ucapan duka cita kepada Universitas Atmajaya Jogyakarta


Dengan ini, sebagai pribadi dan sekaligus mewakili civitas akademi Universitas Pelita Harapan, khususnya Jurusan Teknik Sipil UPH, kami ingin menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya

bapak Dr. Ir. FX. Nurwadji Wibowo,
dosen tetap Jurusan Teknik Sipil Universitas Atmajaya Yogyakarta,

pada hari ini pk 02.45 di RS. Husada Jakarta.

Semoga damai abadi yang dijanjikan oleh Tuhan Yesus Kristus dianugerahkan kepada beliau di rumah Bapa di sorga.

Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi penghiburan, ketabahan, dan pengharapan dari Tuhan Bapa di sorga.

Amin.

———————————————-
Kenangan bersama pak Nurwadji

Dr. Ir. FX. Nurwadji Wibowo atau pak Nurwadji bagi kami, keluarga besar Jurusan Teknik Sipil Universitas Pelita Harapan adalah pribadi yang tidak asing lagi. Beliau bersama Prof. N. Yuwono pada medio Desember 2004 berkenan hadir sebagai assesor untuk melakukan visitasi dalam rangka akreditasi Jurusan Teknik Sipil UPH.

pak Nurwadji, no 3 dari kiri, diapit saya dan prof. Harianto

Baru pada kesempatan visitasi tersebut, saya bertemu dan mengenal beliau secara pribadi, meskipun namanya sudah saya kenal cukup lama. Kenapa ? Karena beliau merupakan salah satu-satunya bimbingan Prof. Sahari Besari yang lulus paling cepat pada masa itu, yaitu 3.5 tahun.

Sehingga tentu saja hubungan saya dengan beliau (pak Nur) pada waktu visitasi tersebut masih berjarak, beliau selaku assesor dan kami selalu yang di-visitasi.

Pada kesempatan visitasi tersebut, jurusan teknik sipil berkesempatan menyampaikan buku-buku karangan dosen UPH, salah satunya adalah buku saya, ttg Visual Basic dan SAP2000 (buku pertama dan kedua). Dari ke dua assesor tersebut, beliau satu-satunya yang tertarik menyampaikan apresiasinya pada saya tentang buku tersebut, sempat berdiskusi karena materi buku tersebut adalah tentang komputer, ternyata beliau juga suka komputer. Cukup menariklah.

Kesempatan ke dua bertemu dengan pak Nur yaitu di Lokakarya Mekanika Teknik di ITS Surabaya, sekitar Juli tahun 2005. Saya dan beliau sama-sama sebagai salah satu pembicara. Sejak itu, pertemanan kami cukup dekat, tidak seperti pada waktu visitasi dulu. Sejajar, sama-sama selaku structural engineer yang mempunyai peminatan yang sama.

Kesempatan ke tiga, saat beliau datang ke UPH sebagai salah satu pembawa makalah, kalau tidak salah Oktober 2005. Beliau mengenalkan saya ke pak Yoyong, jadi saya bertambah kenalan dengan teman-teman UAJ.

Kesempatan ke empat, pada acara seminar di UTY yogyakarta, kami bertemu lagi, pak Nurwadji dan pak Yoyong lagi (beliau berdua memang akrab). Sama-sama sebagai pembicara, saya saat itu bersama pak Mintar (dosen UPH) yang telah mengenal pak Nur sewaktu visitasi dulu. Pertemuan kali ini cukup mengesan, karena pak Nur mengundang kami berdua untuk mampir di rumahnya di Poncowinatan 96, Yogyakarta. Cukup lama di sana, cerita sana, cerita sini. Kegiatan-kegiatan beliau yang cukup banyak juga selain mengajar, juga bisnis, juga pengalaman dulu sewaktu mengambil program S3 di bawah bimbingan prof. Sahari Besari. Menarik juga.

Catatan : Salah satu keputusan, mengapa saya sekarang mengambil pembimbing utama Prof. Sahari juga karena pak Nurwadji tersebut.

O ya, pada waktu bincang-bincang tentang bisnis, beliau menunjukkan buku yang katanya cukup menarik yaitu Financial Revolution, karangannya Tung Desem Waringin. “Bagus lho, kalau tertarik ambil aja”, kata pak Nur. Saya pikir beliau bercanda, eh , ternyata benar, dikasih juga buku tsb. Waktu nulis blog ini saya buka buku tersebut, masih ada tanda-tangan beliau. Ok pak Nur, buku tersebut akan saya simpan sebagai kenang-kenangan, juga akan saya baca tuntas.

Tahun 2006, cukup lama tidak ketemu beliau. Tetapi karena ada anak-anak UPH yang ikut presentasi di seminar Petra (bulan Agustus) ternyata bersama-sama dengan pak Nur juga , jadi saya nyimpan fotonya juga.

pak Nurwadji (no2), yang no.3 dan 4 adalah mahasiswa UPH bimbingan saya, no.5 pak Agus dari Brawijaya, sedang yang paling kanan adalah pak Nathan Madutujuh, pembuat software SansPro, juga teman di program doktoral UNPAR.

Jadi saya sempat dapat kabar tentang beliau.

Ketika Desember 2006, pada waktu menghadiri seminar di Sugiyapranata, saya mampir ke Yogyakarta sekaligus nengok orang tua.  Pada waktu itu saya sempatkan mampir ke Universitas Atmajaya Yogyakarta, dalam rangka promosi EACEF, agar teman-teman UAJ dapat berpartisipasi aktif di konferensi internasional tersebut. Saya ketemu dengan pak Yoyong, pak Ade dan pak Nurwadji di kampus mereka. Dengan pak Nur nggak terlalu lama karena harus jaga ujian, tetapi dengan pak Yoyong cukup lama.

Terus terang saya merasakan teman-teman UAJ ramah-ramah. Makan siang saya diajak oleh pak Yoyong ke utara kampus , keluar berdua dengan mobil beliau, wah cukup kenyang waktu itu, ngobrol cukup lama. Waktu itu pak Nur nggak ikut karena belum selesai, ketika di ajak makan bersama beliau minta duluan nanti dia nyusul. Ketika makan-makan hampir selesai, ternyata pak Nur nyusul betulan (saya pikir waktu itu basa-basi), wah saya terkesan. Dosen-dosen UAJ struktur ramah-ramah, nggak dibuat-buat.

Bahkan beliau karena nggak sempat makan bareng bersama, menawarin, “karena pak Yoyong udah ngundang, maka gantian aku”, kata pak Nur. Jawab saya, “Udah pak, nggak usah repot-repot”,  saya  berbasa-basi, nggak enak. “Yah, udah minum-minum aja, aku yang traktir”, kata pak Nur, nggak mau kalah. Yah, jadilah waktu itu, setelah bersama pak Yoyong, gantian di traktir pak Nur. Waktu itu pak Nur pakai kijang hijaunya, mampir dulu ke toko bangunannya di dekat ring-road. Wah jadi tahu, memang benar-benar pak Nur ini bisnisman juga, selain lecturer. Tokonya besar.

Setelah menyelesaikan urusan-urusan disana, maka benar-benar pak Nur ngajak aku berdua saja cari minuman. Kalau hanya sekedar basa-basi, pasti yang dekat-dekat, eh ternyata tidak, beliau mengajak ke jalan Kaliurang, ada rumah makan yang enak Jawa timuran. Kami berdua ngobrol lama juga di situ. Bayangin hari sudah sore waktu itu, pak Nurwadji nganter aku ke kampus UAJ lagi karena mobilku parkir di sana, kampus tersebut sudah sepi, hari sudah mulai gelap.

Itu terakhir aku ketemu pak Nurwadji, dosen Jurusan Teknik Sipil UAJ yang ramah, waktu itu aku ingat aku kasih lambaian tangan ke pak Nur, yang membalas sambil nyetir kijang hijaunya. Bayanganku, aku akan ketemu beliau lagi di UPH, di konferensi EACEF September besok, ternyata itu adalah lambaianku ke beliau yang terakhir.

Hari ini pak Nurwadji dipanggil Tuhan, tidak ada yang menyangka itu, juga pada waktu itu. Tapi bagaimanapun itu kehendak Bapa di Surga, manusia berusaha Tuhanlah yang menentukan.

Selamat jalan pak NUR, semoga kebahagiaan abadi menyertaimu. Amin.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal.
(Yohanes 6:47)

2 pemikiran pada “ucapan duka cita kepada Universitas Atmajaya Jogyakarta

  1. Eko Andrianto

    kebetulan Pak Nurwadji merupakan dosen pembimbing saya waktu skripsi S1 di Atma Jaya Yogyakarta, waktu mengetahui beliau sudah tiada saya kehilangan seorang dosen yang saya kagumi.

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s