Sejak tahun 1921 Prof Hardy Cross telah menjadi professor structural engineering University of Illinois, Urbana, Amerika. Beliau dikenal sebagai pencipta metode Moment Distribution atau disingkat sebagai metode Cross, sekitar tahun 1930-1932. 

Bagi yang pernah belajar di bidang teknik sipil, memahami metode Cross adalah salah satu syarat agar dapat lulus sarjana teknik sipil. Metode Cross sangat berguna untuk analisa struktur statis tak tentu, yang mana struktur seperti itu umum dijumpai pada struktur beton bertulang (balok menerus atau portal).

Dalam pemakaian praktis untuk perhitungan dengan metode Cross sudah jarang, karena telah digantikan oleh komputer, meskipun demikian dalam bidang pembelajaran untuk memahamai perilaku struktur maka metode tersebut masih berguna. Saya di UPH pada mata kuliah Analisa Struktur III masih memakainya untuk mengantar mahasiswa memahami perilaku struktur statis tak tentu.

Jadi karya tulis Prof Hardy Cross merupakan salah satu tonggak penting dalam kemajuan bidang teknik sipil di dunia ini, itu pula yang mengangkat University of Illinois menjadi salah satu universitas yang terkenal di bidang teknik sipilnya.

Jika anda tertarik untuk mengenal lebih lanjut siapa Prof Hardy Cross silahkan mengikuti link berikut.

Saudara Donald Essen, Structural Engineer dari Kellog, Brown & Root (cabang Indonesia), terketuk untuk menjawab pertanyaan saudara Ricci Firmansyah , sehingga berkenan menyumbangkan beberapa paper dari Prof Hardy Cross yang dia punyai.

Adapun paper yang dimaksud adalah:

  • Hardy Cross :”Continuity as a Factor in Reinforced Concrete Design“, 40 pages. (download PDF 3,127 kb)

  • Hardy Cross :”Why Continuous Frames ?“, 10 pages, Presented at the 31st Annual Convetion, ACI, New York. Feb, 19-21, 1935  (download PDF 846 kb)

Bagi pengajar Mekanika Teknik atau Analisa Struktur maka membaca ke dua paper di atas adalah sangat penting !

Note : karena account box.net lain dari yang dulu maka down-load sudah dapat dilakukan tapi khusus untuk kedua paper tsb (download paper-paper saya yang lama perlu ganti bulan dulu). Ok 

5 tanggapan untuk “paper Prof Hardy Cross”

  1. k'tutur Avatar

    ada kaitan gak ya teknik sipil dengan politik?
    oh……, ada dong! bikin jalan tol, gedung etc…

    Suka

  2. Irwan Joe Avatar

    saya tergolong orang ortodoks. cara perhitungan cross konvensional tetap dipakai. wong sudah kerja bareng dengan konsultan jepang, tetap saja mereka menghitung konstruksi beton dengan acara plastis bukan ultimate. weh weh weh

    Suka

  3. Arie Febry Avatar

    interesting …….. very very interesting paper

    Suka

  4. Putune warog Avatar

    Cara croos ga usum…..Da sofwear terbaru yg lbih ampuh,

    Suka

  5. Ayhie Avatar
    Ayhie

    metode cross hbt pada zamanx n zaman skrg…..

    Suka

Tinggalkan komentar

I’m Wiryanto Dewobroto

Seseorang yang mendalami ilmu teknik sipil, khususnya rekayasa struktur. Aktif sebagai guru besar sejak 2019 dari salah satu perguruan tinggi swasta di Tangerang. Juga aktif sebagai pakar di PUPR khususnya di Komite Keselamatan Konstruksi sejak 2018. Hobby menulis semenjak awal studi S3. Ada beberapa buku yang telah diterbitkan dan bisa diperoleh di http://lumina-press.com