bedah buku Vazirani (2005)

Prof V.N Vazirani dari India sangat terkenal dengan buku-buku ilmu strukturnya. Waktu mahasiswa, saya mengkoleksi buku beliau yang bersampul merah, yaitu “Analysis of Structures”. Waktu itu beliau menulis bersama Dr. Ratvani. Dari sana saya merasa bahwa ilmu saya bisa berkembang, yang akhirnya mengantar saya bisa mencapai level GB seperti sekarang ini. Jika 30 tahun yang lalu hasil karya Prof Vazirani sudah menjadi rujukan international maka tentunya jika ada edisi baru karangan beliau, tentunya sangat menarik untuk dibahas.

Nyatanya, dari searching di internet saya menemukan buku beliau terbitan tahun 2005. Jika tertarik ini link-nya. Dari tahun edisinya jelas relatif lebih baru dari yang aku punya dulu. Bahkan sekarang pengarangnya bertambah, yaitu ada tiga, Prof Vazirani, Dr. Ratvani dan Dr. Duggal. Judulnya ada tambahan Vol. II. Wah bertambah tebal saja isinya, sampai setebal 1380 halaman. Lebih tebal dari buku saya, padahal rasanya buku saya itu sudah paling tebal dari buku-buku serupa yang berbahasa Indonesia. Ini sampul buku Prof Vazirani yang aku maksud.

Sampul Buku Prof Vazirani (2005)

Setelah melihat isinya, ternyata sebagian masih familiar. Ternyata buku di atas adalah pengembangan dari bukunya yang terdahulu. Kalau dari jumlah halaman maka jelas memang lebih tebal. Pasti ada yang baru, tetapi tidak semua.

Ternyata mencari content yang baru itu memang tidak mudah. Sama seperti buku struktur baja yang terbit tahun 2015, yang pertama kali. Itu isinya sebagian besar masih dipakai ketika diterbitkan lagi tahun 2016. Hanya lebih tebal saja, persis sekali dengan bukunya Prof. Vazirani di atas. Nggak salah juga dong kalau begitu.

Lanjutkan membaca “bedah buku Vazirani (2005)”

baliho ROBOH !

Tentu saja aku kaget mendengar kabar ada lagi baliho yang roboh. Pikiranku, wah ini pasti ada badai besar seperti yang pernah terjadi di Yogyakarta. Tetapi setelah mendapatkan gambar yang relatif lengkap tentang baliho yang roboh tersebut, maka aku dapat melihat bahwa yang membuat roboh tersebut bukan besarnya badai tetapi memang karena struktur pendukung baliho-nya memang tidak meyakinkan.

Rasanya masalah ini perlu dibahas dan dituliskan sebagai pembelajaran lebih lanjut agar tidak terulang kembali.

Lanjutkan membaca “baliho ROBOH !”

biografi insinyur-insinyur yang mengubah dunia

Banyak orang, juga enginer (di negeri ini tentunya) yang berpendapat, bahwa hanya dengan tindakan nyata, maka mereka telah berbuat yang besar. Sehingga memandang rendah para teoritis yang hanya berkutat pada angka-angka dan tulisan.  Jika belum berkeringat, belum berpanas-panas dan belum mewujud dalam bentuk fisik maka dianggap belum berkarya.

Lanjutkan membaca “biografi insinyur-insinyur yang mengubah dunia”

pertanyaan yang sangat susah di jawab

Saya kira membahas atau menanggapi pertanyaan saudara YW cukup menarik, dan ini pertanyaannya.

siang pak Wiryanto,
ada pertanyaan dari teman saya, dan saya sendiri juga bingung menjawabnya, mudah mudahan bapak bisa menjawab pertanyaan temen saya .

simple saja pak , untuk apa kita susah payah belajar struktur beton bertulang dan struktur baja secara mendalam , bahkan sampai membuat program perhitungan penampangnya segala, seperti program penampang beton bertulang buku pak Wir yang ke 3 ini. bukannya SAP2000 sudah bisa melakukan itu semua.

jadi untuk apa lagi kita susah payah belajar beton , baja, analisa struktur dan pemograman secara mendalam ??? kata temen saya yang penting tau teori dasarnya ( kulitnya saja ) dah cukup ,supaya tidak terjadi kesalahan dalam input data ke SAP.

hehe pertanyaan yang sangat susah di jawab..

Apa benar itu suatu pertanyaan yang susah ? Ya tentu tergantung dari siapa yang menjawab bukan.

Lanjutkan membaca “pertanyaan yang sangat susah di jawab”

kuliah MekTek-nya Wiryanto

Ada pertanyaan dari saudari Rini di Denpasar sbb:

Dikirim pada tanggal 2009/02/16 pukul 09:34

Pak wir yang terhormat, saya Rini Denpasar Bali, Saya ingin bertanya kepada Bapak mengenai Mekanika Teknik/Analisis Struktur :

Kenapa kita harus menempatkan sendi gerber pada posisi dimana momennya sama dengan nol?

Ini jadi mengingatkan bahwa rasanya belum pernah kutulis sesuatu di sini dalam peranku sebagai dosen Mekanika Teknik / Analisa Struktur. Meskipun aku menulis banyak hal lain, tetapi pada dasarnya aku adalah dosen untuk mata kuliah Mek-tek lho, yang materinya aku susun dan aku kembangkan sendiri. Tidak mengacu pada buku tertentu tetapi sudah tercampur baur dengan pemahamanku tentang mekanika teknik sendiri.

Mungkin terlalu berani ya kalau menyatakan hal tersebut, bagaimana lagi mekanika teknik adalah ilmu utama di bidang struktur, dan karena sudah banyak yang mengambil keahlian tersebut maka tentu ilmu tersebut sudah banyak yang menguasainya. Karena sudah banyak yang bisa maka tentunya sudah tidak ada yang istimewa lagi. Itu khan berbeda jika aku membahas mengenai metoda Strut-and-tie-model, misalnya. Itu khan masih jarang, bahkan belum masuk pada materi perkuliahan di S1. Betul nggak ?!

Jadi kalau dibilang, pakai materi sendiri, wah tentu banyak yang ingin tahu, kayak apa sih mektek versinya Wiryanto.

Pengin tahu ?

Lanjutkan membaca “kuliah MekTek-nya Wiryanto”

pakai model struktur truss atau space frame

<< ini masih relevan, kutulis ulang 15 Januari 2021>>

Ini pertanyaan dari salah satu pembaca blog, sdr Agaton :

kalau perhitungan rangka atap baja atau kayu memakai Software SAP2000 atau sejenisnya maka sebaiknya memakai model “struktur truss” atau “space frame.

Suatu pertanyaan sederhana, yang mungkin bagi sebagian engineer akan langsung  dijawab dengan memilih salah satu dari dua alternatif tersebut.

Bagaimana dengan anda ?

Lanjutkan membaca “pakai model struktur truss atau space frame”