ada apa dengan GURU kita ?

GURU = di GU gu lan di ti RU , artinya orang yang diikuti petunjuknya dan patut diteladani, suatu artian yang penuh falsafah moril, sedangkan istilah dosen hanya sekedar sebutan profesi pengajar di perguruan tinggi. Jadi GURU mestinya lebih membanggakan dibanding DOSEN. Kenyataan, karena DOSEN umumnya ‘materi’-nya lebih kelihatan maka dianggap lebih hebat. Apa benar demikian, ya saya kira tergantung situasi dan kondisi (tidak berlaku umum).

Itulah masyarakat kita, yang melihat kesuksesan seseorang selalu dilihat luarnya saja. Itu jugalah yang mendorong orang kalau ada kesempatan akan bertindak korupsi, atau untuk level tertentu mencontek juga tidak apa-apa asalkan nilai UN-nya di atas ambang lulus yang ditetapkan.  Itu khan yang terjadi saat ini.

Hari ini KOMPAS membahas kecurangan yang terjadi selama UN. Mendengar kata ‘curang’ maka sepengetahuan kita tentulah adalah inisiatip murid atau joki yang ketahuan guru. Yah, kalau ada kesempatan dan gurunya tidak tahu mau apa ?

Jadi gurunya yang harus waspada.

Kenyataan yang terjadi ternyata kecurangan tersebut berasal dari para gurunya, kalau begitu lalu bagaimana ? Guru yang seharusnya jadi panutan bahkan yang memberi contoh, ternyata tidak demikian adanya.

Lanjutkan membaca “ada apa dengan GURU kita ?”

rekaman Incoming Abstract EACEF 2007

Proses peer-reviewer saat ini sedang berlangsung, adapun yang bertugas menjalankan proses evaluasi makalah adalah:

  1. Structure and Construction with peer reviewers:
    Prof. Dr.-Ing. Karl-Heinz Reineck (Uni-Stuttgart, Germany)
    Prof. Dr.-Ing. Harianto Hardjasaputra (UPH, Indonesia)
    Dr. F.X. Supartono (Indonesia)
    Dr.-Ing. Ir. Andreas Triwiyono (UGM, Indonesia)

  2. Geotechnical Engineering, with peer reviewer:
    * Prof. Dr.-Ing. Pieter A. Vermeer (Uni-Stuttgart, Germany)
    * Prof. Dr.-Ing. Harianto Hardjasaputra (UPH, Indonesia)

  3. Construction and Project Management, with peer-reviewer:
    * Prof. Chan Weng Tat, Ph.D (NUS, Singapore)
    * Prof. Dr.-Ing. Harianto Hardjasaputra (UPH, Indonesia)

  4. Material, with peer reviewer:
    * Prof. Jenn-Chuan Chern, Ph.D (NTU, Taiwan)
    * Prof. Dr.-Ing. Harianto Hardjasaputra (UPH, Indonesia)

  5. Infrastructure, with peer reviewer:
    * Prof. Jurgen Hothan (Uni-Hannover, Germany)
    * Prof. Dr.-Ing. Harianto Hardjasaputra (UPH, Indonesia)

Sampai malam ini, tanggal 26 April 2007, dimana seharusnya besok sudah diumumkan hasilnya, ternyata baru beberapa dari peer-reviewer yang memberikan hasilnya. Itupan ternyata ada beberapa yang diberikan catatan NA (Not ACCEPTED). Jadi ada beberapa yang ditolak oleh beliau-beliau tersebut.

Jadi List of ACCEPTED Abstract yang akan akan kami buat akan berbeda dengan List of Incoming Abstract terdahulu. Untuk mengenang para pemakalah yang telah berpartisipasi aktif dalam  acara UPH tersebut yaitu dengan mengirim abstract-nya maka List of Incoming Abstract tetap disimpan sebagai kenang-kenangan di blog ini (karena pengelolanya sama).

Selanjutnya List of Incoming Abstract di http://eacef.wordpress.com akan dihapus dan digantikan dengan halaman List of ACCEPTED Abstract. Terus terang pagi ini tanggal 27 April 2007 hasil pengumumannya belum ditampilkan, menunggu saran dari the Chairman (Prof. Harianto). Pada prinsipnya panitia berusaha agar semakin banyak peserta pembawa makalah yang diloloskan akan semakin baik, bagaimanapun juga konferensi EACEF ditujukan sebagai forum silaturahmi teman-teman seprofesi nasional dengan internasional, tetapi agar kualifikasinya memenuhi standar mutu internasional maka keputusan para peer-reviewer yang memang ahli dan bereputasi tersebut harus diikuti.

Mohon maaf jika hasil dari proses evaluasi tersebut kurang berkenan, moga-moga di lain waktu akan lebih baik lagi. Salam.

Ini rekaman para peserta yang menanggapi CALL of Paper EACEF, semuanya ada 145 paper. Terima kasih anda telah berupaya keras.

Lanjutkan membaca “rekaman Incoming Abstract EACEF 2007”

Ujian UP di UNPAR

Ujian kualifikasi telah lama berlalu (feb 2006 lalu), meskipun demikian baru hari ini evaluasi resmi terhadap usulan riset disertasi mengkristal dalam sidang Ujian UP untuk akhirnya dapat dilakukan tindakan nyata.

Mencari topik penelitian, memformulasi permasalahan dengan kualifikasi Ph.D ternyata tidaklah segampang menulis paper. Tahapan ini merupakan suatu proses penting, ibarat seseorang sedang merencanakan suatu perjalanan dan menentukan kota yang dituju. Tentunya akan ada pertanyaan, mengapa ke kota tersebut, apa yang dapat diperoleh jika ke kota tersebut, apakah cukup layak untuk ke sana atau harus ketempat lain. Semakin jauh kota yang dituju semakin berat, tenaga, waktu dan biaya yang harus dikeluarkan. Jika saja ada kota lain yang lebih dekat, lebih mudah perjalanannya tentulah hal tersebut dapat dipilih. Tetapi masalahnya adalah bagaimana menyakinkan hal tersebut bahwa ke kota yang (menurut kita gampang) itu sudah mencukupi.

Lanjutkan membaca “Ujian UP di UNPAR”