Serius ini pak ?

Lho, apakah selama ini, saya menulis tidak serius. Kelihatannya saya selalu menulis dengan baik dan benar lho. Jadi judul di atas tidak saya tulis hanya sekedar untuk masuk BOTD saja, karena bagi saya masuk BOTD itu bukan sesuatu yang aneh, bukan sesuatu yang istimewa lagi. Kelihatannya hampir setiap tulisan saya pasti nongol lho di situ.

Jadi maksud bapak menulis judul di atas apa ?

Ya saya mencoba memberi bantuan pemikiran, atau kalau tidak mau bantuan (karena bisa memecahkan masalah sendiri) maka minimal memberikan alternatif pemikiran. Begitu bo.

Begini dik, Indonesia ini khan Bhinekka Tunggal Ika, bermacam-macam ada, dan sebaiknya ada untuk saling melengkapi, termasuk dalam hal ini ada FPI ada Ahmadiyah. Ya, itu adalah fakta. Mereka semua itu penduduk Indonesia, maksudnya mau tinggal di sini.

Tentang mengapa saya menyarankan bahwa FPI tidak dibubarkan.  Dasar pemikirannya adalah sebagai berikut, bahwa karakter atau attitude orang per orang itu adalah khas, tertentu, apalagi ditambah keyakinan yang teguh. Itu adalah dua kombinasi yang menarik, dan saya kira mengubahnya dari luar adalah tidak gampang. Satu-satunya cara untuk mengubahnya adalah dari dalam, dari diri sendiri.

Karakter yang khas yang saya maksudkan adalah antara lain, jika merasa yakin terhadap apa yang dia percayai, maka mereka tidak peduli bahkan terhadap pendapat umum sekalipun. Bagi dia ketidak pedulian tersebut adalah bentuk keistimewaan mereka, artinya teguh tidak mudah tergoda. Merasa benar sendiri. Karakter tersebut sebenarnya baik, khususnya jika diterapkan secara personal untuk menghasilkan buah yang baik. Yang membuat gerah masyarakat banyak khan karena karakter khas tersebut dikembangkan, agar orang-orang lain yang tidak sekeyakinan mereka adalah salah, sehingga harus dibenarkan. Selain itu ditambah, bahwa dalam menyebarkan keyakinannya tersebut maka kekerasan di halalkan. Alasan klasiknya khan “menegakkan kebenaran”. Jadi kalau nggak mau tegak, khan ditebas aja. Iya khan.

Itu hal yang baik atau buruk pak ?

Wah yang namanya menegakkan kebenaran khan mestinya baik tho. Yang menjadi masalah khan kepada siapa kebenaran itu ditegakkan, apalagi dengan cara kekerasan. Itu khan sebenarnya yang nggak baik.

Kalau nggak baik khan mestinya dibubarkan. Gitu khan pak ?

Itulah masalahnya. Apakah jika organisasi tersebut dibubarkan, maka orang-orang dengan karakter seperti yang saya sebutkan di atas itu juga otomatis hilang ? Khan enggak juga khan. Orang-orang dengan keyakinan yang tinggi seperti mereka, terlepas apakah keyakinan mereka berguna bagi orang banyak atau tidak, maka mereka umumnya pasti bisa survive, bisa mempengaruhi orang lain yang lemah keyakinannya. Artinya bahwa sumber masalahnya nggak hilang, dan saya yakin akan timbul FPI dengan bentuk yang berbeda. Itu akan terus menerus begitu.

Lalu bagaimana pak ?

Sebenarnya kalau aparat negara tegas, dan pemimpinnya mempunyai karakter seperti orang-orang FPI tersebut, yaitu jika yakin berani berbuat atau bertindak tegas, maka permasalahan ini akan tidak ada.

Tegas gimana pak, maksudnya ?

Ya kalau ada orang mengganggu kepentingan umum, bahkan bertindak anarki, ya harusnya di hukum. Jangan takut dengan embel-embel agama sekalipun, meskipun itu agama mayoritas. Ingat itu khan hanya embel-embel. Toh kita ini adalah negara Pancasila, bukan berdasar agama. Pemimpin kita khan nggak berani tegas. Hanya menghimbau saja, belum pernah berperang sih. Jadinya begitu. Wah jadi nostalgia jamannya pak Harto begitu ya, sedikit omong banyak bertindak. Bener-bener tentara itu.

Kalau nggak dibubarkan, jadi gimana itu pak ?

Jadi cara berpikirnya adalah begini. Pertama-tama adalah baik kita harus menyukuri adanya FPI. Kenapa ? Karena minimal orang-orang yang berkarakter seperti di atas dapat dikumpulkan dalam suatu wadah yang jelas. Dapat diorganisir begitu lho. Saya kira mengorganisir orang-orang seperti itu adalah tidak gampang. Pemimpinnya pasti mempunyai karakter yang sama yang lebih mantep. Gitu khan. Coba bayangin, jika orang-orang dengan karakter seperti itu menyebar kemana-mana dan menjadi jiwa setiap organisasi umum. Khan gawat itu.

Dengan di organisir, berarti lebih gampang diatur, termasuk juga lebih gampang di awasi. Selain itu dengan keberadaannya di ibukota maka ada untungnya, yaitu media dengan suka cita meliputnya. Coba bayangkan jika kejadian monas kemarin terjadi di maluku. Maka siapa yang peduli, bahkan kalau ada yang matipun, mungkin beritanya nggak sampai sini. Benar nggak. Khan kasian orang daerah. Dengan di Jakarta, yaitu bersama-sama dengan pemimpin negara ini , maka para pemimpin tersebut jadi diingatkan untuk terus mengawasi. Tul nggak ?

Nanti kalau berbuat anarki lagi ?

Lha ini masalahnya. Seperti peneliti atau orang profesional pada umumnya, kalau diam saja tentu bahkan pusing. Saya yakin orang-orang tersebut kalau diam saja pasti juga bingung, mereka akan selalu mencari-mencari untuk menemukan masalah. Inilah yang selalu membikin problem, bilamana ternyata apa yang disebut masalah oleh mereka ternyata tidak bagi yang lain. Itu khan.

Dengan demikian maka harus diberdayakan. Harus diberi kesibukan. Jangan sampai orang-orang tersebut mengganggu masyarakat yang lain, yang ternyata apa yang disebut masalah oleh orang-orang itu ternyata bukan.

Karena fpi berlatar belakang agama, maka yang disebut haram oleh agama pasti tidak dilanggarnya.  Betul nggak. Jadi jika korupsi adalah haram hukumnya dan bahkan disebut dosa, maka jika itu benar maka mereka bisa membantu KPK. Coba bayangkan, jika mereka mengejar para koruptor tersebut, pasti deh efektif.

Kalau ternyata cara itu tidak efektif, artinya masih saja terjadi benturan ke masyarakat banyak. Maka satu-satunya cara adalah memisahkan dengan masyarakat tersebut. Agar win-win maka bisa nggak mereka diberdayakan ke tingkat internasional. Seperti tentara nasional di PBB itu lho. Contohnya, negara palestina untuk membantu melawan israel dan amerika. Daripada mereka gembar-gembor di jalan mau melawan mereka, khan sebaiknya dikirim aja mereka ke sana. Dari pada banyak omong, lebih baik bertindak khan. Bisa-bisa namanya menjadi harum dan tidak menjadi omongan negatif seperti sekarang ini.

He, he itu sedikit pemikiran tentang FPI. Bagaimana yang lain.

Berita lain dari detik.com :

109 tanggapan untuk “jangan bubarkan FPI !”

  1. Usamah Avatar

    Kekerasan dg alasan apapun tidak dibenarkan!

    Permasalahannya Anda tidak mengerti yang benar dengan yg merasa benar.

    Klo lihat tulisannya, sebenarnya menusuk FPI.

    Salam damai.

    Suka

  2. Danang Avatar
    Danang

    Kenapa anda tidak melihat akar permasalahannya secara betul ? yang anda bahas hanya ekses. sebab kenapa mereka seperti itu tidak pernah ada di bahas, karena kurang menarik, kurang punya nilai jual.

    Ambil contoh ketika mereka melakukan himbauan ketempat tempat maksiat, tempat pelacuran, tempat judi, tidak pernah di ekspos di media, tapi ketika si bandar judi nya maupun si germonya bandel trus mereka di hajar, nah ini baru di beritakan terus menerus, masyarakat di afirmasi sehingga akhirnya masyarakat ikut meng anggap itulah mereka.

    Di mana anda ketika ribuan bangkai manusia di aceh kena tsunami. FPI termasuk organisasi pertama yang datang ngurusin tu bangkai. di mana orang orang AKKBB ? ketika itu, Mereka lagi sibuk bikin proposal sama tuannya di Amerika sana untuk mencari hidup sambil pura pura nolongin korban tsunami.

    Jangan gak di approve yah pak wir, itu baru permulaan dari saya, kalo anda tertarik nanti kita teruskan diskusinya 😛

    Wir’s responds: Selama masih saling menghormati maka akan saya approve mas, sehingga bisa tahu pendapat yang lain. Tambah wawasan gitu.

    Tentang mengapa hanya membahas tentang ekses, wah benar sekali evaluasi bapak. Saya khan orang luar, tahunya hanya ekses saja. Jadi saya perlu bahas karena adanya ekses tersebut.

    Karena bisa saja maksudnya baik, tetapi ternyata tidak baik bagi orang lain, maka tentunya tindakan tadi perlu dipikirkan lagi. Bagaimanapun kita khan hidup bermasyarakat, dasarnya Pancasila lagi, bukan golongan begitu maksudnya.

    Suka

  3. kunderemp Avatar

    Saya meminta hak untuk berbeda pendapat, Pak.

    Buat saya, FPI telah kafir (dalam arti paling keras). Mereka bukan berprinsip. Mereka menggunakan cara-cara berdusta. Mereka mengatakan hal2 yang Allah tidak pernah menyuruh bahkan melarang.

    Ketika Allah melarang tak boleh ada paksaan dalam agama dan keyakinan, tak boleh mengusir orang dari rumah ibadah, FPI (yang saya yakin tahu ayat2nya) berbuat aniaya.

    Umat muslim lain mungkin tertipu karena tak menyadari hati mereka sudah mulai tertutup oleh kebohongan-kebohongan yang ditiupkan oleh FPI tetapi Allah tidak akan pernah tertipu. Mereka cuma menipu diri sendiri.

    Ketika mereka melihat kelompok yang banyak dipenuhi oleh wanita dan anak-anak, mereka melanggar syariat Islam tentang perang dengan menyerang kelompok tersebut. Mereka ikut memukuli wanita-wanita yang ada di kelompok musuh mereka.

    Dan mereka mencoba berdusta lagi dengan mengatakan mereka tidak memukuli wanita. Ketika ditunjukkan fakta bahwa massa AKK-BB lebih banyak wanita-nya, mereka mencoba berdusta lagi dengan mengatakan “AKK-BB sengaja membawa wanita dan anak-anak untuk mengesankan kami jahat”.

    Mereka sudah tertutup hatinya, sudah kafir, neraka jahannam sudah menunggu mereka bila dalam kehidupan dunia ini mereka tak mau berubah.

    Ketika mereka menyatakan “akan segera melawan bila satu saja laskar kami ditangkap oleh pihak manapun”, mereka sudah melakukan subversi, mereka sudah membangkang, mengkhianati pemerintah, yang lagi-lagi merupakan pelanggaran terhadap syariat Islam. Islam tidak boleh memberontak, Islam mengajarkan hijrah ke tempat yang lebih sesuai. Jihad hanya dalam rangka negara, bukan kelompok.

    Dan di saat itu, sebenarnya darah FPI sudah halal untuk ditumpahkan. Ayat-ayat pedang berlaku atas mereka. Satu-satunya yang menghalangi adalah izin penguasa.

    Ketika FPI akhirnya membiarkan dirinya ditangkap, darah mereka kembali menjadi haram. Mereka kafir, tetapi dzimmi (dilindungi negara). Negara yang berhak memroses mereka.

    Saya setuju bahwa demonstrasi dan kekerasan meminta pembubaran FPI adalah sia-sia. Massa AKK-BB harusnya fokus pada mempersiapkan tuntutan dan saksi-saksi untuk kejahatan yang dilakukan FPI.

    Tetapi mengatakan kita butuh FPI?
    Maaf…
    FPI sudah bukan konservatif lagi buat saya.
    Sudah bukan pada tataran perbedaan pendapat.
    FPI sudah kafir karena sudah tertutup hatinya dan sudah tidak tanggung-tanggung menggunakan dusta untuk membela dirinya.

    Suka

  4. Danang Avatar
    Danang

    ck ck ck
    gagah sekali yah kelihatannya sodara kunderemp.

    Kalo anda ngerti agama yang anda anut, gak akan mungkin dengan ringan nya anda men cap kafir orang lain. Sampai menghalalkan segala ? Kemudian apa bedanya anda dengan mereka ?

    Kalau tindakan mereka itu anda caci setengah mati ? Trus apa yang anda maksud dengan ayat ayat perang? Dengan melihat latar belakang sekolah anda seharusnya anda bisa memberikan statement dengan data datanya gitu loh.

    Apa hadist nya ?

    Suka

  5. benny nugraha Avatar
    benny nugraha

    FPI itu bukan mencerminkan keberagaman, dia mencerminkan organized crime (kejahatan yang terorganisir) seperti mafia. Tentu harus dibubarkan.

    Tidak bisa dibina karena justru selama ini sudah dibina oleh tentara, polisi dan politisi. Tapi dibinanya secara salah, dipakai untuk kepentingan mereka sendiri. Lebih baik FPI dibubarkan dan anggotanya dibina yang baik.

    Suka

  6. […] Wiryanto […]

    Wir’s responds: ho, ho ada yang langsung mengkaitkan dengan agama. 😐

    Suka

  7. aimoetz Avatar
    aimoetz

    Betul mas Danang !

    Mengkafirkan itu haknya para ulama’. Bahkan setahu saya, jika tuduhan itu salah, justru label “kafir” akan membalik pada si Penuduh. Jadi hati2 menggunakan kata2 ~KAFIR~

    Tapi ini bukan berarti saya pro dengan FPI. Jujur! Saya 100 persen kecewa dengan FPI. Apalagi dengan AKKBB. Tentunya lebih kecewa.

    Saya berharap, tulisan ini bisa bermanfaat. Tidak menyebabkan pecahnya umat ataupun permusuhan di antara pembaca semua.

    untuk pak Wir! Tolong tulisan ini di approve.
    business online
    internet marketing

    Suka

  8. culuntea Avatar
    culuntea

    wah asyiiiiikkkkkkkkk………

    Lihat orang Islam berantem sendiri di pelataran blog orang Katolik..

    Ya begitulah ajaran mereka 🙂

    gelar tiker ah, nonton

    Wir’s responds: wah ini koq bawa-bawa agama juga. Agama itu pastinya adalah untuk kebaikan mas, sedangkan jika ada yang nggak baik, itu pasti datangnya dari manusianya.

    Suka

  9. edratna Avatar

    Hehehe…seru juga ya….pls yang kalem dong, setiap orang berhak punya pendapat. Tapi juga baca lagi tulisan itu satu persatu, sehingga nggak bikin tambah ruwet…..saya kira maksud pak Wir menulis ini baik, dan yang pro kontra saya kira tak masalah…tapi berikan argumen dan tak saling menyerang.

    Saya pilih menunggu keputusan pengadilan…. dan andaikata dianggap keputusan pengadilan berat sebelah, masih ada Allah swt yang Maha Tahu….jadi sebaiknya kita tak saling ribut.

    Suka

  10. hadi Avatar

    Bubarkan pki,,, ehh fpi…. ^_^

    Suka

  11. Goslink Avatar

    Premis 1 :
    FPI mesti dibubarkan karena anarki.

    Premis 2 :
    Polisi anarki ketika membubarkan Demo Unas.
    Mahasiswa UKI anarki ketika berdemo BBM.

    Kalau dikaitkan kedua premis tersebut, berarti Polisi & Mahasiswa UKI juga mesti dibubarkan (gak perlu ditanya alasan kenapa mereka anarkis kan?)

    Tapi kenapa SBY juga tidak mengomentari aksi kekerasan Polisi dan Mahasiswa UKI ketika berdemo BBM padahal jeda waktunya gak lama loh ?

    Suka

  12. daeng limpo Avatar
    daeng limpo

    ah….pak Wir

    mau tanya nih bagaimana cara membuat rumah yang tahan dari kerusakan akibat kerusuhan…..?. Saya takut pak, sejak BBM naik banyak orang yang menjadi cepat naik pitam…?

    Wir’s reponds: mungkin harus mengikut prinsip rumah kura-kura itu ya. Secukupnya, kuat dan dapat dibawa kemana-mana. 😛

    Suka

  13. Farijs van Java Avatar

    asal jangan “dimanfaatkan-secara-diam-diam” aja…

    (^_^)v

    Suka

  14. Rafki RS Avatar

    Ingatlah bahwa tidak ada kebenaran yang hakiki di dunia ini kecuali kebenarannya Allah SWT.

    Tak perlu saling menyalahkan dan mengklaim diri sendiri yang benar. Semua pendapat bisa benar tapi bisa juga salah. Semuanya tergantung baju yang kita pakai dan tergantung kacamata yang kita kenakan.

    Kenapa isu harus kita alihkan ke hal-hal yang sangat pribadi ini. Lebih baik energi fikiran kita tersebut disalurkan untuk membantu rakyat yang kelaparan. Itu lebih elegan daripada memperdebatkan sesuatu yang kita tidak pahami sepenuhnya. Kita semua hanya meraba-raba dalam gelap. Tentu saja ucapan yang kita keluarkan sesuai dengan apa yang teraba oleh kita dalam gelap tersebut. Sehingga pendapat kita semua tidak akan bisa disatukan.

    Menurut saya perbedaan pendapat itu sangat indah. Sehingga harusnya mempersatukan bukannya memecah belah.

    Suka

  15. bayanganhitam Avatar
    bayanganhitam

    FPI berdemo meminta ahmadiyah dibubarkan, di lain pihak ahmadiyah ada juga yang berdemo meminta FPI dibubarkan. Permasalahan utama sebenarnya agama, yaitu agama islam.

    Klo gitu, bubarkan saja agama islam. Simple…

    http://indonesia.faithfreedom.org

    Suka

  16. nenyok Avatar

    Salam
    Saya kok merasa ini sedikit satire ya. bukankah bapak ada di luar lingkaran. Peace Sir 🙂

    Wir’s responds: Kebangkitan Nasional sudah dirayakan 100 tahun, hasilnya adalah Indonesia Raya. Mengapa anda masih berpikiran sempit, hanya memandang golongan saja. Fakta yang ada, terlepas dari golongan yang melakukannya, tetapi jelas sudah masuk ke ruang publik bahwa ada kekerasan yang terjadi. Apakah itu hanya dipandang dari sisi golongannya saja. Toh itu katakanlah di luar lingkaran. Padahal kenyataannya jelas, mereka semua warga negara Indonesia, sama dengan saya.

    Yang menyatukan kewarga-negeraan itu khan bukan dari sisi agama khan, jadi wajarlah jika saya menyikapinya secara nasionalis. Sesama warga tidak benar itu jika membenarkan kekerasan.

    Pemikiran saudara mungkin juga berimbas kepada pemimpin bangsa ini, takut menyinggung golongan tertentu. Padahal yang lebih penting adalah kepentingan nasional. Di awal negara ini terbentuk, kita sudah sepakat terhadap adanya perbedaan. Tetapi kalau kekerasan rasanya tidak ada kesepakatan tersebut.

    Saya peduli karena merasa sebagai anak bangsa Indonesia dan saya ada di lingkaran tersebut.

    Suka

  17. darwin Avatar
    darwin

    Kok jadi panas…main tuduh-tuduhan lagi. Untung kita diskusi di internet, kalau tidak, jangan-jangan ada yang bawa bambu runcing lagi. Cckckckckc.
    Kebebasan berpendapat itu HAM. Saya secara pribadi, biar tak setuju dengan pendapat orang lain, tetapi saya akan berjuang agar pendapatnya itu bebas ia ungkapkan.
    Saya hanya anti bebas “bertindak” apalagi pakai bambu runcing. Menghajar orang tak bersalah lagi.

    Suka

  18. aditcenter Avatar
    aditcenter

    Benar…. FPI JANGAN dibubarkan…!!!!

    Lebih baik AKKBB saja yang dibubarkan…
    Karena ada kemungkinan Pemurtadan berlabel KEBEBASAN…!!!

    Suka

  19. kadijan Avatar
    kadijan

    FPI harus dibubarkan karena selama ini selalu mengusung cara-cara kekerasan dalam setiap aksinya.

    Ada yang bisa membuktikan sebaliknya?

    Suka

  20. padhepokananime Avatar

    FPI menurut watashiwa menjadi kambing hitam oleh pemerintah dalam mengalihkan masalah yang lebih besar yang dihadapi rakyat Indonesia yaitu kenaikan BBM.
    Dalam hal ini media massa memang menjadi aktor utama dalam hal ini. Betapa tidak berita tentang FPI selalu dikaitkan dengan kekerasan padahal ketika melakukan aksinya FPI selalu mengikuti prosedur polisi.
    Terus kenapa polisi dalam hal ini membiarkan 2 kelompok yang berbeda pemikiran dan prinsip bisa bertemu di dalam tempat yang menjadi simbol negara yaitu di Monas.
    Padahal sebelum aksinya FPI sudah meminta izin ke polisi, aneh? Sepertinya ini politik manajemen konflik untuk menutupi kaenaikan BBM.
    Salam kenal dari padhepokananime

    Suka

  21. kadijan Avatar
    kadijan

    Ngapain sih mikir lingkaran-lingkaran segala.

    Mau di luar, di dalam, di atas, di bawah gak ada bedanya kalau untuk urusan pemberantasan kekerasan.

    Siapa saja yang terbukti melakukan kekerasan harus ditangkap dan dihukum!

    Tidak perduli itu anggota FPI, AKK-BB, HTI, siapa saja.

    Tidak mau ditangkap dan dihukum? GAMPANG! Jangan melakukan kekerasan.

    Kecuali Anda memang menyetujui penggunaan kekerasan.

    Babat habis aja organisasi atau ormas apapun namanya yang selalu memakai cara-cara kekerasan dan intimidasi seperti FPI ini.

    Suka

  22. sandynata Avatar

    tulisan yang bagus pak wir 🙂

    alangkah baiknya tulisan yang bagus dibalas dengan komentar yang bagus, bukan berarti harus setuju/tidak setuju, tapi tunjukkan bahwa kita sebagai manusia masih memiliki martabat -makhluk yang diberi kemuliaan berupa akal dan pikiran- dengan menuangkan pikiran/pendapat lebih dewasa dan bijak

    apakah umpatan2, cacian2 itu akan membantu kondisi yang ada? ujung2nya malah kita jadi berantem sndiri, terpecah belah..

    yang kita perlukan adalah solusi, bukan anarkis, bukan pemaksaan kehendak, tidak ada yang merasa paling benar dll..

    sungguh sia-sia jika tenaga emosi pikiran waktu kita buang hanya untuk saling menyerang bukannya membangun bangsa yang sedang terpuruk..

    salam

    Suka

  23. roythea Avatar

    ”Barang siapa yang menyimpan perasaan arogan dan terlalu berbangga diri didalam hatinya, tidak akan masuk surga.”
    (Hadits Riwayat Muslim).

    Jadi Baik FPI maupun AKKBB. Klo harus dibubarkan, ya dibubarkan dua2nya aja. Karena kedua pihak sama2 merasa lebih baik.

    Gitu aja koq repot…. (pinjem istilah manusia setengah dewanya NU… :D)

    Suka

  24. wellyyuwono Avatar
    wellyyuwono

    Wadah atau tempat sama seperti halnya pisau, alat perang dll..itu semua merupakan alat. jadi baik buruknya alat tergantung dari jenis manusi yang mengendalikan alat tersebut.
    Mis. pisau kalau dipakai oleh tukang jagal ya sangat berguna tapi kalau di pegang orang bomocora ya dipakai untuk membunuh

    by. akirayuwono@gmail.com

    Suka

  25. wardhaniujepe Avatar
    wardhaniujepe

    Saling bubar ngebubarin, akhmadiah dibubarin ya gak sesuai UU, FPI dibubarin ya gak “sesuai” UU.

    Kalem aja dong “pak FPI”, dipeluk aja akhmadiah dan kalo emang mrk salah jalan dan pelan-pelan (kayak Nabi Muhamad, yang sabar gitu loh) dibenarkan.

    Ibarat anak jangan digebukin, apalagi anaknya gak nglawan…. Apa bapak-bapak kalau anaknya salah trus digebukin ???? Anak kita kan lama lama gede nah kitanya tambah tua, tar dia balik gebuk gimana pak ???

    Trus FPI jangan galak-galak gitu dong kan kami jadi serem banget… Katanya mau demo damai kok udah sedia topeng ya…Yang enak itu di segani jangan ditakuti…..

    Kalo mau nggebuk ya gebuk aja dulu itu para koruptor….pasti ditemenin ama rakyat, eh tapi takut ya…. dibilang “jangan ngukur rejeki orang lain” (kata guru ngaji aku).

    Bener itu… dibubarin juga percuma, namanya ideologi gak bisa dibabat, tar dibubarin juga ganti baju baru, banyak kok yang mau ngasih baju baru dengan kembang dan warna tertentu…..

    Yuk deh kita sama-sama mikirin gimana kita bisa maju…..

    Suka

  26. Iwan Avatar

    Hanya ikut nimbrung nih,

    FPI ( Front Pembela Islam ) apakah tidak tanduknya sesuai dengan ajaran islam yang luhur. Realisasi di lapanganya banyak oknum mengatas namakan FPI jadi tukang palak, jika tidak bayar uang jago, usaha yang bersangkutan dirusak, anggota FPI merusak penjual miras tapi membawa pulang miras juga , bagaimana ?

    Indonesia negara kesatuan dengan kebebasan beragama,kalau tidak setuju jangan diikuti, tapi jangan dirusak bahkan dianiaya,kaya jagoan aja tuh FPI.

    Demikian pendapat saya.

    Suka

  27. arifrahmanlubis Avatar
    arifrahmanlubis

    he. unik juga bapak ini.

    ….

    ketika melihat suatu kejadian kekerasan, hendaklah jangan hanya terjebak di kejadian puncaknya saja.

    kita teliti dulu awal kejadian bermula. ada poin-poin penting yang menurut saya perlu dijadikan bahan pertimbangan :
    – ada provokasi laksar kaf*r dan anj*ng
    – ada penembakan peluru senjata api ke udara empat kali
    – jalur aksi akkbb yang meleset dari kesepakatan dengan polisi.

    bagaimana pendapat bapak dengan aksi sweeping dari garda bangsa?

    Wir’s responds: memang sih memakai kekerasan itu tidak baik. Eh, tapi omong-omong ada anjingnya ya pak. Koq di TV nggak kelihatan. Wah bapak ini jeli juga ya, pantes kemarin itu di TV banyak yang berlari-lari.

    Suka

  28. zulfitriyanzyah Avatar
    zulfitriyanzyah

    fpi adalah organisasi yang berani dan tegas tetapi jangan sampai keberaniannya itu mengorbankan nama baik agama.

    menurut saya islam tidak pernah mengajar kan berbuat kekerasan tanpa memandang aturan yang ada. islam tidak pernah memaksakan orang untuk masuk agamanya lihat qur’an surah Al-Imran. islam juga tidak pernah mengajarkan berbuat kerusakkan seperti membakar, maupun memukul orang yang satu aqidah dengan nya.

    jadi bagi saya fpi tidak perlu dibubarkan, tetapi harus memperbaiki sikap dan tindakan yang emosional menjadi sikap yang bijaksana

    Suka

  29. sandynata Avatar

    seingat saya, ketika diceramahi sama ustadz2, kyiai2.. dulu Nabi Muhammad dicaci maki, dilempar batu, diludahin dan segala macem.. tapi apakah Nabi Muhammad marah lantas memukuli mereka? tidak….

    Ketika Nabi Muhammad kembali ke Mekkah apakah menyerang penduduk Mekkah dan para pemimpin Mekkah? tidak…

    Suka

  30. nenyok Avatar

    salam
    Kalo soal tindak kekerasan tentu saya sefaham dengan anda Sir, tak setuju sama sekali, soal fpi melakukan tindak kekerasan, memang betul akhirnya jadi masalah nasional dan menggangu kemajemukan, tapi coba Sir perhatikan kira2 apa akar masalahnya toh, ini ada sangkut pautnya dgn masalh penodaan agama kami yang ternyata orang2 yg tak berkepentingan terlibat, itu maksud saya anda di luar lingkaran, bukan soal lingkaran berkebangsaan. Peace, maaf, nada yang saya tangkap dari artikel ini terasa sangat subjektif. Mungkin saya yang kurang faham juga mencerna tulisan anda, tapi tanya saja hati anda, Ok Sir 🙂 salam damai ya

    Wir’s responds: cara berpikir anda menarik sekali.

    Ibarat, seperti seorang suami mukulin istri atau anaknya. Dia berpikir itu toh istri-istrinya sendiri, anak-anaknya sendiri, jadi kalau mukulin apa salahnya. Itu khan rumah tangganya sendiri, nggak boleh orang luar ikut campur.

    ** Merenung mencoba memahaminya, sorry telmi. Maklum apa-apa naik **

    Suka

  31. RETORIKA Avatar

    @ masbro yang punya blog …

    Tunggu dulu … Tunggu dulu

    1. Ok kalo kita “istilahnya” melakukan lokalisasi Preman dan diwadahi FPI artinya mirip dengan lokalisasi yang dilakukan Pemda terhadap WTS dan Waria.

    eh maksudnya Status FPI disamakan dengan WTS dan Waria gitu ? 😆

    2. FPI memang ormas paling brutal, tetapi setidaknya anda perpikir bisa menjadikan mereka martir di medan perang ?

    wakakak, rasanya saia masih ingat ketika tahun 2001 mereka ngotot perang ke Afghanista, eh pas ditembak oleh Water Cannon mereka pun lari tunggang langgang 😆

    Rasanya kalo hal ini dilakukan sama juga kita (orang indonesia yang waras) sudah melakukan kejahatan perang deh 😆

    3. Tabiat mereka harus diatur, dan dididik ulang, alias masuk reahab mungkin itu solusi paling tepat. Gimana ?

    Suka

  32. zakki Avatar
    zakki

    pak wir, sumbang pikiran. sudah jamak orang cepat bereaksi dengan hal-hal yang bisa dilihat mata langsung.

    Contoh kasus ya kekerasan yang dilakukan FPI ini. karena bersifat fisik maka kita buru-buru berkomentar. Merasa ikut melihat/mendengar/atau merasakan secara langsung.

    akan tetapi, amat jarang jika kekerasan itu berkaitan dengan kekerasan hati atau batin. hubungannya apa ? dalam pandangan islam, kekerasan yang dilakukan ahmadiyah adalah kekerasan hati terhadap umat islam, dengan tidak mengakui Muhammad sebagai Rasulullah terakhir.

    hal seperti ini mirip dengan orang yang mengaku kristen/katholik tetapi percaya dengan Muhammad sebagai Rasulullah.

    kedua, kalau anda melihat tetangga anda, sang suami memukuli istrinya terus bertindak untuk mencegah itu bagus. bagus sekali. tetapi jangan hanya berhenti disitu. kalau ternyata sang istri memang berbuat salah, langkah yang perlu anda lanjutkan adalah menasehati sang istri.
    atau bisa juga anda bilang “ya sudah cerai saja dengan suami. ikut saya saja :)”

    Suka

  33. wir Avatar
    wir

    @zakki
    Cara berpikir anda juga menarik, seperti halnya saudara nenyok.
    **berpikir lagi**

    Tapi eh, itu ada kalimat yang saya kurang jelas maksudnya. itu lho

    hal seperti ini mirip dengan orang yang mengaku kristen/katholik tetapi percaya dengan Muhammad sebagai Rasulullah.

    Maksudnya bagaimana sih. Saya ini termasuk yang mempercayainya lho. Oleh karena itu saya menyebut teman-teman muslim sebagai orang beriman, jadi bersaudara begitu. Kalau saya tidak mempercayai statement anda di atas itu, bagaimana saya punya keyakinan seperti itu.

    Apakah itu salah ?

    Suka

  34. 1000download Avatar
    1000download

    FPI cuma anak nakal yang kelebihan energi, dijewer pun akan manut dia. Tapi Ahmadiyah anak yang ga mengakui ortu kandungnya, disuruh pulang ga mau, malah minta tolong tetangga untuk mengusahakan agar haknya untuk durhaka diakui dunia…

    Wir’s responds: Betul lho mbak, tidak menghormati orang tua itu dosa lho. Itu ada koq di 10 perintah Allah yang diterima nabi Musa. Kalau dosa bisa masuk neraka lho nantinya.

    Tapi omong-omong, kalau Ahmadiyah masuk neraka karena dosa tadi, mbaknya terikut nggak ?

    Nggak ya mbak, wong tidak berbuat dosa begitu, karena sudah menjalankan yang benar khan. Syukurlah kalau begitu.

    Tapi selama menunggu itu, selama masih di dunia, mbok ya sudah jangan pakai kekerasan begitu. Kekerasan, apalagi sampai orang yang dikerasi mati, itu khan membunuh, berarti itu khan juga ada di 10 perintah Allah yang disampaikan nabi Musa. Nanti bisa ikut-ikut dosa lho. Kalau begitu, bisa-bisa nanti menemani orang yang dibunuh tadi di neraka. Gimana hayo, di dunia sudah tidak akur, ketemu lagi nanti di sana. Khan pusing. 😦

    Suka

  35. arifrahmanlubis Avatar
    arifrahmanlubis

    @ komen pak wir terhadap zakki:

    makanya saya bilang pola pikir pak wir ini unik sekali 🙂

    bagaimana mungkin kami umat muslim bisa mengakui ghulam ahmad sebagai nabi. sementara di Al Quran jelas dikatakan Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir.

    kalau ada pihak yang memaksa kami menerima “kebebasan bergama” jenis itu, maka itu adalah kekerasan hati (versi pak zakki).

    bagi muslim, toleransi adalah lakum dinukum waliyadin (bagimu agamamu, dan bagiku agamaku), bukan pendomplengan kedalam Islam dan merusak akidah.

    btw, pertanyaan saya dikomen pertama belon dijawab pak..

    Suka

  36. BaNi MusTajaB Avatar

    Pada prinsipnya saya berharap FPI tetap eksis di negeri ini.

    Insiden Monas hanyalah persoalan kecil yang mudah diselesaikan. Ada banyak persoalan di negeri ini yang belum terselesaikan. Terutama seputar Ahmadiyah yang perlu secepatnya dikeluarkan keputusan pemerintah.

    Suka

  37. wir Avatar
    wir

    @arifrahmanlubis
    Ah bapak ini, tadi khan saya sudah ungkapkan bahwa pola-pola kekerasan itu tidak baik. Jadi siapapun masyarakat yang menerapkan pola-pola tersebut sebaiknya diingatkan. Kekerasan nggak menyelesaikan permasalahan koq.

    Pola pikir saya unik ? Ah bisa saja bapak ini. Apanya sih yang unik. Saya mencoba konsisten dalam setiap tulisan yang ada di blog ini, prinsipnya agama adalah suatu usaha manusia untuk melestarikan petunjuk seseorang yang pernah bertemu Tuhannya (dalam hal ini disebut nabi) tentang bagaimana agar dapat bertemu dengan Tuhannya tersebut.

    Itu berarti beragama tidak berarti sudah ketemu dengan Tuhannya, karena manusia dalam hal ini harus selalu menginterprestasikan petunjuk-petunjuk tersebut.

    Bagaimana menginterprestasikan bahwa petunjuk-petunjuk itu benar, ya saya kira itu cukup sederhana. Pemahaman kami memberi tahu bahwa petunjuk yang benar adalah jika itu berisikan kasih, kasih kepada diri sendiri yang sama besarnya dengan kasih kepada sesama dan akhirnya kasih kepada Tuhannya itu.

    Jadi terus terang saya tidak silau dengan orang-orang yang mengatasnamakan agama, karena itu tidak identik dengan mengatas namakan Tuhan. Evaluasi aja tindakan-tindakan orang tadi, sama nggak dengan sikap kasih tadi. Bagi saya, ini yang penting, kasih lebih tinggi dari agama itu sendiri. Karena bagaimanapun esensi agama itu adalah kasih. Ingat, ini menurut pendapat saya lho. Kalau ada yang nggak setuju, ya monggo-monggo aja. Tapi sekali lagi, tidak boleh pakai kekerasan.

    Karena itulah ada komentar saya di atas yang menyatakan bahwa agama adalah kebaikan, jika ada ketidak-baikan itu pasti dari manusia yang membawakannya.
    **ah koq diulang-ulang lagi**

    Suka

  38. hendra_ku Avatar
    hendra_ku

    @Goslink
    saya tambah lagi Premis-nya:

    Premis 3
    Satpol PP berbuat anarkis ketika menertibkan PKL

    Premis 4
    Praja Senior IPDN berbuat anarkkis trhdp Praja Junior-nya

    Berarti Satpol PP dan Kampus IPDN juga mesti dibubarkan jg….

    hayooo, siapa lg yg mo menambah Premisnya, msh banyak koq 🙂

    Suka

  39. Angga Lingga Avatar
    Angga Lingga

    Apakah kita dapat mentolerir semua perbuatan yang telah dilakukan oleh FPI?????

    Saya rasa tidaklah ………….

    Suka

  40. Yoyo Avatar

    Biarlah hanya Alloh yang melindungi dan memberi pahala untuk para Mujjahid !
    Mohon maaf Pa Wir, saya komentar tentang agama di ranahnya Pa Wir, saya kira nggak bakal nyambung, tapi bagus, buat naikkin ratting, peace !

    Suka

  41. Yoyo Avatar

    sekali lagi ah….., AKKBB-nya udah bubar Mas, digebukin FPI, kacian banget…!

    Suka

  42. rakyat biasa Avatar
    rakyat biasa

    waduh jadi rame pak wir…

    Kalo gak salah FPI dibentuk dan sekaligus dimanfaatkan oleh para elit politik.

    Kenapa gak elit politiknya aja sih yang ditangkap? Karena gak ada bukti kali ya….

    Saya pernah ketemu beberapa anggota FPI, beberapa dari mereka (kebanyakan) hanya anak-anak muda pengangguran, kemudian direkrut dan di kasih “kerjaan” sehingga perut mereka kenyang.

    Lagi-lagi faktor utamanya adalah kemiskinan dan pengangguran.

    Makanya mungkin ada yang sengaja tidak ingin kemiskinan hilang dari negeri ini, karena nanti gak ada yang bisa diperalat.

    Saya pernah memperhatikan kalo salah satu kafe terkenal di pusat kota sepi pengunjung, maka FPI menyerang daerah Kemang.
    Gak mungkin mereka menyerang tempat-tempat tersebut tanpa biaya dan tanpa “imbalan”.

    Banyak sekali orang yang memanfaatkan mereka. Demi bisnis, politik dan kekuasaan.

    Beberapa ormas, baik itu berdasarkan agama, suku, atau bahkan ormas pemuda menyandang nama dasar negara kita, melakukan hal-hal yang sama. KEKERASAN.

    Masalahnya FPI ini memakai nama Islam dan pd kasus Monas mereka menyerang orang-orang yang berlabel “pro demokrasi”.
    Maka maraklah semua opini sampai ke masalah SARA dsb.

    Kita pernah melihat kantor Koran Tempo diserang oleh sekelompok orang yang disinyalir sebagai suruhan salah satu pengusaha.

    Apakah media ramai? Orang ‘pro demokrasi” ribut? Presiden rapat polkam?

    Lalu hasilnya? Sang Pemred yang malah jd pesakitan di kursi terdakwa di pengadilan.

    Rupanya kekerasan merupakan bagian dari budaya bangsa ini.

    Baru saja kita baca di detik.com bahwa Banser mengisi kesaktian untuk membubarkan FPI.

    Artinya kekerasan dilawan dengan kekerasan.

    Kok gak ada statement yang bisa meredam agar Banser jgn melakukan hal itu?

    Ayolah, jangan main aji mumpung.
    Berpikiran dewasa lebih baik.

    Kalo kita anti kekerasan, itu artinya berlaku untuk semua pihak. Toh demi negara ini bukan?

    Terima kasih Pak Wir

    Salam

    Suka

  43. Rijal Aceh Avatar
    Rijal Aceh

    Saya selaku orang Aceh sangat setuju dengan Mas Danang. Ketika musibah Tsunami menimpa kami, Front Pembela Islamlah yang banyak sekali membantu dalam segala hal. Yang membuat kami tersentuh adalah saudara2 kami dari FPI ikut membantu dalam mengurusi jenazah korban bencana. Bahkan mereka mengkafani dan menguburkan jenazah tersebut secara syar’i.

    FPI adalah tentara2 yang menegakkan syariat Allah. Mereka selama ini selalu memberantas kemaksiatan di negara ini. Saya bangga dengan FPI dan dengan ini menuntut jangan sampai FPI dibubarkan. Kalau sampai FPI dibubarkan kami juga akan bangkit dalam membela saudara2 kami.

    Kalau takut terus didemo karena kenaikan BBM, jangan mengalihkan isu dengan mau membubarkan FPI donk. Toh kebenaran ini semuanya akan terbuka. Walaupun mungkin tidak di dunia. Akan ada pengadilan yang paling adil di Akhirat sana, dimana mata, tangan dan seluruh anggota badan kita di minta pertanggungjawaban. Oleh karena itu teruslah membela yang benar karena kita semua tidak luput dari pertanggungjawaban.

    Suka

  44. sitijenang Avatar

    numpang lewat pak wir,
    kalo dimanfaatkan buat memburu koruptor atau penjahat lainnya sih ok aja. tapi, mana ada yg bisa menjamin mereka konsisten dengan “tugas barunya” (kalo diberikan). polisi aja yg penegak hukum asli penuh legitimasi bisa melenceng (katanya sih).

    kalo menurut pemahaman saya inti tiap agama adalah menyempurnakan akhlak/budi pekerti. jadi, ajaran apapun haruslah menjelma menjadi budi pekerti yg sebenarnya. bukan kepura-puraan, keterpaksaan, atau ketakutan lagi. lha… metodenya tiap aliran dan label kan beda-beda… bisa dengan sabar, syukur, kasih, sayang, rahman, rahim, dll lah.

    dalam hal itu buat saya FPI tampaknya belum kuat memakai label “Islam” di belakang namanya. menurut prinsip jawa ormas tersebut keberatan nama. belum lagi kalo dijabarkan apa itu arti dan makna Islam. soalnya, setahu saya di Al Quran itu dari Adam sampai Isa disebut penyebar Islam (entah apa makna hakikinya) … lha.. he he he…

    saya sedikit-banyak sepakat dgn retorika. rehabilitasi (pemahaman dan kelakuan) sepertinya lebih pas. tapi, tentu saja menurut pendapat saya pribadi. bukan bermaksud berdiri sebagai orang yg 100% waras… muahahaha…

    salam sejahtera.

    Suka

  45. det Avatar

    terimakasih FPI
    gara-gara kamu, media gak kekurangan berita!

    :mrgreen:

    I Love FPI

    Suka

  46. marwanazis Avatar

    Membubarkan FPI juga merupakan perbuatan yang sangat tidak demokratis, karena hak berorganisasi merupakan hak asasi manusia yang dijamin UU, lagi pula membubarkan suatu kelompok bukan jaminan
    bahwa aksi anarkisme akan berakhir di bumi Indonesia, kecuali pemerintah berlaku adil dalam menerapkan berbagai kebijakan yang bersinggungan dengan kepentingan masyarakat banyak serta pelayanan
    terbaik hingga rakyat Indonesia sejahtera . Insiden monas boleh jadi itu adalah strategi pemerintah untuk mengalihkan isu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang belakangan menuai banyak reaksi penolakan dari berbagai gerakan mahasiswa di Indonesia.

    Suka

I’m Wiryanto Dewobroto

Seseorang yang mendalami ilmu teknik sipil, khususnya rekayasa struktur. Aktif sebagai guru besar sejak 2019 dari salah satu perguruan tinggi swasta di Tangerang. Juga aktif sebagai pakar di PUPR khususnya di Komite Keselamatan Konstruksi sejak 2018. Hobby menulis semenjak awal studi S3. Ada beberapa buku yang telah diterbitkan dan bisa diperoleh di http://lumina-press.com