nasihat supaya saya bisa maksimal dan sukses


Mengelola blog seperti ini ternyata dapat juga digunakan untuk menjaring pengetahuan-pengetahuan di luar bidang engineering (bidang ke ilmuan saya). Kadang-kadang, ada-ada saja pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan dalam proses belajar mengajar seseorang, menjadi semacam konsultan pendidikan, seperti psikolog gitu lho. Ya gimana lagi, kehidupannya juga di bidang itu (pendidikan). Tetapi perlu dipahami, karena tidak belajar secara khusus tentang bidang tersebut, maka jika solusinya tidak akademis sifatnya maka perlu dimaklumi. Jika dianggap bisa, maka itu hanya diperoleh dari ngelmu titen lho. Jika berguna, ya syukurlah. 😉

Ini konsultasi tentang studi lanjut program S3 seseorang di dalam negeri.

Saya “***”, mahasiswa Semester 1 Program Doktor Teknik Sipil Konsentrasi STRUKTUR di Universitas “***”. Saat ini saya bekerja sebagai seorang PNS di Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (PU) Provinsi “***”. Boleh minta saran dan nasihat supaya saya bisa maksimal dan bisa sukses seperti Bapa ?

Dan mohon masukan dan informasi mengenai tema disertasi Struktur khususnya berkaitan dengan Topik Jembatan. Terima Kasih

Selamat sore Pak Wir.

Sumber masalah di atas sebenarnya bukan berasal dari blog ini, karena didapat dari email. Mungkin yang bersangkutan agak sungkan jika diketahui umum. Oleh karena itu, beberapa informasi kunci yang menunjukkan identitas pribadi telah dihilangkan.

Sebenarnya hal seperti itu nggak masalah lho, siapa tahu ada teman yang membaca, yang tahu betul plus dan minus-nya sehingga dapat memberi nasehat yang bahkan lebih spesifik. Kalau aku sekarang, karena tidak mempunyai pengetahuan secara menyeluruh, maka nasehat yang diberikan hanya generik sifatnya, atau hanya sekedar sharing pengalaman . Padahal adanya informasi kelebihan dan kekurangan dari seseorang, jika dapat dimasukkan sebagai bahan pertimbangan maka keputusan akhir yang harus dilakukan bisa menjadi tidak sama.

Jadi, meskipun aku dapat memberikan petunjuk panjang lebar, tetapi detail akhir keputusan yang diambil tetap anda sendiri. Tepatnya adalah bahwa yang bisa merubah diri adalah diri sendiri, bukan orang lain. Orang lain hanya dapat memberi masukan, yang mungkin efektif dikerjakan oleh orang lain, tetapi belum tentu itu cocok diterapkan kepada penerima nasehat.

Terus terang, pertanyaan dari orang yang tidak kukenal secara pribadi via email tidak kubalas. Bagaimana lagi, khan aku sudah punya blog yang bersifat terbuka. Penulisan di blog juga menjukkan bahwa apa-apa yang kusampaikan bersifat obyektif, karena sifatnya transparan maka orang lain juga bisa menilai. Jadi kalau kutanggapi seperti ini boleh dong. Maksudnya baik koq.

Tentang saran dan nasehat mestinya berkaitan dengan kata kunci : mendapatkan gelar doktor di bidang struktur, seperti yang barusan aku raih. Benar khan.

Pertama-tama aku mengucapkan selamat bahwa keinginan tersebut sudah mulai mewujud, yaitu anda sudah menjadi mahasiswa di program doktor salah satu universitas terkenal di Indonesia, sehingga sekarang yang penting adalah bagaimana anda menjalani proses yang terjadi. Karena anda masih di semester 1, mestinya belum lulus Ujian Kualifikasi Doktoral. Betulkan. Oleh karena itu tahap yang penting yang anda harus siapkan adalah lulus tahapan tersebut sehingga selanjutnya anda dapat disebut sebagai kandidat doktor.

Dalam melangkah menuju tahapan tersebut (lulus ujian kualifikasi), maka ada baiknya anda mulai melirik-lirik, siapa-siapa saja yang patut atau cocok menjadi promotor saudara. Pengalaman saya menunjukkan bahwa promotor adalah kunci utama kesuksesan anda meraih gelar doktor. Jika anda berhasil meyakinkan promotor, dan beliau ternyata adalah seorang yang diakui dibidangnya oleh para pakar lain, maka jika beliau sudah ok, maka orang-orang lain (misalnya penguji) juga akan berpikir betul jika ingin meragukannya.

Untuk seorang promotor yang memang diakui di bidangnya, biasanya mempuyai wawasan yang luas, jika demikian adanya maka kerja kita dapat di benchmarking dengan bimbingan-bimbingannya yang lain. Tepatnya biasanya mempunyai standar kerja yang relatif tinggi. Jadi proses meyakinkan seorang promotor untuk yang level seperti itu juga gampang-gampang susah. Proses meyakinkan ini bersifat timbal-balik dan relatif pribadi serta subyektif sifatnya.

Oleh karena ada sifat-sifat subyektif, maka dalam memilih promotor harus hati-hati. Perhatikan perilaku atau kebiasaan beliau. Intinya kenalilah dulu calon promotor sebelum memilihnya menjadi promotor. Sudah sreg belum di hati. Tentang hal itu, penulis banyak mendengar, meskipun tidak mengalami sendiri, bahwa banyak faktor x dalam proses pembuatan disertasinya.

Untuk membuat lancar, maka ada baiknya topik yang diteliti adalah topik yang memang dikehendaki oleh promotor, kalau topik itu berasal dari diri sendiri, maka usahakan langkah pertama untuk meyakinkan beliau bahwa topik tersebut sangat menarik untuk dibahas, selain itu harus ada keyakinan bahwa beliau menguasai (mengerti) topik yang dimaksud. Bisa juga dikatakan, bahwa untuk topik tersebut memang beliau orangnya yang dianggap cocok untuk membahasnya (pakar dibidangnya).

Jangan sekali-sekali memilih promotor yang tidak pakar dibidang yang teliti, apalagi masih yunior (tidak dikenal oleh orang banyak). Jika itu terjadi, maka bisa-bisa karena wawasannya kurang, maka ketika sudah ada dewan penguji yang lain , maka bisa saja akan kelihatan bahwa materi yang dibahas menjadi tidak berbobot. Jika demikian bisa-bisa fail . Itu khan berarti harus mengulang kembali.

Dalam memilih topik-topik penelitian, karena disertasi sifatnya orisinil, dan harus memberi nilai tambah yang baru dalam khasanah ilmu pengetahuan maka topik penelitian yang dibahas perlu mendapat perhatian khusus. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah :

  • kompetensi atau peminatan dari promotor
  • biaya yang diperlukan, baik untuk penyiapan sampel, alat uji dan ukur yang diperlukan. Untuk bidang struktur, maka untuk mendapatkan faktor orisinil dan kebaharuan maka biasanya diperlukan uji empiris. Simulasi numerik untuk hal-hal yang baru masih dapat diragukan (hal ini nanti yang akan aku presentasikan di seminar Konteks3, Mei 2009).
  • ketersedian jurnal-jurnal bergengsi (yang diakui oleh para pakar penguji) yang menunjukkan berada di mana topik penelitian yang akan dibahas. Tentang hal itu, pengalaman kemarin menunjukkan bahwa jurnal teknik berbahasa Indonesia belum dapat diandalkan, yang dianggap andal misalnya jurnal dari Elsevier, atau ASCE atau ACI atau AISC. Mungkin ada yang lain.

Hal-hal itulah yang menjadi pertimbanganku kemarin dalam memilih topik penelitian.

Hal yang penting, yang mungkin menjadi strategiku dalam proses disertasi adalah kembangkan ketrampilanmu dalam menulis. Ada baiknya dalam berkonsultasi maka ide-ide sudah dituangkan dalam bentuk tulisan, sudah terstruktur. Bagi promotor rasanya ini juga lebih mudah dibaca, tanpa harus kandidatnya hadir, sebagai contoh 3 dari 4 bukuku dihasilkan sewaktu studi s3. Dengan banyak menulis dan dipublikasikan, serta mendapat responds masyarakat maka kita secara tidak sadar melatih pikiran untuk merumuskan masalah atau paparan secara nalar, logis yang mudah dipahami pembaca penguji.

<<<untuk sementara gitu dulu ya>>>

2 pemikiran pada “nasihat supaya saya bisa maksimal dan sukses

  1. trisna

    Terima kasih buat tulisan yang berisi nasihat ini. Pas banget, saat ini aku lagi mencari/memikirkan topik tesis dan calon pembimbingku..
    Tuhan Memberkati…

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s