleh sebab itu saya coba alihkan ke ahli yang generasi lebih muda. Setelah mencoba “melihat” di berbagai kesempatan, dan kebetulan di Medan saya bisa bertemu dengan Prof Bambang Budiono maka untuk pakar ahli yang saya anggap tepat adalah beliau. Beliau adalah sedikit Prof di bidang struktur, yang menggeluti bidang struktur baja juga (saya melihat dari mhs bimbingan S3-nya), dari kampus yang bisa dibilang mewakili state-of-the-art untuk pendidikan teknik di Indonesia, juga beliau belum lama menyandang dosen teladan di kampusnya. Itu khan berarti dianggap paling baik di antara teman-teman dosen. Selain itu pula, beliau diangkat oleh Prof Wiratman sebagai pejabat atau pimpinan di PT. Wiratman. Itu khan berarti beliau punya kapasitas. Dan yang lebih penting lagi, beliau menanggapi permintaan saya untuk sepatah kata yang dimaksud.

      Jadi kesimpulan sementara, saat ini ahli struktur baja yang saya anggap senior, yang mendapat kehormatan tampil di buku Struktur Baja pertama yang berbahasa Indonesia dng ketebalan lebih dari 900 halaman adalah beliau, Prof. Bambang Budiono. Karena itu kehormatan, maka cukup satu saja yang akan saya tampilkan. Adapuan Dr.-Eng. Hikaru Senda adalah ahli baja luar yang menaruh minat dan memberi apresiasi di buku saya.

      Memang hanya dua testimoni ahli, tetapi penuh makna. 😀

      Suka

  2. BANDAR KAOS KARAKTER Avatar

    Bagus kok pak desain cover bukunya

    Suka

  3. […] itu hanya populer di Indonesia dan Eropa. Adapun di Jepang nggak populer, itu aku tahu dari Dr.-Eng. Hikaru Senda yang tempo hari adalah pakar dari Nippon Steel (sekarang sudah pindah perusahaan). Juga di Amerika, […]

    Suka

Tinggalkan komentar

I’m Wiryanto Dewobroto

Seseorang yang mendalami ilmu teknik sipil, khususnya rekayasa struktur. Aktif sebagai guru besar sejak 2019 dari salah satu perguruan tinggi swasta di Tangerang. Juga aktif sebagai pakar di PUPR khususnya di Komite Keselamatan Konstruksi sejak 2018. Hobby menulis semenjak awal studi S3. Ada beberapa buku yang telah diterbitkan dan bisa diperoleh di http://lumina-press.com