Istilah di atas akan saya kaitkan dengan keberadaan suatu negara. Diantara ketiga istilah itu, maka menjadi negara yang disegani bangsa-bangsa lain tentulah harapan semua rakyatnya. Negara yang disegani, konotasinya sangat positip, dianggap baik, sedangkan konotasi ditakuti kesannya negatif. Tetapi menjadi negara yang ditakuti tentunya masih lebih baik daripada menjadi negera yang selalu dilecehakan.
Bagaimana dengan negara kita, Negara Kesatuan Republk Indonesia, dalam kategori yang mana negera kita ini, disegani atau ditakuti atau bahkan hanya menjadi pelecehan negara-negara lain.
Apa yang menjadi tolok ukur bahwa negara tersebut disegani, ditakuti atau dilecehkan. Tentulah respon negara lain terhadap keputusan negeri tersebut yang berdampak ke luar. Kalau hanya mengandalkan keputusan di dalam negeri, jelas, itu tidak dapat dijadikan ukurannya. Kenapa, karena kalau ada rakyat tidak mengindahkan keputusan yang dibuat maka dibuatlah SK bahwa rakyat tersebut dianggap melanggar hukum, pengadilan ujung-ujungnya. Jika tidak punya kuasa (duit dan jaringan) maka bisa-bisa penjara akhirnya.
Contoh negara yang ditakuti, yaitu USA. Buktinya adalah ketika mereka bikin keputusan invansi ke Irak, banyak negara-negera lain yang memprotesnya. Tapi hanya sebatas protes, negara kita juga termasuk. Faktanya USA tetap dapat meneruskan tujuannya ke Irak, banyak yang menjadi korban, tetapi negara-negara lain hanya tutup mata. Maklum ditakuti. 😦
Negara yang disegani, apa hayo. Indonesia ?
He, he, tetapi yang jelas Singapore termasuk negara yang disegani, juga oleh Indonesia. Aku bilang disegani dan bukan ditakuti, maklum dianya khan negara kecil, kalau dilawan oleh negera besar seperti kita jelas pasti akan kalah. Tetapi ketika ada koruptor lari ke sana, maka aman. Kita nggak berani semena-mena di sana. Itu khan artinya disegani. Kita menghormati kedaulatan negeri tersebut meskipun wilayahnya sangat kecil dibanding negeri kita.
Bagaimana dengan Malaysia, negeri yang luas wilayahnya nggak lebih dari 1/3 luas wilayah Indonesia ternyata punya status yang tidak bisa diabaikan. Dengan posisi yang lebih kecil dari segi wilayah, ternyata nyalinya luar biasa, yang jelas mereka tidak punya rasa takut dengan kita, yang bahkan dapat disebut sebagai tetangganya itu. Tapi rasa-rasanya mereka tidak berpendapat seperti itu, bayangkan saja kalau ada bola anak tetangga nyasar ke rumah kita, maka kadang-kadang dan kebanyakan akan kita kembalikan ke mereka dengan senyum dan bukannya diambil. Iya khan.
Tetapi apa yang terjadi dengan ini, baca :
Indonesia akan minta empat nelayan dibebaskan
BBC Indonesia – 7 Oktober 2010 – 22:02 GMTKementerian Luar Negeri Indonesia akan mengupayakan pembebasan empat nelayan yang ditahan Malaysia.
Apakah itu tindakan suatu negara yang mengaku tetangga, bukankah dengan hal seperti itu kita ini dianggap sebagai musuh. Jika mereka takut atau mungkin segan saja, maka dengan mempelajari protes-protes negara kita sebelumnya tentu hal tersebut akan dipertimbangkan dengan matang, tidak seperti itu.
Jadi kalau melihat fakta itu semua, maka negeri kita ini sebenarnya . . . . . . . . . .. oleh mereka ya. 🙂
Hal lain yang terkait:
- Dua Kapal RI Ditahan Singapura, 29 Awak Terkatung-katung Setahun Lebih
Senin, 11/10/2010 06:27 WIB – Nograhany Widhi K – detikNews
Salam kenal bapak, saya Arif Rahman mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang
menarik sekali membaca tulisan anda, mulai dari bidang konstruksi sampai hal-hal menarik seperti tulisan anda diatas
sungguh, tiada satupun rakyat Indonesia menginginkan kejadian seperti di atas , melainkan ingin agar Indonesia dapat menjadi bangsa yang besar, modern, dan keadilan bukan menjadi barang langka bagi kaum papa.
Indonesia lemah dihadapan bangsa seperti singapura dan malaysia karena orang-orangnya sendiri yang menggembosi Indonesia,
pemudanya pun foya-foya, rajin menghadiri konser yang berakhir dengan baku hantam
Namun, ada sebagian pemuda lain yang gigih belajar….Indonesia bergantung padanya
SukaSuka
menarik pak tulisan Anda. .
SukaSuka