Karakter dinamik sistem struktur baja

Studi kasus : jembatan gantung pejalan kaki

Dampak memakai bahan material mutu tinggi, seperti baja, menyebabkan struktur yang dihasilkan relatif langsing dan “ringan”. Apalagi jika mekanisme kerja elemen strukturnya didominasi oleh mekanisme gaya aksial tarik. Untuk elemen seperti itu, meskipun terkesan langsing tidak akan mendapat permasalahan stabilitas (tekuk). Contoh struktur yang dimaksud adalah struktur dengan elemen kabel. Misalnya, jembatan gantung atau jembatan cable-stayed, atau yang semacamnya. Itu alasannya, mengapa sistem struktur seperti itu digunakan pada jembatan-jembatan bentang panjang.

Parameter kekakuan [k], dan massa [m] akibat berat sendiri, sangat menentukan karakter dinamik struktur, yang ditunjukkan dengan besarnya frekuensi alami, rumusnya fo=√(k/m)/(2 phi). Kekakuan [k] pada dasarnya adalah besarnya gaya untuk menghasilkan satu unit deformasi. Untuk kekakuan aksial [k]=AE/L, untuk kekakuan lentur terhadap beban terpusat [k]=48EI/L^3. Jembatan gantung mempunyai nilai kekakuan antara kedua nilai kekakuan struktur tersebut. Besarnya kekakuan pasti berbanding terbalik dengan panjang bentang (L). Untuk penampang sama, semakin panjang bentang, maka kekakuan strukturnya menjadi semakin kecil. Demikian pula tentunya dengan frekuensi alaminya, akan semakin kecil.

Lanjutkan membaca “Karakter dinamik sistem struktur baja”

Stress corrosion atau korosi baja pada kondisi tegangan tinggi

Ini adalah jenis korosi yang tidak mudah terdeteksi, tidak seperti korosi yang umumnya gampang terlihat secara visual. Baru terdeteksi setelah terjadi fraktur di bagian yang terdapat konsentrasi tegangan tinggi, dan umumnya diketahui setelah terjadi keruntuhan yang bersifat getas (brittle). Keberadaannya bersifat lokal pada sambungan atau bagian geometri dengan tegangan tinggi. Parameter yang berpengaruh adalah mutu bahan material, bentuk geometri, dan besarnya tegangan (tarik). Pada kondisi lingkungan tertentu, korosi menyebabkan degradasi mutu baja dan timbul fraktur (retak) yang memicu keruntuhan sistem struktur pada kondisi masih elastis.

Lanjutkan membaca “Stress corrosion atau korosi baja pada kondisi tegangan tinggi”

Rekayasa Forensik

Rekayasa forensik adalah istilah baru. Meskipun kosa-kata yang dipakai tidak asing dan terdaftar pada kamus bahasa Indonesia, tetapi makna yang ingin disampaikan bisa saja tidak sama. Oleh sebab itu langkah awal adalah perlu mempelajari terlebih dahulu makna kosa kata yang ada. Mengacu https://kbbi.kemdikbud.go.id maka makna kata yang dimaksud dapat diketahui :

re.ka.ya.sa /rékayasa/

n – penerapan kaidah-kaidah ilmu dalam pelaksanaan (seperti perancangan, pembuatan konstruksi, serta pengoperasian kerangka, peralatan, dan sistem yang ekonomis dan efisien)

n – ki rencana jahat atau persekongkolan untuk merugikan dan sebagainya pihak lain. Misal: ia menjadi terdakwa karena — yang dilakukan tetangganya

fo.ren.sik /forènsik/

n – cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan penerapan fakta medis pada masalah hukum

n – ilmu bedah yang berkaitan dengan penentuan identitas mayat seseorang yang ada kaitannya dengan kehakiman dan peradilan. Misal: polisi belum bisa menjelaskan identitas korban karena masih menunggu hasil pemeriksaan yang diselidiki oleh tim —

Catatan : n – noun atau kata benda; ki – kata kiasan

Lanjutkan membaca “Rekayasa Forensik”