Saya ini penipu. Kaget sekali aku terhadap komentar anak muda itu.
**mengambil nafas panjang**. “Tenang-tenang, jangan emosi !“; bisik hatiku. “Mengapa aku disebut penipu ?“; balasku dengan sikap tenang. Anak muda itu bukan mahasiswa UPH, jadi belum tahu dia.
Anak muda tersebut kemudian berkata lagi : “Bapak ini, pak Wir yang suka ngeblog itu khan. Bahkan saya baca di Google, hasil pencarian dengan kata kunci “wiryanto“, ternyata bapak punya banyak alamat blog ya. Kesimpulannya pak Wir ini adalah Blogger. Gitu khan !”
“Lho, lha iya, ada apa ? Lalu apa hubungannya dengan pernyataan penipu itu tadi. Saya ini khan guru, yang seharusnya adalah di gugu dan di tiru, jadi kalau sampai disebut penipu khan gawat. Ini reputasi lho ! “, aku membalas, agak sengit (sedikit sih).
Jawab anak muda tadi: “Saya ini khan suka dengan teknologi pak, baru saja saya membaca dari detik.com pernyataan bapak Roy Suryo, itu lho pakar yang sering nongol di TV, yang menyatakan bahwa pemilik blogger itu pada dasarnya adalah penipu. Gitu, ini lho pak, link di detikinet yang mempublikasikannya”
“O, o, o …. Jadi karena pengaruh itu tho lalu anda menuduh saya ini penipu. Kalau menurut kamu, emangnya saya ini penipu ?“, kataku memaklumi
“Memang nggak sih, oleh karena itu, saya tadi bertanya kepada Bapak. Emangnya Blogger itu penipu ya pak ?“, jawab pemuda tersebut dengan enaknya.
Anak muda, anak muda, koq begitu gampang sekali terpengaruh oleh infotainment dan berita-berita di internet. Ya beginilah kalau suatu negeri tidak memprioritaskan pendidikan. Jadi anak-anak mudanya begitu gampang disesatkan.
Sekarang ini memang jaman informasi, dari yang kualitasnya surga sampai kualitas neraka, dapat dengan gampang diperolehnya. Yang masih susah saat ini khan menentukan mana informasi yang benar sehingga dapat ditindak lanjuti dan mana yang tidak dan harus dibuang. Jaman sekarang ini aja, dapat dengan mudah dibaca informasi dari orang-orang yang dianggap sucipun ternyata memberi informasi yang berbahaya, dan cenderung memecah belah umat manusia. Jadi harus bijaklah dalam bersikap.
Lho saya ini khan hanya mengutip pakar terkenal, kaya pak Roy Suryo. Emangnya salah ?
Itulah, jangan terkecoh sebutan orang dengan pakar-pakaran. Cobalah berpikir dengan akal sehat, pakai logika anda. Jika kamu tadi mengambil kesimpulan bahwa “para blogger adalah tukang tipu” itukan suatu pernyataan yang nggak ilmiah. Dapat dengan mudah dipatahkan, nggak reliable. Yang disebut blogger itu khan banyak sekali, jika lalu itu disimpulkan bahwa mereka semua penipu. Itu khan jelas bukan pernyataan pakar. Coba bandingkan, itu pengebom Bali adalah orang Indonesia atau mungkin lebih khusus lagi adalah orang Jawa. Jadi analog dengan pernyataan pak Roy tadi, maka tentunya dapat disimpullan bahwa “orang jawa itu adalah tukang bom“. Benar nggak tuh.
Dari pernyataan seperti itu saja, jelaslah bahwa yang bersangkutan sangat gegabah. Ingat ilmiah adalah bahwa pernyataan benar dan dapat diulang lagi berdasarkan batasan-batasan yang diberikan. Jadi pernyataan yang bikin ribut tersebut khan mempunyai batasan yang sangat luas, sehingga dapat dengan mudah dipatahkan. Coba jika pernyatan tersebut diganti jadi begini “para blogger yang anonim, dan menyatakan pernyataan-pernyataan bombatis tidak jelas adalah penipu“. Wah kalau itu lebih spesifik, untuk meragukannya seperti tadi jelas tidak gampang.
Coba kamu cari info, orang yang kamu bilang pakar tersebut pada dasarnya seorang ilmuwan atau selebriti. Jika ilmuwan maka umumnya kepakaran didasarkan oleh karya tulisnya, sedang kalau selebriti umumnya cukup dengan pernyataan lesan, yah kayak penyanyi gitu lho. Karena memakai pernyataan lesan, maka agar menarik perhatian orang lain diperlukan sensasi. Mereka terkenal, dan dikenal banyak orang, tapi kalau omong sesuatu, apa mesti dipercaya sepenuh hati tanpa melakukan klarifikasi terlebih dahulu.
Jadi dengan jaman informasi seperti sekarang ini, adik-adik harus lebih bijak dan berpikir lebih matang. Untuk itulah perlunya pendidikan yang baik.
Anak muda, anda sekolah dimana sih ?
Wah pak, malu, saya sih pengangguran, baru lulus smu kemarin. Kerja belum, mau sekolah nggak punya duit. Jadi kemarin iseng main di warnet, mau ngenet. Biar tidak dikira kuper.
Hahahaha….pakar telematika????? ROY SURYO yang terhormat itu pakar pornomatika kaleee….kwkwkwkwkw…..mana ada pakar telematika gelarnya KRMT ( Kanjeng Raden Mas Tolol), bandingin aja dengan DR. Onno W Purbo jelas dia punta titel dan dedikasi di dunia IT dan dia selalu menolakuntuk jadi saksi ahli, siapakah yang pantas ya menyandang pakar IT???? kwkwkwwk….tau ga sodara2 di tiap2 keterangan saksi ahli dia selalu bilang dirinya dosen UGM….wew…cek aja tuh di UGM pernah kaga jadi dosen tetap atau dosen kontrak…jawabnya kaga pernah ada dosen dengan nama itu…kwkwkwkwkwkwkw…..pokoknya kalo ceritain om kumis yang lucu bin ajib itu ga ada abisnya….saya punya data lengkap ketololan KRMT Roy Suryo….
SukaSuka
ambil yang positif, buang yang negatif.
apa semua yg berkomentar di sini sudah baca artikel roy suryo yg dipermasalahkan di atas? klo belum baca dulu d.
di sana dikatakan :
“Roy juga menyayangkan karena masih ada blogger yang memperburuk citra blog. Padahal perkembangan blog di Indonesia semakin pesat dan mulai mendapat kepercayaan publik, dari yang dulunya salah kaprah karena blog dianggap seperti buku harian, kini isinya sudah memajang informasi yang bermanfaat bagi publik”
jadi mungkin beberapa pihak yg salah mengutip dan menggeneralisasi. mungkin maksud RS bukan seperti itu. lain kepala, lain pikiran. memang mungkin ditujukan ke beberepa bloger yg tidak bertanggung jawab.
ini merupakan pelajaran buat para blogger, tidak seperti pak wir dan teman – teman di sini, masih banyak blogger yg anonim, lalu memanfaatkan blog nya memberi informasi yg tidak bertanggung jawab, dan memecah belah dengan tujuan ya… mungkin memperamai hits blognya. saya pribadi pernah melihat beberapa blogger seperti ini. mungkin tudingan itu lebih ditujukan kepada blogger semacam itu. mereka menjadi semacam duri dalam daging.
dan sepatutnya kita belajar berkepala dingin. jgn mudah terpancing dulu. sabaaaaaaaaaarrrrr. justru yg harus dihilangkan duri dalam dagingnya, betul?
SukaSuka
nambah lagi pak, sekarang kata dia blogger itu kerjaannya nge-hack situs
SukaSuka
roy suryo ae kok dirungoke…
SukaSuka
iya tuh, masalah nemuin indonesia raya yang asli
wong sebelum dia ngomong gua dah nemu di youtube, dan gua kirimin ke mailing list gua..
gmana dia mau nemu? bapak roy itu ada ada saja
SukaSuka
ingat roy suryo ingat 68%
SukaSuka
Bangke banget si Roy Suryo, gw gemes banget ma nih orang, sotoy dasar!
SukaSuka
ealah roy suryo maning..roy suryo maning. sabar, adem kepala ne nggo kabehan. Inget satu hal orang yang suka berkomentar pedas (menyakitkan) dan tidak berdasar/reliable pastilah orang itu tidak pintar dan memberikan manfaat untuk banyak orang. Blog pa wir ini ladang amal untuk kita semua dapat menimba ilmu, maju terus pa wirr,,,
SukaSuka
pak Wir, semoga msh berlaku pepatah lebih baik terlambat drpd tdk sama sekali ya pak? krn ini bener2 sdh telat, krn skrg publik baru tau siapa “pakar” tsb yg cuma bisa bilang “hhhuuuuu!” di dewan terhormat. Ini sungguh memalukan, terutama saya sebagai rakyat Indonesia yg begitu bangga nya akan keramahan dan kesopanan serta menghormati pendapat orang lain. Saya pribadi baru terhentak dgn sikap “pakar” ini belakangan krn “hhuuuu!!”-nya itu. Barusan saya baca, “pakar” ini menuduh media TV membunuh karakternya. Wah makin lucu jadinya, perkara tertangkap kamera atau tidak, “huuuuu” ini tetap saja tidak pantas untuk dilakukan seorang dewan. Bingung saya pak…semakin banyak yg kecele (tertipu-bhs jawa) dan harus menyesal memilihnya.
SukaSuka
macak ciiiiiii……
SukaSuka