Kemarin, Selasa (23/8/2016), dan hari ini, Rabu (24/8/2016), telah berlangsung acara Seminar Nasional Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat. Ini spanduknya yang terbentang di pintu masuk sebelah utara hotel.

spanduk-seminar-haki
Gambar 1. Spanduk dan tema Seminar HAKI 2016

Dari laporan ketua panitia, acara ini dihadiri oleh kurang lebih 550 profesional di bidang konstruksi, dan umumnya datang dari latar belakang kontraktor, konsultan dan akademisi. Dengan jumlah peserta seperti itu, maka kelihatannya acara ini adalah ajang pertemuan terbesar untuk para ahli struktur dan konstruksi Indonesia. Penilaian ini tentu saja relatif sifatnya. Maklum pengalamanku kalau menghadiri acara seminar yang diselenggarakan perguruan tinggi, jumlahnya relatif terbatas, bisa mencapai 200 saja, rasanya sudah sangat penuh.

Begitu banyaknya peserta juga karena ada anggapan bahwa event ini tidak sekedar untuk menambah atau updated pengetahuan saja, tetapi juga dijadikan event silaturahmi sesama teman lama, sekaligus memperluas jaringan client (bisnis). Di acara tersebut banyak ketemu kenalan (kebanyakan pembaca bukuku) yang berasal dari luar Jawa, bahkan ada yang dari Papua. Karena selalu banyak pesertanya maka banyak sponsor yang berpartisipasi, umumnya dari perusahaan-perusahaan yang terkait bidang pekerjaan konstruksi. Kompensasi untuk para sponsor maka panitia seminar menyediakan ruang loby di luar ruang seminar untuk membuka stand promosi atau booth. Kondisi ini bagi para peserta juga ibarat seperti sambil menyelam minum air, datang ke seminar untuk menambah ilmu (dengar seminar) juga untuk menambah wawasan praktek  (dengan melihat perkembangan teknologi yang ditawarkan para sponsor).

Motivasi saya hadir di acara tersebut juga sama seperti teman-teman di atas, yaitu untuk menambah (menguji) pengetahuan sekaligus menjaga silaturahi pertemanan (dan bisnis). Hanya saja agar kehadiran di acara seminar tersebut juga dapat menjadi bagian kegiatan di kampus, maka saya perlu membawakan makalah (paper) dan mempresentasikan.

sertifikat-pembicara
Gambar 2. Penghargaan sebagai pembicara

Dengan cara itu, pimpinan kampus akan sangat mendukung. Ini terjadi karena mereka sadar bahwa dosen yang mempresentasikan papernya di luar kampus, adalah sarana yang efektif untuk mempromosikan kampus tersebut. Bayangkan bagaimana bangganya kita dapat berdiri didepan banyak orang yang menunggu apa-apa yang kita paparkan. Ini kira-kira pemandangan dari atas panggung seminar jika mempresentasikan makalah.

para-peserta-HAKI
Gambar 3. Para peserta seminar HAKI dilihat dari atas panggung acara

Pihak kampus yang menyetujui dosennya jadi pembicara tentu menyadari perlu mengeluarkan duit (ongkos transportasi dan biaya seminar) tetapi itu tentunya akan relatif lebih murah dan elegan daripada memasang baliho tentang kampusnya di jalan-jalan tol ibukota sekedar menyatakan diri kampus sebagai kampus berkelas dunia. Promosi seperti itu jelas hanya ditujukan kepada awam, bukan kepada kalangan kampus yang tahu apa itu mutu pendidikan. Padahal faktanya, kampus-kampus yang iklannya besar-besar di jalan-jalan tol ibu kota itu, dosen-dosennya sendiri saya sangat jarang ketemu dievent-event ilmiah yang ada. Jadi kadang bertanya saja, kelas dunia yang mana.

Pak Wir itu bagaimana, jelas dong iklan seperti itu bukan untuk menyasar kalangan bapak. Para ahli periklanan tahu target pasarnya. Yakin deh pak, itu yang ada iklan kampusnya di jalan-jalan tol, pastinya perguruan tinggi swasta. Itu iklan ditargetkan pada orang tua yang galau, yang anaknya tidak diterima di universitas favorit. Gitu pak, bapak itu bagaimana sih.

Benar juga. Baik kita lanjut ke seminar HAKI. Kecuali hal diatas, acara seminar hari Selasa dan Rabu kemarin sebenarnya sangat istimewa bagiku. Selain jadi pembicara seperti di atas, yaitu berbagi pengetahuan dengan rekan-rekan sejawat setanah-air, maka event itu aku gunakan untuk launching buku secara nasional. Seperti tahun lalu, setelah melakukan pendekatan persuasif akhirnya pihak LUMINA Press diberikan satu slot stand di acara HAKI tersebut untuk mempromosikan buku teknik sipil. Karena acara tahun lalu sangat berhasil, maka acara tahun ini juga aku targetkan seperti itu. Jadi pagi-pagi sekali, pada hari Selasa aku datang untuk mengecheck stand LUMINA Press. Inilah personil yang menjaga stand buku karanganku tersebut.

staf-LUMINA-Press
Gambar 4. bersama LUMINA Press (sdr Bagus, ibu Dessy dan sdr Michael)

 

Saya datang ke Hotel Borobudur sebelum acara seminar di mulai, di sana ternyata stand LUMINA Press telah siap. Bahkan diinformasikan pada pukul 7.00 sudah ada yang datang dan membeli buku. Jam segitu, stand lain bahkan masih ada yang belum buka lho. 😀

Adanya stand LUMINA Press yang khusus hanya menyediakan buku-buku karyaku, tentu sesuatu yang istimewa. Untuk itu aku mengkontak ke HMJ untuk juga berpartisipasi di stand tersebut, sekaligus untuk menunjukkan bagaimana komunitas profesional di bidang konstruksi (salah satu target mereka setelah lulus) melakukan temu ilmiah.

dng-anns-Yevo
Gambar 5. Bersama mahasiswa Jurusan Teknik Sipil UPH (Annas dan Yevonael), lagi memegang materi perkuliahan yang aku ajarkan di sana.

Tujuan lain dengan mengajak murid-muridku berpartisipasi di acara profesi tersebut sebenarnya juga untuk menunjukkan kepada publik, ini lho muridku di UPH. Jadi kalau ada yang ragu, jika buku setebal hampir 1000 halaman itu adalah materi perkuliahan Struktur Baja yang aku berikan, maka mereka tentu dapat membuktikan. Bagi murid-muridku sendiri tentu akan tahu, bahwa materi yang aku ajarkan itu tidak sekedar materi perkuliahan untuk lulus, tetapi adalah benar-benar materi yang bersifat profesional, yang dibutuhkan oleh para praktisi baja negeri ini.

Kesimpulan lain yang dapat diambil dari keberadaan muridku di atas adalah untuk menyatakan bahwa murid-muridku nanti, adalah sarjana teknik sipil yang telah siap dengan kompetensi atau  menguasai ilmu struktur baja. Baik itu untuk studi lanjut dan sedikit penyesesuaian untuk praktis perencanaan. Saya bilang penyesesuaian karena dalam proses pengajaran yang diberikan, saya tidak sempat melatih mereka mengaplikasikan pada gambar kerja. Maklum, itu sudah ada dalam scope mata kuliah Gambar Teknik.

Pose Gambar 5, yaitu guru dan murid-murid yang bangga dapat menjual karya gurunya pada suatu event profesional nasional adalah sesuatu yang sangat langka. Mungkin satu-satunya. Kebetulan di samping stand buku karyaku di seminar HAKI tersebut, ada juga stand buku karya pakar dari perguruan lain, hanya saja di stand tersebut tidak dilakukan bersama murid-muridnya. Hari kedua, sdri Annas diganti oleh sdri Blanca.

blanca-hendrik
Gambar 6. Hari kedua bersama Yevonael, Blanca dan Hendrik Wijaya, ST., MT.

Hari ke dua berfoto bersama dengan mahasiswa dan alumni, yang saat ini memegang jabatan sebagai asisten dosen pada mata kuliah Struktur Baja, yaitu sdr. Hendrik Wijaya, ST., MT. Asisten dosen yang ini benar-benar tahu akan perkembangan ilmu struktur bajaku. Dasar-dasarnya aku berikan ketika yang bersangkutan masih mahasiswa S1 di UPH, sekitar tahun 2003-2006. Dari sekedar catatan sampai menjadi buku, bahkan ketika beliaunya mengambil S2 di bidang struktur di luar UPH pun, sempat membandingkan materi yang aku ajarkan di level S1 dengan materi level S2 yang diterimanya. Ketika aku tanya, dapat nilai berapa di S2-nya, khususnya  untuk mata kuliah baja, beliaunya bilang nilai A. Katanya “materinya sama dengan materi bapak di S1, jadi saya mudah mengikutinya“. Bayangkan, itu belum jadi buku seperti yang sekarang ini. Jadi ketika sekarang sudah jadi buku seperti yang di Gambar 5,atau ini, maka jelas “lebih mantap“. Maklum, dosen yang mengajar struktur baja di level S2 pun di Indonesia, kayaknya belum ada yang menulis buku setebal buku yang aku tulis itu.  Ingat materi yang bermutu adalah  identik dengan materi yang berbobot. Agar berbobot maka parameter penentu adalah ketebalan buku. gitu khan  …  😀

Jadi di event tersebut, aku juga sukses berperan sebagai penulis. Banyak yang minta tanda-tangan. Padahal tahu sendiri tulisan tangaku tidak terlalu bagus. Ada satu hal yang membuatku bangga, ada dosen senior dari perguruan tinggi terkenal, dan sekaligus yang mempunyai konsultan rekayasa T.O.P di Jakarta, ternyata juga membeli buku karyaku. Apa itu artinya. Itu suatu pengakuan terhadap karyaku. Itu aku tahu karena buku yang dibelinya tersebut diminta untuk aku tanda-tangani. Kebetulan yang meminta adalah istri beliau, yang kebetulan juga dosen. Wah luar biasa pula ini. Ini tentu suatu kebanggaan bagi saya untuk juga menyampaikan kepada beliau. Ini sih tidak menyangkut soal ilmu struktur baja, tetapi tentang ilmu kerukunan berkeluarga yang beliau tunjukkan kepada saya. Saya juga tidak mau kalah, buku Struktur Baja Edisi ke-2 yang beliau beli ini, juga simbol kerukunan atau kesuksesan saya dalam berkeluarga lho. Rukun seperti Ibu dan Bapak selama ini. Hanya kalah, karena beliau berdua sering bersama-sama juga dalam event-event ilmiah, maklum keduanya dosen. He, he, ini clue jelas ya. Tanpa saya sebutkan pastlah para pembaca, khususnya di Jakarta, tentu akan mengenal siapa beliau. Pokoknya di dunia rekayasa struktur ini ada juga figur-figur teladan di bidang CITA dan CINTA (karir dan keluarga) yang seimbang. Itu nggak gampang lho.

Maksudnya kerukunan keluarga bagaimana pak Wir, di buku bapak tersebut. Jadi penasaran nih, jadi buku tersebut tidak sekedar berisi tentang ilmu struktur baja ya pak ?

Begitulah. Buku tersebut selain ilmu konstruksi (struktur baja) juga simbol akan rasa syukur kami dapat berkeluarga dengan lancar selama ini. Tanggal penerbitan buku tersebut, yaitu 6 Juli 2016 adalah tahun ke-25 dari perkawinan kami, yang jatuh pada tanggal 6 Juli 1991 lalu. Saya memang tidak merayakan secara besar-besaran seperti yang bisa dilakukan teman-teman yang lain. Karena saya penulis, maka saya ungkapkan saja dalam bentuk buku. Saya yakin sekali, tidak banyak buku di dunia yang sekaligus menjadi ungkapan syukur tersebut.

Wah lebai pak Wir !

Tidak dik. Saya bisa menulis buku setebal itu adalah juga berkat kerja sama atau tepatnya pengertian keluarga. Banyak waktu-waktu yang saya habiskan, tanpa pengertian dari keluarga, tentu buku tersebut tidak bisa diselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu saya mengapresiasi mereka dengan mendedikasikan dua halaman dari hampir seribu halaman atau sekitar 0.2% untuk keluargaku. Inilah perjalanan selama 25 tahun keluargaku.

simbol-perjalanan-keluargaku
Gambar 7. Simbol 25 tahun perjalanan sang blogger dalam berkeluarga

Meskipun dalam 25 tahun perkawinanku, atau sekitar 27 tahun perjalananku sebagai seorang engineer, tidak ada materi yang dapat aku banggakan. Kalah dengan teman-temanku yang berprofesi lain, tetapi yang jelas aku bisa mandiri bersama keluargaku dan menjadi HAPPY Family. Menurut saya, itu yang paling penting yang harus diraih dalam hidup ini.

Selamat pak Wir atas Ultah Perkawinan yang ke-25, semoga panjang umur dan bahagia selalu. Selanjutnya saya pengin berita murni tentang HAKI 2016 kemarin. Saya sudah menunggu-nunggu, mana makalahnya koq nggak nongol-nongol dari tadi. Saya sudah tidak sabar pak Wir !

Baik dik, jangan marah. Ini tulisan yang aku buat khan isinya tidak menyimpang dari judulnya khan. Jadi menceritakan HAKI dari sisi penulisnya.

O ya, sebelum saya up-load materi yang dipresentasikan ada baiknya saya ceritakan desas-desus yang aku dengar di sana ya. Seperti aku bilang tadi, acara ini juga ajang silaturahmi. Menjadi penulis ternyata posisinya istimewa, saya bisa masuk golongan praktisi maupun akademisi dengan baik. Hari ke dua, saya diundang makan siang ditempat yang berbeda. Jika menjadi peserta, untuk makan siang harus antri dan menunjukkan / memberikan kupon makan. Kebetulan kemarin diajak oleh direktur konsultan untuk makan bersama dengan chief engineer suatu perusahaan konstruksi multi nasional. Dalam diskusi yang terjadi di sela-sela makan siang tersebut, mereka prihatin dengan kondisi engineer muda Indonesia. Intinya, engineer muda kita ini orientasinya ingin cepat kaya, fokusnya itu adalah duit dan bukan pendalaman profesi. Jadi kalau ada iming-iming gaji besar, maka mereka jadi kutu loncat.

Tentang itu, saya mikir. Pada dasarnya khan orang itu cari duit. Jika gaji kecil, dan harapan besar maka tentunya akan berpindah ke pemberi harapan yang lebih baik itu khan.

Betul pak Wir“, eh ternyata pak Direkturnya ini membaca pikiranku. Masalahnya memang bukan di situ, sang direktur itu melihat bahwa para insinyur muda itu pada berpindah bukan dalam rangka memperdalam ilmu, tetapi pada gaji yang tinggi. Padahal beliau menyebutkan, jika ilmunya mendalam dan dapat berkontribusi, tentu akhirnya duit itu akan datang dengan sendirinya.

Lho itu khan hak mereka pak, begitu aku berargumentasi. “Bukan begitu pak Wir. Kita harus melihat trend secara nasional“. Alasan mereka, seperti sekarang ini, proyek konstruksi di Indonesia sedang booming. Banyak proyek infra-struktur, nah dengan begitu banyaknya proyek, maka mereka kewalahan untuk mencari s.d.m yang kapabel. Maklum, lulusan baru tidak bisa langsung diberi tanggung jawab, harus ada masa magang.Nah proses ketika mereka sedikit sudah pintar, eh lalu ke luar, masuk ke developer yang menjanjikan gaji lebih dan tidak terlalu berat. Maklum kalau di konsultan itu kalau lagi dikejar dead-line, bisa atau sering lembur.

Ya kalau begitu, gaji dinaikkan dong pak, jadi jangan sampai di ambil oleh developoer“, begitu kataku untuk sekedar memberi argumentasi. “Bukan begitu pak Wir“, demikian penjelasan teman makan siangku yang berlatar belakang perusahaan multi nasional . “Saat ini sudah banyak engineer-enginer dari luar, seperti Singapore, Thailand, Manila bahkan Australia yang melamar pada posisi yang dimaksud. Mereka khan jelas lebih jago dalam berbahasa Inggris. Meskipun mungkin secara usia masih muda, dan belum berpengalaman, tetapi adanya usaha untuk melamar ke Indonesia khan menunjukkan bahwa pasar dalam negeri mulai termakan. Jadi kalau insinyur muda kita tidak ada yang mau menekuni ilmu konstruksi dengan baik, maka kedepannya, bisa-bisa posisi tersebut terisi oleh orang dari manca negara. Itu lho, insinyur dari China, mau dibayar sama murahnya lho, dan mereka pekerja keras“.

Jadi dari pembicaraan makan siang itu ketemu fakta, bahwa engineer dari luar sudah banyak yang berkeinginan bekerja di sini. Mereka tahu, saat ini pembangunan infrastruktur di Indonesia sedang emas-emasnya. Kedua orang teman praktisiku itu juga menegaskan bahwa pihak kampus harus mulai mengantisipasi. Kalau materi yang aku ajarkan sih, aku tidak kuatir. Materiku umumnya sudah dinamis, jika ada waktu tentu perlu aku tingkatkan. Tentang hal ini rasa-rasanya nggak perlu banyak diomongkan khan. Buktinya, buku-buku karyaku tentang materi yang aku ajarkan , sudah mulai diterima ditingkat nasional.

Baik setelah isue yang aku temukan di seminar ini, maka saatnya untuk mengunggah makalah yang diberikan dalam bentuk CD sebagai berikut.

Keynote : Innovations in Structural Engineering and Construction :

  1. Progress Report : Updating of the Seismic Hazard Map of Indonesia 2016 (Mahsyur Irsyam) – Download 1.8 Mb
  2. Development of North Kalibaru Container Terminal Phase I – Port of Tanjung Priok (Hadjar Seti Adji dan Pande Ketut Gede K.) – Download 2.4 Mb
  3. Inovasi dalam Desain Struktur dan Konstruksi untuk Gedung Super Tinggi (Davy Sukamta)  – Download 1.5 Mb

Code, Research, and Development :

  1. Kontribusi Pengelolaan Rantai Pasok dalam Mendukung Pelaksanaan Konstruksi Hijau (Davin Y. Kermite dan Muhamad Abduh) – Download 0.5 Mb
  2. Evaluasi Kapasitas Bangunan yang didesain dengan SNI 03-1726-2002 terhadap SNI 1726-2012 menggunaan Metode Statik Pushover (Dradjat Hoedajanto dan Muhammad Riyansyah) – Download 0.6 Mb
  3. Studi Karakteristik Baut Mutu Tinggi (A325 dan Grade 8.8) terhadap TArik dan Pengaruhnya pada Perencanaan Sambungan (Wiryanto Dewobroto, Lanny Hidayat, Kelvin dan Jack Widjajakusuma) – Download 0.7 Mb

Concrete Technology:

  1. Waterproofing (Eurotech)
  2. Low Heat Concrete, Sebuah Inovasi Pengecoran Beton Massa di Indonesia (Abdurakhman Rasyid) – Download 0.4 Mb
  3. Sustainability of Concrete Structure Through Crystalline Technologi (Farhad Nabavi) – Download 0.8 Mb
  4. Use of a Novel Class of Superplasticizer to Imrove Rheology of Concrete (Sewo Kiat Huat) – Download 0.1 Mb

Foundatioan and Geotech :

  1. Foundation Design and Construction on Karstic Rock for a 92-Story Tower in Kuala Lumpur, Malaysia (Sindhu Rudianto) – Download 0.5 Mb
  2. Inovasi Desain dan Konstruksi Pondasi Tiang Bor dalam Kapasitas Tinggi (Stephen Gunawan dan Dolok Hamonangan) – Download 1.5 Mb
  3. Static and Seismic Design Approach for Underground Station Structure for The Case of Jakarta MRT (Irawan Tani dan Anita Gunadharma) – Download 1.5 Mb
  4. Dari PBA ke PSA Apa Masalahnya (Benjamin Lumantarna) – Download 0.6 Mb

Structural Dynamic :

  1. Asesmen Terhadap Kerapuhan Seismik Jembatan dengan Incremental Dynamik Analysis (Mutiara Puspahati, Ireng Guntorojati, S. A. Kristiawan, Senot Sangaji, Wiratman W.) – Download 0.5 Mb
  2. Inovasi dalam Perancangan Gedung Indonesia I menggunakan Konsep Performance Based (Nick Alexander dan Davy Sukamta) – Download 2.3 Mb
  3. Tanggap Struktur Berperedam Eksternal Akibat Beban Dinamik (Laode Azan Muzahab dan Amrinsyah Nasution) – Download 1.7 Mb

Design and Construction : Project Case Study

  1. Detail Engineering Design Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) Cibalapulang 2 & 3 (Tombak P. dan M. Hamzh Fadli) – Download 1.7 Mb
  2. Inovasi Dalam Sistem Penahan Beban Gravitasi Untuk Gedung Super-Tinggi (Jessica Nathalie Handoko dan Davy Sukamta) – Download 1.9 Mb
  3. Upaya Perbaikan Perencanaan Kolom Bangunan Tahan Gempa di Indonesia (Hadi Rusjanto Tanuwidjaja, EE. Tanuwidjaja dan G.K. Santoso) – Download 1.1 Mb

Structural Material :

  1. Baja Tulangan Beton Berstandar SNI 2052-2014 (Mislan) – Download 8.5 Mb
  2. Full-scale Dynamic Loading Test of Rubber Bearings (Yukiko Konno) – Download 3.2 Mb
  3. Perkuatan Struktur Dengan Carbon Fiber Reinforced Polymer (Hartono Hioe) – Download 0.5 Mb
  4. New ICC/ACI Design Concept for Post-Installed Reinforcement Bars (Kelly Chua) – Download 0.8 Mb

Modeling and Analysis :

  1. Studi Keakuratan dan Kekonvergenen Metode Elemen Hingga berbasis Kriging dan Konvensional (Wong Foek Tjong, Kristofer Widjaja dan Richo Michael Soetanto) – Download 1.1 Mb
  2. Unconditionally Stabel, Simple and Fast, Direct Nonlinier Analysis using Nathan Method (Nathan Madutujuh) – Download 1.1 Mb
  3. Analisis 3D Solids dengan MEH berbasis Kriging (Welly P. , WF Tjong, J. Budiman) – Download 1.7 Mb

Demikian pengalamanku kemarin di seminar HAKI 2016. Pendalaman ilmu, ketemu teman dan sekaligus launching buku karyaku ke-9.

Catatan : telah dilakukan perbaikan link-link download Sabtu 29 Juli 2017

 

4 tanggapan untuk “Aku dan Seminar HAKI 2016 ini”

  1. Setapak Langkah Avatar

    Terima kasih pak Wir. Bukunya sudah sampai sejak kemarin dengan selamat.

    Tidak hanya isi materinya yang berkualitas, pemilihan jenis kertas yang dipakai pun sangat tepat. Ringan dan bau bukunya itu lho, khas banget.

    Nanti kalau release buku baru lagi dikasih bonus tanda tangan ya pak Wir… sebagai legitimasi kekeluargaan antara penulis dengan penggemarnya. :p

    Suka

    1. wir Avatar

      Terima kasih. Untuk tanda tangan, lebih baik kalau ketemu ya. Itu lebih afdol. Maklum, kalau harus membongkar bungkus sekedar untuk tanda-tangan, takutnya kalau dikirim itu buku jadi ternoda.

      Suka

  2. m. tosin Avatar
    m. tosin

    Akhirnya saya bisa membeli sekaligus 2 buku bapak (SAP2000 & Struktur Baja) langsung dari stand LUMINA Press sembari mengikuti kursus teknik gempa 2012, sangat membantu di bidang pekerjaan saya yang mayoritas di bidang transmission dan substation structure.

    Tks atas bukunya yang berbobot, runut dan terukur pak Wir. Alhamdulillah ……

    Suka

  3. Rudianto Avatar
    Rudianto

    selamat hari minggu,Pak Wiryanto..

    maaf pak, saya boleh minta contoh desain untuk perhitungan opening plat lantai gak ya.. Terimakasih,atas bantuannya.

    Salam Hormat RudiantoMahasiswa Univ. BungKarnoJakarta.

    Suka

Tinggalkan komentar

I’m Wiryanto Dewobroto

Seseorang yang mendalami ilmu teknik sipil, khususnya rekayasa struktur. Aktif sebagai guru besar sejak 2019 dari salah satu perguruan tinggi swasta di Tangerang. Juga aktif sebagai pakar di PUPR khususnya di Komite Keselamatan Konstruksi sejak 2018. Hobby menulis semenjak awal studi S3. Ada beberapa buku yang telah diterbitkan dan bisa diperoleh di http://lumina-press.com