Kadang-kadang bangga juga terdaftar dalam komunitas penulis, kesannya eksklusif.
Lho, emangnya bapak penulis ? Bukankah bapak ini hanya seorang guru ?
Betul. Gajian tiap bulannya sih guru. Tapi tiap semester terima royalti juga lho dari penerbit. Itu khan namanya penulis profesional. Kalau penulis blog di wordpress seperti ini khan hanya hobby doang. Jadinya disebut penulis amatir. 😉
Penulis profesional, apalagi penerbitnya PT. Elexmedia Komputindo, enak lho. Kecuali royalti (semua penulis profesional khan dapat royalti) maka dapet juga pelatihan-pelatihan bagi perkembangan karir. Karir penulis gitu lho, sehingga dapat terus produktif menulis buku untuk dipublikasi. Tumben, tahun ini sudah ada dua event yang diselenggarakan oleh penerbit Elex untuk pengembangan diri penulisnya, kalau tidak salah di awal tahun, dan sekarang hari Sabtu kemarin tanggal 29 November 2008, yaitu pelatihan public speaking.
Sekitar 50 orang penulis elex diundang, begitu kata mas Whindy, tetapi yang konfirmasi datang ada sekitar 30 orang penulis. Lumayan juga. Acara public speaking dipandu oleh pakar komunikasi bapak Pow atau nama kerenya bapak Ponijan Liaw, pengarang buku best seller The Art of Communication that Works.
Pak Ponijan itu memang jago bicara, bayangkan aja dari jam 8.30 sampai jam 16.00, seharian ngomong, memberi motivasi bagaimana ngomong di depan publik yang benar. Banyak lho tip-tip yang beliau berikan, yang kuingat jelas adalah jaga emosi, jangan sampai didepan publik emosi dalam berbicara tidak terkontrol, marah, atau mengeluarkan kata-kata kasar misalanya. Itu haram hukumnya. Jika tidak ditaati, maka simpati publik langsung bisa hilang. Negatif jadinya.
Di akhir pelatihan, dilakukan works-shop untuk berbicara langsung didepan grup untuk dapat dinilai. Terus terang meskipun aku juga sering memberi presentasi, tetapi kalau disuruh ngomong hal-hal yang sifatnya umum seperti didepan para penulis tersebut maka sifat asliku yang introvet jadi langsung muncul. Intinya, nggak mau maju mewakili kelompok untuk bikin presentasi di depan. Gimana, public speaking yang diajari oleh pak Pow, rasanya seperti bicaranya tukang jual obat. 😉
Jadi cocoknya hanya orang-orang yang ekstrovet, padahal aku khan introvet 100 %. Baru kalau aku disuruh bicara bidang yang aku kuasai, misalnya teknik sipil, ekstrovet-nya baru kelihatan. 😉
Lumayan, pulang-pulangnya pihak Elex memberi kado buku-buku bagus, yaitu:
- “Brain Management Series – Definite Succes with Brain Management“, oleh Sutanto Windura
- “Pemasaran Duct Tape – Tuntunan Pemasaran Usaha Kecil yang paling praktis di Seluruh Dunia“, oleh John Jantsch.
- “Blog Marketing“, oleh Jeremy Wright.
- “The Art of Communication that Works – Komunikasi yang berhasil“, oleh Ponijan Liaw
Adanya pelatihan dan pengelolaan komunitas penulis seperti yang dilakukan oleh Elex ini saya kira cukup menarik. Saya nggak tahu, apakah di penerbit lain juga melakukan hal yang sama. Kondisi seperti itu jelas mengingatkan saya untuk menyiapkan materi buku untuk dapat diterbitkan lagi. Karena kalau nggak ada buku lagi yang diterbitkan, maka bisa-bisa predikat sebagai penulis profesional akan pensiun. 😦
Ini foto-foto para penulis yang hadir pada acara tersebut.
Ingin foto aslinya (un-touch) silahkan dowload picture-013.jpg 2.95 Mb.
Pada acara tersebut, diajarin juga bahwa sebaiknya pembicara harus bersedia jika diajak berfoto bersama dengan peserta. Karena jika demikian, maka biasanya peserta tersebut akan sangat bangga memajang foto bersama pembicara tersebut, misalnya di blog-nya. Itu khan berarti win-win solution. Pembicaranya makin terkenal aja.
Betul juga ya. Buktinya fotoku dengan pak Pow aku pajang di blogku ini.
Pak Pow atau Ponijan Liaw, pembicara public speaking dengan aku (Wiryanto)
Ternyata ketahuan, meskipun aku pada foto di atas sudah berusaha untuk tersenyum, eh ternyata masih kelihatan masam juga. 😦 Tapi sebenarnya otakku saat itu sudah senyum lho. Maklum dari sananya begitu, pantas orang juga jarang senyum denganku. 😉
Ternyata, pose di atas memberi inspirasi bagi teman-teman penulis untuk minta di photo juga dengan pose serupa.

mas Ees, bu Elly (editor senior Elex), pak Pow dan temannya mas Ees
(download foto un-touch picture-017.jpg 3.13 Mb)

pak Pow dengan pak Ali Salim, penulis buku Flash
(download foto un-touch picture-018.jpg 2.75 Mb)









Tinggalkan komentar