pentingnya mata-kuliah Kerja Praktek (KP)

Siapa yang jadi dosen di mata kuliah Kerja Praktek ?

Tentang itu, saya coba mengingat-ingat jaman kuliah S1 di UGM dulu. Mata kuliah Kerja Praktek jelas ada, dan setiap mahasiswa diharuskan mengikutinya. Meskipun demikian, ingatnya itu hanya tugas yang harus dikerjakan. Proses asistensi adalah ke engineer di lapangan, kalau di kampus ingatnya hanya ke asisten dosen, mahasiswa senior saja. Tidak ada dosen khusus yang bertanggung-jawab memegang mata kuliah tersebut. Kalaupun ada, saya rasa tugasnya adalah hanya untuk memastikan apakah persyaratan-persyaratan administrasi yang diperlukan oleh mahasiswa dalam menjalankan tugas tersebut, telah terpenuhi. Itu yang saya ingat. Coba benar nggak ya, mungkin sudah berbeda saat ini.

Jadi kalau ditanyakan dosen untuk mata kuliah tersebut, tentunya bingung juga ya. Mungkin istilah yang tepat adalah dosen untuk koordinator KP, begitu ya. Untuk yang bukan di kampus almamater saya, silahkan periksa tempat anda kuliah. Bagaimanapun juga mata kuliah KP adalah wajib dan pasti ada, untuk itu diberikan bobot 2 SKS. Jadi KP adalah mata kuliah wajib di Jurusan Teknik Sipil, kalau tidak ada, wah gawat itu.

Lanjutkan membaca “pentingnya mata-kuliah Kerja Praktek (KP)”

uts – kerja praktek di uph

Istilah “Kerja Praktek” banyak dikenal dan dilakukan para mahasiswa diberbagai bidang kependidikan. Perhotelan misalnya, disitu dikonotasikan bahwa mahasiswa akan melaksanakan praktek kerja di luar kelas, karena yang dipelajari adalah masalah perhotelan maka biasanya di luar kelas itu berupa kegiatan di hotel atau usaha wisata lainnya. Untuk mahasiswa di jurusan teknologi pangan, maka mahasiswanya akan praktek kerja di industri makanan atau semacamnya, bisa di proses pelaksanaannya (pabrik) atau juga di bidang riset (laboratorium) membantu mengevaluasi produk makanan atau membuat formulasinya.

Menurut istriku, yang ahli teknologi pangan, senang sekali dengan adanya mahasiswa yang kerja praktek. Maklum, istriku bertanggung jawab di lembaga R&D perusahaan pangan yang meneliti tentang produk pangan yang akan dibuatnya. Jadi jika ada mahasiswa yang kerja praktek di kantornya, maka mereka dapat diarahkan untuk sekaligus membantu pekerjaan yang sekaligus memberinya pengalaman nyata di bidangnya. Bahkan, adanya kewajiban mahasiswa menyusun laporan kerja praktek, adalah sesuatu yang diharapkan. Maklum ada yang membuatkan laporan tertulis tentang kegiatan riset yang dilakukannya tersebut. Win-win begitulah.

Itulah yang umum diketahui tentang kerja praktek.

Dalam kenyataannya, yang dimaksud Kerja Praktek bisa berbeda antara satu institusi pendidikan dengan institusi pendidikan lainnya terkait dengan detail pelaksanaannya. Adapun kesamaannya adalah bahwa mahasiswa akan melakukan hal itu di luar kelas, bahkan di luar kampus tempat belajarnya. Itu saja.

Lanjutkan membaca “uts – kerja praktek di uph”

KP-nya sampai KUPANG

KP pada judul di atas adalah singkatan dari Kerja Praktek (KP), salah satu mata kuliah di Jurusan Teknik Sipil UPH, yang dapat diambil minimal setelah menempuh mata kuliah lain sebanyak 100 sks. Ini dimaksud agar mahasiswa yang akan mengambil mata kuliah KP telah punya bekal pengetahuan yang cukup di bidang rekayasa teknik sipil.

Lanjutkan membaca “KP-nya sampai KUPANG”

link-and-match

link and match

Suatu istilah yang menarik, karena istilah tersebut dapat dikonotasikan dengan berbagai hal, seperti misalnya untuk mengaitkan tentang dunia teori dengan dunia praktek, tentang dunia idealis dengan dunia nyata, tentang dunia pendidikan dan dunia kerja (industri), juga tentang masyarakat awam dengan golongan pakar, dan sebangsanya.

Lanjutkan membaca “link-and-match”

Tampilan, itu penting !

Tampilan, itu penting !

Mungkin pada heran jika kalimat di atas adalah salah satu ungkapan, atau tepatnya adalah pernyataan yang sering aku sampaikan kepada mahasiswaku. Bahkan aku juga menyatakan bahwa tampilan adalah yang pertama kali lebih dahulu untuk dievaluasi, jika sudah ok, maka baru beranjak kepada isi. Jadi jangan dibalik, isi dulu baru tampilannya.

Lanjutkan membaca “Tampilan, itu penting !”

suka duka jadi guru

Ada beberapa tulisanku di blog ini yang mengungkapkan betapa senangnya hati ini ketika mendengar muridnya yang sudah lulus (alumni), masih mengingat atau bahkan mau mengakui bahwa apa-apa yang kusampaikan dulu ternyata berguna bagi kesuksesannya sekarang. Itulah suka hatinya seorang guru. Semakin sukses seorang murid ketika kembali di masyarakat, maka semakin tinggi juga rasa banggaku sebagai seorang guru.

Apa sih kriteria sukses menurut pak Wir itu ?

Definisi sukses menurut saya adalah, bahwa yang bersangkutan mampu hidup secara mandiri, tidak menjadi beban orang lain, bahkan keberadaannya dapat berguna bagi orang lain atau lembaga tempatnya bekerja.  Jadi bisa saja dia sudah punya mobil, rumah, terlihat mentereng tampilan luarnya, tetapi itu semua ternyata pemberian orang lain, misal mertuanya, maka menurut saya itu bukan kriteria yang menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah sukses.

Lanjutkan membaca “suka duka jadi guru”

pylon Suramadu

Minggu ini berita tentang jembatan Suramadu banyak mengisi media tanah air ini, maklum baru saja peresmiannya oleh bapak SBY, Presiden Indonesia. Peristiwa tersebut dapat dicatat sebagai suatu hal yang penting, karena menjadi tonggal bangsa ini masuk dalam era jembatan penghubung antar pulau. Harapannya agar kesuksesan pembangunan jembatan Suramadu ini memicu dibangunnya jembatan-jembatan bentang panjang penghubung antar pulau yang lain. Semoga.

Lanjutkan membaca “pylon Suramadu”

suramadu dan mahasiswaku

pak Wir nggak punya proyek to ?

Suatu pertanyaan kecil terlontar dalam suatu percakapan dengan salah satu kenalan di facebook. Sangat mengherankan ya, koq tidak sama dengan dosen-dosen senior di tempat lain yang mungkin sangat sibuk dengan proyek-proyeknya. Saya tidak tahu apa yang berkecamuk pada pikirannya, karena percakapan tidak berlanjut.

Lanjutkan membaca “suramadu dan mahasiswaku”

berani hidup atau berani mati ?

Apa yang ada di dalam benak anda, terhadap kata-kata pada judul kalimat di atas.  Tiap orang bisa punya pendapat yang berbeda-beda. Ada yang mengaitkan dengan pejuang kemerdekaan , dimana mereka berhasil melakukan perlawanan meskipun hanya bersenjata bambu runcing. Itu semua menyebabkan banyak orang-orang tua dulu menceritakan mereka sebagai pasukan atau prajuri gagah perkasa yang berani mati.

Tetapi ada juga sebagian orang yang mengkaitkan dengan “manusia bom bunuh diri“, yang menurut mereka adalah juga orang-orang berani mati. Tapi ada juga sebagian orang lain, bahkan satu golongan agam yang berpendapat bahwa “manusia bom bunuh diri” tersebut sebenarnya bukan berani mati, tetapi pengecut karena nggak berani hidup.

Lho koq bisa begitu.

Lanjutkan membaca “berani hidup atau berani mati ?”