Belum jam 6.00, seperti biasa acaranya adalah membuka halaman blog. Saat ini sudah jadi satu artikel yang aku tulis sejak bangun pk 3.00 dini hari tadi, yaitu tentang “memberi dan meminta”.

Inginnya aku ingin membahas dari sisi alkitabiah, eh koq ketemu ayat lain, menarik, yang jarang aku temui. Agar tidak lupa akan akan menuliskannya terlebih dahulu untuk selanjutnya akan menjadi renungan pagiku.

Yaitu pesan nabi Nathan kepada raja Daud tentang anak Tuhan.

Wah apa itu ?

Sorry teman-teman, ini renungan kristiani, bagi yang nggak cocok mohon ganti artikel saya yang lain. OK !.  Ini cerita lain soal my faith.

Ini nash perjanjian lama yang tidak sengaja aku baca pagi ini yang akan menjadi bahan renungan hari ini.

Pesan Tuhan melalui nabi Nathan kepada raja Daud.

Kelak, jika sampai ajalmu dan engkau dikuburkan di makam leluhurmu, seorang dari putramu akan Ku-angkat menjadi raja.

Dialah yang akan mendirikan rumah bagi-Ku. Kerajaannya akan Ku-kukuhkan, dan untuk selama-lamanya seorang dari keturunannya akan memerintah sebagai raja.  Aku akan menjadi bapaknya dan ia akan menjadi putra-Ku.

Aku akan tetap berbuat baik kepadanya sesuai dengan janji-Ku. Janji-Ku kepadanya akan tetap Ku-pegang, tidak seperti yang Ku-lakukan terhadap Saul yang telah Ku-geser dari kedudukannya supaya engkau bisa menjadi raja.

Putramu yang Ku-pilih itu akan Ku-jadikan raja atas umat-Ku dan kerajaan-Ku untuk selama-lamanya, dan anak cucunya turun-temurun akan memerintah sebagai raja.
1 Tawarikh 17:11-14

Saya kira sangat menarik sekali ayat tersebut dijadikan renungan. Terus terang aku mencoba membacanya antara tahu-tahu dan tidak tahu.

Mengapa aku berkata begitu.

Pernyataan tentang Tuhan yang beranak, saya kira telah menjadi perdebatan keras dari orang-orang yang beragama yang ada. Tuhan adalah satu dan Esa adanya. Itu pulalah yang membuat teman-teman non-kristiani menganggap kafir karena ada pernyataan tersebut. Tapi itu umumnya ditujukan kepada konsep Tri-Tunggal-Maha-Kudus.

Tetapi nash di atas, yang dinyatakan jauh hari sebelum keyakinan kristiani itu ada (sebelum Yesus Kristus lahir). Secara jelas menegaskan keberadaan Anak dan Bapa tersebut. Selanjutnya diketahui bahwa seseorang yang menyatakan hubungan anak-bapa hanya pada sosok Yesus Kristus tersebut.

Kemudian dari awan itu terdengar suara yang berkata, “Inilah Anak-Ku yang Kupilih. Dengarkan Dia !
Lukas 9:35

Adakah pesan nabi Natan kepada raja Daud pada nash di atas adalah merupakan peneguhan akan hal tersebut (Yesus adalah anak Allah, dan Allah adalah bapa-Nya, dan juga Dia adalah raja !).

Sebagaimana Bapa sudah memberi kepada-Ku hak untuk memerintah, demikian juga Aku akan memberikan kepadamu hak itu. Dengan demikian kalian boleh turut bersenang-senang dengan Aku pada waktu Aku menjadi Raja. Dan kalian akan duduk di atas dua belas takhta untuk memerintah kedua belas suku bangsa Israel.”
Lukas 22:29-30

Meskipun tidak tersirat nama secara jelas, tapi aku mengacu pada Yesus karena ada kaitannya dengan kata “selama-lamanya” atau abadi, yang tidak dibatasi oleh kematian, yaitu dengan kebangkitannya Yesus pada hari ketiga.

… “Dengarkan ! Kita sekarang menuju Yerusalem. Di sana, semua yang ditulis nabi-nabi mengenai Anak Manusia, akan terjadi. Ia akan diserahkan ke pada orang-orang bukan Yahudi, yang akan mengolok-olok, menghina, dan meludahi Dia. Mereka akan menyiksa dan membunuh Dia, tetapi pada hari ketiga, Ia akan bangkit.
Lukas 18:31-33

Peristiwa kebangkitan adalah salah satu iman kristiani yang utama, tanpa mengimani hal tersebut maka sia-sialah orang yang mempunyai kepercayaan tersebut. Ini yang menjadikan berbeda dengan kepercayaan lain.

Jadi, sampai tahap ini, aku yakin bahwa nash tersebut disiapkan untuk menggenapi pernyataan Yesus Kristus.

Tetapi ada satu keraguan besar atas nash tersebut, adalah “ , dan anak cucunya turun-temurun akan memerintah sebagai raja

Lho gimana itu, jika itu Yesus Kristus, khan tidak berkeluarga, siapa anak cucunya yang dimaksud.

**mode mikir berat on**

<<setelah siang, kenyang, aku kembali ngulik alkitab dan nulis>> 

Ternyata masalah ini, alkitab yang aku pakai adalah versi “Dalam Bahasa Indonesia Masa Kini”, ketika ayat 1 Tawarikh aku cari di alkitab standar, ternyata pernyataan yang menjadi kebingunganku itu tidak ada

Apabila umurmu sudah genap untuk pergi mengikuti nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, salah seorang anakmu sendiri, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.

Dialah yang akan mendirikan rumah bagi-Ku dan Aku akan mengokohkan takhtanya untuk selama-lamanya.

Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kuhilangkan dari padanya seperti yang Kuhilangkan dari pada orang yang mendahului engkau.

Dan Aku akan menegakkan dia dalam rumah-Ku dan dalam kerajaan-Ku untuk selama-lamanya dan takhtanya akan kokoh untuk selama-lamanya.”

1 Tawarikh 17:11-14

 Ini versi King James dalam bahasa Inggris.

And it shall be, when your days are fulfilled, when you must go [to be] with your fathers, that I will set up your seed after you, who will be of your sons; and I will establish his kingdom.

“He shall build Me a house, and I will establish his throne forever.

I will be his Father, and he shall be My son; and I will not take My mercy away from him, as I took [it] from [him] who was before you.

“And I will establish him in My house and in My kingdom forever; and his throne shall be established forever.”‘”

1 Tawarikh 17:11-14 (New King James Version)

Wah, kalau begitu permasalahannya karena versi alkitab yang aku pakai ya. Padahal itu terbitan Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta 2005.

Gimana pak pendeta atau romo, koq ngeluarin versi alkitab yang bikin bingung ???!!! 😦

13 tanggapan untuk “renungan pagi menyambut Natal #1”

  1. victor Avatar
    victor

    Mengutip Yohanes 1:12 yang berbunyi : Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

    yang dimaksud anak cucu bukan secara lahiriah , Pak Wir, tapi dalam konteks rohani.

    seperti kata anak buah, dan anak tangga, kan bukan berarti buah mempunyai anak, dan tangga mempunyai anak.

    Wir’s responds : thanks

    Suka

  2. mathematicse Avatar

    Meskipun tidak tersirat nama secara jelas, tapi aku mengacu pada Yesus karena ada kaitannya dengan kata “selama-lamanya” atau abadi, yang tidak dibatasi oleh kematian, yaitu dengan kebangkitannya Yesus pada hari ketiga.

    Jelas sekali sudah tidak tersurat juga tidak tersirat , tapi kenapa hal itu diacu dengan Yesus? Kenapa tidak diacu ke yang lain? Mungkin ini hanya keyakinan umat Nasrani saja kali ya? 😀

    Wir’s responds : Mungkin karena kuper ya mas, jadi belum tahu. Selain Yesus, adakah orang lain yang diakui dapat mengalahkan kematian. Mau tahu nih ? :mrgreen:

    Suka

  3. mathematicse Avatar

    Dalam keyakinan umat Islam, yang disalib itu bukan nabi Isa (orang Nasrani menyebutnya Yesus). Tetapi yang diserupakan dengan nabi Isa. Nah, lho jadi nabi Isa a.s tidak meninggal karena disalib… Nah, lho gemana nih penjelasannya? 😀

    Suka

  4. mathematicse Avatar

    Bapak sendiri menyebut Yesus sebagai orang lain.

    Padahal bapak menganggap Yesus adalah Tuhan. Tapi kenapa Pak Wir menyebutnya orang lain? Kenapa? Kenapa ga disebut Tuhan saja. 😀 (Jadi, bila sesuatu sudah disebut sebagai Tuhan, maka haruslah konsisten. Bila tidak?) 😀

    Suka

  5. mathematicse Avatar

    Dalam postingan terdahulu (yang judulnya “rasanya jadi seleb”), Pak Wir juga menulis sepeti berikut ini.

    “….setiap insan di dunia ini diciptakan Allah dengan keistimewaannya sendiri-sendiri.”

    Kalau memang Yesus adalah Tuhan, kenapa tidak dikatakan bahwa “setiap insan di sunia ini disiptakan oleh Yesus dengan keistimewaanya sendiri-sendiri.” Kenapa?

    Suka

  6. mathematicse Avatar

    Maaf 😀 -nya ketinggalan. Peace.. 😀

    Suka

  7. mathematicse Avatar

    Aneh bagi saya! Suatu saat umat Nasrani menyebut Tuhannya adalah Yesus. Saat lain menyebutnya Allah. Jadi, siapa Tuhannya umat Nasrani itu? Yesus atau Allah?

    Karena menyebut Tuhannya saja tidak konsisten, artinya Tuhannya tidak tunggal, tidak esa!

    Nah, bagi umat Nasrani, agar konsisten dalam penyebutan Tuhan, maka perlu aturan dalam menyebut. Kalau sudah menyebut Yesus sebagai Tuhan, ya teruslah sebut dia Tuhan. Kalau sudah begini, saya kan bisa bertanya. Apakah Yesus menciptakan alam semesta? 😀 (Cuma sekedar pertanyaan sederhana yang mudah dijawab lho Pak… 😀 )

    Suka

  8. wir Avatar
    wir

    Pertama saya ucapkan terima kasih karena bagaimanapun anda telah mencoba merenungi makna Natal yang saya ulas ini.

    Kedua, sebenarnya saya malas menanggapi anda, karena saya tidak tahu siapa anda. Meskipun anda punya blog juga, tapi saya tidak tahu siapa, dimana anda, jadi Anonim gitu.

    Tetapi karena topik pertanyaan anda saya kira juga mewakili banyak pembaca blog lain maka saya mencoba menjelaskan menurut kebenaran suara hati saya. Jadi sifatnya subyektif. Bagaimanapun saya harus dapat mempertanggung-jawabkan setiap tulisan yang saya tulis karena saya bukan Anonim seperti mas atau mbak yang sangat bernafsu menulis komentar di atas. :mrgreen:

    Sangat menarik, anda berpendapat berdasarkan kaca mata anda atau keyakinan anda. Jelaslah dengan kondisi itu, kita belum menemukan titik temu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan anda selanjutnya.

    Mungkin anggapan anda benar. Dalam hal ini saya tidak perlu mendobrak keyakinan anda. Siapa sih anda ini, koq saya masuk-masuknya ke ranah pribadi anda. Gitu lho.

    Argumentasi anda tersebut seperti halnya anda menyatakan

    ini istriku cantik, aku berbahagia hidup dengannya. Betul, cantik khan.

    Coba saya harus menjawab apa. Itu sangat subyektif khan, personal sifatnya. Mungkin memang benar, memang cantik. Tapi bisa saja untuk sebagian orang menganggap itu biasa-biasa saja. Tapi kalau itu membuat anda berbahagia, khan sudah cukup khan.

    Peduli kata orang, yang penting bagaimana persepsi diri kita.

    Ini bener lho, serius !

    Suatu keyakinan agama atau apa saja kata orang, adalah hubungan personal orang tersebut dengan yang di atas. Pada prinsipnya tidak ada orang yang berhak mempermasalahkan. Kenapa, karena itu tanggung jawab pribadi orang tersebut, kalaupun orang itu masuk surga, atau masuk neraka, toh itu tidak akan mengajak anda bukan.

    Memang kenyataan di dunia ini, kita tidak bisa hidup sendiri, kita mempunyai hubungan keluarga, masyarakat dan orang-orang lainnya. Jadi jika karena keyakinan itu maka orang tersebut mengganggu orang lain, bolehlah orang lain ikut campur tangan.

    Sebagai mahluk bermasyarakat, kita ingat upaya saling tolong menolong, beramal kebaikan dan membuat sesama kita bersama-sama merasakan kebahagiaaan bersama.

    Ya kebahagiaan bersama.

    Jadi semangat menyatakan kebahagiaan inilah yang mendasari saya menuliskan apa-apa yang membuat kebahagiaan ini. Dalam hal ini termasuk menyatakan sikap keyakinan saya, khususnya sebagai orang kristen. Karena saya meyakini itulah sumber kebahagiaan saya sampai hari ini.

    Inti sikap kristen jelas sebagaimana yang telah Yesus sampaikan kepada kami yaitu KASIH. Dengan itu pula saya mencoba menjiwai sikap penulisan saya. Mohon di review lagi, untuk menjawab inipun saya harus berdasarkan sikap itu.

    Jadi mengapa saya harus menjawab anda, meskipun anda anonim, ya karena kasih itu. Semoga dengan penjelasan ini anda bisa merasakan apa itu yang dimaksud dengan kasih.

    Jika saya menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan, itu adalah benar-benar dari dalam hati saya yang paling dalam.

    “Barangsiapa mengakui di depan umum bahwa ia pengikut-Ku, Aku pun akan mengakui dia di hadapan Bapa Ku di surga.
    Matius 10:32

    Itu merupakan rasa suka cita saya terhadap apa-apa yang Tuhan melalui Yesus buka, pikiran dan jiwa saya untuk mengarungi dunia ini.

    … tidak seorangpun dapat mengatakan, “Yesuslah Tuhan !”, kalau orang itu tidak dipimpin Roh Allah.
    1 Korintus 12:3

    Untuk berbuah yang berguna, terutama untuk kemulyaan Tuhan dan sesama.

    …, pakailah tubuhmu sedemikian rupa sehingga Allah dimuliakan.
    1 Korintus 6 :20

    Jadi intinya adalah buah yang dihasilkan oleh seseorang. Bagi saya pribadi, saya nggak bangga koq menyatakan diri bahwa saya katolik lho, kamu nggak khan. Tapi dari perilaku dan karya, apakah itu telah mencerminkan katolik yang dimaksud.

    Untuk mendapatkan buah yang baik, pohonnya harus subur. Kalau pohonnya tidak subur, buahnya tidak baik juga. Subur tidaknya suatu pohon diketahui dari buahnya.
    Matius 12:33

    Selama di dunia ini, kita ini tetap manusia yang lemah dan perlu selalu bermohon kepada-Nya. Kenapa, karena sejarah telah membuktikan bahwa ada juga penjahat yang Katolik, ada juga ‘romo’ yang secara fisik beragama katolik tetapi tidak bertindak sebagaimana yang telah Yesus ajarkan yaitu Kasih.

    Jadi sekarang tidak tergantung agamanya, tetapi orangnya. Saya banyak mengagumi orang-orang lain yang beragama tidak katolik tetapi telah menyatakan Kasih, tanpa pamrih. Hebat itu. Mungkin yang orang katolik sendiri tidak seperti itu.

    Jadi intinya. Tidak ada maksud satupun untuk menisbikan yang lain. Silahkan-silahkan saja, yang muslim, jadilah muslim yang baik, yang budha, yang hindu dan yang lainnya juga demikian.

    Saya yakin, pada agama-agama tersebut juga ada kebenaran. Khususnya jika dia dapat memberikan kasih itu dan tentu saja percaya kepada Tuhan.

    Dalam Alkitab tertulis, “Semua orang yang berseru kepada Tuhan, akan selamat.”
    Roma 10:13

    Mengapa aku berpendapat demikian, Yesus-pun pada saat itu tidak meniadakan kitab Taurat yang menjadi pegangan orang Yahudi.

    Ok. Kembali kepada keyakinan anda, yang menyatakan bahwa “apa yang saya yakini tidak benar”.

    Ya monggo-monggo saja, saya nggak tersinggung atau mau ngotot untuk itu. Mengapa ? Karena …

    Bukan kalian yang memilih Aku. Aku lah yang memilih kalian,…
    Yohanes 15 :16

    Suka

  9. mathematicse Avatar

    Wah baru kali ini saya mendapat tanggapan yang sangat positive dari bapak. Saya ucapkan terimakasih. Nah, begini dunk blognya, terbuka. Tidak dimoderasi lagi! Saya senang bisa berdiskusi dengan bapak.

    Pertama, secara jelas, saya tidaklah anonim. Bisa dilihat di blog saya. Tertulis jelas nama saya, asal-usul saya, sampai tempat saya bersekolah pun tertulis dengan jelas (jadi tidaklah benar, bila saya dikatakan anonim). Silakan cek dan baca dengan cermat blog saya. 😀

    Kemudian, dalam setiap komentar saya di atas, sama sekali saya tak menyatakan bahwa keyakinan bapak salah. Saya hanya sekedar bertanya, memberi pertanyaan, untuk sekedar mengeluarkan rasa keingin tahuan saya saja. Namun, bila bapak tidak mau menjawabnya, tidak mengapa bagi saya. Yang penting, ada tanggapan dari bapak, itu sudah cukup menjawab keingin tahuan saya.

    Terimakasih atas tanggapan positive yang saya terima. 😀

    Wir’s responds : O iya, baru setelah membaca blog anda secara teliti dari atas sampai ke bawah baru ketemu. Pak Al Jupri ya. Salam kenal. Lagi sekolah di Belanda ya ?

    Untuk moderasi, tetap ada ! Kalau ada posting / komentar tidak bermanfaat (dari kaca mata personal) ya masih tetap di hapus. Kalau nggak gitu, nanti blog ini penuh sampah. Selain itu visi dan misi jadi kabur. Gitu mas. Pokoknya kalau bermanfaat pasti ditampilkan koq.
    Salam.

    Suka

  10. dewo Avatar

    Tercatat hampir semua nubuatan di Perjanjian Lama telah digenapi. Dan berbahagialah kita yang telah menerima Yesus Kristus karena ketika sisa nubuatan itu digenapi, maka kita memiliki Yesus yang akan datang menyelamatkan kita.

    Tuhan memberkati.

    Suka

  11. kurtubi Avatar

    Salam Pak pendeta… kenal saya, bocah santribuntet… tapi saya tidak akan ikut berdialog tetang keimanan yang dianut romo sebab itu masalah internal yang masing2 agama punya.

    Masalah anak/bapak saya melihat persoalan ini seperti penjelasan pak wir… makna rohani. Jadi tetap toh percaya pada Tuhan Yang Maha Esanya ada? *loh kok malah tanya* maaf sekedar hetrick sekalian …

    Saya tertarik mampir di sini diantaranya juga ada teman saya di sini: kang Jupri lagi dialog sama romo…

    Suka

  12. wir Avatar
    wir

    @dewo
    Terima kasih mas Dewo, kita saling menguatkan, dan dapat saling bertumbuh demi kesejahteraan kita semua ya.

    @kurtubi
    Salam kenal mas Kurtubi, suatu kehormatan dikunjungi oleh anda, santri dari Buntet. Pesantren yang terkenal, sering denger lho.

    Saya disebut pendeta atau romo jadi malu, apalagi kalau diketahui kawan-kawan darat. Karena kalau disuruh mimpin doa, banyak nggak menariknya. Lugas, dan singkat. Nggak bisa kaya teman-teman saya yang lain, yang doanya puitis. :mrgreen:

    Moga-moga suatu saat memang punya kemampuan sprituil kaya pendeta atau romo gitu , tapi tampilannya awam aja. “ordinary people” gitu.

    Suka

  13. Al Jupri Avatar

    Ya sekali lagi terimakasih Pak Wir, salam kenal juga dari saya. 😀

    Saya gembira bisa berkenalan dengan Pak Wir, nambah teman diskusi gitu lho… 😀

    Suka

Tinggalkan komentar

I’m Wiryanto Dewobroto

Seseorang yang mendalami ilmu teknik sipil, khususnya rekayasa struktur. Aktif sebagai guru besar sejak 2019 dari salah satu perguruan tinggi swasta di Tangerang. Juga aktif sebagai pakar di PUPR khususnya di Komite Keselamatan Konstruksi sejak 2018. Hobby menulis semenjak awal studi S3. Ada beberapa buku yang telah diterbitkan dan bisa diperoleh di http://lumina-press.com