Lha iya betul pak. Tapi khan susah !?
Kalimat-kalimat seperti ini yang kadang-kadang dipakai mahasiswa/i ku ketika aku mengundang mereka untuk ikut suatu perlombaan antar mahasiswa.
Mengapa sih koq pak Wir, ngotot, menawarkan hal-hal seperti itu.
He, he, bukan saya yang ngotot. Orang tua khan bisanya memberi nasehat yang baik. Ingat, kita sekolah tinggi-tinggi itu khan harapannya dapat bekerja yang baik. Jaman sekarang mendapat pekerjaan yang baik khan tidak gampang. Tentang hal itu, aku jadi inget kata-kata temanku yang kerja di media, beliau bercerita baru saja mewawancarai seorang dari daerah yang kalau melihat gelarnya sudah mendapat gelar magister dari salah satu perguruan tinggi negeri (ptn) di jogja. Bayangkan itu, ptn di jogja khan hanya segelintir, jadi mestinya juga istimewa. Yang menjadi keheranan beliau, posisi yang dilamar hanya posisi klerk (administrasi) yang level S1 saja sudah dianggap tinggi.
Pak, yang penting khan halal !
Ya betul, aku khan tidak menyalahkan, yang lebih heran lagi ketika ditanya apa pengalaman magister tersebut sebelumnya. Jawab magister tersebut, bahwa pengalaman sebelumnya adalah bekerja menjadi operator telpon.
**gubrak**
Jadi jaman sekarang untuk mendapat pekerjaan yang baik memang perlu strategi.
Dengan begitu banyaknya perguruan tinggi , baik swasta atau negeri yang menjamur di mana-mana, maka tentulah tidak heran jika ada beberapa orang pada level pemilik perusahaan yang kadang-kadang menyatakan keraguan tentang kompetensi sarjana yang kebetulan melamar ditempat kerjanya. Bahkan sekarang, rasa-rasanya IP (indeks prestasi) tidak bisa menjadi patokan. Coba aja sekarang lihat, hampir semua lulusan S2 punya IP di atas tiga koma. Pada level S1 juga demikian adanya. Sehingga wajar saja jika orang melihat IP dan dimana sekolah asalnya. Syukur-syukur pewawancara mengenal sekolah yang dimaksud dan mempunyai persepsi baik terhadapnya.
Jadi kalau begitu bagaimana pak, IP tidak cukup ya ?
Itulah. Maka perlu dicari indikator lain. IP perlu, apalagi jika berasal dari sekolah yang dianggap baik oleh masyarakat, tetapi jika itu tidak mendukung, maka seorang sarjana sebaiknya juga punya prestasi lain yang dapat ditonjolkan. Jika ada, itu tentu faktor yang menguntungkan, yang memberi kesan bahwa yang bersangkutan kreatif, pekerja keras dan memberi persepsi sebagai calon pekerja yang akan berprestasi. 🙂
Jadi agar masa depan lebih baik, maka mengukir prestasi bagi seorang mahasiswa itu penting.
Lha iya dong pak, bagaimana dengan prestasi bola. Boleh nggak pak ?
Boleh juga, daripada tidak. Tapi kalau prestasi di luar bidang kompetensi pekerjaannya, maka bisa-bisa pemilik perusahaan akan berpikir “Orang ini prestasi bolanya memang luar biasa, maka nanti kalau diterima, bisa-bisa nanti dianya main bola terus (misalnya diajak PSSI), lalu kapan prestasi kerjanya. “. Kalau begitu, bisa-bisa jadinya bukan menjadi nilai tambah, sehingga perlu menjadi bahan pertimbangan lagi, diterima atau tidak. 🙂
Jadi kalau begitu, apa dong pak ?
Ya tentu saja prestasi pada bidang-bidang yang berkesesuaian dengan bidang ilmu yang digelutinya.
Apa itu pak ?
Wah banyak itu, yang penting kegiatan tersebut positip sifatnya, dapat dikaitkan dengan bidang ilmu yang sedang digeluti atau minimal mendukung. Akan lebih baik jika ada kesan kompetisi, yang menunjukkan keunggulan. Bahkan dapat tampil di depan, dalam suatu wacana ilmiah juga sesuatu yang positip. Dari kesemua hal tersebut yang paling penting adalah bahwa prestasi tersebut dapat dicatatkan atau dituliskan. Jadi itu nanti yang akan ditampilkan pada misalnya, kurikulum hidup (CV) pada surat lamaran pekerjaan dsb.
Konsep di atas saya kira tidak terbatas pada mahasiswa, rasanya juga cocok bagi guru atau dosen, yang mana sekarang prestasi kerjanya didasarkan pada portofolio yang dibuat. Saya tahu ini karena kemarin hari Selasa minggu lalu telah ikut penataran calon asesor dosen profesional di UI. Jadi mempunyai daftar prestasi yang dapat ditampilkan adalah sangat penting baik bagi kemajuan karir.
Apakah cara di atas juga Bapa terapkan di UPH ?
Antara pikiran dan kenyataan memang tidak selalu sama, tetapi jika itu sudah ada di pikiran maka untuk menjadi kenyataan saya kira soal waktu saja. Saya tidak tahu apakah yang saya lakukan ini sudah mewujudkan apa yang saya sarankan di atas atau tidak. Jika kamu anggap cocok, mungkin bisa anda tiru, jika tidak ya anggap saja sebagai wacana.
Ini beberapa yang aku anggap prestasi yang aku, murid dan temanku di UPH yang telah diusahakan, moga-moga tidak ada yang protes. Syukurlah hampir semua kegiatan yang kuanggap prestasi tersebut dapat tercatat di blog ini sehingga orang lain dapat mengintip, sehingga jika itu dianggap baik dapat ditiru.
Prestasi yang dimaksud al. :
- sehari di Gistama Intisemesta – 13 Maret 2010
- mengintip negeri tirai bambu – 26 November 2009
- aktivitas mahasiswaku – 7 November 2009
- UPH’s spaghetti bridge competition 2009 – 28 Oktober 2009
- kabar dari Langkawi – 11 Agustus 2009
- wisuda III 2008-2009 UNPAR – 26 Juli 2009
- pelatihan di WIKA tbk – 24 Juli 2009
- seminar nasional UNPAR 17-18 Juli 2009 – 12 Juni 2009
- KoNTekS-3 sukses ! – 7 Mei 2009
Meskipun telah bertindak sebagai host untuk seminar tersebut, yang tentunya itu juga dapat dianggap sebagai suatu prestasi. Tetapi kesempatan tersebut juga dimanfaatkan untuk menampilkan mahasiswa-mahasiswanya, sehingga mereka dapat menulis di portofolionya sbb:- Wijaya, H. dan W. Dewobroto. (2009). “Slip Kritis pada Sambungan Pelat Baja Cold-Formed (Tipis) dengan Manipulasi Ketebalan Pelat”, Seminar KonTekS-3, UPH dan UAJY, Karawaci, 6-7 Mei 2009
- Langitan, F.A., H. Hardjasaputra, W. Dewobroto dan Merryana. (2009). “Penggunaan Carbon Fibre pada Struktur Beton Berdasarkan Perancangan dengan Strut-and-Tie Model”, Seminar KonTekS-3, UPH dan UAJY, Karawaci, 6-7/5/ 2009
- Darwanto, W. Dewobroto, H. Hardjasaputra. (2009). “Pengaruh Penggunaan Serat Aluminum Limbah (berlapis / coating) pada Kuat Geser Balok Beton Mutu Tinggi”, Seminar KonTekS-3, UPH dan UAJY, Karawaci, 6-7/5/ 2009
Tentu saja dalam hal ini dosennya juga tidak mau kalah untuk menambah catatan portofolionya sbb:
- Dewobroto, W. (2009). “Pentingnya Verifikasi Simulasi Numerik dengan Uji Empiris. Studi Kasus : Sistem Sambungan Baru Pelat Tipis dengan Washer Khusus”, Seminar KonTekS-3, UPH dan UAJY, Karawaci
- suramadu dan mahasiswaku – 14 Maret 2009
- Dosen Profesional – 10 Maret 2009
- Werner Sobek – Designing The Future – 25 Februari 2009
- alumni sipil UPH mulai dicari ! – 24 Februari 2009
- untuk segala sesuatu ada waktunya – 13 Februari 2009
- Mungkinkah beton sekuat baja? – 8 Februari 2009
- kabar dari murid #2 – 3 Februari 2009
- Insinyur perlu Menulis Publikasi – 17 Januari 2009
- Publikasi Riset Prof Harianto di Kassel Jerman -7 Januari 2009
- workshop nasional penyusunan Panduan KJI -15 Desember 2008
- pelatihan penulis Elex – Nov 2008 – 30 November 2008
- Berita dari Kassel, Jerman – 24 Oktober 2008
- kabar dari murid #1 – 16 September 2008
- pelaksanaan KJI-08 – 12 Agustus 2008
- kumpul-kumpul penulis ELEX – 22 Juli 2008
- mahasiswa berprestasi – 25 Juni 2008
- welcome to the engineering world, Jerry – 27 Mei 2008
- Indonesia BISA ! – 21 Mei 2008
- anak-anak muda yang luar biasa – 22 Februari 2008
- pelaksanaan workshop sap2000 di uph – 20 Februari 2008
- workshop SAP2000 – detail – 22 Januari 2008
- Lomba Jembatan Tahan Gempa UPH – 18 Januari 2008
- workshop SAP2000 – 3 Januari 2008
- rasanya jadi SELEB – 23 November 2007
- wawancara tertulis di Majalah Proyeksi – 20 Juni 2007
- From UPH Civil Engineer’s alumni – Dubai #2 – 24 Mei 2007
- Karya Ilmiah Utama ke-4 (April 2007) – 20 Maret 2007
- UPH Juara Lomba Rancang Bangun ITB 2007 – 11 Maret 2007
- From UPH Civil Engineer’s alumni – Dubai – 2 Maret 2007
- wir si penulis – 18 Januari 2007
- Pameran Buku Konstruksi Indonesia 2006 – 2 Desember 2006
- Spaghetti Bridge Competition 2006 – 6 September 2006
- Mahasiswa UPH di Pentas Ilmiah Nasional – 26 Agustus 2006
Ini pertama kalinya mahasiswa UPH berani maju mempresentasikan makalahnya di event nasional, bersanding bersama-sama ahli dari perguruan tinggi yang lain. Prestasi ini jika dituliskan di portofolio dapat seperti berikut :- Beta Patrianto dan Wiryanto Dewobroto. (2006). “Evaluasi Metode Perencanaan Batang Aksial Murni SNI-03-1729-2000 dan AISC-LRFD”, Civil Engineering Conference: Toward Sustainable Civil Engineering Practice , Surabaya, 25-26 Agustus 2006, Universitas Kristen PETRA
- Ranny Anita dan Wiryanto Dewobroto. (2006).“Strategi Analisis Struktur dengan Kabel Prategang memakai SAP2000”, Civil Engineering Conference: Toward Sustainable Civil Engineering Practice, Surabaya, 25-26 Agustus 2006, Universitas Kriten PETRA
Saya tidak tahu, apakah peristiwa ini berpengaruh pada kehidupan mereka selanjutnya, tetapi yang jelas sdr Beta sudah menyelesaikan S2-nya di bidang manajemen konstruksi dari MTS-UI, Depok, sedangkan sdri Ranny juga telah menyelesaikan S2-nya di bidang manajemen konstruksi dari MTS-UPH. Keduanya mengambil S2 tersebut sambil tetap bekerja. Selamat buat Ranny dan Beta.
- Presenter di Universitas Udayana – 28 Juli 2006
- Juara KJI 2006 – 6 Juni 2006
- Seminar Jurusan Teknik Sipil UPH 2006 -3 Mei 2006
- Karya Ilmiah Utama ke-3 (2005) – 31 Desember 2005
- Juara KJBI 2005 – 22 Desember 2005
- Presenter di ITY Yogyakarta – 10 Desember 2005
- Penelitian Balok Tinggi 2005 – 29 Oktober 2005
- Presenter di ITS Surabaya – 14 Juli 2005
- Presenter di Unika Soegiyapranata Semarang – 18 Juni 2005
- Pemakalah di ITENAS Bandung – 5 Juni 2005
- Karya Ilmiah Utama ke-2 (Okt. 2004)– 31 Desember 2004
- Karya Ilmiah Utama Pertama (April 2003) – 1 April 2003
- Pengalaman dari Uni-Stuttgart – 1 Agustus 2002
Wahhh… banyak banget…
Sukses selalu…
SukaSuka
Nyontek dikit buat mahasiswa di kampus saya pak….
SukaSuka
wuisssss banyak bener…. heheh
SukaSuka
Prestasinya banyak banget pak?
SukaSuka
Ini yang namanya kaya prestasi
SukaSuka
mantap….. salam untuk anda yang sedang menunaikan tugas yang mulia
SukaSuka
Menimba ilmu di blog ini. kunjung balik! 09:07
SukaSuka
Ping-balik: sipil UPH juara lomba beton 2010 « The works of Wiryanto Dewobroto
Ping-balik: menulis itu pribadi sifatnya | The works of Wiryanto Dewobroto