Mungkin apa karena di blog saat ini banyak yang membahas tentang anonymous, maka ada mahasiswaku yang menanyakan sikapku terhadap anonymous tadi, atau secara spesifik ditujukan kepada “tulisan anonim“. Intinya bagaimana harus bersikap jika tulisan anonim tadi membuatnya terinspirasi untuk menanggapinya.
Tentu saja aku menjawab ringan, “tulisan anonim koq dipermasalahkan“. Anonim ya anonim, jika kamu merasa tulisan tersebut baik, ya dibaca, kalau tidak, cuekin aja. Tinggal pergi. Nggak usah ditanggapi dengan memberi komentar balik terhadap materi yang ditulisnya. Tulisan anonim khan ibarat, orang menulis di kertas dan kertasnya dibuang keluar dan ditemu orang. Bisa itu tulisannya berguna bagi orang yang menemukannya, bisa juga tidak. Tetapi tulisan yang nggak ada identitas penulis adalah nemu barang di jalan, bisa baik lalu dipungut atau jika jelek maka pungut dan masukkan ke keranjang sampah .
Ada banyak motivasi yang membuat orang memilih anonim dalam penulisan karya-karyanya.
-
Jika tulisannya berguna, baik tetapi tetap anonim. Tipe seperti ini umumnya adalah ingin berbuat amal kebaikan di dunia tanpa pamrih dari sesamanya. Suatu bentuk syukur kepada Allah nya yang mungkin telah memberikan banyak berkat kepadanya.
- Jika tulisannya tidak berguna, jelek, bahkan mengganggu tetapi anonim. Maka jelas, penulis menganggap bahwa media tulis itu sebagai ungkapan uneg-unegnya. Pelampiasan begitu. Bisa juga karena yang nulis ragu-ragu terhadap apa yang ditulisnya, bisa benar tatepi bisa juga mengandung kesalahan. Dengan anonim maka penulis tidak perlu takut dengan resiko kepenulisannya itu. Bisa juga karena pemalu, nggak mau menonjol atau bisa juga dikategorikan tipe penulis pengecut.
Adanya dua alasan di atas maka seperti itulah sikapku, jika baik dipungut, jika jelek dihapus aja (kalau bisa) atau hindari.
Jadi dengan pemahaman seperti itu, kalau ada komentar masuk di blog-ku dan aku melihatnya tidak terlalu menyenangkan maka tanpa beban dengan santai aku hapus aja. Peduli amat.
Jadi orang-orang yang tidak suka atas komentar anonim, tetapi mencoba merespons tulisan anonim tersebut sehingga terjadi dialog yang panas atau sebagainya. Itu merupakan kebodohan. 😦







Tinggalkan komentar