buku istimewa 2023

Post yang terakhir saya tulis adalah tentang cover buku yang akan terbit. Terima kasih atas masukan yang diberikan. Keputusan final untuk cover buku saya itu adalah warna hijau. Alasan utama memilih warna tersebut adalah karena belum pernah dipilih untuk buku-buku saya yang telah terbit. Ini dipilih agar yang sudah mengkoleksi buku-buku saya, dapat dengan cepat membedakan masing-masing. JIka alasan memilih warna karena bagus atau tidaknya, maka itu bersifat subyektif. Jika itu yang digunakan, maka tidak akan selesai-selesai dibahasnya.

Tulisan adalah produk intelektual tertinggi, sebagai cara agar ide atau pikiran kita dapat dipahami orang lain. Hanya saja sekarang ini, akibat kemajuan teknologi, maka tidak hanya tulisan tetapi juga ucapan lesan dapat berfungsi sama. Meskipun ucapan lesan yang direkama bisa digunakan untuk menyampaikan ide atau pikiran, tetapi mempunyai keterbatasan. Ide dan pikiran yang disampaikan via ucapan lesan, hanya akan dipahami oleh orang lain yang mempunyai latar belakang pemikiran yang sama. Itulah mengapa cara tersebut sangat efektif untuk khotbah agama, tetapi tidak bisa digunakan untuk menyampaikan ide di bidang rekayasa. Maklum untuk menyampaikan latar belakang tentang apa yang disampaikan adalah hal yang tidak mudah. Nah, di situlah keunggulan tulisan dalam bentuk buku, karena bisa disertakan juga gambar-gambar yang merupakan sejuta kata.

Oleh sebab itulah, maka penerbitan buku saya tahun ini adalah penting. Agar gagasan sekaligus kedalaman dan keluasan berpikir, khususnya di bidang ilmu yang digeluti, dapat diketahui orang lain. Buku bagi seorang dosen atau tenaga ahli adalah seperti halnya panggung bagi seorang penyanyi. Sehebat apapun seorang penyanyi, jika hanya menyanyi di kamar mandi, tanpa diketahui orang lain, maka tentu saja nyanyiannya sia-sia (sekedar untuk pelepas emosi saja).

Bagi saya, menulis buku itu tidak bisa sekedar menulis, atau sekedar untuk mendapatkan kum di kampus. Karena dari karya tulis itulah maka kita akan tahu kualitas penulis, juga keilmuan yang dimiliki. Pada dasarnya menulis itu “berat”. Buku yang akan terbit ini telah aku mulai sejak 2021 akhir. Setahun lebih. Sebenarnya bagian yang paling sulit adalah mencari topik yang cocok untuk dibuat buku. Topik tersebut harus istimewa. Jika tidak istimewa, tentu orang malas melihat apalagi membacanya. Tentang hal itu, maka saya sangat terbantu oleh kegiatan di luar kampus, sebagai tenaga ahli di Kementerian PUPR maupun di proyek-proyek. Itu membuat wawasan pergaulan maupun objek yang dibahas menjadi lebih banyak, yang tentu saja tidak bisa diperoleh jika sekedar bergaul dan bekerja di kampus saja. Adapun topik pada buku saya ini, ditemukan di komunitas Kementerian PUPR (pemerintah), yaitu tentang jembatan gantung pejalan kaki, yang saat ini di masa pemerintahan pak Jokowi telah dibangun lebih dari 400 buah, dan masih akan dibangun lagi.

Isi buku yang akan terbit ini cukup istimewa, yang bahkan hasilnya tidak saya bayangkan pada bulan pertama atau ke dua ketika mulai menulis. Itu bisa terjadi karena menulis yang baik adalah jika kita bisa menggabungkan pengetahuan kita, baik secara sadar maupun secara tidak sadar (bawah sadar). Tentang hal itu, tentunya tidak perlu diperdebatkan, ada yang percaya dan ada yang tidak. Tetapi jika anda penulis, maka diyakini anda akan seperti saya, sangat mempercayainya. Tanpa dibantu kemampuan bawah sadar, maka kita tidak akan bisa berimprovisasi dengan imajinasi dan rasio kita. Dari situ bahkan kita bisa menulis banyak hal dan tempat, tanpa harus mengunjunginya secara fisik. Apalagi saat ini sangat dibantu oleh adanya internet, dunia maya yang benar-benar real.

Agar istimewa, maka tampilan buku harus dirancang sedemikian rupa. Maklum jumpa pertama buku tersebut adalah dari tampilan luar. Oleh sebab itu tampilan luar harus diolah dengan baik. Berdasarkan konsultasi dengan mitra kerja yang membantu mewujudkan buku ini, maka disaraankan untuk menggunakan sampul tebal atau hardcover. Agar terkesan elegan maka sampul tebal tersebut harus sederhana, dan jangan banyak tulisan. Hanya saja agar buku mudah diamati secara sepintas, maka perlu dibuat lagi sampul pelapis, yang tipis, yang disebut softcover. Untuk membayangkan sampul buku saya, maka ini foto sampulnya.

Judul buku adalah “Jembatan Gantung Infrastruktur Kemakmuran”. Topik ini dipicu oleh Nawacita pak Presiden, yang dalam masa pemerintahannya bermimpi membangun 1000 lebih jembatan gantung pejalan kaki, bagi masyarakat di daerah terpencil. Karena proyek jembatan gantung pejalan kaki itu adalah proyek pemerintah, maka untuk menulis buku ini saya perlu kulonuwun, dengan cara mengajak atau mengikut-sertakan para ahli jembatan PUPR untuk bersama-sama terlibat dalam penulisnya. Kebetulan, ahli jembatan yang dimaksud, sama-sama menjadi anggota Komite Keselamatan Konstruksi (K2), Kementrian PUPR. Siapa ahli jembatan yang diajak kolaborasi, dipersilahkan membaca biodata semua penulisnya, sebagai berikut.

Dengan berkolaborasi, maka semua data-data yang ada di Kementerian PUPR relatif lebih mudah diakses. Kolaborasi seperti dalam buku saya ini, kelihatannya belum pernah dilakukan, khususnya untuk topik jembatan gantung. Bisa jadi ini buku pertama di Indonesia (mungkin juga di dunia) yang membahas tentang jembatan gantung PUPR.

Materi tentang jembatan gantung pejalan kaki itu tidak pernah dijadikan materi perkuliahan di kampus-kampus, buku yang membahasnya juga jarang. Jika demikian maka buku yang terbit ini bisa menjadi bukti, apakah kompetensi keilmuan saya, sudah mampu mengakses pengetahuan baru secara mandiri, tanpa guru. Ini penting karena untuk level guru besar, kompetensi yang dimaksud adalah penting. Monggo pembaca buku, silahkan membaca buku tersebut dan menilainya.

O ya, untuk menggambarkan isi buku, ada baiknya membaca abstrak, sebagai berikut.

Dari awal saya sudah bilang buku ini istimewa. Pernyataan itu tentu bisa dimaklumi karena saya penulisnya sendiri. Jika tidak istimewa mengapa harus diterbitkan.

Prinsip saya, menulislah yang terbaik, minimal pada saat selesai menulis maka buku itu adalah yang terbaik. Jika beberapa tahun kemudian, bisa-bisa apa yang disampaikan menjadi out-of-dated. Itu biasa. Itulah alasannya mengapa tulisan yang telah saya buat, saya baca berulang-ulang untuk memastikan bahwa apa yang ditulis itu yang terbaik. Bahkan dengan membaca ulang itu, kita akan menarik kemampuan bawah sadar kita tentang topik yang dibahas. Jadi kalau sekedar meminta pendapat penulisnya tentang mutu buku, maka bisa-bisa mendengar perkataan seperti orang jual obat. Bisa bikin nggak enak khan. Oleh sebab itu ada baiknya yang menilai isi buku adalah orang lain. Orang lain yang dimaksud tentu yang menguasai bidang yang saya tulis, dan bukan orang awam. Jika orang awam, maka yang dinilai adalah tampilan luarnya saja. Iya khan.

Testimoni yang dimintakan untuk buku ini, tidak ecek-ecek. Semua yang dianggap mampu memberi penilaian, saya undang. Puji Tuhan, semua yang diundang tersebut ternyata berkenan memberi kata sambutan. Itu nanti sambutan lengkap akan dimuat juga di buku tersebut. Seru lho membaca pendapat para ahli profesional tersebut. Nah dari kata sambutan yang dibuat, saya comot dua bari untuk dijadikan testimoni pendek. Jadi yang mau beli buku, tidak lagi seperti membeli kucing dalam karung. Testimoni singkat yang saya maksud adalah sebagai berikut.

Nah percaya nggak sekarang akan istimewanya buku yang akan terbit April 2023 ini.

Saya mempunyai keyakinan kuat akan suksesnya buku tersebut di masyarakat profesional bidang konstruksi. Untuk mewujudkan ide istimewa menjadi wujud fisik sebuah buku, maka diajak juga para praktisi dari dunia industri yang mampu dan yang berminat. Caranya adalah bergabung menjadi sponsor. Teman-teman di industri yang aku kenal secara personal, aku kontak satu-persatu. Puji Tuhan, cukup banyak yang memberi respons positip. Saat ini progres buku, adalah mengatur lay-out para sponsor. Moga-moga April pertengahan sudah bisa masuk percetakan. Semoga.

Untuk distribusi buku ini, saya akan memanfaatkan acara-acara yang mengundang saya sebagai pembicara (invited speaker). Agenda yang sudah masuk adalah Seminar HAKI Medan tanggal 20 Mei 2023. Ini adalah agenda terdekat ketemu publik, sudah ada undangan resmi dari tuan rumah. Lalu ada acara di kampus UPH, semoga bisa jadi acara launching buku, kira-kira waktunya akhir bulan Juli 2023. Semoga tahun ini pula, LUMINA Press bisa membuka stand di acara HAKI Pusat Agustus 2023. Semoga semuanya lancar ya. Sekian dulu.

Tinggalkan komentar

I’m Wiryanto Dewobroto

Seseorang yang mendalami ilmu teknik sipil, khususnya rekayasa struktur. Aktif sebagai guru besar sejak 2019 dari salah satu perguruan tinggi swasta di Tangerang. Juga aktif sebagai pakar di PUPR khususnya di Komite Keselamatan Konstruksi sejak 2018. Hobby menulis semenjak awal studi S3. Ada beberapa buku yang telah diterbitkan dan bisa diperoleh di http://lumina-press.com