Serius ini pak ?
Lho, apakah selama ini, saya menulis tidak serius. Kelihatannya saya selalu menulis dengan baik dan benar lho. Jadi judul di atas tidak saya tulis hanya sekedar untuk masuk BOTD saja, karena bagi saya masuk BOTD itu bukan sesuatu yang aneh, bukan sesuatu yang istimewa lagi. Kelihatannya hampir setiap tulisan saya pasti nongol lho di situ.
Jadi maksud bapak menulis judul di atas apa ?
Ya saya mencoba memberi bantuan pemikiran, atau kalau tidak mau bantuan (karena bisa memecahkan masalah sendiri) maka minimal memberikan alternatif pemikiran. Begitu bo.
Begini dik, Indonesia ini khan Bhinekka Tunggal Ika, bermacam-macam ada, dan sebaiknya ada untuk saling melengkapi, termasuk dalam hal ini ada FPI ada Ahmadiyah. Ya, itu adalah fakta. Mereka semua itu penduduk Indonesia, maksudnya mau tinggal di sini.
Tentang mengapa saya menyarankan bahwa FPI tidak dibubarkan. Dasar pemikirannya adalah sebagai berikut, bahwa karakter atau attitude orang per orang itu adalah khas, tertentu, apalagi ditambah keyakinan yang teguh. Itu adalah dua kombinasi yang menarik, dan saya kira mengubahnya dari luar adalah tidak gampang. Satu-satunya cara untuk mengubahnya adalah dari dalam, dari diri sendiri.
Karakter yang khas yang saya maksudkan adalah antara lain, jika merasa yakin terhadap apa yang dia percayai, maka mereka tidak peduli bahkan terhadap pendapat umum sekalipun. Bagi dia ketidak pedulian tersebut adalah bentuk keistimewaan mereka, artinya teguh tidak mudah tergoda. Merasa benar sendiri. Karakter tersebut sebenarnya baik, khususnya jika diterapkan secara personal untuk menghasilkan buah yang baik. Yang membuat gerah masyarakat banyak khan karena karakter khas tersebut dikembangkan, agar orang-orang lain yang tidak sekeyakinan mereka adalah salah, sehingga harus dibenarkan. Selain itu ditambah, bahwa dalam menyebarkan keyakinannya tersebut maka kekerasan di halalkan. Alasan klasiknya khan “menegakkan kebenaran”. Jadi kalau nggak mau tegak, khan ditebas aja. Iya khan.
Itu hal yang baik atau buruk pak ?
Wah yang namanya menegakkan kebenaran khan mestinya baik tho. Yang menjadi masalah khan kepada siapa kebenaran itu ditegakkan, apalagi dengan cara kekerasan. Itu khan sebenarnya yang nggak baik.
Kalau nggak baik khan mestinya dibubarkan. Gitu khan pak ?
Itulah masalahnya. Apakah jika organisasi tersebut dibubarkan, maka orang-orang dengan karakter seperti yang saya sebutkan di atas itu juga otomatis hilang ? Khan enggak juga khan. Orang-orang dengan keyakinan yang tinggi seperti mereka, terlepas apakah keyakinan mereka berguna bagi orang banyak atau tidak, maka mereka umumnya pasti bisa survive, bisa mempengaruhi orang lain yang lemah keyakinannya. Artinya bahwa sumber masalahnya nggak hilang, dan saya yakin akan timbul FPI dengan bentuk yang berbeda. Itu akan terus menerus begitu.
Lalu bagaimana pak ?
Sebenarnya kalau aparat negara tegas, dan pemimpinnya mempunyai karakter seperti orang-orang FPI tersebut, yaitu jika yakin berani berbuat atau bertindak tegas, maka permasalahan ini akan tidak ada.
Tegas gimana pak, maksudnya ?
Ya kalau ada orang mengganggu kepentingan umum, bahkan bertindak anarki, ya harusnya di hukum. Jangan takut dengan embel-embel agama sekalipun, meskipun itu agama mayoritas. Ingat itu khan hanya embel-embel. Toh kita ini adalah negara Pancasila, bukan berdasar agama. Pemimpin kita khan nggak berani tegas. Hanya menghimbau saja, belum pernah berperang sih. Jadinya begitu. Wah jadi nostalgia jamannya pak Harto begitu ya, sedikit omong banyak bertindak. Bener-bener tentara itu.
Kalau nggak dibubarkan, jadi gimana itu pak ?
Jadi cara berpikirnya adalah begini. Pertama-tama adalah baik kita harus menyukuri adanya FPI. Kenapa ? Karena minimal orang-orang yang berkarakter seperti di atas dapat dikumpulkan dalam suatu wadah yang jelas. Dapat diorganisir begitu lho. Saya kira mengorganisir orang-orang seperti itu adalah tidak gampang. Pemimpinnya pasti mempunyai karakter yang sama yang lebih mantep. Gitu khan. Coba bayangin, jika orang-orang dengan karakter seperti itu menyebar kemana-mana dan menjadi jiwa setiap organisasi umum. Khan gawat itu.
Dengan di organisir, berarti lebih gampang diatur, termasuk juga lebih gampang di awasi. Selain itu dengan keberadaannya di ibukota maka ada untungnya, yaitu media dengan suka cita meliputnya. Coba bayangkan jika kejadian monas kemarin terjadi di maluku. Maka siapa yang peduli, bahkan kalau ada yang matipun, mungkin beritanya nggak sampai sini. Benar nggak. Khan kasian orang daerah. Dengan di Jakarta, yaitu bersama-sama dengan pemimpin negara ini , maka para pemimpin tersebut jadi diingatkan untuk terus mengawasi. Tul nggak ?
Nanti kalau berbuat anarki lagi ?
Lha ini masalahnya. Seperti peneliti atau orang profesional pada umumnya, kalau diam saja tentu bahkan pusing. Saya yakin orang-orang tersebut kalau diam saja pasti juga bingung, mereka akan selalu mencari-mencari untuk menemukan masalah. Inilah yang selalu membikin problem, bilamana ternyata apa yang disebut masalah oleh mereka ternyata tidak bagi yang lain. Itu khan.
Dengan demikian maka harus diberdayakan. Harus diberi kesibukan. Jangan sampai orang-orang tersebut mengganggu masyarakat yang lain, yang ternyata apa yang disebut masalah oleh orang-orang itu ternyata bukan.
Karena fpi berlatar belakang agama, maka yang disebut haram oleh agama pasti tidak dilanggarnya. Betul nggak. Jadi jika korupsi adalah haram hukumnya dan bahkan disebut dosa, maka jika itu benar maka mereka bisa membantu KPK. Coba bayangkan, jika mereka mengejar para koruptor tersebut, pasti deh efektif.
Kalau ternyata cara itu tidak efektif, artinya masih saja terjadi benturan ke masyarakat banyak. Maka satu-satunya cara adalah memisahkan dengan masyarakat tersebut. Agar win-win maka bisa nggak mereka diberdayakan ke tingkat internasional. Seperti tentara nasional di PBB itu lho. Contohnya, negara palestina untuk membantu melawan israel dan amerika. Daripada mereka gembar-gembor di jalan mau melawan mereka, khan sebaiknya dikirim aja mereka ke sana. Dari pada banyak omong, lebih baik bertindak khan. Bisa-bisa namanya menjadi harum dan tidak menjadi omongan negatif seperti sekarang ini.
He, he itu sedikit pemikiran tentang FPI. Bagaimana yang lain.
Berita lain dari detik.com :







109 tanggapan untuk “jangan bubarkan FPI !”
mana nih literatur electroniknya…
pak Wir…
salam
SukaSuka
kalian jangan ganggu FPI mereka adalah anak buah saya
SukaSuka
pusing amat dengan kekerasannya FPI, moso sih jika sedikit berkeras kelakuan trus dibubarin? aneh benar? yang ini namanya pemaksaan kehendak dalam berfikir… dengan kita memaksa FPI bubar bukan kah kita juga anarkis? merekakan cuma melaksanakan nurani dan egonya seperti anak Sekolahan yang membela sekolahnya saling lempar dijalan raya, seperti aparat yang membela satuannya saling serbu markas, seperti ayam betina yang melindungi anaknya ketika kutangkap anaknya yang masih cilik… wajar saja kalau menurut saya… jika sekarang polisi ngejar orang fpi terutama si komandan dengan tuduhan yang mulai nyeleneh.. itukan karena kekuasannya polisi mulai disentuh ama fpi… iya toh?
kalau kita menyetir pikiran kita masuk keagama berarti itu sudah salah arah…. fpi tidak ada bedanya dengan PDI yang berusaha melindungi max muin, pemerintah yang melindungi ahmadiyah.. atau diri saya yang melindungi harkat dan martabat saya sendiri… pusing deh ngomongnya…
SukaSuka
Lha kalau kita semua ribut2 soal FPI, kan jadi lupa kalau BBM naik tinggi, susu tak terbeli….he..he..he…
Lapor Jendral!!, operasi “pengalihan” telah berhasil dilasanakan……!!
SukaSuka
Dear teman-teman yang saya cintai,
Saya selaku anak bangsa, meminta tolong agar di tindak tegas para Preman Berjubah itu, mereka bukan “Pahlawan” mereka hanyalah para penjahat yang menjadikan agama sebagai alat untuk menyakiti dan menindas manusia Indonesia lainnya.
Teman-teman kalau mereka dibiarkan Negara ini lama kelamaan akan hancur, mungkin saat ini mereka masih kecil tapi bila dibiarkan bisa menjadi kanker bagi Negara ini seperti Al Qaeda, sekarang mereka menjadi apa,teman 2 yang saya kira cerdas dan pintar, sudah tahu jawabannya.
Apa jaminannya mereka tidak akan memusnahkan yang berbeda agama, etnis dengan dia. wong saat ini saja mereka berani menganiaya sesama muslim lainnya.
Tolong berfikir jernih, jangan wariskan kekerasan dari Negara Paman Saud kepada Negara kita yang sudah berbudaya dan beradab, harmonis dan rukun sejak dahulu.
Agama dan keyakinan adalah urusan manusia dengan Tuhan, Kelompok lain bahkan Pemerintah tidak berhak mencampuri hubungan dia dengan Tuhan. Kita bukan Tuhan yang berhak mencap orang Kafir. Arab adalah budaya. Arab bukan agama, justru Islam datang untuk membawa kedamaian bagi orang-orang Arab. Buktinya adalah TKI kita kerap diperkosa, dianiaya oleh orang-orang bangsa tsb, karena mereka sejak dahulu kala penuh dengan kekerasan. Apakah teman2 tidak tahu mereka menganggap kita Orang Indonesia bangsa ‘Jongos” dan mereka menganggap mereka adalah warga kelas 1, mereka sering berpendapat karena Nabi turun disana, jadi mereka warga kelas 1, Justru Nabi turun disana untuk memperbaiki akhlaknya, melembutkan dan mendamaikan Jiwa mereka yang begitu keras. Budaya Nusantara sudah lembut tidak perlu seorang Manusia Suci seperti Nabi turun di Nusantara, kita sudah beradab dan berahlak sejak dahulu, justru saat ini kita sedang dikeraskan oleh mereka.
Tolong selamatkan bangsa ini, kalau Ahmadiyah di bubarkan mereka akan meminta suaka, saya yakin teman2 pintar semua, apabila ada pemerintah yang menindas warganya, Negara tersebut dapat di kenakan embargo, kita sudah sulit jangan tambah sulit lagi Ibu Pertiwi kita sedang menangis melihat kelakuan anak-anaknya, yang benar dan teraniaya malah di fitnah, yang salah dibela atas nama agama.
Apa yang akan kita wariskan Negara ini kepada anak cucu kita? Hanya Sisa kehancuran Negara ini kah……
Salam Damai dari Anak Bangsa Yang merindukan Kedamaian….
SukaSuka
SEKALI BERSERU, TETAP BERSATU INDONESIA JAYA!
SukaSuka
Islam adalah Agama yang ditegakan dengan hati dan bukan ditegakkan dengan seenak hati…
SukaSuka
Kita ini satu meskipun berbeda-beda….
Kenapa masalah kebebasan beragama menjadi masalah buat FPI….FPI hanya mencari masalah saja….Apa kalian merasa kekerasan membuat Tuhan senang dengan kekerasan yang FPI lakukan….
Tuhan mana yang suka akan peperangan, suka akan kehancuran….ini bukan yang pertama kali lagi buat FPI yang telah melakukan kasus seperti ini. Mereka melakukan sesuatu karena dasar menghakimi orang lain seperti halnya Tuhan yang merupakan satu-satunya orang yang berhak menghakimi orang…..
Saya lihat tindakan kalian FPI adalah seperti orang yang bersih dari kesalahan, apakah itu benar……????? Jika kalian benar-benar bersih dari dosa silakan hakimi semua orang di dunia…….Saya minta FPI buka mata anda dan buka pikiran kalian. Pikiran kalian sudah dipenuhi oleh pikiran yang sangat arogan……
Saya punya harapan melihat Indonesia dengan agama yang beragam dan yang diakui di Indonesia saling bekerja sama, saling mengasihi, saling menghormati, saling membantu, dan kita bangun Indonesia kita dengan rasa persatuan itu. Ingat masalah Indonesia masih banyak dan bukan hanya tanggungan pemerintah tetapi kerjasama kita sebagai warga negara…….
Coba anda bayangkan dulu jika terjadi seperti yang diharapkan…….Dunia akan melihat negara kita adalah negara yang mengumandangkan perdamaian bukan kekerasan dalam menyelesaikan masalah………
Saya minta untuk semua orang yang baca ini untuk memikirkan sebelum memberi komentar………
Dan insiden monas itupun bukan strategi pemerintah mengalihkan isu BBM, pemerintah sudah pusing urus masalah yang sangat banyak di negara kita, untuk apa menciptakan masalah lagi sedangkan masalah BBM itu belum selesai jalan keluarnya.
Tolong berpikir yang positif, kalau anda semua berpikir negatif maka kalian semua tidak bisa maju……….
Salam perdamaian………
SukaSuka
di negeri kita yang tercinta ini semua sudah anarkis taunya hanya mencari kesalahan orang lain saja semua selalu dipaksain dari cara hidup yang terus menghimpit, cara beragama harus memeluk agama tertentu yang dianggap benar, padahal kita kan demokrasi bebas aja asal jangan mengganggu orang lain dan masalahnya kita sering merasa terganggu dengan pola pikir orang lain padahal nggak ada hubunganya sama sekali dengan kita.
satu hal yang perlu diingat masalah agama adalah urusan pribadi per pribadi toh nantinya kita masing masing akan mempertanggung jawabkan perbuatan kita masing-masing khan kesurga nggak bisa gandengan pasti sendiri-sendiri jadi mendingan kita damai aja sambil berpikir gimana caranya menghadapi hidup yang makin sulit ini.
SukaSuka
Gusdur kayaknya bakalan sujud syukur kalo FPi dibubarkan, kl FPI dibubarkan para sampah masyarakat akan merajalela, karena selama ini yang berani adalah FPI, Maju terusss. Allahu Akbar
SukaSuka
Wes mblenger masalah iki!
Biar pemerintah yang menindak mereka!
Pernyataan diatas aku tidak setuju pak Wir!
aku lebih suka kesini download ebook! dari pada mbaca postingan ginian!
SukaSuka
bapak2 ibu2 sadar gak kalian…
apakah kalian pernah berfikir kalo sebagian besar anggapan dan pemahaman anda disetir atau dikendalikan oleh media???
kita bisa menanggapi ini itu juga kan karena daapet dari media sendiri kan…
sekarang mari kita pikirkan maslah nya..
apakah media membeberkan masalah sebenar2nya dengan apa yang terjadi di lapangan???
apakah tidak ada yang dilebih2kan atau ditutup2in oleh media tsb???
mari kita beralih untuk lebih berfikir kritis..
GBL, civilian engineering 2007
SukaSuka
[…] source: wiryanto […]
SukaSuka
Salam Pak Wir….
Saya Sependapat dengan anda pak!!!
Kebijaksanaan pak wir dalam menilai FPI saya akui bagus!!!
SukaSuka
Jika negara kita Kuat, maka kasus2 kayak FPI ini tidak akan terjadi..
Zaman Suharto aliran2 radikal apakah itu Islam atau agama lain tidak dibiarkan tumbuh subur…
Kita berharap pemerintahan SBY bisa menyelesaikan persoalan ini dengan bijak.
Salam
SukaSuka
Saya cuma ingin mengingatkan yang menjadi buronan utama negeri ini malah belum ada yang tertangkap. Beritanya pun nyaris tak terdengar. Yaitu: para koruptor. Lihat:
http://www.kejaksaan.go.id/main/koruptor.php
Semoga kita tidak terkelabui mana yang menjadi buronan abadi negeri ini.
SukaSuka
masa ?
kok di video gak ada suara letusannya ? 😛
Ah, kalau yang gue lihat sih justru FPI yang mencoba mengalihkan perhatian dari tindak kekerasan yang mereka lakukan 😛
SukaSuka
sekedar info sebagai bahan pertimbangan untuk kita semua mengenai kiprah FPI di Indonesia.
Silakan lihat disini
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_aksi_Front_Pembela_Islam
Dari sini kita simpulkan masing-masing apakah FPI layak dibubarkan atau tidak.
SukaSuka
kacau..God bless Indonesia
SukaSuka
waduh2,. bukan saya loh yg bubarin..hehehe
SukaSuka
Lhoo.. kok pada ngumpul disini semuaa… ayo bubar… pulang kerumah masing2 heheheh 🙂
SukaSuka
Dukung gusdur =
Kemaksiatan merajalela + aqidah diobral + Alquran dilecehkan + bangsa dipermalukan.
Dukung FPI =
Kemaksiatan berkurang + agama ditegakkan + Islam dimuliakan + bangsa punya harga diri.
Buku gratis =
http://okegratis.blogspot.com
SukaSuka
Saya setuju pendapat anda bahwa kekerasan tidak dapat ditolerir. Tapi kenapa insiden monas yg dilakukan FPI yg ditindak … ini kan pemikiran sempit, egoistik, dan tidak adil.
Kekerasan (katanya) FPI terlalu kecil dibandingkan kekerasan massa pendukung Gusdur berbuat anarkis ketika Gus dur akan dilengser, bahkan sang provokator (Gus dur) nyata-nyata mengancam saat itu… tidak pernah ditangkap seperti Habib Rizieq. Apalagi kalo kita lihat, Israel merampas tanah palestin dengan penuh kekerasan sejak th 48.
Adilkah Aku ?
Oo.oo Pak Wir, saya maklum pemikiran anda didasarkan kepentingan. Semoga anda sehat, dan Semoga pemerintah membuka kembali kasus kekerasan massa pendukung Gus Dur. Semoga tumbuh FPI-FPI baru dan Habib2 baru yang berani berkata dan bertindak benar sesuai dengan keyakinan masing-masing.
Kita pun tidak berhak menghakimi kenyakinan orang2 FPI, itu berarti tidak ada bedanya kita ini. He.he.he 13x
SukaSuka
@Kulo
Kepentingan saya adalah mengingatkan saudara, tidak boleh itu orang “sembarang bertindak” hanya karena merasa yakin bahwa itu benar oleh masing-masing orang tadi. Apalagi tindakan itu merugikan orang lain, meskipun didasarkan keyakinan beragamanya.
Ingat kita ini negara hukum, dan dasar negaranyapun bukan agama tetapi Pancasila.
SukaSuka
FPI juga sampah masyarakat, seperti PSK dan PERAMPOK maka harus diberantas
FPI BUKAN ISLAM. ISLAM ITU DAMAI. FPI ITU KIRIMAN DARI NERAKA UNTUK MERUSAK CITRA ISLAM
SukaSuka
Hukum memang harus ditegakan
Keras dalam hal perjuangan adalah wajar
Tidak ada perjuangan yang tanpa resiko
Membela keyakinan adalah segalanya
Karena hidup menanti setelah kematian tiba
Sampai kapanpun Islam akan terus dirongrong
Hanya orang-orang penuh keberanian menegakan kebenaran yang mampu menjaganya.
Saya bukan anggota FPI.
SukaSuka
Saya setuju dengan Pak Wir dengan mengatakan hal tersebut. dan FPI telah menodai hal tersebut dengan menitikberatkan bahwa salah satu agama yang membawa Pancasila, seperti pernyataan salah satu pimpinan cabang FPI di salah satu daerah. Apakah negara kita negara agama?
Hal itu sudah menunjukan penyimpangan dari Bhinekka Tinggal Ika dan mengacu pada SARA. Apakah hal tersebut harus dibiarkan?
Banyak orang-orang tak bersalah yang menjadi korban kekerasan mereka. Seperti yg terjadi di Yogyakarta baru-baru ini. Para pemuda yg sedang duduk-duduk menjadi pelampiasan kemarahan mereka karena markasnya diserang.
Mereka dipukuli tanpa tahu apakah mereka bertanggung jawab atas penyerangan tersebut atau tidak.
Apakah ada dalam ajaran agama manapun untuk menghalalkan kekerasan dalam menegakkan ajaran agama?
Dan kemana mantan ketua YLBH yg seharusnya mengerti tentang hukum namun berbuat tidak terpuji pada peristiwa MONAS kemarin?
Tidak ada di negara agama sekalipun yg berbuat searogan mereka.
SukaSuka
Memangnya kenapa Islam harus dibela sama Front Pembela Islam…???
Keberadaan FPI sesungguhnya telah melampaui kekuasaan Allah SWT, karena FPI telah berpikir bahwa Allah SWT tidak lagi Mahakuasa sehingga butuh algojo-algojo untuk membela agama ciptaanNya…???
Bagi yang pro dengan FPI, silahkan kalian berbangga hati, bahwa Islam memang bukan agama damai, sekali lagi terbukti “Film Fitna” karya Geert Wilder.
FPI = Fitna Produk Indonesia
(Fitna berati Kalabendu/Bebendu/Bencana, bukan berarti Fitnah)
SukaSuka
tembakan bentrok di monas bukan FPi sebenarnya. karena FPI pliharaan aparat. tembakan sebenarnya adalah pembubaran HTI. karena HTI cukup progres dan maju. HTI payung hukumnya juga lemah. tidak seperti ikhwan yang menjelma berbentuk partai. so… jangan terjebak ributnya fpi saja.
ini juga dimanfaatkan gus dur untuk 2009. dia berani di barisan depan dengan harapan 2009 suara ahmadyah lari ke PKB-nya. HTI melakuan langkah yang benar saat terjadi insiden, menarik diri dan fpi yang jadi korban.
berita di media sangat tidak imbang, karena fpi terus disudutkan padahal AKKBB itu sumber bencana awalnya. coba anda cari di web side siapa AKKBB disana berkumpul orang2 yang ingin hancurkan islam semua termasuk komuitas eden, gus dur, gunawan muhamad, dan orang2 sekuler lainnya.
FPI juga tidak harus lepas dari kasus hukum, tapi cara pandang kita jangan mengarah ke sana. goblok kalau kita menyalah-nyalahkan FPI.
SBY seneng aja dengan kasus ini. isu BBM jadi hilang, polisi jadi pahlawan lagi padahal polisi yang harusnya bertanggungjawab akan masalah ini. untuk menangkap FPI yang pasti tidak akan melawan pada rabu pagi polisi unjuk kekuatan dengan 1500 orang sedangkan pada waktu bentrokan mereka tidak ada ditempat dengan alasan yang bermacam2. ini sudah diseting….
saran saya bagi umat yang mengaku islam jangan terpancing ulah ulama gila yang bernama gusdur.apalagi mau mengerahkan pasukan berani mati, nah ini yang seharusnya dibubarkan bukan FPI. ngapain unjuk kekebalan segala….
maju terus FPI doaku selalu menyertaimu….
-tanfidz
SukaSuka
Dear Kulo,
saya punya agama baru namanya: “Saenaedewe”. Saya nabinya dan pembuat dalilnya. Dalam agama saya itu, orang tidak boleh pake baju merah. Kalau pake baju merah maka melanggar akidah saya. Kare na itu saya sweeping orang2 yang berbaju merah. Kalau ketemu, ta pukulin.
Boleh toh saya melaksanakan ajaran agama saya…
SukaSuka
FPI = Front Preman Indonesia
LPI = Laskar Preman Indonesia
TPM = Tim Pembela Munafik
Tolong jgn menggunakan nama Islam atau Muslim di situ. Setiap kali menggunakan nama Islam/Muslim berarti preman2 tersebut menghina Islam.
Sudah bukan rahasia umum FPI menarik upeti dari pengusaha terutama pengusaha hiburan malam yang ada di daerah kekuasaan mereka. Aksi penghancuran oleh FPI disetiap perayaan hari raya tertentu hanya ditujukan kepada mereka yang tidak memberi upeti atau upetinya kurang. Sebagai peringatan bagi pengusaha lainnya untuk membayar upeti tepat waktu dan dalam jumlah yang sesuai.
Buat TPM, jgn pake nama Muslim. Krn anda selalu membela mereka2 yang preman dan teroris aja. Waktu anda membela pelaku pengeboman yg kebetulan beragama islam, gimana dengan korban pengeboman yang juga beragama Islam? Apakah derajat korban lebih rendah dari pelaku pengeboman? Apakah di Islam mengajarkan segala cara untuk mencapai suatu tujuan? Ingat kita sedang tidak berperang.
Mengapa TPM tidak membela korban2 pengeboman teroris atau pemukulan FPI yang bergama Islam, malah membela pelaku pengeboman dan pelaku kekerasan.
Masih layakkah TPM menyandang NAMA MUSLIM di belakangnya?????????????????????????????????
Wahai Preman-preman yang menyandang gelar SH dibelakang anda, segera bertaubat sekarang juga. Sebelum murka Allah SWT menimpa kalian, para Preman berjubah dan bergelar SH
SukaSuka
sdr Donny… Wah baik sekali anda mau menjalankan agama dan keyakinannya dengan serius,.. padahal jaman sekarang tuh banyak lho orang2 yang susah sekali untuk mau punya keyakinan dan beragama secara serius,,
toh setahu kita juga lebih banyak orang bejat yang tidak tahu diri, seperti orang2 yang hanya bisa mukul2 kayak preman gitu lho (suka mukul2 orang karena preman nya ga senang dengan orang tersebut, kita sebut saja mereka juga punya agama, nama nya agama preman.dan.bejat) dibandingkan dengan pemimpin2 agama (ustad, pendeta, biksu, dll)..
lebih banyak preman daripada pemimpin agama kan,,, saya yakin semua setuju…
jadi saya sangat mendukung anda untuk mau taat dengan ajaran agama anda itu (“Saenaedewe”), jadi bisa mengurangi perbandingan orang bejat (preman) dengan orang baik..
saya juga yakin semua setuju dengan saya dan senagn dengan anda yang mau berkeyakinan dan beragama…
tapi kok ajaran agama anda sama seperti ajaran agama preman.dan.bejat yang tadi saya bilang yah,,, saya jadi bingung.. apa saya salah,,,
mmmm mungkin sdr Dony bisa bantu mengajari saya, karena saya tidak yakin dengan pernyataan saya ini, sedangkan anda sangat yakin dengan pernyataan anda.,,,
mohon agar anda bisa menggurui saya kalau saya salah,,, mungkin saya hanya orang bodoh yang tidak mengerti agama…
terima kasih
SukaSuka
Wuiss….
kejahatan: perlontean, bar/diskotik, judi, KKN,…
kayaknya orang yang hobi ‘jajan’, buang duit, nguras uang negara, dan derivatnya setuju kalo FPI dibubarin. He…he..he…pasalnya, FPI kan gethol banget tuh brantas yang kayak githuan…jadi, yang ngerasa terancam akan dibrantas…yo rame-rame nyalahin…
Pak Wir, dkk…
kayaknya negara ini kan katanya negara yang menjunjung HAM yak Pak…gimana kalo FPI biarin aja? Toh mereka juga punya hak untuk berbuat seperti itu…atau nggak?
Kalau nggak knapa yak? Apa karena mereka meresahkan masyarakat? Wah, kalau gitu saya juga sebagai masyarakat kalau merasa resah dengan negara ini karena pemerintahannya memang membuat resah (menaikkan BBM, korupsi, etc) bisa aja nyuruh dan membubarkan pemerintah yak PAk? Wak…wak…wak…
SukaSuka
bicara tentang FPI bisa bikin sibuk dan puyeng, hanya bikin produsen obat sakit kepala laku keras.
tapyi…………….
kalo FPI dibubarin, Maksiat di negara ini makin meraja lela.
why..????
ya karena selama aparat yang berwenang manggut2 wae gak ada aksi dan hanya dengan selembar dua lembar duit “merah” lancar, maka maksiat tetep!!!!
disinilah peranan FPI walopun kadang kala diselimuti kekerasan dan anarkisme
dan kalau memang harus pake kekerasan,
WHY NOT.
bukan berarti saya pro kekerasan lho!!!
jangan dikomentarin ya….???!!
pokoke FPI sebaiknya gak dibubarin.
saya kira hanya perlu tanggung jawab dan kerjasama dari pihak yang berwenang untuk bener2 negakin hukum di negeri kita tercinta.
kalo gak ingin FPI “KEBABLASAN”, maka aparatnya yang TEGAS DONG!!!
otrect…..??!!!
SukaSuka
wah keren abis pak wir tentang FPI. bagusnya kita ngk usah mikirin FPI di bubarkan atw tidak, bagusnya semua anggota FPI di jadikan POLISI kita . kan bagus…….,lihat taji polisi,cuma berani melawan anak kecil ketika melihat musuh yang lebih gede dia malah sembunyi dengan tertib,,,,buktinya ketika menangkap maling ayam eh malah ayamnya yang ditangkap bukan malingnya (koruptor),,,, bandingkan dengan FPI garang didalam garang di luar (salut buat FPI) ntar klo ngadain pertandingan tinju waduh ogut jadi suporternya nh..setuju ngk pak wir
SukaSuka
Wah..wah.. Kayak masuk ke gedung kelas kuliah Teknik Sipil ternyata didalamnya lagi diskusi Politik. Tapi ternyata bisa lebih seru juga ya! Kalo dengerin dosen jelasin fc’ sama fy bisa ngantuk, giliran FPI bangun semua..
Tapi kalo buat saya sih.. mending titip Absen terus keluar lagi sambil berdoa ntar UAS ngga keluar soal-soal seputar FPI, ngga urung hasil diskusi ya ngga kemana-mana hehehe
SukaSuka
emang salah ya klo kita orang indonesia beda keyakinan?
emang salah ya klo kita orang indonesia beda suku?
emang salah ya klo kita orang indonesia beda dalam berpakaian?
emang berhak ya kita orang indonesia menghina orang lain?
emang berhak ya kita orang indonesia saling mencaci?
emang berhak ya kita orang indonesia saling membunuh?
coba deh jgn pada munafik(para manusia yg agung dan mulia dan punya massa)..ngomongin agama..pake dalil dalil segala tp hatinya pada gak di atur..andaikan terjadi peperangan antar umat beragama dan keyakinan…andaikan yg mati orang yg kalian sayang,bapak kamu ibu kamu sodara kamu,anak anak kamu…baru nyesel..baru sadar klo setan udah memasuki daerah yg seharusnya diisi tuhan yaitu hati..
teriak tuhan dengan mengancurkan orang lain memukuli,mencaci maki dengan nama tuhan..pikir sendiri klo sehabis sholat tahajud..tanya sama hati apakah saya salah ya ALLAH??
menangislah kepadaNYA kenapa saya tidak di tuntun olehNYA..
bertanyalah.. mengapa hati ini begitu kejam kepada sesama ciptaanMU ya ALLAH?
apakah ini semua benar??
apakah kita harus saling membunuh?mencaci,menghina,merusak tempat2 ibadah orang yg beda keyakinan?
apakah kita tidak di sentuh oleh ALLAH??
apa yg kalian cari?surga..mungkin mimpi juga tak akan ALLAH beri untuknya!
dan tak akan ada damai di hatinya!sampai mati! datang insya allah semuanya baru terkuak!dan semua pasti sudah terlambat!
andai kita bisa melihat dengan mata Tuhan..bukan mata manusia yg egois dan selalu banyak salah!dan penuh dengan kepentingan pribadi dan golongan!yang selau cinta kekuasaan!
wasalam!
SukaSuka
EMANG DASAR FPI NAMBAH MASALAH BANGSA. BUKANNYA NGEBANTUIN. SOK2AN MENEGAKAN SYARIAT ISLAM. YAKIN SYARIAT PRIBADI KALIAN UDAH DITEGAKKAN? SOK2AN BAWA NAMA SUCI TUHAN, KELAKUAN GA LEBIH DARI **sensor oleh admin**.
SukaSuka
Hal pertama yg saya pikirkan ketika mendengar kejadian rusuh: “Siapa aktornya?” Sumber pemikiran/kepentingan/dana-penggerak
2nd, “Siapa yang digerakkan?” Latar belakang orang2 yang digerakkan itu kan bisa diteliti.
3rd, Bagaimana agar orang2 itu bisa digerakkan? Motivasi yang ditanamkan pada orang2 itu konkretnya apa?
4th, Kesesuaian dengan hukum dan keadilan di Indonesia. Sebagai warga negara kan posisinya jelas: Taat pada Hukum. Tiap-tiap pelanggaran harus ditindak terpisah, tidak membawa pelanggaran lainnya untuk membela diri.
Dari situ kan jelas siapa yang harus ditindak dan tindakan apa yang harus diambil. Kalo tidak dimulai dari sekarang hal-hal yang positif, ya negara kita akan seperti ini terus. Saya yakin kita di sini tidak puas akan keaadaannya skrg.
Maaf, saya rada bingung membaca komentar sebelumnya. Banyak dan kebanyakan gak jelas dasar dan arahnya kemana.
SukaSuka
Ya klo debat FPI ditinjau dr Segi Agama ya hrsnya patokannya ya Al-Quran bukanpemikiran yang dirasuki rasa benci dengki,iri,maki2 yg semua sifat itu sifat binatang yang dasarnya jelas.krn dasar manusia adalah nafsu…nafsu .. dan nafsu .jd klo medebat mslh FPI yg berasas islam ya dasar hukumnya islam jd baru ktmu.tp klo hukum negara ya jgn kait kaitkan dg Islam.
SukaSuka
Bom, tidak akan meledak kalo tidak ada pemicu.
maka dari itu bubarkan Ahmadiyah karena menjadi pemicu kerusuhan di Monas.
Untuk FPI, terus berjuang, jangan gentar menghadapi manusia yang telah disesatkan Ahmadiyah dan AKKBB.
SukaSuka
mari kita berpikir objektif dan menghentikan fanatik-isme :
1. di berita kemarin, dari anggota fpi yang ditangkap sebagian besar adalah pemuda – pemuda dari daerah petamburan yang rata – rata status pekerjaannya tidak jelas.
2. klo polisi melakukan kekerasan saja salah, apalagi warga biasa, betul? yang salah harus dihukum secara objektif. baik itu polisi, mahasiswa, akkbb, fpi, pejabat, dosen ato siapapun, salah ya salah.
3. bertanya kepada saudara – saudara yang muslim, apa di agama islam diajarkan boleh menggunakan kekerasan? bisa dibuktikan film fitna itu salah? tolong jawab kepada diri sendiri.
sedikit menyimpang mengenai kasus anakis yg dilakukan mahasiswa. mahasiswa sebagai golongan berpendidikan harusnya bisa bersikap sebagai golongan berpendidikan, bukan barbar.
mengingat saya menyaksikan acara kick andy mengenai kekerasan mahasiswa dan polisi, ditengah dialog, sebagian peserta mahasiswa melakukan walkout karena tidak sependapat dengan pembicara. seperti itukah sikap golongan terpelajar kita saat ini?
klo yang terpelajar aja gitu, gimana yg enggak?
SukaSuka
Anda tahu betul cara menulis.. memuji sekaligus menyindir dengan telak.
Salam
SukaSuka
SKB terbit euih….
SukaSuka
Sapa Bilang FPI melawan maksiat? FPI hanya melawan maksiat yang tidak kasih upeti. Yang kasih Upeti, lancar2 aja tuh.
Wahai sesama Umat, jgn tertipu oleh aksi preman yang memakai nama Islam dan berpura2 membela Islam. Kalian cuman melihat FPI dari luarnya aja. Padahal didalamnya penuh dengan uang haram yang ditarik dari pengusaha2 hiburan malam, bahkan penjual makanan di emperan pun dipajakin ama FPI. Petinggi FPI maem uang dari pengusaha2 besar, yang cecunguk2nya maem dari pajakin pengusaha kecil2.
Semuanya munafik. Nabi Muhammad SAW paling benci orang2 seperti ini.
SukaSuka
Kalau FPI memang oknum, kalau FPI bukan mengamalkan ajaran Islam sebenarnya. Tentunya ada fatwa dari MUI bahwa FPI adalah sesat.
Bukti bahwa FPI memukui sesama teman seukuwah, tidak ada gelombang besar-besaran mendukung pembubaran FPI di negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar… cuma membuktikan satu hal. Pendukung FPI lebih banyak dibanding yang menentangnya.. jadi:
FPI adalah wajah Islam yang sebenarnya.
SukaSuka
Ada yang bilang “Manusia adalah mahluk yang paling jahat atas kepentingannya”.Jadi demi kepentingan dari oknum tertentu mereka menghalalkan segala cara untuk mencapai/meraih tujuannya.Maka berhati-hatilah dan berjagalah agar kita terhindar dari aksi dari Si Jahat.
SukaSuka
Tanggapan untuk Mas Donny, kalau anda membuat agama sendiri, nabi sendiri dan bahkan membuat Tuhan sendiri, Umat Islam/Umat Agama lain nggak akan perduli mas. Masalahnya Ahmadiyah itu mengaku Agama Islam dan ajarannya bertentangan dengan Ajaran Agama Islam, disitu masalahnya!!. Dan jika Ahmadiyah menyatakan bukan bagian dari agama islam dan merupakan agama tersendiri, maka Umat Islam nggak akan perduli dengan Ahmadiyah. Jadi ini bukan masalah kebebasan beragama, tetapi masalah penodaan suatu agama. Jangankan menyangkut masalah agama, lha wong menyangkut masalah PKL atau demo BBM aja aparat (Polisi & Polisi Pamong Praja) sudah melakukan tindakan kekerasan atas nama hukum, tapi kenama kok nggak ada demo yang menuntut Polisi dan Polisi Pamong Praja dibubarkan???.
SukaSuka
Pokok permasalahan dari peristiwan Monas adalah pokok permasalahan antara Islam dan Ahmadiyah. Ahmadiyah yang mengaku bagian dari Islam tetapi ajarannya bertentangan dengan ajaran Islam yang tertuang di Al Quran dan Sunnah Nabi.
Didalam ajaran islam (berdasarkan Al Quran dan Sunnah Nabi) telah jelas2 disebutkan bahwa Muhammad SAW adalah nabi yang terakhir dan kitab suci orang Islam adalah Al Quran. Tetapi Ahmadiyah punya Nabi baru dan Kitab suci baru. Jadi masalah Ahmadiyah adalah masalah penodaan Agama Islam!!!!, BUKAN masalah kebebasan beragama!!!.
Masalahnya akan lain dan orang Islam tidak akan perduli dengan Ahmadiyah jika mereka tidak mengaku sebagai Agama Islam (karena ajaran mereka melanggar Aqidah Islam) .
Saya jadi teringat kira2 1 tahun yang lalu, ketika teman saya yang Protestan dan teman2 seimannya sangat gusar dikarenakan pengikut Yehova akan mendirikan gereja, dan teman saya beserta teman2 seagamanya langsung bereaksi dan menggagalkan rencana pengikut Yehova tsb.
Jadi sudah jelas!!, bahwa AGAMA APAPUN jika dinodai maka para pengikutnya akan bereaksi keras. Memang Islam tampak lebih keras krn memang di Indonesia mayoritas, sedangkan teman protestan saya jelas minoritas bahkan di kalangan Kristen sendiri, jadi gaungnya tidak menggema ke mana2.
Kita juga tidak boleh melupakan ketika Pemerintah Amerika Serikat menghancurkan/membantai Sekte yang dianggap sesat yang dipimpin oleh David Koresh di Texas dengan menggunakan US Army berikut Tank M1 Abrams dan pasukan anti-teroris FBI, yang mengakibatkan puluhan orang termasuk wanita dan anak2 terbantai.
Terima Kasih.
SukaSuka
Tampaknya banyak yang ngga ngerti analogi saya ya. Hehehe,,,ya begitu lah kadarnya pemahaman orang beda-beda. Saya ga ngomong ttg ahmadyah. Saya ngomong soal FPI. Saya pikir kalau kita masuk dalam logika bahwa FPI rusuh karena ahmadyah, kita masuk dalam perangkap logika pikir FPI. FPI itu emang dari sananya anarkis. Lihat saja sepak terjangnya selama ini. Kalau demo selalu bawa-bawa tongkat, naik motor rombongan, bikin macet huru-hara dll….itu wajah FPI yang maaf saya tangkap.
FPI selalu punya penafsiran tertentu soal hukum, pakai kaidah hukum mereka yang katanya hukum islam. Lah wong kita (mereka ding, saya tidak tinggal di indonesia) hidup di negara berdasarkan Pancasila dana ada hukum positifnya kok. Apa mereka itu above the law?
Analogi saya di atas dimaksudkan atas sindiran atas FPI yang menganggap bahwa penafsiran ideologinyalah yg paling benar. Thus semua orang yang tidak seideologi dengan mereka (pake baju merah) adalah salah dan harus di’lurus’kan.
Kalau soal Ahmadyah, itu urusan intern islam, saya ngga peduli. Saya pedulinya kalau dalam menyelesaikan urusan intern tersebut melibatkan kekerasan. Dalam hal tersebut hukum harus ditegakkan, dan wibawa negara dijunjung tinggi.
Sebenarnya terlalu banyak masalah di Indonesia yang lebih penting dari soal FPI dan Ahmadiyah. Kewajiban negara menurut UUD adalah memberi perlidungan hidup di dunia, soal akhirat itu mah urusan masing2. Negara ga boleh turut campur, begitu UUD bilang. Kalau ada yang tidak setuju soal ini ubah UUDnya.
SukaSuka