Jika dipikir-pikir saya adalah satu dari sedikit dosen teknik sipil yang sering nulis artikel populer tentang struktur kayu di internet. Lumayan konsisten lho, sejak 2007 atau sepuluh tahun yang lalu. Jika dikumpulkan cukup banyak juga. Ini list artikel yang aku maksud :

  1. mau kemana struktur kayu kita ? – 11 Juli 2017
  2. Sesi 1 (Struktur Kayu) – 19 Agustus 2016
  3. mengapa Struktur Kayu harus dihapus ? – 1 April 2016
  4. tanggapan – Kurikulum Inti Teknik Sipil 2015 – 31 Maret 2016
  5. struktur kayu, inikah kondisimu ? – 6 Juni 2012
  6. Struktur Kayu – 24 Mei 2011
  7. tanggapan Prof KAYU terhadap Prof BAMBU – 27 April 2008
  8. ada yang tertarik meneliti kayu di universitas saya ? – 17 November 2007
  9. Konstruksi Kayu Indonesia – apa kabar ? – 4 November 2007

Teorinya, dengan sejumlah artikel tersebut tentunya pengetahuanku tentang struktur kayu, dapat dianggap cukup lumayan. Karena banyaknya tulisan itu pula yang mungkin menyebabkan aku banyak dikontak orang untuk sekedar berdiskusi tentang struktur kayu. Kesannya adalah pakar, padahal jujur saja hanya karena senang nulis saja. Hobby gitu lho.

Jadi ketika ketamuan pimpinan perusahaan yang telah bergerak lama di bidang perkayuan (produknya selama ini berorientasi eksport), dan mengatakan bahwa teknologi kayu Indonesia ketinggalan jauh dibanding di luar negeri, maka tentu menjadi heran dibuatnya. Koq bisa ! Padahal saya mempunyai beberapa kenalan dosen, yang topik penelitian S3-nya adalah tentang struktur kayu. Pernyataan pengusaha produk kayu tersebut tentunya bisa diinterprestasikan : apakah itu berarti ilmu-ilmu mereka sudah kuno atau out-of-dated.

Jawaban akan pertanyaan di atas tentu perlu disikapi hati-hati. Siapa tahu itu hanya terjadi karena kesalah-pahaman. Hanya saja terlepas dari benar atau tidak, tetapi yang jelas kita (saya khususnya) tidak pernah bertemu atau mengetahui keberadaan suatu proyek konstruksi yang memakai konstruksi kayu di Indonesia.

Meskipun saya seorang dosen Struktur Kayu (bukan awam di bidang kayu), tetapi tetap saja belum tahu konstruksi kayu di Indonesia yang dapat dibanggakan. Kalaupun ada maka yang bisa dijadikan bahan diskusi adalah struktur atap aula kampus ITB. Ini fotonya yang banyak dijumpai di internet. Orang-orang kayu pasti sudah tahu hal ini, dan saya tidak perlu menulis secara detail karena banyak orang lain yang bisa menceritakan bahkan lebih menarik karena pernah memakai ruang tersebut.

s_5311298013309
Gambar 1. Struktur Kayu di Aula ITB (Sumber : http://fanysurya.blogspot.co.id/)

Saya sendiri sebenarnya waktu muda kagum dengan struktur kayu yang digunakan pada Pasar Besar di Surakarta. Sayang, saat ini bangunan yang dimaksud sudah tidak ada lagi karena terbakar dan telah digantikan konstruksi baja. Oleh sebab itu tidak ada lagi bangunan kayu yang bisa diceritakan dari kota kelahiranku. Kalaupun ngotot paling-paling adalah bangunan joglo dari kraton Yogyakarta. Ini aku dapat fotonya yang megah.

Indonesia - Java - Yogyakarta - Kraton (Kraton Ngayogyakarta Had
Gambar 2. Kraton Yogyakarta (Sumber : http://www.indonesia-tourism.com)

Konstruksi kayu-kayu yang aku ungkapkan di atas itu dibangunnya sudah puluhan tahun yang lalu, dan tentunya tidak bisa dibanggakan lagi. Itu khan karya orang-orang mumpuni di jamannya, bukan jaman kita. Pada sisi lain, menurut tamuku yang pengusaha kayu tersebut bahwa sistem konstruksi kayu modern sudah mulai dibangun di Indonesia.

Ah masa ?!! Aku heran karena bagaimanapun juga aku tahu akan para ahli-ahli kayu di Indonesia dan juga karya-karyanya. Wah hebat kalau begitu, lalu siapa ahli kayu yang mengerjakan hal tersebut, mungkin selama ini ada hal-hal yang terlewat.

Ya betul pak Wir, perencananya langsung saya minta dari Jerman !

Yup. Jika demikian pantas saja beliaunya bilang bahwa ilmu konstruksi kayu kita ketinggalan. Tentang hal itu aku sempat di kirimi berkas perhitungan kayu yang dimaksud. Hitungannya sih kesannya sederhana, hanya memang ada cap dan alamat suatu perusahaan di Jerman. Jadi sampai di sini aku mencoba memahami apa yang beliau nyatakan tersebut. Pada satu sisi lain saya juga mengamini bahwa konstruksi kayu di Indonesia juga memang ketinggalan. Perhatikan hampir sepuluh tahun selama aku menulis artikel tentang struktur kayu, kesannya memang agak memprihatinkan. Selama itu pula tidak pernyataan yang mencoba menjelaskan bahwa situasi perkembangan konstruksi kayu tidak yang seperti aku nyatakan. Rata-rata mengamini tulisanku, termasuk juga dengan kedatangan tamu pengusahan kayu tersebut yang menambah data akan begitu prihatinya perkembangan ilmu konstruksi kayu kita.

Waktu aku mempelajari konstruksi kayu yang diceritakan oleh pengusaha tersebut aku melihat bahwa sistem yang dinyatakan ternyata berbeda dengan sistem konstruksi kayu yang biasa dijadikan bahan pembelajaran di kelas. Berbeda karena kayu yang dimaksud bukanlah berupa batang kayu utuh hasil pengergajian kayu hutan berukuran besar, tetapi berupa kayu buatan hasil penyusunan kayu kecil-kecil yang disatukan dengan lem khusus, yang disebut sebagai kayu glulam.

Tentang konstruksi kayu dengan glulam ternyata sudah menjadi rahasia umum, kecuali di Indonesia. Bahkan diceritakan jika setelah tahun 2014 di Singapore telah diijinkan dibangun konstruksi kayu yang dimaksud. Tahu sendiri khan persyaratan bangunan di sana khan ketat. Itu berarti permasalah terkait ketahanan terhadap rayap dan bahaya kebakaran telah mendapatkan persetujuan. Ini aku diberikan gambar-gambar pembangunan konstruksi kayu di Singapore dengan kayu glulam.

JTS-L-Singapore-1
Gambar 1. JTC LaunchPad Singapore (Sumber : istimewa)
JTS-L-Singapore-2
Gambar 2. JTC LaunchPad Singapore (Sumber : istimewa)
JTS-L-Singapore-3
Gambar 3. JTC LaunchPad Singapore (Sumber : istimewa)

Simpel sekali ya bentuknya. Jelas tipe konstruksi kayu seperti yang dibangun di Singapore tersebut adalah tidak biasa di jumpai di Indonesia. Katanya memang itu yang supervisi-nya langsung dari Eropa.

Prospek bangunan konstruksi kayu dengan glulam sangatlah cerah. Begitu penjelasan beliau. Jadi kalaupun beliau mengkontak aku bukan karena mau dipromosin sebagaimana aku tulis di blog ini. Bukan seperti itu, karena tanpa promosipun mereka sudah keteteran dengan order yang datang.  Dari luar indo tentunya karena core bisnis beliau memang penjualan produk kayu ke luar negeri, dan sedikit di dalam negeri bagi pemilik rumah yang mementingkan cita rasa atau artistik.

Jadi jelas, unsur keanggunan dari penggunaan konstruksi kayulah yang menjadi tujuan. Untuk unsur yang dimaksud mungkin dapat dilihat di bangunan berikut.

lemay-1
Gambar 4. America’s Car Museum (https://www.americascarmuseum.org)
metla-forest1.jpg
Gambar 5. METLA Forest Research Centre (Joensuu, Finland)

Gambar tentang konstruksi kayu dengan kayu buatan yang disebut glulam ternyata telah mewabah di seluruh dunia. Bahkan praktisi kayu tamuku itu bilang bahwa kayu glulam bahkan mempunyai kekuatan yang lebih baik dari kayu asli, karena setiap bagian kayu dapat dikontrol. Adapun kayu asli khan ada mata kayu dan sebagainya. Ukuranya juga bisa dibuat besar-besar, katanya hanya tergantung dari alat transportasi yang bisa diterapkan.

Wah penasaran dengan cerita beliau, maka berbekal maksud baiknya aku meminta untuk bisa melihat pabriknya. Jadi kemarin itulah aku berkunjung ke pabrik kayu, lokasi di Kawasan Berikat di Timur kota Jakarta.

kunjungan1
Gambar 6. Kunjungan tim UPH ke pabrik kayu buatan di Indonesia

Berfoto bersama pimpinan dan staf pabrik kayu buatan dan teman-teman dosen tidak tetap UPH (yang pakai seragam hitam-putih adalah dosen tetap UPH 😀 ). Terlihat di bagian atas meja kayu glulam untuk balok / kolom dan glulam untuk dinding / lantai yang telah dihasilkannya.

Kunjungan diterima sangat ramah oleh pimpinan dan juga owner pabrik tersebut. Diskusinya cukup lama, saya pikir hanya satu jam lalu sudah selesai, ternyata dari tengah hari baru bisa pulang sore harinya. Dalam diskusi tersebut meskipun saya berlatar belakang dosen kayu tetapi ternyata banyak hal yang tidak diketahui. Jadilah kitanya dari tim UPH pada mendengar kuliah tentang struktur kayu yang dimaksud, khususnya tentang teknologi pembuatannya. Adapun tentang aplikasinya di bidang teknik sipil itulah mereka ingin mengajak bekerja sama, maklum selama ini andalannya adalah kenalan mereka langsung dari Jerman.

Dalam kunjungan tersebut diajak juga melihat prototipe rumah kayu yang dibuat dari sistem kayu glulam yang dibangun di depan pabriknya.

kunjungan2
Gambar 7. Prototipe rumah kayu dari sistem kayu glulam
kunjungan3
Gambar 8. Bagian dalam rumah kayu dengan glulam, tampak asisten dosen struktur kayu UPH dan wakil owner

Jangan dibayangkan jika memakai rumah kayu glulam seperti di atas, maka privasinya jadi terbatas, seperti jika membayangkan kalau pakai dinding kayu tripleks. Salah besar karena dindingnya juga dari kayu glulam khusus yang tebalnya sampai 10 cm. Jadi kalau dipukul itu seperti memukul tembok, keras. Bahkan pada waktu di dalamnya dapat dibuktikan bahwa ruangannya jadi kedap suara. Yakin deh, kecuali pernah ke luar negeri (yang memang banyak memakai rumah kayu glulam) maka pasti tidak terbayangkan kalau itu adalah rumah kayu. Ini juga pembelajaran pertama bagi dosen struktur kayu. 😀

Memasuki pabrik bagian dalam disuguhi stock kayu yang katanya sanggup untuk 6 bulan proses. Jujur kaget juga melihat bangunan gudang kayu yang bersih. Bandingkan dengan yang biasa dijumpai, yang kalau masuk menyengat bau kayu.

kunjungan4
Gambar 9. Stock kayu untuk proses produk kayu kualitas ekspor
kunjungan5
Gambar 10. Stock kayu siap diproses (ini bukan untuk glulam, tapi produk lain)
kunjungan6
Gambar 11. Mesin CNC berbasis komputer untuk pembuatan produk kayu kualitas ekspor

Penjelasan beliau bahwa produknya presisi telah terjawab sudah. Ada proses treatment yang baik menyebabkan material kayu stabil (tidak berubah). Selanjutnya untuk kepresisian sambungan, maka pemotongan dan pelubangan dibuat dengan mesin otomatis CNC berbasis komputer. Jadi jangan bayangkan ada tukang sedang menatah lubang untuk sambungan sebagaimana biasa terlihat pada pekerjaan kayu tradisional.

Sewaktu aku bertanya, sistem ini di dapat dari mana, maka merekanya menjawab langsung impor langsung dari Eropa. Oleh sebab itu semua perencanaan dan standar yang digunakan adalah dari eropa juga atau Eurocode. Itu aku diberi beberapa, ini sampulnya.

code-kayu-glulam-eropa

Aku menyebut juga dalam diskusi tersebut apakah sudah memakai SNI peraturan kayu kita. Beliaunya menyatakan belum, maklum target pasarnya adalah Eropa dan juga negara-negara bekas persemakmuran Inggris (Singapore, Malaysia). Oleh karena mereka itu tidak mengenal yang namanya SNI , maka untuk keperluan itu digunakan code yang biasa bagi pemakainya.

Itu berarti ilmuku tentang struktur kayu belum aplikatif untuk konstruksi kayu glulam. Aku harus belajar lagi code-code Eropa. Akhirnya mulai lagi proses pembelajaran struktur kayu yang baru lagi. Ada yang tertarik untuk ikut belajar.

4 tanggapan untuk “belajar Struktur Kayu Modern #1”

  1. bujangmiayam Avatar

    Niki mboten wonten sing saget diunduh pak DIN std nya

    Suka

    1. wir Avatar

      Iya pak, sekarang di blog ini sudah nggak berani up-load ebook berhak-cipta. Nanti bisa seperti alamat blog lama saya yang di http://wiryanto.wordpress.com, bisa-bisa disuspended jika yang punya complaint ke wordpress.com. Hi . . . takut !

      Suka

  2. jul Avatar
    jul

    Pak mau tanya terkait struktur kayu. ada banyak referensi yang ada mulai dari PKKI NI 5, SK SNI 03 xxxx 2000 dan SNI 03 3527 1994 .
    kira-kira ada kah penjelasan mengenai referensi mana yang sebaiknya digunakan?
    apakah PKKI dan SNI 03 3527 1994 digantikan oleh SK SNI 03 xxxx 2000?

    Terimakasih pak

    Suka

  3. JULFIK Avatar
    JULFIK

    Pak mau tanya terkait struktur kayu. ada banyak referensi yang ada mulai dari PKKI NI 5, SK SNI 03 xxxx 2000 dan SNI 03 3527 1994 .
    kira-kira ada kah penjelasan mengenai referensi mana yang sebaiknya digunakan?
    apakah PKKI dan SNI 03 3527 1994 digantikan oleh SK SNI 03 xxxx 2000?

    Terimakasih pak

    Suka

Tinggalkan komentar

I’m Wiryanto Dewobroto

Seseorang yang mendalami ilmu teknik sipil, khususnya rekayasa struktur. Aktif sebagai guru besar sejak 2019 dari salah satu perguruan tinggi swasta di Tangerang. Juga aktif sebagai pakar di PUPR khususnya di Komite Keselamatan Konstruksi sejak 2018. Hobby menulis semenjak awal studi S3. Ada beberapa buku yang telah diterbitkan dan bisa diperoleh di http://lumina-press.com